laporan biologi
yudi hermawan
ST RUKHE AMPHIBIA
Melda Yunit a Sari
LAPORAN SEMESTER PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
OLEH :
AWAL RIZKY
E10015182
FAKULTAS PETERNAKAN
UNVERSITAS JAMBI
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allh SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan laporan semester Pratikumn Biologi tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar laporan ini dapat lebih baik lagi dari
sebelumnya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimah kasih kepada Asisten
Dosen Biologi selaku pembimbing utama dalam pratikum ini. Demikian laporan
ini penulis berharap agar bermanfaat bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari.
Awal Rizky
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. I
DAFTAR ISI................................................................................................. II
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................... 3
1.3 Manfaat ................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 4
BAB III MATERI DAN METODA ........................................................... 15
3.1 Waktu Dan Tempat ................................................................... 15
3.2 Materi ........................................................................................ 15
3.3 Metoda ....................................................................................... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 20
4.1 Sitologi ...................................................................................... 20
4.2 Morfologi .................................................................................. 30
4.3 Anatomi ..................................................................................... 40
4.4 Pisces.......................................................................................... 46
4.5 Amphibi .................................................................................... 51
4.6 Aves .......................................................................................... 54
4.7 Mamalia .................................................................................... 59
BAB V PENUTUP...................................................................................... 64
5.1 Kesimpulaan............................................................................... 64
5.2 Saran.......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 68
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.Empelur ubi kayu........................................................................ 20
Gambar 2.Epidermis umbi lapis bawang merah.......................................... .21
Gambar 3.Kulit buah cabe merah................................................................. 23
Gambar 4.Daun hydrilla verticilata.............................................................. 23
Gambar 5.Kentang....................................................................................... 24
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengenal dan mempelajari
mengenai botani yang mencakup sitologi, morfologi, dan anatomi tumbuhan serta
mengenai zoologi yang mencakup pisces, amphibi, aves, dan mamalia. Selain itu ,
kita bisa lebih mudah mempelajarinya pada mata kuliah biologi dasar.
1.3 Manfaat
Adapun manfaatnya adalah untuk membantu mahasiswa agar lebih
memahami ilmu tentang tumbuhan (botani) dan ilmu tentang hewan (zoologi)
baik morfologi maupun anatominya secara langsung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sitologi
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup
yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara
lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup
harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel.
Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula
disebut sebagai benda ergastik (Subandi, 2008).
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya
berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi
mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor
lingkungan. sel mati karena faktor genetic disebabkan sel telah mencapai umur
yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam
perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki
fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan
bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam
tanah ke daun (Umar, 2010).
Plastida merupakan organel yang amat dinamis dan mampu membelah,
tumbuh dan berdeferensiasi menjadi berbagai bentuk. Pada sel muda tumbuhan
tinggi, plastida biasanya tak berwarna dan disebut leukoplas atau proplastida.
Pada daun, plastida berwarna hijau dan disebut kroroplas, serta pada buah masak
kadang-kadang kuning atau merah, disebut kromoplas. Pada sel yang tidak
menjadi hijau, seperti sel epidermis atau sel rambut tangkai sari (misalnya pada
Rhoeo discolor), plastida tetap tak berwarna, disebut leukoplas (dalam arti
sempit). Leukoplas juga terdapat pada jaringan yang tak terdedah pada cahaya.
Pada jaringan semacam ini seperti pada umbi, leukoplas membentuk butir pati
yang disebut amiloplas. Statolit adalah amiloplas khusus dalam tudung akar dan
pada buku beberapa batang muda, serta terlibat dalam gaya berat. Leukoplas
membentuk minyak atau lemak, dan disebut elaloplas, misalnya pada epidermis
daun Vanilla( Sumardi, 2007 ).
Hydrilla verticillata memiliki kandungan klorofil total sebesar 4,43ml/g,
karotenoid 0,92ml/g dan vitamin C4,70mg/30g . Klorofil sebenarnya merupakan
pigmen tanaman yang paling penting karena terlibat dalam proses fotosintesis
serta transformasi cahaya matahari menjadi energi kimia(Alsuhendra, 2004 ).
Sel bawang merah (Allium cepa) berbentuk heksagonal, di dalamnya
terdapat protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan hidup dengan warna
merah muda. Perbesaran yang dilakukan sebesar 10 x dengan menggunakan
mikroskop listrik (Saktiono ,1989)
Morfologi
Batang berperan dalam menyangga posisi daun, melakukan fotosintesis,
mentraspor zat-zat mentah dan produk-produk fotosintesis primer dan sekunder
yang telah selesai dibuat, dan menyimpan zat-zat makanan. Batang dan cabang-
cabangnya menyusun bagian tumbuhan yang disebut shoot (taruk). Batang yang
biasanya hijau melakukan fotosintesis dengan bantuan sel-sel korteks yang
mengandung sedikit kloroplas.Batang herba umumnya memiliki stomata.Karena
daun paling banyak terdapat di daerah yang jauh dari batang pohon, aliran floem
pada umumnya mengarah ke batang (Raven et.al, 2008).
Rumput raja berasal dari Nigeria dan terebar luas di seluruh Afrika Tropik.
Rumput raja biasanya dikembangkan dengan stek batang atau pols dan mampu
tumbuh baik pada tanah ringan sampai berat. Rumput raja dapat tumbuh pada
ketinggian 0-3000 m diatas permukaan air laut dengan curah hujan tahunan
sebesar 1000 m atau lebih (Reksohadiprojo, 2004).
Brachiaria decumbens Brachiaria decumbens disebut juga rumput signal
atau BD berasal dari Afrika timur. BD memiliki morfologi yaitu : Memiliki organ
tubuh, tumbuhan tidak lengkap, Berakar serabut, Bentuk daun meruncing, dan
Tidak memiliki batang, dan termasuk monokotil. Brachiaria decumbens disebut
rumput gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolon membentuk hamparan
yang lebat yang tingginya sekitar 30-45 cm, Tumbuh baik pada kondisi curah
hujan 1000-1500 mm/ tahun dan merupakan jenis rumput penggembalaan terbaik
di Kango(Siregar, M. E, 1989).
Butir pati merupakan sarana bagi tanaman untuk menyimpan energy
mereka diproduksi oleh berbagai macam tanaman dan campuran amylase dan alfa
amilopektin. Pati pisang memiliki bentuk sel yang unik karena hampir
menyerupai gelembung air yang sedang terbang dan terdapat inti sel setiap
gelembung tersebut juga terdapat membrane sel( Nursholeh, 2011).
Anatomi
Pisces
Tubuh ikan terdiri atas caput, truncus, dan cauda, diantara mana tidak ada
batas yang nyata sebagai batas antara caput dan truncus dipandang tepi caudal
operculum dan sebagai batas antara truncus dan ekor dipandang anus. Ikan-ikan
yang dapat berenang cepat berbentuk seperti torpedo. Tetapi Cyprinus lebih
pendek, lebih pipih kearah bilateral dan lebih lebar ka arah
dorsoventral(Radiopoetra, 2000).
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di
dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham
bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak
menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut
makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar
insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila
tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di
dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk
memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus
yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada
anus. (Andri. 2001)
Insang ikan mas terdiri dari lengkung insang yang tersusun atas tulang
rawan berwarna putih, rigi-rigi insang yang berfungsi untuk menyaring air
pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau lembaran insang. Filamen
insang tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan berwarna merah muda
karena mempunyai banyak pembuluh kapiler darah dan merupakan cabang dari
arteri insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2 berlangsung.
Mekanisme pernapasan ikan bertulang sejati dilakukan melalui mekanisme
inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang,
kemudian O2 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari
jaringan akan bermuara ke insang, dan dari insang diekskresikan keluar
tubuh(Purnomo, 2009 ).
Insang (gill) tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula
berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran
ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan
perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan
rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02
sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Untuk menyimpan
cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang
terletak di dekat punggung (Kimbal, 1999).
Amphibi
Amphibi merupakan salah satu dari kelas yang ada pada superkelas
Tetraphoda. Amphibi adalah golongan dari hewan yang memiliki kelebihan
dibanding hewan vertebrata lainnnya, karena amphibi bisa hidup pada dua dunia,
yaitu perairan dan daratan. Amphibi mempunyai alat – alat khusus yang sesuai
dengan kehidupan didarat dan di air, yaitu paru – paru dan kulut yang licin
sebagai alat pernapasannya ( Ober, 2004).
Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu cavum oris, dibatasi oleh
maxille (rahang atas), atap pada sebelah atas, sedang disebelah bawah dibatasi
oleh mandibulla (rahang bawah), dan oshyoid. Kemudian dilanjutkan oleh
pharynx, oesphagus, ventriculus, dan intestinum, yang terletak didalam rongga
tubuh. Lingua (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar disebelah anterior mulut,
pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat
dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Lingua disokong
oleh oshyoid (yang berupa tulang rawan) yang memungkinkan lidah tegar tapi
lemas. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaries (gigi maxillaris),
sedang pada atap cavum oris terdapat denta vomerin terdapat dua lubang nares
interns yang berhubungan dengan nares externas. Glottis terletak pada medium
ventral pharynx setelah belakang lingual. Merupakan pintu menuju ke pulmo
(paru-paru). Dibelakang mata di dekat sudut mulut terdapat ostium phargygeum
dari tuba auditiva eustachi yang menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga
dalam. (Sudjadi, Bogod, dkk. 2007).
Katak memiliki ekstrimitas yang terdiri dari bagian anterior dan eksterior.
Bagian anterior dari amphibi tersusun atas branchium (lengan atas), antebrachium
(lengan bawah), manus (tangan), digiti (jari). Sedangkan pada bagian posterior
terdiri dari femur (paha), crus (tungkai bawah), pes(kaki) dan digiti(jari).
(Richard, 2000).
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastis yang tipis.
Mekanisme pernafasan paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya
dengan mulut tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan.
Mekanisme pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang
saling berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan pompatekan.
Kelenjar paru-paru itulah terutama penyebab udara keluar. Amphibia menambah
respirasi paru-paru dengan pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah.
Sebagian besar dikeluarkan melalui kulit laju vertilasi paru-paru tidak cukup
untuk membawa keluar, sejumlah air juga diperlukan dan ditukarkan melalui
kulit. Hal inilah yang mungkin menyebabkan amphibia tidak dapat di darat
sepenuhnya (Prawiro, 1999)
Kulit katak memiliki kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir yang licin.
Warna kulit katak dapat berubah sesuai dengan cahaya yang ditangkap oleh tubuh
untuk dapat berubah. Perubahan warna kulit pada katak dilakukan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk melindungi diri dari perhatian
hewan pemangsa, kulit katak juga berfungsi dalam pertukaran gas (Iskandar,
1998).
Aves
Tubuh aves dibedakan atas caput(kepala), cervix(leher) yang biasanya
panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang extremitas anterior
merupakan ala (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak
terbang. Extremitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian
bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang
terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian
dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah luar dilapisi
oleh pembungkus selaput zat tanduk. Pada atap paruh atas terdapat lubang hidung
(nares interna pada sebelah dalam dan nares externa sebelah luar). Organon visus
relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang
berbulu. Pada sudut medial terdapat membrana nicitan yang dapat ditarik menutup
mata. Di belakang dan di bawah tiap-tiap mata terdapat lubang telinga yang
tersembunyi di bawah bulu khusus. Di bawah ekor terdapat anus(Gunawan,
2014).
Plumulae terdiri dari calamus, rachis, barbae dan barbulae tanpa adanya
vexillum. Phyloplumae fungsi belum jelas dan tumbuh jarang di seluruh tubuh.
Pada plumae terdapat calamus yang berupa tangkai dari bulu yang berbentuk
memanjang dengan rongga di dalamnya. Pada pangkal calamus terdapat lubang
yang disebut umbilicus inferior dan pada bagian distal disebut umbilicus superior.
Pada umbilicus superior ke arah rachis menjadi sulcus. Pada ayam muda kedua
umbilicus tersebut dilalui oleh pembuluh darah yang berguna untuk mengedarkan
makanan kepada bulu-bulu muda. Vexillum terbentuk oleh barbae (suatu cabang
bulu ke arah lateral rachis) dan tiap barbae bercabang-cabang menjadi barbulae.
Barbulae ada dua macam, barbulae distal dan barbulae proximal. Barbulae distal
menuju ke arah ujung sayap dan mempunyai kait-kait yang disebut radioli.
Barbulae proximal adalah barbulae yang menuju ke arah pangkal sayap
(Radiopoetro, 2000).
Sistem respirasi pada unggas (ayam) terdiri dari nasal cavities, larynx,
trachea (windpipe), syrinx (voice box), bronchi, bronchiale dan bermuara di
alveoli. Oleh karena unggas memerlukan energi yang sangat banyak untuk
terbang, maka unggas memiliki sistem respirasi yang memungkinkan untuk
berlangsungnya pertukaran oksigen yang sangat besar per unit hewan.Untuk
melengkapi kebutuhan oksigen yang tinggi tersebut maka anatomi dan fisiologi
sistem respirasi unggas sangat berbeda dengan mammalia.Perbedaan utama adalah
fungsi paru-paru.Pada mammalia, otot diafragma berfungsi mengontrol ekspansi
dan kontraksi paru-paru.Unggas tidak memiliki diafragma sehingga paru-paru
tidak mengembang dan kontraksi selama ekspirasi dan inspirasi.Paru-paru
hanyalah sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas di dalam darah
(Sembiring, 2009).
Organ-organ sistem urogenital yaitu ren yang terdiri atas tiga lobi, ureter,
dan kloaka. Organa genitalia yaiu berupa sepasang testis, epididimis, serta ductus
deferentes. Sedangkan pada betina berupa ovarium oviduct, mesovarium, seta
mesosalphinx (Richard, 2000).
Saluran pencernaan merupakan organ yang menghubungkan dunia luar
dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses metabolik dalam tubuh. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, esophagus, crop, proventikulus, gizzard, duodenum,
usu halus, seka, rectum, kloaka dan vent (Suprijatna et al., 2008).
Tembolok adalah organ yang bebentuk kantung dan merupakan daerah
pelebaran dari esophagus. Proses pencernaan di dalam tembolok sangat kecil
terjadi. Fungsi utama dari tembolok adalah sebagai organ penyimpan pakan.
Sedangkan pada itik memliki crop yang sedikit berbeda dibandingkan dengan
ayam (Yaman, 2010).
Organ reproduksi ayam jantan, yang primer ialah berbentuk bulat kacang
(Yaman, 2010). Alat reproduksi jantan dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu
sepasang testis, sepasang saluran deferens, dan kloaka ( Yuwanta, 2004).
Sistem nervosum pada aves terdiri atas enchepalon yang terdiri atas
prosencephalon, mesocephalon, cerebellum, nervi craniales (Lyte,2005).
Mamalia
Mamalia merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia yang memiliki
sejarah evolusi hampir sempurna dibandingkan dengan kelas yang yang lain.
Mammalia adalah organisme yang memiliki kelenjar susu (glandula mammae)
yang dapat menghasilkan susu dan memiliki daun telinga untuk membantu
pendengaran. Mammalia juga mempunyai rambut yang menutupi seluruh bagian
tubuhnya (Kant, 2001).
Ternak kelinci mempunyai beberapa keunggulan, antara lain mudah
dikembangbiakkan, dapat melahirkan anak 4-6 kali per tahun, biaya
pemeliharaannya murah, tidak membutuhkan areal yang luas untuk
memeliharanya serta hasil sampingan berupa kotoran dan kulit dapat
dimanfaatkan untuk beberapa keperluan. Kelinci juga menghasilkan daging
berwarna putih yang rasanya lezat, kaya nutrisi, kandungan proteinnya tinggi,
namun kandungan kalori, lemak, dan kolesterolnya rendah (Kartadisastra, 2001).
Ukuran tubuh agak kecil, badan dan kaki berbulu. Ekor pendek atau tidak
ada. Dibungkus oleh kulit yang berbulu atau berambut dan terdiri atas: caput
cervix, dan truncus. Terdapat empat extremitas liberae. Pada caput terdapat rima
oris. Di atas mulut terdapat organon visum berupa orbita, nares dan di belakang
organon visus terdapat auriculae atau pinnae sebagai corong dari porus acusticus
externa. Truncus dibagi atas beberapa daerah yaitu thorax, abdomen, dorsum,
glutea, pirenium. Pada permukaan sebelah kanan kiri linea mediana terdapat
glandula mamae. Di bagian belakang truncus terdapat cauda dan anus (Jasin,
1992).
Bagian internal mamalia sebagian besar memiliki struktur yang hampir
sama yaitu terdapat organ-organ vital yang meliputi hepar, cor, ren, vesica fellea,
ventriculus, lien, intestinum tenue, intestinum crasum, coccum, dan vesica
urinaria. Hepar mamalia memiliki 5 lobi, 3 lobi hepar dexter dan 2 lobi hepar
sinister. Cor terletak di dekat pulmo dan pada posisi sebelah thorax bagian
sinister. Vesica fellea dan ventriculus terletak di caudal hepar. Lien berbentuk
pipih lonjong dan menempel pada ventriculus. Intestinum merupakan saluran
yang panjang berbelit-belit dengan dindingnya yang sangat tebal dan mengandung
vili-vili. Terdapat dua macam intestinum yaitu intestinum tenue (usus halus) dan
intestinum crasum (usus besar). Intestinum crasum biasanya disebut coecum yang
terdiri dari incisurae (kolon naik), haustrae (kolon mendatar), dan taeniae (kolon
menurun). Untuk proses ekskresinya yang berupa urine terdapat organ vesica
urinaria (Kardong, 2002).
System pencernaan pada mamalia dibedakan menjadi dua yaitu Tractus
digestivus (saluran pencernaan) dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan).
Tractus digestivus disusun oleh cavum oris, lingua, pharynk, esophagus,
ventrikulus, intestinum tenue, coecum, intestinum crasum, dan anus. Cavum oris
terdiri dari palantum durum (langit-langit keras), palantum molle (langit-langit
lunak)dan dentes. Dentes terdapt empat macam yaitu dens insisivus, dan caninus
yang berkembang tereduksi, dens praemolare, dan dens molare. Diantara dens
insisivus dan praemolare terdapat celah yang dinamakan diastema. Pada lingua
terdapat lingua yang mempunyai banyak papillae (tonjolan kecil) yang berfungsi
sebagai indra perasa. (lytle dan John, 2005).
BAB III
3.2 Materi
alat dan bahan yang digunakan pada waktu praktikum mengenai sitologi
dan morfolologi yaitu mikroskop, objek glass, cover glass, silet, empelur ubi
kayu( Manihot utilisima ), bawang merah(Allium cepa), cabe merah(Capcicum
annum), daun hidrila(Hydrilla verticillata), umbi kentang( Solanum tuberosum),
tepung kacang kedelai( Glycine max ), buah pisang( Musa paradisiacal ), tepung
jagung( Zea may ),tepung ubi kayu( manihot utilisima ), rumput bengggala(
Panicum maximum ), rumput signal( Brachiaria decumbens ), rumput malela(
Brachiaria mutica ), rumput gajah( Pennisetum purpureum ), rumput raja( King
grass ), rumput stilo( Stylosantes humilis ), rumput kalopo( Callopogonium
mucunoides ), lamtoro( Leucaena leucocephala ),dan kacang tanah( Arachia
hypogeal ). Praktikum anatomi menggunakan tumbuhan Jarak( Ricinus communis
), praktikum Pisces menggunakan ikan mas( Cyprinus carpio ) 1 KG, plastik
terpal ukuran 1meter, telenan, dan pisau cutter. Praktikum amphibi menggunakan
katak sawah( Rana sp ) 3 ekor dan jarum pentul 10 buah. Praktikum aves
menggunakan 1 ekor ayam( Gallus gallus ) dan pisau. Praktikum mamalia
menggunakan kelinci( lepus nigricolis ) dan alkohol.
3.3 Metoda
Sitologi
Pada kegiatan satu, siapkan mikroskop yang akan digunakan dan masing-
masing 3 buah cover glass dan objek glass serta pisau silet. Kemudian buat
sayatan tipis kulit allium cepa,lalu tetesi dengan regen JKJ,letakkan pada objek
glass dan turup dengan cover glass,amati dibawah mikroskop,demikian halnya
pada empulur manihot utilissima. Lalu gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi
dan simpulkan perbedaan kedua objek. Kemudian pada kegiatan dua,siapkan
bahan daun Hydrilla verticillata, capsicum annum, dan solanum tuberosum, buat
sayatan tipis daripada daun ketiga objek,letakkan diatas objek glass,tetesi dengan
air,tutup dengan cover glass dan amati pada mikroskop.Lalu gambar hasil
pengamatan pada objek,buat klasifikasi dan kesimpulan perbedaan plastida ketiga
objek tersebut. Pada kegiatan tiga, siapkan objek tepung kacang kedele, tepung
kacang hijau,pisang, tepung jagung, tepung ubi kayu, dan kentang. Letakkan
objek pada objek glass,tetesi dengan air,tutup dengan cover glass, dan amati pada
mikroskop. Lalu gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi objek,dan simpulkan
perbedaan pada cirri keenam objek tersebut.
Morfologi Tumbuhan
Pada kegiatan satu, siapkan objek rumput panicum maximum,brachiaria
decumbens, brachiaria mutica, pannisetum purpureum, dan king gras, amati
keenam objek secara morfologis, gambar hasil pengamatan,buat klasifikasi dan
ciri objek, dan buat simpulan tentang rumput (graminae). Kemudian pada kegiatan
dua, siapkan objek stylosantes humillis, callopogonium muconoides, leucaena
leucocephala, dan arachia hypogea, amati keempat objek secara morfologis, lalu
gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan cirri objek, dan buat kesimpulan
tentang kacang-kacangan (legume). Pada kegiatan tiga, amati objek panicum
maximum dan callopogonium mucunoides secara morfologis, lalu gambar hasil
pengamatan, buat klasifikasi dan simpulkan perbedaan kedua objek dalam laporan
saudara.
Anatomi Tumbuhan
Pada kegiatan satu, siapkan mikroskop,objek glass, cover glass, pisau silet,
daun rumput gaja (pannisetum purpureum), dan daun kacang tanah (arachia
hypogea), buat sayatan tipis kedua objek, letakkan diatas objek glass,tetesi dengan
air, dan tutup dengan cover glass, lalu gambar hasil pengamatan anatomi objek,
buat klasifikasi , dan simpulkan perbedaan anatomi daun kedua objek dalam
laporan saudara. Kemudian pada kegiatan dua, siapkan batang objek pannisetum
purpureum, panicum maximum,dan zea mays, buat sayatan tipis pada batang,
tetesi dengan air, letakkan di atas objek glass, tutup dengan cover glass, dan amati
dibawah mikroskop. Lalu gambar hasil pengamatan anomi batang letiga objek.
Buat klasifikasi, dan kesimpulan umum tentang batang monokotil. Pada kegiatan
ketiga, siapkan batang objek kacang tanah, kacang hijau, dan ricinus comunis.
Kemudian buat sayatan tipis batang objek, tetesi dengan air,letakkan diatas objek
glass, tutup dengan cover glass, dan amati dibawah mikroskop. Lalu gambar hasil
pengamatan anatomi objek tersebut, buat klasifikasi, perbedaan tumbuhan
monokotil dan dikotil, serta kesimpulan umum tentang anatomi batang dikotil.
Pada kegiatan empat, siapkan akar objek zea mays dan ricinus comunis, buat
sayatan tipis akar objek, tetesi dengan air, letakkan diatas objek glass, tutup
dengan cover glass, dan amati dibawah mikroskop. Lalu gambar hasil pengamatan
anatomi akar objek tersebut, buat klasifikasi dan buat kesimpulan umum tentang
anatomi akar tumbuhan dalam laporan saudara.
Pisces
Pada kegiatan satu, siapkan seekor ikan mas segar berat ± 9 ons. Kemudian
letakkan objek diatas papan praktikum, amatai morfologi objek. Lalu gambar hasil
pengamatan morfologi ikan dan beri keterangan bagiannya. Kemudian pada
kegiatan dua, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass, 1 buah sisik cyprinus
carpio, pinset. Kemudian ambil dengan pinset 1 buah sisik ikan mas itu, tetesi
dengan air, letakkan diatas objek glass, tutup dengan cover glass, dan amati
dibawah mikroskop. Lalu gambar hasil pengamatan dan jelaskan keterangan
bagian sisik. Pada kegiatan tiga mencakup cara kerja pada kegiatan kedua. Pada
kegiatan empat, bedah ikan tersebut, perlihatkan organ dari apparatus viscerum
abdominalis et thoracalis, amati bagian-bagiannya. Lalu gambar hasil pengamatan
pada bagiannya,dan beri keterangan gambar dengan jelas.
Pada kegiatan lima, buat potongan melintang tubuh ikan dibelakang anus.
Lalu amati system muscularnya, gambar hasil pengamatan dan beri keterangn
gambar dengan jelas. Kemudian pada kegiatan enam, keluarkan bagian insang
ikan mas tersebut, amati dengan jelas. Lalu gambar hasil pengamatan insang itu,
buat keterangan bagian dengan jelas. Pada kegiatan tujuh, buka bagian oranium
cyprinus carpio dengan hati-hati, keluarkan enchepalonnya, dan amati dengan
seksama. Lalu gambar hasil pengamatan otak tersebut, dan beri keterangan
gambar dengan jelas dalam laporan saudara.
Amphibi
Pada kegiatan satu, siapkan seekor katak yang segar, dan papan
praktikum.Kemudian letakkan objek diatas papan praktikum, amati
morfologinya.Lalu gambar hasil pengamatan, dan beriketerngan gambar tersebut.
Pada kegiatan dua, buka cavum oris dengan jelas, amati bagiannya, lalu gambar
hasil pengamatan, dan beri keterangannya. Kemudian pada kegiatan tiga, bedah
rongga perut dan thorax katak, amati dengan jelas, lalu gambar hasila
pengamatan, dan beri keterangan gambar. Pada kegiatan empat, bedah enchepalon
katak, keluarkan enchepalon (otak) dengan hati-hati, dan amati dengan seksama.
Lalu gambar hasil pengamatan otak ikan iti, dan beri keterangan gambar dengan
jelas.
Aves
Pada kegiatan satu, siapkan seekor ayam, dan papan praktikum. Kemudian
latakkan objek diatas papan praktikum, dan amati morfologinya. Lalu gambar
hasil pengamatan , dan beri keterangan bagiannya. Pada kegiatan dua, cabut
masing-masing 1 buah bulu plumae. Plumulae, dan filoplumulae, amati dengan
seksama. Lalu gambar hasil pengamatan, dan beri keterangan bagiannya.
Kemudian pada kegiatan tiga, bedahlah bagian extremitas ayam, buang kulit dan
musculus yang menempel pada tulang, pisahkan extremitas atas dan bawah, dan
amati dengan jelas. Lalu gambar hasil pengamatan dan beri keterangan bagiannya.
Pada kegiatan empat, bedahlah thorax rongga perut dengan gunting, pinset, dan
scapel, dan amati organ-organ yang ada, lalu gambar hasil pengamatan dan beri
keterangan bagiannya. Kemudian pada kegiatan lima, bedah oranium ayam
dengan hati-hati, keluarkan enchepalonnya, amati dengan jelas, lalu gambar hasil
pengamatan dan beri keterangan bagian-bagiannya dalam laporan saudara.
Mamalia
Pada kegiatan satu, siapkan 1 pasang kelinci/marmot, plastic terpal 1 m, dan
papan praktikum. Kemudian letakkan objek diatas papan praktikum, amati
morfologinya , lalu gambar hasil pengamatan, dan beri keterangan bagiannya.
Pada kegiatan dua, buka cavum oris kelinci, dan amati gigi-giginya, lalu gambar
hasil pengamatan, beri keterangan, buat susunan gigi tersebut, dan simpulkan
perbandingannya pada rumus gigi pada diktat. Kemudian pada kegiatan
tiga,siapkan alat bedah, pisau potong dan papan praktikum. Kemudian letakkan
objek diatas papan praktikum, potong kelinci dan kuliti, buka rongga dada dan
perutnya, lalu gambar hasil pengamatan dan beri keterangan dari bagian-bagian
gambar tersebut.
BAB IV
4.1 Sitologi
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup
yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara
lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup
harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel.
Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula
disebut sebagai benda ergastik. Hal ini sesuai dengan pendapat Subandi,(2008)
yang menyatakan tanda sel hidup dan sel mati.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima Pohl.
Sel penyusun empulur berbentuk segi enam dan memiliki ruang antar sel
yang besar. Sel tersebut bersifat mati karena hanya berupa ruang kosong. Sel ini
berasal dari jaringan parenkim yang sudah mati. Pada sel gabus (isi sel mati) tidak
tampak nukleus, plastida, maupun vakuola sentral. Sebagaimana pada sel hidup, antar
sel mati terpisah oleh lamella tengah, hanya saja pada sel mati lamela tengah
terlihat lebih jelas. Lignifikasi telah membuat protoplas dalam sel tersebut mati
total, sel gabus itu mengeras dan menggembung (selulosa menjadi lignin), dinding
sekunder membesar (karena zat pembentuk dinding yang tersimpan dalam dinding
primer) sehingga dinding primer dan lamela tengah hanya tampak seperti garis-
garis saja.hal ini sesuai dengan pendapat Umar,(2010) yang menyatakan tentang
bentuk sel mati.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa var. aggregatum L.
Melihat plastida
Plastida merupakan organel yang terdapat di dalam sel tumbuhan. Dia
merupakan organel yang amat dinamis dan mampu membelah, tumbuh dan
berdeferensiasi menjadi berbagai bentuk. Plastid terdiri atas 3 bentuk yaitu
kloroplast, kromoplast dan leucoplast. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sumardi,
(2007) yang menyebutkan tentang bentuk - bentuk dari plastida.
Gambar 3.Kulit buah cabe merah
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
Cabe merah memiliki warna merah, ini berarti cabe merah mengandung
plastida berupa kromoplas yang terdapat di dalam selnya. Kromoplast merupakan
plastid yang mengandung pigmen warna merah, jingga dan orange.
Dari hasil pengamatan akan daun dari Hydrilla verticillata dapat dilihat
dinding sel yang sangat jelas membatasi antara sel yang satu dengan yang lain,
sitoplasma, serta plastida yang berwarna hijau atau yang biasa disebut dengan
kloroplas. Sebagaimana yang telah diketahui sel dari daun Hydrilla verticillata
memiliki bagian protoplasmik yaitu yang dapat dilihat pada saat pengamatan
adalah kloroplas dan sitoplasma. Kloroplast mengandung klorofil ( pigmen hijau
) yang berperan penting dalam fotosintesis. Hal ini sependapat dengan pernyataan
Alsuhendra, (2004) yang menyatakan tentang fungsi dari klorofil.
Gambar 5.Kentang
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
Kentang adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang
yang dapat dimakan dan disebut “kentang” pula.Tanaman ini merupakan herba
(tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di
daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Tanaman kentang merupakan
tanaman semusim. Umbi kentang berbentuk bulat sampai lonjong dengan ukuran
yang beragam. Secara fisiologis umbi kentang merupakan organ penyimpanan
makanan.
Dari 3 objek di atas dapat diketahui bahwa plastid terdiri atas 3 kelompok
yaitu kloroplast, kromopast dan leucoplast. Kloroplast terdapat pada Hydrilla
verticilata , kromoplast terdapat pada cabe merah sedangkan leukoplast terdapat
pada kentang.
Melihat striktur pati
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L.) Merr.
Sel kacang ini terdapat bintik hitam yang sangat jelas sekali, karena
semakin jelas bintik tersebut maka sel tersebut sangatlah baik dan bereproduksi
sangat cepat. Sel ini terdiri dari dinding sel inti dan terdapat pula sitoplasma.
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung bagi inti sel dan tempat transport
electron.
Gambar 8.Pisang
Klasifikasi Pisang
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Butir pati merupakan sarana bagi tanaman untuk menyimpan energy
mereka diproduksi oleh berbagai macam tanaman dan campuran amylase dan alfa
amilopektin. Pati pisang memiliki bentuk sel yang unik karena hampir
menyerupai gelembung air yang sedang terbang dan terdapat inti sel setiap
gelembung tersebut juga terdapat membrane sel.
Klasifikasi Jagung
Kingdom :Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Sel jagung termasuk juga dalam sel eukariotik yang mempunyai DNA
terletak di inti, mitokondria dan kloroplas. Inti mengandung DNA, mitokondria
mengandung jumlah yang relative kecil DNA diatur dalam molekul-molekul
melingkar. DNA ini hanya membawa beberapa gen mitokondria. Kebanyakan
mengandung informasi genetis tentang mitokondria itu sendiri hadir dalam
nucleus, kloroplas juga mengandung jumlah terdapat DNA dalam pengaturan
melingkar atau lileare seperti di mitokondria.
Gambar 10.Tepung ubi kayu
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Gramineae
Family : Graminales
Genus : Brachiaria
Spesies : Brachiaria mutica (Forsk)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum Schumacher
Pennisetum purpureum disebut juga Rumput Gajah (Indonesia).Rumput
ini berasal d ari Afrika daerah tropik, perennial d andapat tumbuh setinggi 3-4,5
m.Berkembang dengan rhizoma yang panjangnya dapat mencapai 1 m. Panjang
daun16±90 cm d an lebar daun 8±35 mm. Kultur teknis rumput ini adalah bahan
tanam berupa pols dan stek, interval pemotongan 40-60 hari (Reksohadiprojo,
2003).
Gambar 15. King grass
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Family : Leguminales
Genus : Stylosanthes
Species : Stylosanthes Humilis
Tanaman ini berasal dari Amerika tengah dan selatan. Merupakan tanaman
tahunan yang tumbuh tegak membentuk semak dengan ketinggian 100-150 cm
dan cenderung berkayu. Tanaman ini memiliki batang yang kasar dan daun yang
berkelompok dimana dalam setiap tangkai terdapat 3 helai daun. Perakaran jenis
legum ini sangat dalam. Tanaman ini toleran terhadap tanah kurang subur. Selain
itu legum ini juga tahan terhadap daerah kering atau basah tetapi tidak tahan
terhadap naungan. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.000 m dpl
dengan curah hujan > 850 mm/tahun.
Gambar 17.Callopogonium muconoides
Tanaman ini tumbuh menjalar dan bisa memanjang sampai 30-50 cm.
Tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan tidak tahan terhadap
kekeringan. Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna coklat keemasan.
Bentuk daun bulat dan berkelompok 3 dalam satu tangkai. Bunganya kecil
berwarna ungu. Jenis legum ini kurang disukai oleh ternak karena daun dan
batangnya berbulu. Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9 Kg/ha.
Callopogonium muconoides dapat hidup pada temperatur yang lebih panas
atau daerah tropis basah. Adanya bulu yang banyak menyebabkan legum jenis ini
kurang disukai oleh ternak.
Gambar 18.Leucaena leucocephala
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famil : Fabaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.
Tumbuhan ini memiliki struktur akar, batang, daun dan buah, berdaun
lengkap, bentuk daun majemuk, menjari tingkat dua dan berkelompok berakar
serabut, hidup ditempat yang lembab, batang meruncing seperti ranting dan
termasuk dikotil.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Klass : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Family : Leguminaceae
Genus : Callopogonium
Spesies : Callopogonium muconoides
Callopogonium muconoides dapat hidup pada temperatur yang lebih panas
atau daerah tropis basah. Adanya bulu yang banyak menyebabkan legum jenis ini
kurang disukai oleh ternak
Jadi perbedaan bunga pada panicum maximum dengan callopogonium
muconoides adalah dari seluruh morfologinya.
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang
saja dan tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan.
Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan
daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan
suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya
berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati
tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-tumbuhan ini mempunyai
umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang.
Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan
akhirnya menjadi pirang.
Gambar 22.Anatomi daun Rumput gajah
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum Schumacher
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum Schumacher
Gambar 25.Batang rumput benggala
4.4 Pisces
Sistematika
Phylum :Chordata
Sub phylum :Vertebrata
Kelas :Osteichthyes
Ordo :Teleostei
Famili :Cyprinidae
Genus :Cyprinus
Species :Cyprinus carpio
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di
dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham
bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak
menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut
makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar
insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila
tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di
dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk
memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus
yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada
anus. (Andri. 2001)
Insang (gill) tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula
berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran
ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan
perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan
rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02
sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Untuk menyimpan
cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang
terletak di dekat punggung (Kimbal, 1999).
4.5 Amphibi
Amphibi merupakan salah satu dari kelas yang ada pada superkelas
Tetraphoda. Amphibi adalah golongan dari hewan yang memiliki kelebihan
dibanding hewan vertebrata lainnnya, karena amphibi bisa hidup pada dua dunia,
yaitu perairan dan daratan. Amphibi mempunyai alat – alat khusus yang sesuai
dengan kehidupan didarat dan di air, yaitu paru – paru dan kulut yang licin
sebagai alat pernapasannya ( Ober, 2004).
Kulit katak memiliki kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir yang licin.
Warna kulit katak dapat berubah sesuai dengan cahaya yang ditangkap oleh tubuh
untuk dapat berubah. Perubahan warna kulit pada katak dilakukan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk melindungi diri dari perhatian
hewan pemangsa, kulit katak juga berfungsi dalam pertukaran gas (Iskandar,
1998).
Sistematika
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vetrebata
Class : Amfibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana sp
Pada cavum oris (rongga mulut) terdapat lingua (lidah) dan gigi. Lingua
pada katak dapat dijulurkan karena berfungsi sebagai alat untuk menangkap
mangsa. Juga pada mulut terdapat gigi yang berfungsi untuk membunuh
mangsanya. Rima oris (rima oris) terletak di ujung rostrum (moncong). Amphibi
memiliki mulut dan rongga mulut (cavum oris) yang terdiri dari lidah, koane,
lubang pembuluh eustakii, rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibula).
Alat pencernaan yang tampak dari luar yaitu cavum oris, dibatasi oleh
maxille (rahang atas), atap pada sebelah atas, sedang disebelah bawah dibatasi
oleh mandibulla (rahang bawah), dan oshyoid. Kemudian dilanjutkan oleh
pharynx, oesphagus, ventriculus, dan intestinum, yang terletak didalam rongga
tubuh. Lingua (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar disebelah anterior mulut,
pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil, dilapisi oleh lendir, dapat
dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap mangsa. Lingua disokong
oleh oshyoid (yang berupa tulang rawan) yang memungkinkan lidah tegar tapi
lemas. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaries (gigi maxillaris),
sedang pada atap cavum oris terdapat denta vomerin terdapat dua lubang nares
interns yang berhubungan dengan nares externas. Glottis terletak pada medium
ventral pharynx setelah belakang lingual. Merupakan pintu menuju ke pulmo
(paru-paru). Dibelakang mata di dekat sudut mulut terdapat ostium phargygeum
dari tuba auditiva eustachi yang menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga
dalam. (Sudjadi, Bogod, dkk. 2007).
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastis yang tipis.
Paru- paru berfungsi dalam pernafasan. Hal ini sependapat dengan Prawiro,
(1999) yang menjelaskan tentang pernafasan katak.
4.6 Aves
Plumulae terdiri dari calamus, rachis, barbae dan barbulae tanpa adanya
vexillum. Phyloplumae fungsi belum jelas dan tumbuh jarang di seluruh tubuh.
Pada plumae terdapat calamus yang berupa tangkai dari bulu yang berbentuk
memanjang dengan rongga di dalamnya. Pada pangkal calamus terdapat lubang
yang disebut umbilicus inferior dan pada bagian distal disebut umbilicus superior.
Pada umbilicus superior ke arah rachis menjadi sulcus. Pada ayam muda kedua
umbilicus tersebut dilalui oleh pembuluh darah yang berguna untuk mengedarkan
makanan kepada bulu-bulu muda. Vexillum terbentuk oleh barbae (suatu cabang
bulu ke arah lateral rachis) dan tiap barbae bercabang-cabang menjadi barbulae.
Barbulae ada dua macam, barbulae distal dan barbulae proximal. Barbulae distal
menuju ke arah ujung sayap dan mempunyai kait-kait yang disebut radioli.
Barbulae proximal adalah barbulae yang menuju ke arah pangkal sayap
(Radiopoetro, 2000).
Sistem nervosum pada aves terdiri atas enchepalon yang terdiri atas
prosencephalon, mesocephalon, cerebellum, nervi craniales. Nervi craniales
terbagi lagi menjadi 12 yaitu N. Olfactorius menuju ke alat-alat pembau bersifat
sensoris, N. Opticus menuju ke alat penglihatan. Kedua nervi optici mengadakan
persilangan yang disebut: chiasma nervi optici, N. Oculomotorius menuju ke otot-
otot mata (otot yang menggerakkan bola mata), N. Trochlearis menuju ke otot-
otot mata, N. Trigeminus menuju ke kulit sekitar lubang hidung dan musoca
dalam cavum nasi, N. Abduscens menuju ke otot-otot mata, N. Facialis menuju ke
otot-otot muka dan lidah, N. Vestibulo-cochlearis menuju ke alat pendengaran dan
keseimbangan, N. Glossopharyngeus menuju ke lidah bagian belakang, N. Vagus
menuju ke alat-alat dalam, N. Accessorius menuju ke otot-otot tengkuk, N.
Hypoglossus menuju ke otot-otot lidah.Hal ini sesuai dengan pendapat
(Lyte,2000) yang menyatakan bagian-bagian dari enchepalon.
4.7 Mamalia
Mamalia merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia yang memiliki
sejarah evolusi hampir sempurna dibandingkan dengan kelas yang yang lain.
Mammalia adalah organisme yang memiliki kelenjar susu (glandula mammae)
yang dapat menghasilkan susu dan memiliki daun telinga untuk membantu
pendengaran. Mammalia juga mempunyai rambut yang menutupi seluruh bagian
tubuhnya. Hal ini sesuai dengan penelitian Kant, (2001) tentang karakteristik
morfologi kelinci.
Ternak kelinci mempunyai beberapa keunggulan, antara lain mudah
dikembangbiakkan, dapat melahirkan anak 4-6 kali per tahun, biaya
pemeliharaannya murah, tidak membutuhkan areal yang luas untuk
memeliharanya serta hasil sampingan berupa kotoran dan kulit dapat
dimanfaatkan untuk beberapa keperluan. Kelinci juga menghasilkan daging
berwarna putih yang rasanya lezat, kaya nutrisi, kandungan proteinnya tinggi,
namun kandungan kalori, lemak, dan kolesterolnya rendah (Kartadisastra, 2001).
Sistem reproduksi betina tersusun atas sistem genitalis interna dan externa.
Pada hewan betina organ interna berupa sepasang ovarium dan uterus. Ovarium
terletak disebelah kaudal dari ren dan didalamnya terdapat folikel. Folikel
berbentuk gelembung uterus berjumlah sepasang dan berkelok-kelok dan terbagi
atas infundi rambuim, tuba dan uterus. Organ externa tersusun atas vagina, vulva,
labium, majus, labium, ninus dan ditoris.
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada yang dapat dibesarkan atau
disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru
masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang
terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung
yang buntu disekut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru
sehimgga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernapasan
oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus.Urutan pernapasan pada kelinci yaitu
nares externa, cavum oris, nares interna, pharyx, larynk, trachea, broncus,
bronchiolus dan alveolus.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel
merupakan unit terkecil dari organisme hidup yang memiliki fungsi struktural,
fungsional dan hereditas. Secara umum struktur sel tumbuhan terdiri atas dinding
sel dan protoplasma yang terbagi atas sitoplasma, Organel sel dan nukleus. Sel
dikatakan mati apabila tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma, sedangkan sel
yang hidup apabila mempunyai dinding sel, inti sel/nukleus, didalam sel terdapat
organel-organel atau ruang sel tidak kosong dan mempunyai protoplasma. Plastida
merupakan organel yang sangat spesifik pada tumbuhan. Terdapat 3 bentuk
plastida yaitu kloroplas, kromoplas dan leukoplas. Perbedaan satu sama lain
tergantung pigmen yang dikandung dan jenis pigmennya.
Morfologi tumbuhan adalah bagian dari ilmu botani yang khusus
mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan yang dapat dilihat dengan mata
biasa. Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks),
batang (caulis), dan daun (folium).Akar merupakan organ tumbuhan yang
berfungsi untuk menyerap air dan unsur-unsur hara serta untuk menopang
tegaknya tumbuhan.Batang merupakan hasil perkembangan bakal batang
(kaulikula) pada lembaga. Batang juga merupakan tempat melekatnya daun,
bunga, maupun buah.Bunga merupakan alat reproduktif seksual yang kompleks
dan tumbuhan berbunga akan menghasilkan buah berbiji dan berasal dari turunan
tunas batang dan daun.
Anatomi tumbuhan adalah ilmu botani yang mempelajari bentuk dan
susunan bagian dalam dari tumbuhan tumbuhan.secara umum anatomi tumbuhan
mencakup tiga bagian sel, jaringan tubuh, organ tubuh. Batang adalah bagian
tumbuhan yang berfungsi mentranspor zat-zat mentah dan produk-produk fotosintesis
primer dan sekunder, melakukan fotosintesis, menyangga posisi daun, dan menyimpan
cadangan makanan. Bagian batang secara umum yaitu epidermis, korteks, endodermis,
stele, perisikel, empelur, dan berkas pengangkut yang terdiri atas xylem dan floem.
Batang monokotil terdiri atas epidermis, korteks, sklerenkim, xylem, floem, dan
empelur, sedangkan batang dikotil terdiri atas epidermis, korteks, empelur, xylem,
floem dan cambium. Xylem dan floem pada batang monokotil tersebar tidak beraturan,
sedangkan pada batang dikotil letaknya tersusun dalam lingkaran. Batang monokotil
tidak mengalami pertumbuhan sekunder sehingga tidak memiliki kambium, sedangkan
batang dikotil mengadakan pertumbuhan sekunder oleh aktivitas kambium.
Jenis ikan yang sering dikonsumsi manusia adalah Ordo Teleostei,
berdasarkan hal yang demikian maka untuk mempelajari morfologi dan anatomi
pisces ini maka dipilih Ordo Teleostei, yaitu ikan mas ( Cyprinus Carpio). Tubuh
cyprinus carpio lebih pendek,bentuknya pipih kearah bilateral dan melebar kearah
dorsoventral, sehingga kurang dapat berenang cepat tetapi lebih cepat sewaktu
membelok. Morfologi cyprinus carpio terdapat tiga bagian yaitu caput, truncus
dan cauda. Batas caput dengan truncus tidak jelas, begitu pula dengan batas antara
truncus dengan cauda. Oleh karena itu bagian belakang dari operculum dapat
dianggap sebagai batas antar truncus dan caput, anus sebagai batas antara truncus
dan cauda. Pada caput terdapat nares externa, organon visus, cavum oris dan
fimbriase. Pada truncus terdapat squama, linea lateralis, pinnae dan saluran
pengeluaran. Squama atau sisik ikan mas termasuk tipe cyeloid yang berbentuk
bulat dan pipih. Linea lateralis merupakan garis membujur pada kedua sisi truncus
mulai dari bagian belakang kepala sampai ke pangkal ekor. Linea lateralis
berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air sehingga ikan mengenal
kedudukannya didalam air. Sistem pencernaan yaitu cavum oris, pharynx,
oesophagus, ventriculus, intestinum, dan anus. Sistem respirasi Cyprinus carpio
menggunakan organ berupa insang.
Amphibi merupakan vertebrata yang kali pertama memulai kehidupan
diair lalu didarat.alasan memilih Rana Sp memiliki kelas ini karana genus ini
mudah memperoleh dan diamati.Morfologi terbagi atas tiga bagian yaitu caput
terbentuk segitiga yang terdiri dari rima oris dan covum oris, organon visus,
membran tympani yang terletak dibelakang mata, nares externa yang terletak
diatas celah mulut. Truncus dijumpai muara dari organ exeretori(urogenitalis) dan
alat pencernaan. Extremites yang terbagi atas dua yaitu extremites anterior yang
terdiri atas branchium, ante branchium, manus, digiti dan extremites posterior
yang terdiri atas femur, crus, pes dan digiti. Pengeluaran urin, sel kelamin dan
feses pada katak hanya menggunakan satu lubang keluar yang disebut dengan
kloaka.
Aves mudah dibedakan dengan kelas hewan lainya yaitu adanya bulu yang
dapat menutupi tubuhnya. Morfologi aves terdiri atas caput, collum, truncus, dan
cauda. Extremitas aves melekat pada bagian truncus yang dibedakan menjadi
extremitas anterior dan extremitas posterior. Extremitas anterior yang
bermodifikasi memiliki sayap. Bulu pada aves terdiri atas plumae, plumulae, dan
filoplumae. Aves merupakan hewan homoiterm sehingga suhu tubuhnya tidak
dipengaruhi suhu lingkungan. Alat-alat pendengaran dan penglihatan, alat suara
dan otak telah berkembang dengan baik bila dibandingkan dengan pisces, amphibi
dan reptilia. Extremites anterior atau sayap terdiri atas phalanges, carpus, ulna,
radius dan humerus. Sedangkan extremites posterior terdiri dari femur, patella,
fibula, fibia, moatorsus dan digiti.
Kelinci atau marmut termasuk hewan menyusui (mamalia).karena
mempuyai kelenjar susu yang berguna untuk menyusui anaknya. Morfologi pada
kelinci terdiri atas caput (organon visus, auricle, misai, cavum, nares externa.
Truncus terdapat dua pasang extremites dan cauda pendek. Kelinci merupakan
hewan kropofagi yaitu hewan yang memakan feses yang telah dikeluarkan pada
sore di waktu pagi. Kelinci juga digolongkan sebagai hewan tetrapoda karena
mempunya 4 buah kaki atau 2 pasang kaki. Kelinci mempunyai gigi seri yang
digunakan untuk memotong makanan sebelum ditelan. Sistem pencernaan pada
kelinci terdiri atas cavum oris, oesapagus, ventriculus, intestinum tannue,
intestinum crassum dan anus.sistem reproduksi pada hewan betina berupa
sepasang ovarius dan uterus yang merupakan sistem genitalis interna, sedangkan
sistem reproduksi pada hewan jantan terdiri atas testis dan epididimis yang
merupakan bagian interna serta penis yang merupakan bagian externa.
5.2 Saran
Dalam pratikum biologi ini hendaknya pratikan memperhatikan dan dapat
melakukan pratikum dengan baik dan hati-hati supaya pratikum ini dapat
berlangsung dengan baik sehingga apa yang dipelajari dan diperoleh dari pratikum
ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang ilmu
ternak. Selain itu hendaknya agar kekompakan lebih ditingkatkan kepada pratikan
dan asisten dosen sehingga dapat tercipta kerja sama yang lebih baik dan berguna
dalam kegiatan pratikum dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Garut. Garut.
Surabaya
Jakarta
Raven, P.H., Johnson, G.B., Losos, J.B., and Singer, S.R., 2008. Biology Seventh Editition.
Sembiring, P. 2009. Buku Ajar dan Penuntun Dasar Ternak Unggas.USU Press.
Medan.
Siregar, M. E. 1989. Produksi hijauan dan nilai nutrisi tiga jenis rumput dengan