1. PENDAHULUAN
akan semakin banyak, kapan dan dimanapun diperlukan jika gamet dapat
disimpan diluar tubuh ikan dan makin lama usianya. Dengan sperma beku pula
pembekuan sperma pada ikan baik dari segi prosedur dan teknik pelaksanaannya,
karena yang banyak dipakai sekarang adalah teknik dan prosedur yang diadopsi
dari hewan ternak. Pada ikan masalah prosedur dan teknik masih diperlukan
banyak penilitian, antara lain adalah jenis-jenis larutan pengencer serta waktu
Masalah lain didalam aplikasinya adalah sperma beku yang ada saat ini
kurang efisien. Pada umumnya teknik pembekuan sperma ini menggunakan mini
straw sebagai wadahnya. Penyimpanan sperma beku dalam mini straw memang
menghemat tempat, juga ringan dan praktis dibawa kemana-mana. Mini straw
dapat dibuat dalam berbagai warna dan setiap warna dapat sebagai identifikasi
pejantan tertentu. Huruf yang dicetak di atasnya juga tidak mudah terhapus
(Toelihere, 1981).
mesin, dimana mesin ini mahal harganya. Mini straw yang beredar selama ini
masih diimpor dari luar negeri, terutama dari prancis dengan harga yang relatif
mahal. Dengan demikian perlu dicari alternatif yang lebih murah dan lebih
Mini Straw hanya mampu menampung semen sebanyak 0,25 ml. Untuk
ukuran hewan ternak seperti sapi, domba atau kuda mungkin jumlah tersebut
sudah mencukupi karena telur yang dibuahi sedikit dan terbatas jumlahnya.
Sedangkan untuk ikan volume sperma tersebut belum sebanding dengan jumlah
telur yank akan di buahi. Ikan mampu menghasilkan telur sampai 2 juta butir.
membuahi telur ikan, terutama ikan mas akan lebih banyak jika dibandingkan
dengan hewan ternak seperti sapi, domba atau kuda. Hal itu disebabkan karena
semakin banyak volume sperma yang digunakan maka jumlah telur yang akan
3
dibuahi semakin banyak pula. Kemungkinan untuk fertilisasi juga akan meningkat
testes ini pada rongga dan di bagian depan gelembung renang (Sumantadinata,
1981).
Morfologi spermatozoa ikan mas sangat sederhana, terdiri dari kepala dan
ekor. Menurut Stoss dan Donaldson (1982), bagian kepala berbentuk membulat
berguna sebagai organ renang. Ada saat dikeluarkan dari alat kelamin jantan,
spermatozoa disebut milt. Inti spermatozoa terdapat pada bagian kepala yang
dengan air, urine dan bahan-bahan kimia, goncangan yang berlebihan dan sinar
Penilaian konsentrasi sperma (juta sel/ml) sangat penting, karena faktor inilah
yang menggambarkan sifat-sifat semen dan dipakai sebagai salah satu kriteria
akan semakin besar pula.. untuk ikan yang mampu menghasilkan telur sampai
ratusan ribu butir selain konsentrasi yang tinggi maka akan membutuhkan volume
pengencer sperma sebagian besar didasarkan pada larutan garam faal dari ikan.
Disebutkan oleh Winarsih (1996) larutan Ringer’s yang telah ditambah DMSO
dan kuning telur sebesar 10 persen dari volume bahan pengencer merupakan
5
bahan pengencer yang paling baik dibandingkan dengan larutan fruktosa dan
mengalami kejutan dingin (cold shock). Untuk menghindari terjadinya cold shock
selama proses pembekuan. Bahan pengencer harus ditambah zat anti beku
bertahap.
pada proses pembekuan sperma ikan air tawar adalah gliserol dan DMSO
baik pada laju pendinginan lambat, misalnya methanol, ethylen, glycol, gliserol
dan DMSO. Sedangkan satunya adalah non permeating cryoprotectant yang lebih
pengencer terletak pada kandungan lipirotein dan lechitin yang dapat bekerja
spermatozoa.
6
dan Pemuliaan Ikan (PPI) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Genetika dan Pemuliaan
Ikan ini yaitu berupa ikan mas jantan matang gonad, aquades, larutan fisiologis,
air kelapa muda, es batu, tube,pipet, gelas objek, mikroskop, kertas label, lap dan
tissue.
Pemuliaan Ikan ini adalah metode secara langsung yaitu pengambilan sampel,
melakukan praktek. Hitung dosis pengencer yaitu kuning telur dan air kelapa yang
akan digunakan. Setelah itu masukkan pengencer ke dalam gelas pengukur yang
berada di atas es batu, kemudian aduk. Selanjutnya ambil sperma ikan mas dengan
spermadan pengencer yaitu 1 : 3. Aduk sperma dan bahan pengencer, setelah itu
7
freezer.
8
4.1. Hasil
Adapun hasil yang didapat pada saat praktikum yaitu:
4.2. Pembahasan
Sel sperma adalah sel padat yang tidak tumbuh atau membelah diri. Cairan
sperma adalah larutan spermatozoa yang berada dalam cairan seminal dan
dihasilkan oleh hidrasi testis. Sperma memiliki bagian antara lain, kepala yang
9
berinti tebal dan sedikit sitoplasma diselubungi oleh selubung tebal yang disebut
akrosom; badan sperma terletak dibagian tengah sperma dan banyak mengandung
mitokondria sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma; ekor untuk alat
pergerakan sperma (Anonim 2008). Adapun sel sperma pada ikan cyprinidae
dalam hal ini adalah ikan mas menurut Affandi dan Tang (2002), memiliki kepala
lebih kepala sedikit lebih besar daripada leher kepala dan memiliki lebar kepala
sperma lebih besar dibanding ikan nilem, tawes dan barbir, sehingga ikan mas
digunakan untuk membuahi telur ikan nilem, tawes, dan barber maka diperoleh
jumlah larva yang relative rendah karena kepala sperma tidak mampu membuahi
telur. Sebaliknya sperma ikan nilem, tawes, dam barber dapat membuahi telur
ikan mas yang berukuran diameter mikrofilnya lebih besar. Menurut Risnawati
dalam Affandi dan Tang (2002), ukuran lebar kepala ikan mas berkisar 1.832 +-
elektrolit, non elektrolit, dan cahaya. Pada umumnya, sperma sangat aktif dan
tahan hidup lebih lama pada pH yang berkisar 7.0. Mortilitas partial dapat
dipertahankan pada pH 5 sampai 10. Sperma tetap motil untuk waktu lama di
dalam media yang isotonic dengan darah. Pada umumya, sperma lebih mudah
Tang 2002). Suhu mempengaruhi daya tahan hidup sperma. Peningkatan suhu
sehingga dapat mengurangi daya tahan hidup sperma pembekuan yang cepat dapat
melindungi sperma dari kerusakan akibat efek larutan tetapi dapat mengakibatkan
10
cold shock dan pembentukan kristal es yang akan merusak sperma. Pembekuan
naiknya konsentrasi garam dan tekanan osmotik yang akan merusakan protein
yang dikandung oleh sel. Proses pembekuan yang salah akan menyebabkan
kerusakan permanen pada sperma yang ditandai dengan bentuk yang tidak
normal, pergerakan yang tidak normal, motilitas yang rendah, kerusakan membran
plasma dan kematian sel (Scot dan Baynes 1980 dalam Hidayaturrahmah 2007).
11
5.1. Kesimpulan
dimana dengan cara itu maka akan sangat mudah dan kita tidak susah lagi untuk
mendatangkan induk baru. Daya tahan sperma dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu suhu, pH, tekanan osmotic, dan cahaya. Selain itu ukuran lebar kepala
sperma dan panjang ekor juga memngaruhi gerak sperma dan daya tahan sperma.
5.2. Saran
Praktikum selanjutnya dapat gunakan jenis ikan yang berbeda pula, agar
dapat mengetahui perbedaan lama waktu bertahan sperma setiap jenis ikan yang
diuji.
12
DAFTAR PUSTAKA
Higginson DM, Henn KRH. 2012. Effects of Sperm Conjugation and Dissociation
on Sperm Viability In Vitro. PLoS ONE 7(3): pp. 1-4.
Jamieson, Barrie GM. 1991. Fish Evolution and Sistematics : Evidence from
Spermatozoa. Cambridge University Press, Cambridge
Jauhari, M.A. 2005. Penyediaan Induk dan Benih Bermutu serta Teknik
Pembesaran Ikan. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Balai Budidaya Air
Tawar 7(2):1-6.
OLEH:
ONI S SITUMORANG
1404118263
BUDIDAYA PERAIRAN-A
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
Genetika dan Pemuliaan ikan dan asisten yang telah memberikan pengarahan
penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat mendukung dari semua pihak demi kesempurnaan
penulisan laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Oni S Situmorang
15
DAFTAR ISI
Isi Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN