PEMBUATAN GELATIN
KELOMPOK 2/G2
Zahra Maulida NG (D34170011)
Melly Puspita S (D34170012)
Fitri Pebrianti N (D34170015)
Nada Azkiyatunnuha (D34170037)
Yudhi Sudartho (D34170057)
Dwi Guna B (D34170060)
Hermarina Astifa Y (D34170062)
Latar Belakang
Gelatin adalah produk alami yang di peroleh dari hidrolisis parsial
kolagen. Gelatin merupakan protein yang larut yang bisa bersifat sebagai gelling
agent ( bahan pembuat gel ) atau sebagai non gelling agent. Sumber bahan baku
gelatin dapat berasal dari sapi (tulang dan kulit jangat), babi (hanya kulit) dan ikan
(kulit). Karena gelatin merupakan produk alami, maka di klasifikasikan sebagai
bahan pangan bukan bahan tambahan pangan. Untuk hewan besar seperti sapi,
kerbau dan kuda, umumnya kulitnya di gunakan sebagai bahan kerajinandan
casing, yaitu kulit bagian dalam (sisa dari penyamakan) umumnya di kumpulkan
dan diproses lebih lanjut menjadi casing (selongsong sosis). Untuk hewan kecil,
terutama kulit babi jarang yang di samak dan untuk kerajinan, oleh sebab itu di
cari alternatifnya lain penggunaannya, yaitu umumnya di proses lebih lanjut
menjadi gelatin.( Hastuti 2007).
Gelatin memiliki fungsi yang masih sulit di gantikan dalam industri
pangan maupun obat-obatan. Hal ini di karenakan gelatin bersifat multi fungsi,
yaitu bisa berfungsi sebagai bahan pengemulsi, pengikat, pengendap, pemerkaya
gizi, dan gelatin juga dapat membentuk lapisan tipis yang elastis, membentuk film
yang transparan dan kuat, kemudian sifat penting lainnya yaitu daya cernannya
yang tinggi. Gelatin mengandung protein yang sangat tinggi dan rendah kadar
lemaknya. Gelatin kering dengan kadar air 8-12% mengandung sekitar 84-86%
protein. Lemak hampir tidak ada dan 2-4% mineral. Dari 10 jenis asam esensial
yang di butuhkan tubuh gelatin mengandung 9 jenis asam essensial, satu asam
amino essensial yang hampir tidak terkandung dalam gelatin yaitu trepthane.
(Suparno 2001).
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui cara pembuatan
gelatin dari kulit sapi dan pembuatan permen jelly dari gelatin dengan baik dan
benar.
METODOLOGI
Metode
Mulai
Kulit Sapi
Selesai
Gambar 1 Diagram alir pembuatan gelatin dari kulit sapi
Mulai
Gelatin +
air panas
Glukosa dan air
Diaduk rata
hangat
Diuji organoleptik
Selesai
Hasil
Tabel 1 Hasil Pengamatan Pembuatan Gelatin
Tipe Gelatin Parameter
Rendemen Warna Aroma Tekstur
Asam 1 4,82 kuning cerah gelatin agak kasar
Asam 2 8,64 kuning gelatin agak kasar
Asam 3 4,91 kuning cerah gelatin agak kasar
Basa 1 0 - - -
Basa 2 0 - - -
Tabel 2 Hasil pengamatan aroma organoleptik permen gelatin
Permen Gelatin Total Panelis
Kelompok Arom Arom Arom Arom Arom Yi ΣY^2i (Yi)
a1 a2 a3 a4 a5 j ²
1 3 4 3 3 4 17 59 289
2 3 3 3 3 4 16 52 256
3 2 4 4 3 4 17 61 289
4 2 3 3 2 4 14 42 196
5 3 4 2 3 4 16 54 256
6 4 4 3 3 5 19 75 361
7 3 4 3 3 4 17 59 289
8 3 3 3 3 3 15 45 225
9 3 4 3 4 4 18 66 324
10 4 4 3 2 3 16 54 256
11 2 3 4 2 5 16 58 256
12 4 4 3 2 4 17 61 289
13 4 4 4 4 4 20 80 400
14 2 4 3 2 4 15 49 225
15 5 4 3 2 5 19 79 361
Paneli
16 4 4 3 2 4 17 61 289
s
17 2 4 3 2 5 16 58 256
18 3 3 3 2 3 14 40 196
19 2 3 2 2 4 13 37 169
20 2 2 2 3 3 12 30 144
21 3 4 4 4 4 19 73 361
22 4 3 3 3 3 16 52 256
23 3 4 3 3 3 16 52 256
24 2 2 3 2 3 12 30 144
25 4 4 3 4 4 19 73 361
26 4 4 4 4 4 20 80 400
27 3 2 2 2 4 13 37 169
28 4 4 3 4 4 19 73 361
29 4 4 4 4 4 20 80 400
30 4 4 4 4 4 20 80 400
31 4 4 4 4 2 18 68 324
Yj 516 875
99 111 97 90 119 8
Total
ΣY^2i
Sampe 339 411 315 282 471 1818
j
l
(Yj)² 5379
9801 12321 9409 8100 14161 2
Rata-rata 3,2 3,6 3,1 2,9 3,8
Analysis of Variance
Sourc Adj Adj F- P-
e DF SS MS Value Value
Factor 4 17,45 4,3613 7,90 0,000
Error 150 82,77 0,5518
Total 154 100,22
Tabel 3 Hasil pengamatan rasa organoleptik permen gelatin
Permen Gelatin Total Panelis
Kelompok Rasa Rasa Rasa Rasa Rasa Yi ΣY^2i (Yi)²
1 2 3 4 5 j
1 4 3 2 2 3 14 42 196
2 3 3 3 3 4 16 52 256
3 3 3 4 2 4 16 54 256
4 2 3 3 3 4 15 47 225
5 3 3 2 3 4 15 47 225
