KATA PENGANTAR
Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
judul “Teknik Pemeliharaan Dan Pematangan Gonad Induk Ikan Bawal Bintang
penulis dalam menyelesaikan laporan magang ini, kedua orangtua, keluarga yang
kekurangan dan kesalahan. Untuk kesempurnaan usulan ini diharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang bertujuan membangun dan perbaikan usululan
tersebut. Semoga Laporan Magang ini dapat menjadi panduan bagi penulis dalam
melaksanakannya dan juga dapat berguna untuk bai rekan-rekan di masa yang
akan datang.
Aditya Wahyudi
II
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
4.1.4. Visi dan Misi Balai Perikanan Budidaya Laut Batam .......................... 19
4.1.7. Sarana dan Prasarana Balai Perikanan Budidaya Laut Batam ............. 22
LAMPIRAN ............................................................................................................... 40
V
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4. Wadah Pemijahan.......................................................................................28
7. Penyuntikan Induk......................................................................................32
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2. Bahan – Bahan yang di Gunakan Selama Praktek Magang di BPBL Batam ..... 16
4. Sarana dan Prasarana Fisik yang Dimiliki Balai Perikanan Budidaya Laut
Batam .................................................................................................................. 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
I. PENDAHULUAN
mandiri.
ketersediaan benih, yang mana dalam pemenuhan kebutuhan akan benih banyak
dengan adanya komoditas baru, baik melalui hybridisasi maupun introduksi dari
negara lain. Salah satu komoditas baru ikan budidaya di Indonesia adalah ikan
bawal bintang (Trachinotus blochii) yang telah memiliki potensi besar untuk
dikembangkan dan pasar yang cukup menjanjikan, baik dalam maupun luar
negeri. Pada tahun 2007, pembenihan ikan bawal bintang sudah berhasil di Balai
Perikanan Budidaya Laut Batam untuk pertama kali di Indonesia dan dibeberapa
2
daerah lainnya seperti Kepulauan Seribu, daerah Situbondo, dan Jawa Timur. Ikan
bawal bintang memiliki rasa yang gurih, daging tebal, pertumbuhan yang cepat,
pemakan segala (omnivora), perenang aktif, permintaan pasar untuk ikan ini
cukup tinggi, mulai dari tingkat lokal, hingga internasional seperti di Taiwan,
Hongkong, dan Singapura. Selain nilai ekonomisnya tinggi, ikan bawal bintang
juga tahan penyakit dan mudah dalam pemeliharaan (Retnani dan Abdulgani,
2013).
Kebutuhan akan benih ikan bawal bintang untuk keperluan budidaya dan
restocking saat ini sudah dapat dipenuhi, namun belum optimal karena jumlah dan
kualitas benih yang dihasilkan masih sangat minim dan bevariasi. Selama ini
induk berasal dari penangkapan di alam, akhir-akhir ini tidak efisien lagi. Melihat
permasalahan ini solusi paling tepat adalah melakukan upaya penelitian dalam
dan keterampilan dalam teknik pemeliharaan dan pematangan gonad induk ikan
Manfaat yang diharapkan saat praktek magang ini adalah dapat menambah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Carangidae
Genus : Trachinotus
Bentuk ikan bawal bintang bisa dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut.
Ikan bawal bintang termasuk ikan predator perenang cepat. Saat juvenil ikan
hidup bergerombol di daerah muara sungai dan berkarang namun setelah besar
hidup soliter di daerah karang maupun laut lepas. Bawal bintang berbentuk sangat
4
gepeng dan ramping (much comressed) dengan ekor bercagak (forked). Tubuh
bagian lateral dan ventral bewarna putih keperakan sedangkan bagian dorsal abu-
abu kehijauan. Mulut sub terminal dan bisa dikatup sembulkan, dengan dilengkapi
gigi beludru halus (feliform teeth). Permukaan tubuh ditutupi sisik kecil bertipe
sisir (stenoid) dan mempunyai gurat sisi (lateral fin) melekang mengikuti profil
punggung dan tersusun dari 130-140 keping sisik. Ikan dewasa (matang gonad)
berukuran lebih dari 1 kg dengan panjang lebih dari 25 cm. Ukuran dewasa
biasanya berumuran sekitar 2 sampai 3 tahun. Ikan bawal bintang memiliki nama
Sirip dubur (anal fin) memiliki 2-3 jari-jari keras, tepat dibelakang
urognetalia dan disambung dengan 16-18 jari-jari lemah yang memanjang hingga
pangkal ekor. Sirip perut (ventral fin) ada sepasang dan tepat berada di bawah
sirip dada (pectoral fin) yang menyerupai bendera dan tumbuh tepat di belakang
insang utama (operculum Ikan bawal bintang tergolong ikan perenang aktif dan
mampu hidup dengan tingkat kepadatan cukup tinggi. Saat berumur di bawah 10
hari bentuknya lonjong, bewarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian
badan tertentu. Namun selanjutnya bentuk dan warna akan berubah secara
Bawal bintang memiliki nama inggris yaitu Subnose Dart. Ikan ini memiliki
tubuh gepeng, hidung mancung serta sirip punggung dan sirip dada yang panjang.
Ikan ini memiliki warna perak dan agak muda dibagian bawah. Sirip dubur
berwarna oranye dengan warna kecoklatan pada batas anteriornya.Ikan ini dapat
Ikan Bawal bintang tergolong ikan perenang aktif dan mampu hidup dengan
tingkat kepadatan cukup tinggi. Pada saat berumur dibawah 10 hari, bentuknya
lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian badan tertentu.
ini dapat memijah sepanjang tahun dan biasanya mengikuti fase bulan terang
dengan air pasang. Telur bawal bintang bersifat planktonis dan menetas di padang
lamun atau celah-celah akar bakau dan kembali ke laut lepas. Sampai saat ini
belum diketahui dan diperoleh data akurat mengenai daerah penyebaran bawal
Menurut Huet (1971), bawal bintang banyak hidup didaerah laut, sedikit
didaerah pantai, terutama Atlantic, Indian and Pacific Oceans. Habitat bawal
bintang adalah pada masa juvenile yaitu di dasar perairan berpasir dangkal atau
perairan dekat mulut sungai yang lumpur berpasir. Pada saat dewasa akan
bergerak kearah terumbu karang. Cara hidupnya bergerombol saat juvenile dan
2.3 Reproduksi
termasuk dalam kegiatan budidaya. Hal-hal yang perlu dilakukan pada proses
pembenihan antara lain, pengadaan induk yang meliputi karantina dan perawatan
induk. Hal tersebut perlu dilakukan bertujuan untuk memilih induk berkualitas
baik. Biasanya induk-induk yang berasal dari alam memiliki kualitas yang kurang
kualitas induk.
yang memegang peranan penting dalam melakukan pemijahan ikan adalah sifat
telur yang dipijahkan, sifat ikan yang akan dipijahkan, keadaan kematangan induk
ikan yang akan dipijahkan, kualitas air dan cuaca, faktor penentu yang dapat
berasal dari luar yaitu suhu, siklus bulan, bahan sarang dan lainnya.
Membedakan bawal jantan dan betina pada saat masih kecil memang sulit.
Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah bawal betina memiliki tubuh yang lebih
gemuk, sedangkan bawal jantan selain lebih langsing dan warna merah pada
perutnya lebih menyala. Apabila sudah matang gonad, perut betina akan terlihat
gendut dan gerakannya lamban. Bawal jantan selain agresif juga akan
mengeluarkan cairan berwarna putih susu bila dipijat ke arah anus. Ikan bawal
memijah pada awal dan selama musim hujan. Di Brazil dan Venezuela, pemijahan
ikan bawal terjadi pada bulan Juni dan Juli. Di negara-negara lainnya, pemijahan
bawal dapat mengikuti musim yang ada, misalnya di Indonesia pemijahan bawal
Sebelum musim pemijahan tiba, induk yang sudah matang akan mencari
tempat yang cocok untuk melakukan pemijahan. Daerah yang paling disukai
adalah hulu sungai yang biasanya pada musim kemarau kering, sedangkan pada
musim hujan tergenang. Daerah yang seperti ini memberikan rangsangan dalam
memijah. Saat pemijahan berlangsung, induk jantan akan mengejar induk betina.
Induk betina kerap kali akan membalas dengan cara menempelkan perut ke kepala
induk jantan. Apabila telah sampai puncaknya, induk betina akan mengeluarkan
telur dan induk jantan akan mengeluarkan sperma. Telur yang telah keluar akan
memotong dan menghancurkan pakan, seperti halnya ikan Grass carp dan
Piranha sehingga ikan ini mampu beradaptasi terhadap segala jenis makanan,
saeca yang didalamnya terjadi proses pencernaan enzimatis seperti halnya pada
usus dan lambung. Bagian akhir dari usus terjadi diferensiasi usus yang lebih
lebar yang disebut rectum.Pada bagian ini tidak lagi terjadi pencernaan, fungsinya
kegiatan budidaya. Biaya yang digunakan untuk pemberian pakan pada ikan
8
mencapai 60-70% dari total biaya produksi (Febrianti et al., (2016). Mahalnya
harga pakan komersil menjadi salah satu kendala yang paling sering dikeluhkan
oleh para pembudidaya ikan (Ardita et al., 2015). Oleh karena itu, perlu adanya
strategi pemberian pakan yang efektif dalam upaya mengurangi biaya produksi.
bobot perhari, pemberian pakan dalam waktu siang dan sore hari. Pakan yang
perut, untuk waktu pemberian pakan disesuaikan dengan lamanya waktu mulai
dari makan sampai pengeluaran feses (Ghufran et al., 2010). Dalam penyusunan
ransum makanan ikan perlu diperhatikan keseimbangan antara protein dan energy.
faktornya antara lain ukuran ikan, suhu, jumlah pakan yang dimakan, ketersediaan
Menurut Febrianti et al., (2016), nilai efisiensi pakan yang baik harus lebih
dari 50%. Selama penelitian terhadap ikan bawal bintang (Trachinotus blochii).
Rendahnya efisiensi pakan ikan yang dipuasakan dapat disebabkan oleh ikan yang
diberi pakan kembali setelah pemuasaan satu hari, berusaha memperoleh pakan
dahulu secara maksimal. Sehingga lambung ikan mengalami kepenuhan. Hal ini
diberikan pakan dengan interval lebih lama. Hal ini sesuai dengan penyataan
onversi dan efisiensi pakan erat kaitannya dengan nilai kecernaan. Semakin besar
nilai kecernaan suatu pakan maka semakin banyak nutrisi dalam pakan yang
dengan frekuensi yang lebih sering akan menunjukkan pertumbuhan yang lebih
baik. Hal ini diduga karena jumlah pakan yang diberikan mendekati kapasitas
tampung lambung ikan sehingga pakan yang diberikan dapat dikonsumsi dan
Induk adalah aset utama dalam pembenihan ikan bawal bintang, karena
induk akan menghasilkan telur yang merupakan tahap awal dari pembenihan.
Tanpa induk yang dapat menghasilkan telur, pembenihan tidak akan berjalan. Hal
bak resirkulasi. Kepadatan induk yang dipelihara adalah 1-3 ekor/m3 air media.
melakukan pengurutan pada perut (stripping) untuk induk jantan dan kanulasi
pada betina. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk merekayasa
jantan yang siap memijah ditandai dengan keluarnya cairan putih sperma saat
dilakukan pengurutan. Sedangkan induk betina ditandai dengan adanya telur saat
dilakukan kanulasi. Induk betina yang siap dipijahkan mempunyai diameter telur
0,400 mm.
gonad sebelum dan sesudah ikan itu berpijah perkembangan gonad yang semakin
pegendapan telur kuning telur pada tiap-tiap individu telur ikan. Perkembangan
gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum
terjadi pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju pada
berikut:
Penampang gonad pada ikan jantan pipih dengan warna kelabu. Penampang gonad
gonad pada ikan jantan kelabu atau putih dan berbentuk pipih, sedangkan pada
ikan betina berwarna kemerahan atau kuning dan berbentuk bulat, telur tidak
tampak.
3. Hampir masak. Gonad mengisi setengah rongga tubuh. Gonad pada ikan
jantan berwarna putih, pada ikan betina kuning. Bentuk telur tampak melalui
dinding ovari.
berwarna putih berisi cairan berwarna putih. Gonad betina berwarna kuning,
halus pada perutnya maka akan ada yang menonjol pada lubang pelepasannya.
5. Salin. Hampir sama dengan tahap kedua dan sukar dibedakan. Gonad
perkembangan gonad. Umumnya berat gonad pada ikan betina adalah 10-25% dan
pada ikan jantan 5-10% dari berat tubuh. Perkembangan ovarium sering
gonadnya yang pertamma terpaksa dipercepat, sehingga ukuran ikan menjadi kecil
(Kordi, 2010).
Perkembangan gonad ikan secara garis besar dibagi atas dua tahap
mencapai tingkat dewasa kelamin dan tahap pematangan produk seksual (gamet).
Tahap pertama berlangsung sejak telur menetas atau lahir hingga mencapai
dewasa kelamin dan tahap kedua berlangsung setelah ikan dewasa. Proses kedua
terhadap tubuh ikan. Peningkatan IKG akan seiring dengan peningkatan tingkat
bahan kimia, baik yang terlarut maupun dalam bentuk partikel. Kualitas air bagi
perikanan didefenisikan sebagai air yang sesuai untuk mendukung kehidupan dan
pertumbuhan ikan, dan biasanya hanya ditentukan dari beberapa parameter, sperti
parameter fisika, kimia dan biologi (Ratnaningdiah, 2000). Unsur kualitas air yang
13
paling berpengaruh terhadap kehidupan ikan antara lain suhu, oksigen terlarut
suhu air diperlukan dalam rangka penyebaran oksigen, sehingga dengan adanya
stratifikasi suhu air lapisan dasar tidak terjadi anaerob. Hickling (1971)
menyebutkan bahwa keadan pH air yang bersifat netral atau basa akan lebih baik
serta produktif bila dibandingkan dengan air yang bersifat masam. Pada pH air
yang kecil dari 5,5 akan menjadi racun (toksik) bagi kebanyakan ikan di kolam
and pH di atas 9 berbahaya sekali bagi kehidupan ikan (Huet, 1975). Boyd (1982)
Nilai kualitas air yang dapat menunjang pertumbuhan optimal bagi ikan
bawal bintang untuk manajemen air media pemeliharaan, pergantian air optimal
adalah 400% dalam 24 jam dengan kualitas air tetap terjaga pada pH 6-8, DO 5-7
Istilah hama dapat digunakan untuk semua organisme, tetapi dalam praktik paling
sering dipakai hanya kepada hewan. Hama yang sering ditemui ditempat budidaya
berbagai penyebab yang dapat mematikan ikan. Secara garis besar penyakit yang
(penyakit menular) dan non infeksi (penyakit tidak menular). Menurut Djarijah
(1994) Jenis parasit yang menyerang ikan ada beberapa macam yaitu endoparasit
dan ektoparasit. Jenis parasit yang termasuk dalam endoparasit antara lain adalah
Februari 2022 yang bertempat di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam.
Adapun alat dan bahan yang digunakan selama praktek magang di Balai
Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2
dibawah ini.
Kamera Dokumentasi
Metode yang digunakan dalam praktik magang ini adalah praktik langsung
primer, dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari wawancara
selama magang.
tersebut.
Lokasi Balai Perikanan Laut Batam sebagai salah satu Unit Pelaksana
Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Nomor : 64 tahun 2000 tanggal 31 Juli
Organisasi dan Tata Kerja Balai Budidaya Laut. Pada Juni 2002 Balai Budidaya
Laut Batam menempati lokasi baru di Desa Setoko, Kecamatan Bulang, Kota
Batam.
budidaya laut. Balai Budidaya Laut Batam berdiri sejak tahun 1986 dengan nama
menjadi Sub Balai Budidaya Laut yang Berkantor di Tanjung Riau, Sekupang,
Batam.
Sejak tahun 1994 Sub Balai Budidaya Laut resmi terbentuk dengan nama
Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Nomor : 64 tahun 2000 tanggal 31 Juli
Pada Juni 2002 Loka Budidaya Laut Batam Menempati lokasi baru di Pulau
Setoko, Kecamatan Bulang, Kota Batam dan pada tahun 2006 melalui Peraturan
2006 resmi menjadi Balai Budidaya Laut Batam dan seluruh kegiatan dipusatkan
Adapun fungsi dari Balai Perikanan Budidaya Laut adalah sebagai berikut:
3. Pengkajian system dan tata laksana produksi dan pengelolaan induk penjenis
ikan laut.
Tugas pokok dari Balai Perikanan Budidaya Laut Batam itu sendiri yaitu
Visi
Misi
Adapun misi dari Balai Budidaya Laut Batam adalah sebagai berikut:
oleh Kepala Balai dalam kerjanya dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha,
Kepala Seksi Pelayanan Teknis dan Informasi, Kepala Seksi Sarana Teknik dan
20
Kelompok Pejabat funsional. Tugas dari masing – masing pembantu Kepala Balai
teknis dan administrsi kepala semua satuan organisasi dalam lingkungan Balai
Perikanan Budidaya Laut Batam yang terdiri dari sub bagian keuangan dan sub
bagian umum.
laut yang pelaksanaannya dibantu oleh sub seksi pelayaan teknis, sub pelayanan
teknik kegiatan dan penerapan teknik kegiatan budidaya air laut yang terdiri dari
tugas dan fungsinya. Struktur organisasi Balai Perikanan Budidaya Laut Batam
sumberdaya manusia yang ada di BPBL Batam dapat dilihat pada Tabel 3.
2 Sarjana (S-1) 29
3 Diploma III 10
4 SUPM/SMA 16
5 SD 1
6 Tenaga Kontrak 26
PNS sebanyak 67 orang dan yang paling sedikit berstatus tenaga kontrak
Batam memiliki sarana dan prasarana yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Induk ikan dipelihara dikeramba jaring apung (KJA), KJA yang digunakan
dengan mata jarring berukuran 2 inci dengan padat tebar 30-40 ekor. Adapun
gambar keramba jarring apung dapat dilihat pada Gambar 3 dan lampiran 1.
Pada Gambar 3 dapat dilihat keramba jarring apung ini terletak di pinggiran
laut dan terdapat sebanyak 5 unit keramba untuk induk ikan bawal bintang.
Keramba jarring apung harus dilakukan perawatan agar induk ikan yang ada
didalam keramba tetap sehat. Perawatan keramba jarring meliputi sebagai berikut:
a. Pencucian jarring
Adapun tujuan dari pencucian jaring yaitu untuk membersihkan jaring dari
kotoran lumut atau lumpur yang menempel di jarring sehingga sirkulasi air
b. Penjemuran Jaring
menempel seperti lumut, rumput liar, dan tritip akan mati dan kering sehingga
penjemuran ini juga bermanfaat untuk memutus siklus parasit yang menempel
pada jaring tersebut, tutup Muhlis panggilan akrabnya sambil berjalan menuju
ruangan pompa.
c. Pergantian Jaring
Penggantian jaring secara rutin sangat penting dalam pembesaran ikan laut di
air dalam dan luar jaring akan tetap terjaga kelancarannya. Pergantian dilakukan
apabila jaring sudah terlihat kotor, namun kotoran tersebut belum terlalu tebal,
apalagi sampai ada penempelan biota (misalnya tritip). Jaring yang kotor dijemur
bersihkan dapat langsung dipakai atau dilipat dan dirapikan untuk dipakai
Indukan ikan bawal bintang yang dimiliki oleh BPBL Batam merupakan
indukan hasil produksi dari balai sendiri atau hasil pemeliharaan sendiri sehingga
dapat diketahui kualitas induk tersebut. Pakan yang diberikan pada pemeliharaan
induk ikan bawal bintang berupa pakan pellet yang tinggi protein yang
27
dicampurkan dengan minyak cumi dan DHA EPA. Selain itu juga diberikan pakan
ikan racuh. Pakan buatan pellet ini terdapat kandungan protein 45%, lemak 10%
dan karbohidrat 15%. Jumlah pakan yang diberikan berkisar antara 1-3% dari total
bobot biomassa induk bawal bintang dengan frekuensi pemberian 1 kali sehari
dengan minyak cumi dan untuk setiap dua minggu ditambahkan vitamin C dan E
sebanyak 2-3 gr/kg bobot tubuh serta cumi-cumi segar. Pemberian vitamin E
bertujuan untuk meningkatkan kualitas telur dan sperma serta mempercepat proses
pakan dan vitamin untuk induk ikan bawal bintang dapat dilihat pada Tabel 6.
yang mempunyai nutrisi yang cukup . pemberian pakan pada induk harus
Wadah yang digunakan untuk pemijahan adalah bak fiber bulat. Sebelum
menggunakan bak fiber terlebih dahulu bak dicuci dan pemberian kaporit 100
untuk memudahkan proses penyikatan lumut dan kotoran, serta dapat mematikan
bakteri yang menempel. Selanjutkan bak dibersihkan dengan sabun dan digosok
dengan sikat emudian lakukan pembilasan dengan air sampai bersih dan
dikeringkan. Setelah kering bak fiber dimasukkan air untuk pemeliharaan dan
aerasi sebanyak 5 titik. Gambar bak yang digunakan dapat dilihat pada gambar 4
dan lampiran 3.
terhadap sirkulasi air dan pengeluaran kotoran. Selain itu untuk memudahkan
ukuran bak fiber pemijahan ikan bawal bintang yaitu 12m³ dengan volume air
mengangkat jaring net pada dasar kolam lalu induk ikan dimasukkan kedalam bak
29
fiber yang berisi air dan bius. Pembiusan sebelum pengecekan harus dilakukan
30-50 ppm. Pengecekan dilakukan setelah induk benar-benar terbius. Cara mudah
untuk mengenalinya adalah induk tidak bergerak dengan posisi tubuh terbalik.
Dari gambar 5 hasil seleksi induk ikan bawal (Trachinotus blochii) bintang
yang dilakukan di keramba jaring apung didapatkan 10 ekor induk jantan dan 5
induk jantan dua kali lebih banyak daripada induk betina. Setelah proses seleksi
induk ikan akan disuntuik terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam bak
pemijhan.Untuk induk yang siap dipijahkan memiliki ciri yang dapat dilihat pada
Tabel 7:
30
Jenis kelamin
No Kriteria Satuan
Jantan Betina
1 Umur Tahun >2 >2
2 Panjang total Cm >35 >35
3 Bobot Kg >1,5 >1,5
( Sumber : Standar Nasional Indonesia Ikan Bawal Bintang Bagian 1)
Dari Tabel 7 terlihat bahwa induk yang siap dipijahkan memiliki ciri yang
telah ditentukan untuk menunjang keberhasilan pemijahan. Bobot induk ikan yang
gonad yang pertama ini dilakukan dengan proses kanulasi menggunakan kateter.
Alat tersebut dimasukkan kedalam lubang genital induk betina kemudian hisap
telur menggunakan selang kateter setelah ada telur yang tertarik keatas lepaskan
31
selang dari dalam lubang genital ikan secara perlahan, selanjutnya telur tersebut
diletakkan pada wadah yang terang lalu amati telurnya apakah sudah bulat
sempurna tidak berlendir dan berwarna putih (Gambar 6). Sedangkan pada induk
ikan jantan ketika di striping maka akan keluar sel sperma berwana putih susu.
adalah pemijahan rangsangan hormonal , yang mana pemijahan ini terjadi pada
bulan terang. Proses pemijahan berlangsung pada malam hari. Telur yang telah
terbuahi akan mengalir keluar melalui pipa paralon dan menuju bak penampungan
telur yang telah dipasangi egg collector yang berukuran 50cm x 50cm x 60 cm.
Proses penyuntikan indukan bawal bintang dapat dilihat pada Gambar 7 dan
lampiran 4.
32
Pada Gambar 7 dapat dilihat induk ikan bawal bintang disuntik dibagian
Telur yang telah tertampung pada egg collector dipindahkan pada bak
sebanyak 5 ml sampel telur dan hitung berapa telur yang ada didalam pipet ukur
Hasil perhitungan telur ikan bawal bintang yang telah dilakukan selama
praktek magang mendapatkan total telur sampel 820 butir telur dikali 400 liter air.
Dengan jumlah telur yang diovulasi yaitu 328.000 butir telur, dengan derajat
derajat pembuahan (FR) sebesar 86,58 %. Daya tetas (HR) yaitu jumlah telur ikan
bawal bintang yang telah menetas. Pengambilan sampel larva yaitu dengan
33
dihitung total keseluruhan, didapatkan total sampel larva 125 ekor dikali 400 liter
air yaitu 50.000 ekor larva ikan yang mana daya tetas telur (HR) hanya 17,60%
menyatakan derajat penetasan pada telur ikan bawal bintang adalah antara 65 –
75%.
yaitu lingkungan alami laut yang baik. Kualitas air di dalam bak pemijahan juga
harus dipertahankan sebaik di alam. Air pada bak pemijahan dari 100% diganti
sebanyak 50-80% dan diganti setiap hari. Data kualitas air pada saat pelaksanaan
Parameter
Lokasi
Suhu pH Do Salinitas
Bak pemijahan 28,0-28,3 ˚C 8,2-8,36 6,1-7,8 ppm 27-30 ppt
8,38-
KJA 27,7-28,4 ˚C 5,9-7,4 ppm 27-28 ppt
8,44
Refrensi
28-32˚C 7,5-8,5 5,7 ppm 28-33 ppm
(SNI 7901.2:2014)
Tabel 8 menjelaskan bahwa kualitas air di KJA dan bak pemijahan juga telah
sesuai dengan baku mutu air budidaya wilayah perikanan (DKP, 2014). Kualitas
air perlu diukur karena kelayakan suatu perairan sebagai lingkungan hidup
ditentukan oleh sifat-sifat fisik dan kimia air seperti suhu, sallinitas, derajat
Beberapa parameter kualitas air yang perlu diperhatikan pada saat pemijahan
ikan adalah pH pada kisaran (7-8.5), DO (5-7 ppm), suhu (28-31oC) dan salinitas
terserang hama dan penyakit. Pengamatan Parameter Kualitas Air dapat dilihat
air media pada keramba jaring apung dan bak pemijahan di BPBL Batam masih
blochii).
spesifik atau non spesifik. Kerusakan pada jaringan dan organ oleh suatu penyakit
Pada saat praktek magang penulis tidak menemukan adanya induk ikan bawal
bintang yang terinfeksi penyakit. Menurut pegawai yang bekerja di devisi induk,
khususnya yang menangani induk bawal bintang, setelah ikan bawal bintang
mencapai dewasa, ikan ini jarang terjangkit penyakit. Ini dikarenakan sifat ikan
yang selalu berenang aktif di perairan yang menyebabkan parasit tidak dapat
menempel di tubuh ikan tersebut. Di BPBL Batam sendiri penyakit yang biasanya
dijumpai adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Benedenia sp. serta
Cryptocarion irritans yang menempel pada tubuh dan bagian mata ikan.
36
6.1. Kesimpulan
kesimpulan:
1. Untuk mendapatkan induk ikan bawal bintang yang baik berawal dari
padat tebar satu keramba sebanyak 30-40 ekor induk ikan bawal bintang.
3. Kualitas air pada KJA BPBL Batam dikatakan baik karena masih dalam
butir telur, dengan derajat pembuahan (FR) 284.000 butir telur dan daya tetas
sebesar 86,58 %. Sedangkan daya tetas telur (HR) didapatkan hasil 17,60 %.
6.2. Saran
akan berpengaruh terhadap telur dibuahi (HR) ataupun telur yang menetas
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E. dan EE. Liviawaty. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan.
Yogyakarta: Kanisius.
pertama.PT.Gramedia. Jakarta.
Intensif.Kanasius.Yogyakarta.Hal 87.
113 hlm
90(1): 101-128.
4 hal.
67-74.
Hoar, W.S., Randall, D.J. and Brett, J.R., 1979.Fish Physiology. Vol VIII.
59 (3) : 95-98.
Kordi, et,al. 2010. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
Jakarta
Bogor.
LAMPIRAN
41
Pelet Vitamin E
Bak Fiber
Sabun
43
Kanulasi KJA
Timbangan
Jaring
Ember Scrinet
Alat Dokumentasi
45
a. Jumlah telur
FR (%) =
FR (%) = = 86,58 %
HR (%) =
HR (%) = = 17,60 %
48