DISUSUN OLEH
KELOMPOK : X (SEPULUH)
ANGGOTA :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
sebuah laporan dari praktik lapang ini. Laporan ini kami susun dengan sistematis dan
sebaik mungkin. Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktik lapang mata kuliah
Dengan selesainya laporan resmi praktik lapang ini, maka kami tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan laporan praktik lapang ini. Khususnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu hingga akhirnya laporan praktik lapang ini dapat kami selesaikan dengan
sebaik-baiknya.
Demikian laporan praktik lapang yang telah kami buat. Mohon kritik dan
Lapang Diversifikasi dan Pengembangan Produk Perikanan ini dapat bermanfaat bagi
KELOMPOK X
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... ...... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ...... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................... ...... v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ...... vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................ ...... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... ...... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .............................................................. ...... 2
II. METODE PRAKTIK........................................................................... ...... 3
A. Waktu dan Tempat ................................................................... ...... 3
B. Alat dan Bahan .......................................................................... ...... 3
C. Metode Pengambilan Data ........................................................ ...... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. ...... 5
A. Gambaran Umum Lokasi Praktik .............................................. ...... 5
B. Persiapan Pengolahan .............................................................. ...... 5
C. Pengolahan Ikan Asap ............................................................... ...... 9
D. Pengemasan Produk ................................................................ ...... 11
E. Value Added Produk ................................................................. ...... 12
IV. PENUTUP........................................................................................ ...... 13
A. Kesimpulan ............................................................................... ...... 13
B. Saran ........................................................................................ ...... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. ...... 14
LAMPIRAN ........................................................................................... ...... 15
3
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Penjepit .............................................................................................. 6
2. Tungku Pengasapan ......................................................................... 6
3. a).Baskom ......................................................................................... 7
b). Ember .......................................................................................... 7
4. Lidi .................................................................................................... 7
5. Pisau ................................................................................................. 7
6. Keranjang .......................................................................................... 8
7. Ikan Segar ......................................................................................... 8
8. a). Sabut Kelapa dan Bonggol Jagung .............................................. 9
b). Serbuk Kayu ................................................................................ 9
9. Air ...................................................................................................... 9
10. a). Badan Ikan ................................................................................... 10
b). Kepala Ikan .................................................................................. 10
11. Pemotongan dan Fillet ...................................................................... 10
12. Penusukan dengan Lidi ..................................................................... 10
13. a). Proses Pengasapan ...................................................................... 11
b). Ikan Asap yang Telah Matang ...................................................... 11
14. Olahan Jeroan .................................................................................. 11
4
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
5
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
6
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi perikanan mengalami peningkatan dari tahun tahun ke tahun.
Produksi perikanan di tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding 2012 sebesar
26,2 %, Selain itu tingkat konsumsi ikan tahun 2010 hingga 2013 naik sebesar 5,33 %
per tahun. Di tahun 2013 total produksi perikanan sebesar 19,56 juta ton, yang terdiri
dari perikanan tangkap 5,6 juta ton dan perikanan budidaya 13,70 juta ton. Namun Bila
dilihat dari tingkat pemanfaatan, terutama untuk ikan – ikan non ekonomis belum
optimal, Hal ini dikarenakan pemanfaatannya masih terbatas dalam bentuk olahan
tradisional dan konsumsi segar. Dengan keadaan tersebut ikan – ikan tidak ditangani
dengan baik di kapal yang menyebabkan ikan yang di daratkan bermutu rendah ( 20 –
30 %) (Saimima, 2015).
Menurut Kotler dan Gary Amstrong (2008), diversifikasi produk merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan
mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan
bisnis perusahaan saat ini. Selain itu, menurut Napisah (2016) diversifikasi produk
merupakan strategi untuk menarik konsumen baru dengan menambah jenis-jenis
produk, baik dalam teknologi dan cara pemasaran produk yang bertujuan untuk
memuaskan para konsumen dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Maka dari itu
diversifikasi produk perikanan adalah penganekaragaman jenis produk olahan hasil
perikanan dari bahan baku yang belum atau sudah dimanfaatkan dengan tetap
memperhatikan faktor – faktor mutu dan gizi, sebagai usaha penting bagi peningkatan
konsumsi produk perikanan baik kualitas maupun kuantitas dan peningkatan nilai jual
(Saimima, 2015).
Ikan asap merupakan salah satu produk olahan yang digemari konsumen baik
di Indonesia maupun di mancanegara karena rasanya yang khas dan aroma yang
sedap spesifik. Proses pengasapan ikan di Indonesia pada mulanya masih dilakukan
secara tradisional menggunakan peralatan yang sederhana serta kurang
memperhatikan aspek sanitasi dan hygienis sehingga dapat memberikan dampak bagi
kesehatan dan lingkungan. Kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh pengasapan
tradisional antara lain kenampakan kurang menarik (hangus sebagian), kontrol suhu
sulit dilakukan dan mencemari udara (polusi) (Swastawati et al., 2013).
Pada umumnya terdapat dua metode pengasapan yang telah lama dilakukan
yaitu pengasapan panas dan pengasapan dingin. Namun dewasa ini di negara-negara
maju telah dikembangkan dengan menggunakan listrik (electric smoking). Untuk
mengefisiensikan waktu dan tenaga, dikembangkan pula penggunaan asap cair (liquid
1
smoke), yaitu dengan mencelupkan ikan ke dalam larutan bahan bahan asap (smoke
concentrate) setelah itu baru dikeringkan. Asap cair ini diperoleh dari penyulingan
kering (dry destilation) asap kayu. Percobaan-percobaan masih terus dilakukan untuk
mencari jenis asap cair yang dapat memberikan hasil yang memuaskan tanpa
menimbulkan akibat yang merugikan bagi konsumen. Selain itu, penanganan yang
berlebihan selama pengasapan turut berkontribusi pada kerapuhan ikan asap (Njai,
2000).
Kualitas ikan asap merupakan gambaran karakteristik dari produk tersebut
yang mempengaruhi akseptabilitas konsumen. Di Indonesia, pengasapan ikan
sebagian besar masih bersifat tradisional, belum mempertimbangkan faktor kesehatan
dan keamanan pangan (Swastawati et al.,2013)
Maka dari itu, laporan praktik lapang ini akan menjelaskan bagaimana proses
pembuatan salah satu produk diversifikasi hasil perikanan, yakni ikan asap yang
berada di Dusun Saukeng, Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba,
Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Kegunaan
Adapun kegunaan dari praktik lapang ini yaitu mengetahui proses pengolahan
ikan dengan diversifikasi produk berupa pengasapan ikan di Dusun Saukeng, Desa
Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.
2
II. METODE PRAKTIK
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktik lapang mata kuliah Diversifikasi
dan Pengembangan Produk Perikanan ini adalah ikan-ikan yang diasapi sebagai objek
yang diamati.
1. Observasi
Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan langsung
ke lapangan dengan melihat proses pengasapan ikan yang ada di Dusun Saukeng,
Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Wawancara
Memberikan beberapa pertanyaan pada produsen yang berkaitan dengan proses
pengolahan ikan asap seperti, jenis ikan yang digunakan, peralatan yang dipakai, lama
proses pembuatan, cara pengemasan, serta value added pada produk yang dihasilkan.
3
3. Studi Literatur
Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan kasus
ataupermasalahan yang ditemukan.Studi literatur ini bertujuan untuk melengkapi
segala kekurangan yang ada dan untuk membandingkan antara teori yang ada
dengan metode penerapannya di lapangan.
4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Persiapan Pengolahan
Sebelum pengolahan ikan asap dimulai, maka yang dilakukan sebelumnya
adalah menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam proses
pengasapan. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengasapan ikan adalah
sebagai berikut ini:
1. Alat
a. Penjepit
Penjepit digunakan sebagai alat untuk meletakkan ikan ke atas tungku
pengasapan, membolak-balik ikan selama pengasapan berlangsung, dan mengambil
ikan yang sudah matang untuk kemudian diletakkan dalam wadah demi menghindari
5
cedera akibat panas tungku pengasapan. Bahan yang digunakan penjepit ini adalah
bambu dengan panjang ± 35 cm.
Gambar 1. Penjepit
b. Tungku Pengasapan
Tungku pengasapan berfungsi sebagai tempat untuk mengasapi ikan. Tungku
pengasapan terbuat dari besi yang disusun seperti kolam kecil sebagai tempat untuk
arang pembakaran, yang kemudian dicor dengan semen. Di atasnya diletakkan
beberapa bilah bambu dan besi lainnya sebagai tempat ikan selama diasapi.
6
a b
Gambar 3a). Baskom, 3b). Ember
4. Lidi
Lidi digunakan untuk menusuk daging ikan yang telah bersih sebelum
pengasapan dilakukan, sehingga saat pengasapan berlangsung, daging ikan tidak
hancur akibat panas.
Gambar 4. Lidi
5. Pisau
Pisau digunakan sebagai media pemotongan dan fillet daging ikan sebagai
bahan yang akan diasapi.
Gambar 5. Pisau
7
6. Keranjang
Keranjang digunakan sebagai wadah ikan yang telah matang diasapi.
Keranjang ini berukuran sekitar 1m x 50cm x 20cm, terbuat dari plastic dan memiliki
rongga (lubang-lubang) di setiap sisinya berukuran sekitar 1cm.
Gambar 6. Keranjang
2. Bahan
a. Ikan Segar
Sebagai bahan baku produk, ikan yang digunakan adalah ikan-ikan pelagis
berukuran relatif besar, seperti ikan Tuna (Thunnus sp.) dan ikan Cakalang
(Katsuwonus pelamis.). Ikan-ikan ini, munurut pembuatnya, didapatkan dari nelayan
daerah setempat atau luar daerah.
8
a b
Gambar 8a). Sabut Kelapa dan Bonggol Jagung, 8b). Serbuk Kayu
c. Air
Air digunakan untuk mencuci ikan yang sudah dipotong-potong dan di-fillet. Air
yang digunakan berasal dari bak penampungan yang dialirkan lewar keran yang ada di
tempat produksi tersebut.
Gambar 9. Air
a b
Gambar 10a) Badan Ikan, 10b). Kepala Ikan
10
4. Pengasapan
Selanjutnya daging ikan tersebut siap diasapi di atas tungku pengasapan
dengan menggunakan sabut kelapa, bonggol jagung dan serbuk kayu sebagai bahan
bakar untuk pengasapannya. Setelah daging ikan diasapi skitar 15-20 menit, daging
ikan diangkat dari tungku pengasapan dan disimpan di keranjang. Daging ikan asap
siap untuk dikemas maupun disantap.
a b
Gambar 13a). Proses Pengasapan, 13b). Ikan Asap yang sudah Matang
5. Pengolahan Jeroan
Jeroan atau bagian dalam ikan juga diolah sehingga tidak ada bagian yang
terbuang. Jeroan ikan ini diolah menjadi pepes dengan cara melumatkan jeroan yang
kemudian dicampurkan dengan beberapa bumbu dan tepung, sebelum kemudian
dibungkus dengan daun pisang. Pematangan jeroan ini juga bisa dilakukan dengan
pengasapan, atau dengan cara dikukus.
D. Pengemasan Produk
Setelah pengasapan selesai, ikan didinginkan dengan cara ditempatkan pada
ruangan terbuka dan bersih. Selain itu, kipas angin juga dapat digunakan untuk
membantu mempercepat pendinginan ikan asap. Melalui cara tersebut, ikan asap akan
dingin dalam waktu 1–2 jam.
11
Setelah ikan asap dingin, barulah dilakukan pengemasan dengan cara
meletakkannya di atas styrofoam yang berbentuk kotak kecil, kemudian dibungkus
menggunakan plastic wrap. Setelah itu dimasukkan ke dalam kardus sebelum proses
pengiriman. Pengemasan juga dilakukan menggunakan kantong plastik biasa apabila
pembelinya adalah warga lokal atau warga sekitar.
12
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Produk diversifikasi hasil perikanan yang ada di Dusun Saukeng, Desa Singa,
Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, provinsi Sulawesi Selatan adalah produk
ikan asap dengan bahan baku Ikan Tuna dan Ikan Cakalang. Adapun proses
pengolahannya yaitu yang pertama dilakukan penyiapan alat dan bahan yang akan
digunakan, memisahkan kepala dan badan ikan, isi perutnya, mencuci ikan sudah
disiangi, memotong dan mem-fillet sesuai ukuran yang diinginkan, menusuk daging
ikan lidi agar saat proses pengasapan daging ikan tidak hancur, melakukan
pengasapan selama 15-20 menit sambil sesekali dibolak-balik, mendinginkan ikan
yang sudah matang, mengemas ikan sebelum penjualan, dan mengolah jeroan ikan
menjadi pepes sehingga meminimalisir bagian ikan yang tidak digunakan sebagai
bahan baku produk diversifikasi.
B. Saran
1. Praktik Lapang
Adapun saran untuk praktik lapang kali ini adalah, mohon diperhatikan
ketesediaan transportasi, sehingga semua peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan
praktik lapang sesuai jadwal yang ditetapkan.
2. Asisten
Adapun saran untuk asisten, sikap baik hati dan pengertian kepada praktikan
agar tetap selalu dipertahankan, serta lebih memperhatikan manajemen waktu.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kotler Philip dan Gary Armstrong, 2008. PrinsipPrinsip Pemasaran, Jilid Satu, Edisi
Keduabelas, Erlangga, Jakarta.
Njai,S. 2000. Traditional Fish Processing and Marketing of the Gambia. Fisheries
Department- Banjul The Gambia.
Saimima, Nur Asyah. 2015. Diktat Pengolahan Modern. Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Badan Pengembangan SDM– KP, Sekolah Usaha Perikanan
Menengah Waiheru: Ambon
www.bulukumbakab.go.id
14
LAMPIRAN
15
Lampiran 4. Ikan yang Telah Di-fillet
16