6 4 4 3 3 5 19 75 361
7 3 4 3 3 4 17 59 289
8 2 2 2 2 2 10 20 100
9 3 3 2 2 4 14 42 196
10 3 4 3 3 4 17 59 289
11 3 4 3 2 4 16 54 256
12 4 4 4 2 4 18 68 324
13 4 4 4 4 4 20 80 400
14 4 4 3 1 4 16 58 256
15 4 4 3 1 4 16 58 256
Panelis 16 4 4 5 1 5 19 83 361
17 2 4 4 2 5 17 65 289
18 4 4 4 3 4 19 73 361
19 3 3 4 2 4 16 54 256
20 3 2 2 3 3 13 35 169
21 4 4 4 4 4 20 80 400
22 3 2 3 4 4 16 54 256
23 4 3 4 3 4 18 66 324
24 4 2 3 2 4 15 49 225
25 4 4 3 4 2 17 61 289
26 4 4 4 2 4 18 68 324
27 3 4 3 2 4 16 54 256
28 4 4 4 2 2 16 56 256
29 4 4 2 2 4 16 56 256
30 4 4 4 2 2 16 56 256
31 4 4 4 4 4 20 80 400
Yj 107 108 101 78 117 511 8563
Total ΣY^2i
383 392 349 220 461 1805
Sampe j
l (Yj)² 1144 1166 1020 608 1368 5308
9 4 1 4 9 7
Rata-rata 3,5 3,5 3,3 2,5 3,8
Analysis of Variance
Sourc Adj Adj F- P-
e DF SS MS Value Value
Factor 4 27,83 6,9581 11,28 0,000
Error 150 92,52 0,6168
Total 154 120,35
Analysis of Variance
Sourc Adj Adj F- P-
e DF SS MS Value Value
Factor 4 3,484 0,8710 1,89 0,116
Error 150 69,290 0,4619
Total 154 72,774
Analysis of Variance
Sourc Adj Adj F- P-
e DF SS MS Value Value
Factor 4 12,81 3,2032 5,09 0,001
Error 150 94,32 0,6288
Total 154 107,14
Pembahasan
Gelatin merupakan salah satu jenis protein konversi yang diperoleh
melalui proses hidrolisis kolagen dari kulit, tulang dan jaringan serat fiih (white
fibrous) hewan. Gelatin diperoleh dengan cara hidrolisis parsial kolagen yang
berasal dari kulit dan tulang hewan vertebrata, terutama sapi dan babi (Zilhadia et
al 2018). Gelatin dapat berfungsi sebagai penstabil, pengental, pengemulsi,
pembentuk jeli,pengikat air dan pembungkus makanan yang bersifat dapat
dimakan (Pelu et al 2017). Gelatin memiliki sifat khas, yaitu dapat berubah secara
reversible dari bentuk sol ke gel, mengembang dalam air dingin, dapat
membentuk film, mempengaruhi viskositas suatu bahan serta dapat melindungi
sistem koloid. Sifat gelatin tersebut membuat kebutuhan gelatin dalam industri
pangan maupun non pangan terus meningkat. Gelatin dalam produk non pangan
digunakan dalam industri farmasi dan kedokteran, industri kosmetika dan industri
fotografi (Nurilmala et al 2017).
Gelatin mempunyai dua jenis tipe ditinjau dari cara pembuatannya yaitu
pertama gelatin tipe A yang umumnya terbuat dari kulit hewan muda sehingga
proses pelunakanya dapat dilakukan dengan cepat dengan sistem perendaman
dalam larutan asam (acid). Gelatin tipe B adalah gelatin yang diolah dari bahan
baku yang keras seperti dari kulit hewan yang tua atau tulang sehingga proses
perendamannya perlu lama dan larutan yang digunakan yaitu larutan basa. Gelatin
tipe A memiliki titik isoelektrik (titik pengendapan protein) pada pH yang lebih
tinggi (7.5-9.0) secara ekonomis proses asam juga lebih disukai dibandingkan
dengan proses basa karena perendaman yang dilakukan pada proses asam relatif
lebih singkat. Gelatin tipe B memiliki pH isoelektrik yang lebih rendah yaitu
sekitar (4.8-5.0) (Miskah et al. 2010). Sifat fungsional gelatin tipe A dantipe B
hampir sama namun terdapat perbedan sifat diantaranya yaitu gelatin tipe A
mempunyai viskositas 15-75 mps sedangkan gelatin tipe B mempunyai viskositas
20-75 mps. Kadar abu pada gelatin A sebanyak 0,3-2% sedangkan pada gelatin B
0,5-2%. Kekuatan gel antara gelatin tipe A dan B tidak berbeda yaitu 50-300
bloom (Rahayu 2018). Bahan baku yang biasanya digunakan pada proses asam
adalah tulang dan kulit babi, sedangkan bahan baku yang biasanya digunakan
pada proses basa adalah tulang dan kulit sapi. Proses basa maupun asam memiliki
prinsip yang sama yaitu perubahan kolagen. Perubahan kolagen menjadi gelatin
melibatkan tiga proses perubahan yaitu pemutusan sejumlah ikatan peptida untuk
memperpendek rantai, pemutusan atau pengacau sejumlah ikatan samping antar
rantai dan perubahan konfigurasi rantai. Penggunaan larutan asam dan basa inilah
yang dapat memberikan efek hidrolisis yang maksimal dalam pembuatan gelatin
(Ramadani 2014).