Anda di halaman 1dari 3

ACARA 3

UJI KUALITAS SABUN MANDI PADAT

A. Tujuan Percobaan
1. Menguji kualitas sabun mandi padat sesuai dengan standar nasional Indonesia
2. Menentukan uji aktivitas sabun terhadap bakteri
B. Landasan teori
1. Pengertian sabun
2. Jenis – jenis sabun
3. Manfaat sabun
4. Proses pembuatan sabun dan reaksi yang menyertainya
5. Cara kerja sabun mandi
6. Syarat mutu sabun mandi
C. Alat dan Bahan
1. Alat
 Timbangan  Erlenmeyer
 Kaca arloji  Cawan petri
 Gelas beker  Alat refluks
 Gelas ukur  Termometer
 Kertas saring  Hot plate
 Pengaduk  Klem dan statif
 Buret  Oven
 Corong kaca  Desikator
2. Bahan
 Sampel sabun  HCl 0, 1 N
 Etanol 95 %  Larutan AgNO3 0,1 N
 Akudes  Larutan Mg(NO3)2 0,1 N
 Indikator PP  Indikator K2Cr2O4
 KOH 0, 1 N
D. Cara kerja
1. Penentuan kadar bahan tak larut dalam etanol
a. Timbang 2,5 gram sampel sabun mandi
b. Larutkan sampel tersebut dalam 100 mL etanol 95%
c. Lakukan refluks sampai seluruh sampel sabun larut selama 30 menit
d. Saring sampel dengan kertas saring (kertas saring sebelumnya di oven selama 30 menit pada suhu 100
– 105  C)
e. Timbang massa kertas saring
f. Cuci sampel yang tersisa dalam labu didih dengan larutan etanol 95% sampai bebas sabun
g. Residu dalam kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu (100 - 105) C selama 3 jam dan ditimbang
h. Catat berat sampel setelah dikeringkan
i. Hitung kadar bahan tak larut dalam etanol = berat residu kering / berat sampel x 100 %
2. Penentuan kadar alkali bebas
a. Standarisasi larutan HCl 0,1 N
1. Mengeringkan natrium karbonat (Na2CO3) dalam oven selama 30 menit dengan suhu 250oC.
Kemudian mendinginkan dalam eksikator selama 15 menit.
2. Menimbang natrium karbonat (Na2CO3) 0,1 gram, kemudian memasukkan ke dalam erlemeyer dan
larutkan dengan aquades 25 mL.
3. Menambahkan 2 tetes indikator metil orange (MO) warna kuning, selanjutnya menitrasi dengan asam
klorida (HCl) 0,1N, hingga berwarna kuning pucat, kemudian menambahkan sedikit aquades dan
titrasi kembali dilanjutkan hingga terjadi perubahan warna merahmuda sampai konstan dan
menentukan volume titrasi.
b. Penentuan kadar alkali bebas
1. Panaskan filtrat dari penentuan bahan tak larut dalam etanol pada suhu 70 C
2. Ambil filtrat tersebut 10 mL
3. Tambahkan indikator PP 3 - 5 tetes
4. Jika larutan bersifat asam titrasi dengan larutan standar KOH 0,1 N sampai timbul warna merah muda
yang stabil
5. Jika larutan bersifat alkali, titrasi dengan larutan standar HCl 0,1 N sampai warna merah tepat hilang
atau terjadi perubahan warna
6. Lakukan titrasi secara duplo
7. Hitung kadar alkali bebas

3. Penentuan kadar air


a. Timbang cawan petri kosong
b. Timbang 5 gram sampel sabun mandi dan letakkan dalam cawan petri (keringkan cawan petri terlebih
dahulu dalam oven suhu 105 C selama 30 menit)
c. Panaskan sampel dalam oven pada suhu 105 C selama 1 jam
d. Keringkan sampel dalam desikator sampai suhu ruang 15 menit
e. Lakukan langkah c dan d sampai didapatkan berat sampel konstan
f. Hitung kadar air sampel

4. Penentuan kadar klorida


a. Standarisai larutan AgNO3
1. Ambil larutan Natrium Klorida (NaCl)  0,100 N sebanyak 10,0 mL menngunakan pipet volum
kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer.
2. Tambahkan 1 mL indikator K2CrO4 5% ke dalam erlenmeyer yang sudah terisi larutan natrium
klorida 0,100 N.
3.  Siapkan larutan AgNO3 untuk titrasi (tuang larutan AgNO 3 ke dalam buret melaui corong, dan
pastikan larutan tepat pada angka nol).
4. Titrasi larutan yang ada di erlenmeyer dengan larutan AgNO 3.
5. Hentikan titrasi pada saat terbentuk endapan merah bata.
6. Catat hasil yang diperoleh dengan mengamati garis pada buret.
b. Penentuan kadar klorida
1. Timbang 5 gram sampel sabun mandi
2. Larutkan sampel dalam 300 mL akuades
3. Tambah larutan tersebut dalam magnesium nitrat 0,1 N sebanyak 25 mL
4. Ambil 10 mL larutan tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer
5. Tambahkan indikator K2Cr2O4 1 mL
6. Titrasi larutan sampel dengan AgNO3 0, 1 N
7. Lakukan titrasi sampai larutan sampel berwarna merah muda
8. Catat volume AgNO3 yang dibutuhkan
9. Lakukan titrasi blanko dengan mengukur 10 mL air suling dan selanjutnya kerjakan sama dengan
perlakuan sampel
10. Lakukan secara duplo
11. Hitung kadar klorida dalam sampel
( A−B ) x N x 35 , 450
mg Cl / l =
V

A = volume AgNO3 yang dipakai penitran sampel


B = volume AgNO3 yang dipakai penitran blanko
N = normalitas AgNO3
V = volume sampel
E. Data Pengamatan
No Analisis SNI Hasil Uji
1 Bahan tidak larut dalam Maksimal 5,0
etanol
2 Alkali bebas (dihitung Maksimal 0,1
sebagai NaOH)
3 Kadar klorida Maksimal 1,0
4 Kadar air Maksimal 15,0
Kesimpulan sementara Sesuai SNI atau tidak sesuai SNI

Standarisasi larutan HCl dan AgNO3 dilakukan secara kondisional, jika larutan telah distandarisasi maka
praktikan dapat langsung melakukan praktikum !

Guru mata pelajaran

Desi Nur Anisa, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai