Anda di halaman 1dari 10

Tanggal : 30-09-2020

Nama : Tasya Kalalo


NIM : 20101105063
Nilai :
Paraf Pengawas:
PRAKTIKUM 3

1. Judul: Genetika Mendel


2. Tujuan
Menentukan perbandingan genotip dan fenotip dalam persilangan monohibrid dan dihibrid
menurut Hukum Mendel.
3. Teori
a. Beberapa istilah dalam Genetika
Dalam genetika dibicarakan tentang pewarisan sifat dari tetua (orang tua) ke anak-anaknya.
Suatu gen dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian nukleotida di dalam kromosom yang
mengandung kode informasi untuk produksi suatu protein. Masing-masing gen menempati posisi
khusus pada kromosom yang disebut sebagai lokus. Ahli Biologi tertarik terhadap gen-gen
tersebut yang mempengaruhi atribut-atribut untuk membentuk suatu organisma. Atribut ini
disebut karakter-karakter atau “traits”. Variasi dari suatu gen disebut alel. Alel menempati lokus
yang sama pada kromosom homolog serta akan terpisah satu sama lain dalam peristiwa meiosis.
Keseluruhan materi genetik yang terdapat dalam suatu organisma/individu disebut genom.
Ini termasuk keseluruhan gen dan alelnya serta bagian lain kromosom yang tidak mengkode
protein. Seluruh gen yang mencirikan suatu individu disebut sebagai genotip. Interaksi antara
genom suatu organisma dengan lingkungan menghasilkan sifat-sifat yang dapat diamati pada
organisma tersebut yang dikenal sebagai fenotip.
Dalam genetika digunakan simbol-simbol umum antara lain P untuk generasi parental
(tetua), F1 untuk generasi filial (anak) pertama dan F2 untuk generasi filial ke-2. Punnett
square adalah suatu perangkat untuk menentukan frekuensi harapan bagi semua genotip dan
fenotip yang dihasilkan dalam persilangan. Apabila suatu gen dan alelnya pada organisma diploid
adalah sama (kode-kodenya untuk protein adalah sama), organisma tersebut bersifat homozigot.
Jika terdapat gen dan alel yang berbeda maka disebut sebagai heterozigot.

b. Gen Resesif dan Dominan


Dominansi terjadi apabila suatu gen dari organisma yang heterozigot menutupi ekspresi
fenotip dari alelnya. Gen yang menutupi ekspresi fenotip alelnya disebut gen dominan sedangkan
gen yang ditutupi ekspresinya disebut gen resesif. Tata cara penulisan notasi gen dominan yaitu
dengan huruf kapital dan gen resesif dengan huruf kecil. Contoh peristiwa gen dominan dan resesif
yaitu kekurangan deposisi pigmen pada tubuh manusia yang merupakan heredity trait yakni albino.
Jika “A” adalah suatu alel gen untuk deposisi pigmen dan “a” adalah alel gen untuk bukan pigmen,
alel A bersifat dominan terhadap a atau alela a bersifat resesif terhadap A.
c. Pewarisan Suatu Gen Tunggal (‘Monohybrid cross’)
Akan kita pelajari pewarisan suatu gen tunggal dengan memakai pewarisan warna dari bunga
kacang tanah. Sebagai contoh, tanaman kacang homozigot yang berbunga merah diwakili oleh
diploidnya WW dan untuk bunga putih homozigot yaitu ww. Dengan menggunakan Punnet square,
kita dapat meneliti kemungkinan terjadinya genotip pada F1. Persilangan antara generasi F1 akan
menghasikan F2 dengan genotip sebagai berikut:

W w W w

W WW Ww WW Ww

w Ww ww Ww ww

W WW Ww WW Ww

w Ww ww Ww ww

Ada 3 macam genotip pada generasi F2 yang mengikuti proporsi sebagai berikut :
4 WW : 8 Ww : 4 ww atau 1 : 2 : 1 (perbandingan genotip).
Tanaman kacang dengan genotip WW dan Ww akan memiliki tampilan bunga merah. Kedua genotip
ini identik secara fenotip. Selanjutnya perbandingan genotip merah: putih = 3 : 1. Perbandingan
fenotip 3 : 1 untuk individu-individu yang menyatakan fenotip dominan dibandingkan dengan
fenotip resesif memberi indikasi suatu persilangan monohibrid (gen tunggal).

4. Alat Dan Bahan


a. Kotak genetika 2 buah, diberi label jantan dan betina.
b. Model gen (kancing atau manik-manik) berwarna merah dan putih masing-masing 50 biji
untuk persilangan monohibrid.
c. Model gen (kancing atau manik-manik) berwarna merah (M), putih (m), hijau (B) dan hitam
(b) masing-masing 50 buah.
d. Kain penutup mata (jika ada/opsional)

5. Cara Kerja
Kegiatan 1 : Persilangan Monohibrid
a. Siapkan dua kotak/wadah yang berlabel!
b. Isilah masing masing kotak dengan 50 kancing merah dan 50 kancing putih!
c. Dengan mata tertutup atau tanpa melihat bendanya, ambillah secara acak (dikocok lebih
dahulu) sebuah model gen dari masing-masing kotak, kemudian jodohkan atau pasangkan!
d. Catat hasilnya dan kembalikanlah kancing ke kotaknya semula!
e. Lakukanlah lagi langkah a-d sampai genap 100 kali pengambilan.

Kegiatan 2 : Persilangan dihibrid


a. Lekatkanlah model gen sehingga membentuk gabungan MB, Mb, mB dan mb sebagai model
gamet dari individu F1!
b. Tempatkanlah dalam kotak jantan sebanyak masing-masing 25 buah model gen MB, Mb, mB
dan mb. Siapkanlah hal yang sama untuk kotak betina!
c. Kocoklah masing-masing kotak sehingga model gen-gen itu bercampur aduk seluruhnya!
d. Secara serentak (tanpa melihat), ambillah dari kedua kotak itu pasangan model gen dan
catatlah hasil kombinasi pasangan tersebut pada tabel pencatatan! Contoh: bila pada kotak
jantan terambil model gen pasangan mB dan dari kotak betina terambil gen pasangan MB
maka rumus kombinasi adalah MmBB. Lakukanlah sebanyak 100 kali pengambilan!
Perjanjian:
 Model gen merah (M) merupakan gen yang mebawa sifat warna merah pada biji dan
bersifat dominan.
 Model gen putih (m) merupakan gen yang membawa sifat warna putih dan bersifat resesif.
 Model gen hijau (B) merupakan gen yang membawa sifat bentuk biji yang bulat dan
bersifat dominan.
 Model gen hitam (b) merupakan gen yang membawa sifat biji keriput dan bersifat resesif.

6. Hasil
Kegiatan 1:
Tabel Hasil F1 pada persilangan Monohibrid

No. Pasangan Tabulasi/Ijiran Jumlah Perbandingan

1 Merah - merah IIII IIII IIII IIII IIII I 26 1


2 Merah - putih IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII 47 1,8 = 2
IIII IIII II

3 Putih - putih IIII IIII IIII IIII IIII II 27 1,0 = 1

Jumlah seluruhnya 100 1:2:1

Kegiatan 2:

Hasil percobaan pada Kegiatan 2 dapat ditemukan dengan melengkapi papan catur
di bawah ini. Tuliskanlah kombinasi dan frekuensinya!
MB Mb mB mb

MB MMBB MMBb MmBB MmBb

Mb MMBb MMbb MmBb Mmbb

mB MmBB MmBb mmBB mmBb

mb MmBb Mmbb mmBb mmbb

Tabel Hasil F2 pada Persilangan Dihibrid

Genotipe Fenotipe Tabulasi Frekuensi


MMBB Merah Bulat IIII II 7

MMBb Merah Bulat IIII IIII 10

MmBB Merah Bulat IIII IIII IIII II 17

MmBb Merah Bulat IIII IIII IIII IIII IIII II 27

mmBB Putih Bulat III 3

mmBb Putih Bulat IIII IIII 9

MMbb Merah Kisut III 3

Mmbb Merah Kisut IIII IIII IIII I 16

mmbb Putih Kisut IIII III 8

Tabel Hasil F2 pada Persilangan Dihibrid

Genotif Fenotif Frekuensi Rasio

M-B- Merah Bulat 61 7,6 = 8

M-bb Merah Kisut 19 2,4 = 3

mmB. Putih Bulat 12 1,5 = 2

mmbb Putih kisut 8 1


7. Pembahasan
a. Dari hasil pencatatan data pada Kegiatan 1, buatlah perbandingan frekuensi antara
pasangan-pasangan (merah-merah) : (putih-putih) = 3 : 1
b. Buatlah bagan persilangan dengan satu sifat beda, lalu tentukan rasio genotip dan fenotip
pada F1 dan F2!
P1 : ♂ MM >< ♀ mm
Fenotip : (Merah) (Putih)

↓ ↓
Gamet : M m

F1 : Mm
Fenotip : (Merah muda)
Selanjutnya, F1 di silangkan dengan F1
P2 : Mm >< Mm
Fenotip : (Merah Muda) (Merah Muda)
Gamet : M M
m m
F2 :

M m

M MM Mm
(Merah) (Merah Muda)
m Mm mm
(Merah Muda (Putih)

Rasio genotip : MM : Mm : mm
1 : 2 : 1
Fenotip : 3 : 1
75% Merah : 25% Putih
c. Bagaimanakah pewarisan gen dengan satu sifat beda menurut Hukum Mendel I?
jika akan ada persilangan monohibrid antara gen heterozigot. Pada generasi anak pertama,
satu gen orangtua akan diekspresikan dalam keturunan. Dalam generasi anak kedua, kedua
karakter orangtua akan muncul dengan memberikan rasio fenotip 3: 1.
d. Berdasarkan Kegiatan 2:
 Ada berapa kombinasi gen yang muncul dalam persilangan itu?
Dari persilangan yang dilakukan kita akan mendapatkan 9 kombinasi gen, yaitu : MMBB
(Merah Bulat), MMBb (Merah Bulat), MmBB (Merah Bulat), MmBb (Merah Bulat), mmBB
(Putih Bulat), mmBb (Putih Bulat), MMbb (Merah Kisut), Mmbb (Merah Kisut), mmbb
(Putih Kisut).

 Kemungkinan kombinasi gen manakah yang terbanyak?


Kemungkinan kombinasi gen yang terbanyak adalah MmBb (Merah Bulat) sebanyak 27.

 Ada berapa macam fenotip yang muncul? Tuliskan perbandingannya!


Terdapat 4 Fenotip yang muncul
Fenotip Perbandingan
Merah Bulat 8
Putih Bulat 3
Merah Kisut 2
Putih Kisut 1

8. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa praktikum dapat membuktikan dan
menerima hukum Mendel I yakni pada pembentukanan gamet, gen yang merupakan
pasangan akan disegregasikan ke dalam dua sel anak.
Dan mengetahui perbandingan pada monohibrid yaitu 3 : 1
2. Saran (jika ada)

Lampiran
 Kegiatan 1

 Kegiatan 2
(MMBB) (MMBb) (MmBB) (MmBb)

(MMbb) (Mmbb) (mmBB) (mmBb) (mmbb)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Anda mungkin juga menyukai