Dan
HUKUM MENDEL
Barep Sutiyono
Departemen Peternakan
Fakultas Peternakan dan Pertanian
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
B. PEWARISAN SIFAT KETURUNAN
Pelaksanaan pewarisan sifat keturunan kepada anak
melalui proses reproduksi(sexual dan asexual)
Proses pewarisan sifat keturunan kapada anak pada
mahluk bereproduksi sexual yaitu gametogenesis dan
perkawinan atau hibrid.
1. Gametogenesis : pembuatan sex sel (spermatogenesis
pada jantan dan oogenesis pada yang betina). Dalam
gametogenisis faktor utama adalah terjadinya perubahan
genetik sex-cell yang hanya mempunyai 1N gen (haploid)
dari genetik 2N (diploid). Proses gametogenesis terjadi
sejak organ reproduksi primer jantan (testis) dan betina
(ovarium) sudah melakukan fisiologi reproduksi. Umumnya
fisiologi reproduksi dalam menghasilkan sex-sel yang
pertama kali terjadi pada saat ternak umur pubertas.
Proses Gametogenesis pada ternak Jantan pada
Ilustrasi 1 dan pada ternak betina pada Ilustrasi 2
Ilustrasi 1 : Spermatogenesis
Ilustrasi 2: Oogenesis
Proses terjadinya sex-cell gamet 1N dari 2N
melalau pemelahan sel dalam proses
gametogenesis. Pembelahan sel dalam
gametogenesis ada dua yaitu Mitosis dan Miosis.
- Pembelahan mitosis : pembelahan sel yang
menghasilkan sel anakan yang mempunyai
genetik yang jumlahnya sama seperti genetik sel
yang membelah yaitu 2N atau diploid.
- Pembelah miosis : pembelahan sel yang
menghasilkan sel anakan yang mempunyai sel
genetik yang jumlahnya hanya setengah dari
genetik sel yang membelah 1N atau haploid.
Proses pemebelaha mitosis dan miosis sebagai
berikut:
MITOSIS
2n
2n
2n
Telofase Anafase
MIOSIS
2n
1n
1n
Telofase Ansfase
2 calon sel 1n
2. Perkawinan atau hibrid
Perkawinan dalam ilmu reproduksi yang juga
disebut kopulasi, merupakan masuknya organ
reproduksi jantan (penis) ke organ reproduksi betina
(vulva). Dalam perkawinan tersebut penis akan
mengjakulasikan semen yang mengandung sperma
dan ovarium akan mengovulasikan ovum, sehingga
terjadi pertemuan antara sperma dengan ovum yang
disebut fertilisasi.
Perkawinan dalam ilmu genetika juga desebut
hibrid, merupakan pertemuan/berpasangan gen dari
ternak jantan (di sperma) dengan gen dari ternak
betina (di ovum) menjadi individu baru (Zigote)
• Perkawinan : pada perwinan yang diikuti
fertilisasi (pembuahan) spermatozoa terhadap
sel telur akan terjadi perpaduan/ikatan genetik
dari spermatozoa 1N dengan genetik Ovum 1N
menjadi genetik zigot 2N.
Jantan (RR) R
F1
Betina (rr)
r Ra
100% merah muda
Jantan (Rr)
F2 R r
Betina (Rr)
R RR Rr
r Rr rr
b
c B
C C
a a a a
A A A A
B B B b b
B b b
C c C c C c C c
1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh 1: Perkawianan Sapi jantan karakter homosigot warna normal bertubuh
gemuk disilangkan dengan betina karakter homosigot albino dan bertubuh
kurus. Bagaimana kemungkinan karakter keturunan F2 yang dihasilkan ?.
Gen A menyebabkan warna normal alelnya gen a menyebabkan albino, dan
gen G menyebabkan karakter gemuk yang dominan terhadap alelnya gen g
penyebab karakter kurus.
Jantan (AAGG) AG
F1
Betina (aagg)
ag AaGg
100% Normal gemuk
Jantan (AaGg)
F2 AG Ag aG ag
Betina (AaGg)
AG AAGG AaGr AaGG AaGg
Ag AAGr AAgg AaGg Aagg
aG AaGG AaGr aaGG aaGg
ag AaGg Aagg aaGg aagg
Rekap Genotif, Penotif dan Perbandingan F2
Genotipe Penotipe Perbandingan
A- G- Normal gemuk 9
A- rr Normal kurus 3
aa G- Allbino gemuk 3
aa gg Albino kurus 1
? ? ?
Persilangan Mono sampai Multi hibrid.