Anda di halaman 1dari 29

EVALUASI DAYA CERNA

OLEH:

LIMBANG K NUSWANTARA
Evaluasi Daya Cerna

Evaluasi Pakan :

Bahan : Bahan : Ternak:


Organoleptis Nilai kimiawi Nilai biologis

1. Kecernaan/daya cerna
1. Proksimat 2. Energi dan Pemecahannya
2. Van Soest 3. Nilai energi
4. Nilai protein
Daya cerna
Pengertian:
Digestibility (Kecernaan) : adalah bagian zat
pakan dari bahan pakan yang tidak
dieksresikan dalam feses (diartikan sebagai zat
yang diserap dalam saluran pencernaan).

Koefisien cerna dinyatakan dalam:


•Bahan kering/bahan organik/PK
•Persentase
(8-3) = 0.625 atau (8-3) x 100% = 62.5 %
8 8
contoh
• Seekor babi mengkonsumsi 4 kg BK per
hari & mengekskresikan 1 kg BK dlm feses,
maka koefisien cerna BK tersebut adalah :
4–1
-------- x 100% = 75%
4
• Koefisien cerna zat pakan lain dlm BK dpt
dihitung dg cara yg sama.
Contoh

• Seekor Sapi mengkonsumsi ransum


yang mengandung protein kasar 14%
sebanyak 12 kg bk. Feses yang
dikeluarkan sebanyak 4 kg Bk,
dengan kandungan protein 16%
• Berapa Kecernaan Bahan Kering dan
Protein Kasar ransum?
Percobaan pengukuran kecernaan

1. In vitro
2. In situ
3. In sacco
4. In vivo
5. Indikator
6. Total koleksi
7. Force feeding
In Vitro ( Tilley dan Terry, 1963) di Grassland
Research Institute, Hurley, England.

• Metode ini meniru pencernaan yg


terjadi pd alat pencernaan ternak
ruminansia
• Metode ini terdiri dr 2 fase, yaitu :
Tahap I : Seperti yg terjadi di dlm
rumen
Tahap II : Seperti yg terjadi di dlm
abomasum
lanjutan

Faktor – faktor yang perlu


diperhatikan pada tahap I :

• Cairan rumen dr sapi donor


• Pengontrolan pH
• Kondisi temperatur hrs uniform.
• Sampel
• Kondisi anaerobik.
IN Situ / In Sacco
In Vivo
• Prinsip :
Ternak percobaan diberi pakan dlm jumlah yg
cukup selama waktu tertentu & feses yg
dikumpulkan digunakan utk bahan analisis.

Syarat :
• Jantan lebih disukai dari pada betina
• Jinak dan sehat
• Unggas : Anatomis sulit
(Pemisahan urine dari asam urat; pemisahan sal.
Urine dari kloaka)
Cara Penetapan
I. Periode penyesuaian (adjusment period)
• Ternak perc. dibiasakan thd ling kdng,
kandang & ransum.
• waktu 1 – 3 minggu.
II. Periode pendahuluan (preliminary period)
• Waktu 7 – 10 hari
• Utk menstandardisasi kondisi ternak, yaitu :
 Pencatatan konsumsi sampai stabil.
 Pemberian pakan yg tetap, 2 kali sehari dg jarak 12
jam (jam 08.00 dan 16.00).
lanjutan

III. Periode koleksi (collection period)

• Waktu 7 – 10 hari
• Tahap ini dilak. Pengum. & Pengukuran sampel
pakan & feses.
• Koleksi feses : ditimbang feses setiap hari pd saat
yg sama, dihomogenkan & diambil 5 – 10%-nya sbg
sampel, dikeringkan, dimasukkan ke dlm kantong
plastik & disimpan dlm freezer.
• Sampel ransum & feses dianalisis sesuai dg
kebutuhan (misal : BK, protein, energi, dll).
Catatan : Untuk bahan yang tak dapat diberikan
secara tunggal (selisih nilai kecernaan atas pakan
pemandu)
METODE IN VIVO
Indikator
• Indikator (tracers, markers) dipakai sbg
petunjuk utk menghitung laju pakan,
konsumsi & kecernaan
• Ada dua jenis indikator :
Indikator internal : senyawa yg tdpt di dlm
bahan (silika, lignin, chromogen)
 Indikator eksternal : senyawa yg diberikan pd
ternak lewat pakan (chromic oxide, ferric
oxide, polyethilene glycol)
Syarat yg harus dipenuhi oleh suatu
indikator :
• Tidak mempengaruhi proses digesti.
• Palatable.
• Laju Indikator dlm sal pencernaan uniform
• Dapat ditampung kembali (hampir 100%).
• Tidak dapat dicerna
• mudah terdeteksi visual
• tak berbahaya bagi ternak

Dosis indikator + 2 – 3% dr berat bahan,


dicampur dg pakan. Setelah 1 – 2 hari warna
indikator akan terlihat dlm feses & pengambilan
sampel feses dimulai.
Perhitungan koefisien cerna BK (%) :

% indikator dlm BK sampel


100% – 100 x (-------------------------------------------)
% indikator dlm BK feses
Contoh
 Pak suto menyusun ransum untuk
kepentingan sapi perahnya. Dengan
menggunakan perunut Cr2O3 sebanyak
2% dari BK ransum ingin mengevaluasi
kecernaan ransum yang dibuat. Setelah
diberikan kepada ternaknya selama satu
minggu didapatkan kadar Cr2O3 feses
rata- rata sebesar 8% dari BK Feses.

 Berapa kecernaan ransum yang disusun


pak suto?
TOTAL KOLEKSI
• Dg metode total koleksi (total
collection method), ternak percobaan
hanya diberi 1 jenis bahan pakan utk
mengetahui kecernaan nutrien yg
terdapat dlm bahan pakan tersebut.
• Pemberian pakan yg ditimbang
beratnya secara akurat & koleksi feses
yg dilakukan tanpa mengalami
kehilangan merupakan hal yg bersifat
vital dlm percobaan kecernaan.
Perhitungan kecernaan nutrien :

a. Apabila tidak ada sisa pakan :


Nutrien terkonsumsi (Kg) – nutrien dlm feses (Kg)
--------------------------------------------------------------
Nutrien terkonsumsi (Kg)

b. Apabila ada sisa pakan :


Nutrien Sisa Nutrien
pemberian (Kg) – nutrien (Kg) – dlm feses (Kg)
-------------------------------------------------------------
Nutrien pemberian (Kg) – Sisa nutrien (Kg)
Contoh
• Di Laboratorium Ternak Perah Fakultas Peternakan
UNDIP mempunyai 8 ekor sapi perah produksi
dengan bobot badan yang seragam. Kandang
berupa koloni sehingga pemberian pakannya
dijadikan satu dalam tempat pakan. Setiap hari 8
ekor sapi diberi 48 kg konsentrat dan 250 kg
rumput gajah ternyata keesokan harinya konsentrat
habis dan rumput tersisa 10kg. Total feses rata -
rata selama 1 minggu yang dikeluarkan sebanyak
160 kg. Berapa kecernaan BK ransum jika
diketahui :
• BK konsentrat = 85%, BK rumput = 20% dan BK
feses = 15%
FORCE FEEDING

• Pemberian pakan secara paksa.


• Pemberian 20 – 30% total
konsumsi
FAKTOR2 YG DAPAT BERPENGARUH
TERHADAP DAYA CERNA :
 Umur
 Kondisi Ternak
 Bahan Pakan(varietas, tingkat kematangan, komposisi
nutrien)
 Jumlah Konsumsi
 Perlakuan pra digesti pakan

Catatan: Validitas nilai kercernaan juga


dipengaruhi oleh komponen yang tak terukur
(metabolic components)
1. Pengaruh ternak.

• Umur : Ternak yg terlalu muda atau terlalu tua


biasanya kurang efisien dlm mencerna pakan.
Pada ternak muda (ruminansia), kemampuan
mengkonsumsi & mencerna bahan berserat
sangat rendah sampai saluran pencernaan ––
terutama rumen –– telah berkembang sempurna.
Pada ternak tua, kemampuan mencerna pakan
sering terganggu oleh gigi yg sudah aus yg
berpengaruh thd kemampuan mengunyah
pakan.
• Kerja : Kerja ringan mampu meningkatkan
kecernaan pakan, sedangkan kerja berat
menekan kemampuan mencerna pakan.

• Individu : Ternak mempunyai


kemampuan berbeda dlm mencerna
bahan pakan yg sama secara individu,
bervariasi antara 4 – 5%.
2. Pengaruh tanaman
 Varietas : Terdapat laporan yg menyatakan
bahwa terjadi perbedaan kecernaan pd
tanaman yg varietasnya berbeda, meskipun
spesiesnya sama.
 Tingkat kematangan : Hay yg dipotong
terlambat mempunyai kecernaan yg lebih
rendah dibanding yg dipotong lbh awal.
 Kesuburan tanah : Pasokan unsur hara pd
tanah berpengaruh terhadap produksi &
komposisi hijauan.
 Panen : Daun rontok, fermentasi serta
pencucian berpengaruh terhadap
menurunnya kualitas hay.
3. Preparasi pakan
a. Ukuran partikel pakan

• Pakan berserat : Ukuran partikel yg


terlalu kecil menyebabkan kecernaan
menurun & meningkatkan konsumsi.
• Bijian : Ukuran partikel yg terlalu kecil
menyebabkan kecernaan berkurang &
pakan menjadi kurang palatabel.
b. Level pemberian pakan

• Peningkatan pemberian pakan


menyebabkan turunnya kecernaan.
Namun demikian, pd ternak yg dipelihara
utk berproduksi daging, susu atau kerja,
pemberian pakan di atas kebutuhan
untuk hidup pokok memang dibutuhkan
kepentingan produksi.
c. Keseimbangan nutrien
• Apabila beberapa bahan pakan diberikan sbg
ransum, salah satu bahan pakan bisa
berpengaruh terhadap kecernaan bahan pakan
lainnya, yg disebut sbg “associative effect”.
Contoh : protein bisa meningkatkan pemecahan
karbohidrat yg lebih kompleks karena protein
dimanfaatkan oleh mikroba rumen.

d. Perlakuan untuk meningkatkan kecernaan bahan


pakan berserat :

• Asam : HCl, H2SO4


Basa : NaOH, Ca(OH)2
Kerjakan dengan folio yang tersedia

• Sebutkan faktor yang mempengaruhi


pengukuran kecernaan secara in sacco !
• Pada pengukuran kecernaan secara in vivo,
mengapa periode adaptasi dan penimbangan
ternak perlu dilakukan ?
• Jelaskan apa yang terjadi jika seekor sapi diberi
pakan dalam bentuk pellet ? (diarahkan pada
konsumsi dan kecernaan pakan)
• Jelaskan mengapa pada pakan berserat jika
diberi perlakuan baik asam atau basa dapat
meningkatkan kecernaan!

Anda mungkin juga menyukai