Anda di halaman 1dari 6

1.

Judul
Perkembangan Embrio Ikan Lele
2. Tujuan
a. Mempelajari perkembangan embrio ikan lele mulai zigot sampai bentuk
larva
b. Mempelajari tipe dan pola pembelahan embrio ikan lele.
c. Mempelajari pembentukan bakal organ katak yang berasal dari setiap
lapisan embrional.
3. Alat dan Bahan
Alat :
Mikroskop Cahaya
Pipet tetes
Objek glass
Jarum Pentul
Bahan :
Telur Ikan lele
4. Cara Kerja
Mengambil satu butir telur ikan lele dan
meletakkannya di atas kaca preparat

Mengamati telur ikan lele di bawah


mikroskop
pengamatan

dan

menggambar

hasil

Memecah telur ikan lele menggunakan


jarum pentul agar bagian dalamnya
dapat di amati

Mengamati bagian dalam dari telur ikan


lele

di

bawah

mikroskop

daan

menggambar hasil pengamatan

5. Hasil dan Pembahasan


a. Hasil
Gambar Hasil Pengamatan

Gambar

Keterangan

Internet
1. Chorion
2.
Yolk
(kuning
telur)
3. Dorsal
lip
4. Ventral
lip

1. Epiblast
2.
Akenteron
3.

Gray

matter

b. Pembahasan
Ikan Lele termasuk dalam jenis ikan air tawar dengan ciri ciri tubuh
yang memanjang, agak bulat, kepala gepeng, tidak memiliki sisik, mulut
besar, warna kelabu sampai hitam. Disekitar mulut terdapat bagian nasal,
maksila, mandibula luar dan mandibula dalam, masing-masing terdapat
sepasang kumis. Hanya kumis bagian mandibula yang dapat digerakkan untuk
meraba makanannya. Kulit lele dumbo berlendir tidak bersisik, berwarna
hitam pada bagian punggung (dorsal) dan bagian samping (lateral). Sirip
punggung, sirip ekor, dan sirip dubur merupakan sirip tunggal, sedangkan sirip
perut dan sirip dada merupakan sirip ganda. Pada sirip dada terdapat duri yang
keras dan runcing yang disebut patil. Patil lele dumbo tidak beracun (Suyanto
dalam Intan 2013).
Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari
busur insangnya yang disebut sebagai arborescen organ. Ikan lele tidak pernah
ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam
marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitat alami ikan lele di sungai
dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air.

Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak dan mencari makanan pada
malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempattempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan (Prihatman
dalam Intan 2013).
Ciri kelamin pada ikan lele dapat dilihat dari ciri primer dan ciri
sekunder. ciri kelamin primer ikan lele jatan mempunyai organ yang bernama
testis, mempunyai urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke
arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan, jika sudah
matang gonad kelamin yang berbentuk papila membengkak dan berwarna
merah tua, ikan lele mempunyai tipe pembuluh sperma vesika seminalis,
sehingga ikan lele termasuk ikan yang tidak dapat di striping Sedangkan ikan
lele betina mempunyai organ yang bernama ovary, di sekitar kloaka jika
ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya
seragam. Sedangkan ciri kelamin sekunder ikan lele jantan kepalanya lebih
kecil dari induk ikan lele betina, warna kulit dada agak tua bila dibanding
induk ikan lele betina, gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak
gepeng (depress), perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk
ikan lele betina, kulit lebih halus dibanding induk ikan lele betina. Sedangkan
ikan lele betina kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan, warna kulit
dada agak terang, gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak
cembung, perutnya lebih gembung dan lunak (Khairumaman dan Amri dalam
Intan 2013).

Secara morfologi, cleavage atau pembelahan berbeda pada sejumlah


kelompok kelompok hewan. Beberapa factor yang berpengaruh terhadap
pembelahan adalah, factor faktor dalam sitoplasma telur mempengaruhi
sudut spindle mitosis dan waktu pembelahannya, serta dipengaruhi juga oleh
distribusi protein yolk yang terdapat dalam sitoplasma (Adnan, 2016).
Adapun kegunaan embriologi adalah memberikan pengertian tentang
organ dan jaringan yang berbeda, berkembang dari suatu sel tunggal (zigot)
dan membantu memberikan gambaran mengenai perkembangan normal dan
perkembangan abnormal. Berdasarkan praktikum terlihat perbedaan dan
terjadinya

pembelahan

setiap

jamnya.

Sehingga dapat membedakan

perkembangan sel tunggal sampai penetasan telur. Berdasarkan praktikum


ikan yang digunakan adalah ikan lele (Clarias sp.). Awal perkembangan
dimulai saat pembuahan (fertilisasi) sebuah sel telur oleh sel sperma yang
membentuk zigot (zygot).
Pada telur ikan lele yang utuh di dapatkan bagian bagian yang terlihat
yaitu epiblast, ventral lip, chorion, gray matter, dorsal lip, dan archenteron.
Pada telur ikan lele yang telah di pecahkan tidak terlihat jelas bagian
bagiannya.

6. Kesimpulan
Perkembangan embrio melalui beberapa tahap yaitu gametogenesis, fertilisasi,
pembelahan, blastula, gastrula, dst. Pada pengamatan ini embrio yang di amati
masih pada tahap masa pengeraman, sehingga bagian bagian yang nampak baru
berupa epiblast, ventral lip, chorion, gray matter, dorsal lip, dan archenteron.

Daftar Pustaka
Adnan. 2016. Perkembangan Hewan. Makassar: Universitas Negeri Makassar
Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Universitas Negeri Makassar
Intan. 2013. Pemijahan Dan Embriogenesis Ikan Lele Clarias Sp. Universitas
Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai