Anda di halaman 1dari 3

Nama : Novi Yanti Simanjuntak

NIM : 1951121

TUGAS RESUME : Pewarisan Sifat


Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di muka bumi merupakan hasil dari pewarisan sifat
antara makhluk hidup satu dengan lainnya,atau disebut proses penurunan/pewarisan sifat dari induk ke
keturunannya. Dalam penurunan sifat antar makhluk hidup disebut dengan istilah hereditas dan
genetika. Hereditas merupakan induk yang mewariskan sifatnya ke generasi selanjutnya. Sedangkan
genetika merupakan bagian dari cabang ilmu biologi yang membahas tentang hereditas. Setiap makhluk
hidup memiliki sel yang dapat diturunkan kepada generasi selanjutnya untuk membentuk sifat
keturunan yang sama ataupun baru.

Gen merupakan unit terkecil materi genetik. Gen terdapat dalam setiap lokus yang khas pada
kromosom. Gen memenuhi lokus suatu kromosom sebagai zarah kompak yang mengandung satuan
informasi genetik dan mengatur sifat-sifat menurun tertentu seperti rasa,warna,dan bentuk. Gen adalah
substansi genetik terkecil yang terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat individu melalui
pembentukan polipeptida. Jadi, gen berperan penting dalam mengontrol sifat-sifat individu yang
diturunkan. G.W. Beadle dan E.L. Tatum memnyatakan bahwa setiap gen pada organisme
mengendalikan produksi suatu enzim khusus. Enzim-enzim itu akan melakukan semua kegiatan
metabolisme organisme tersebut sehingga mengakibatkan perkembangan suatu struktur dan fisiologi
yang khas, yaitu fenotipe organisme tersebut.

Pindah silang adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan saudaranya dari sepasang
kromosom homolog. Pindah silang terjadi saat pembelahan meiosis I, yaitu pada akhir profase I atau
awal metaphase I. Peristiwa tersebut menghasilkan kombinasi baru (rekombinan gen) dari sifat
induknya. Pindah silang mengakibatkan terbentuknya empat macam gamet, dua macam gamet yang
sifatnya sama dengan induknya (tipe parental) dan dua macam gamet yang merupakan hasil pindah
silang (tipe rekombinan).

Gagal berpisah adalah peristiwa gagalnya satu kromosom atau lebih untuk berpisah ke arah kutub
yang berlawanan pada saat anaphase meiosis I maupun meoisis II. Gagal berpisah mengakibatkan sel
anak kelebihan atau kekurangan kromosom (sel aneuploid). Gagal berpisah dapat terjadi pada gonosom
maupun autosom. Pada manusia,gagal berpisah dapat mengakibatkan sindrom Down atau idiot
mongoloid (45A + XX atau XY), sindrom Turner (44A + X), sindrom Klinefelter (44A + XXY), sindrom X
tripel atau wanita super (44A +XXX) , dan sindrom Jacobs (44A + XXY).

Contoh soal

a. Persilangan Monohibrid
Soal : Diketahui tanaman bunga kertas jantan dengan sifat berwarna merah (MM) yang dominan
disilangkan dengan sesama jenisnya dengan bunga kertas betina yang sifatnya kuning (mm)
(resesi). Hitunglah kemungkinan keturunannya dan tentukanlah Ratio Genotipe (RG) dan Ratio
Fenotipe (RF).
Jawab :
P = MM(merah) x mm(kuning)
Genotipe = M : m
F1 = Mm
F2 =

Gamet M m
M MM(merah) Mm(merah)
m Mm(merah) Mm(kuning)
Merah (MM) dan (Mm) : kuning (mm) = 1 : 2 : 1 = 3 : 1

b. Persilangan Dihibrid
Soal : Disilangkan antara mangga golek berdaging tebal manis (AABB) dengan mangga golek tipis
asam (aabb). Hitunglah kemungkinan keturunannya dan tentukanlah Ratio Genotipe serta Ratio
Fenotipe.
Jawab :
P = Tebal manis(AABB) x tipis asam(aabb)
Genotipe = A,B,a,b
F1 = AaBb (tebal manis)
Genotipe = AB : AB : Ab : Ab : aB : aB : ab : ab
F2 =

Gamet AB Ab aB ab
AB AABB AABb AaBB AaBb
Ab AABb AAbb AaBb Aabb
aB AaBB AaBb aaBB aaBb
ab AaBb Aabb aaBb aabb
Rasio Genotipe = AABB : AABb : AaBB : AAbb
1 :2 :2 :1
AaBb : Aabb : aaBB : aaBb : aabb
4 :2 : 1 : 2 :1
Ratio Fenotipe :
 Mangga berdaging tebal rasa manis A_B = 9
 Mangga berdaging tebal rasa asam A_bb = 3
 Mangga berdaging tipis rasa manis aaB_ = 3
 Mangga berdaging tipis rasa asam aabb = 1

Berdasarkan prinsip bahwa sifat dominan akan terekspresi pada kondisi heterozigot maka dapat
diketahui magga berdaging tebal rasa manis dominan terhadap mangga berdaging tipis asam.

RESUME : BERANGKAI dan Pindah Silang

Tautan adalah peristiwa beberapa gen yang terdapat pada satu kromosom yang sama dan tidak
memisah secara bebas pada saat pembentukan sel gamet. Gen tersebut akan bertautan jika
terletak sangat dekat satu sama lain pada kromosom yang sama pada saat proses pembentukan
gamet. Dari segi fisik, gen tersebut akan bertautan, namun kombinasi baru dapat terjadi dengan
adanya pindah silang. Susunan gen yang terpaut dibedakan atas 2 antara lain :
1. Pautan sempurna : Gen terangkai yang letaknya sanngat berdekatan sehingga pada saat
pembelahan meiosis, gen tersebut tidak mengalami perubahan letak sampai gen-gen
bersama-sama menuju gamet.
2. Pautan tidak sempurna : Gen terangkai pada satu kromosom letaknya tidak berdekatan
satu sama lain, sehingga mengalami perubahan letak yang disebabkan karena adanya
perubahan segmen dari kromatid-kromatid pada sepasang kromosom homolognya.
Kombinasi dapat terjadi karena pindah silang atau adanya pertukaran materi DNA antara
kromatid yang tidak berasal dari satu kromosom. Peristiwa ini terjadi pada saat kromosom
homolog berpasangan selama profase I meoisis. Kombinasi dapat terjadi jika bagian-bagian
kromosom saling bertukar.
Urutan gen pada lokasi kromosom tertentu dan jarak antara gen tersebut, yaitu pemetaan
kromosom. Hubungan gen bertautan dapat digunakan untuk perkiraan rasio fenotipe dan
genotipe pada persilangan yang berbeda. Produk yang dihasilkan oleh kromatid selama
persilangan diekspresikan dalam tipe parental (memiliki karakteristik yang sama dengan
induknnya). Pada saat yang sama, produk dari partisipasi kromosom dalam persilangan disebut
tipe rekombinan (dengan karakteristik berbeda dari induknya).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang antara lain : temperatur, umur, zat kimia,
penyinaran sinar x, jarak antar gen, dan jenis kelamin. Frekuensi piindah silang sangat ditentukan
oleh jarak antar gen. Jika jarak antar gen semakin jauh maka kemungkinan terjadinya pindah
silang makin besar.

Anda mungkin juga menyukai