DEFINISI MONOTERPENOID
Monoterpenoid merupakan senyawa "essence" dan memiliki bau yang spesifik yang dibangun oleh 2 unit isopren atau
dengan jumlah atom karbon 10. Lebih dari 1000 jenissenyawa monoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan
tingkat tinggi, binatang laut, serangga dan binatang jenis vertebrata dan struktur senyawanya telah diketahui.
Struktur dari senyawa mono terpenoid yang telah dikenal merupakan
perbedaan dari 38 jenis kerangka yang berbeda, sedangkan prinsip dasar penyusunannya tetap sebagai
penggabungan kepala dan ekor dari 2 unit isopren. struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan
tertutup atau siklik.
a. Penyulingan Dengan Air
(Water Distilation)
Pada metode ini bahan direbus didalam air
mendidih dalam atu wadah. Minyak atsiri akan
dibawa oleh uap air yang kemudian didinginkan
dengan mengalirkannya melalui pendingin.
Hasil sulingan adalah minyak atsiri yang belum
murni. Perlakuan ini sesuai untuk minyak atsiri
yang tidak rusak oleh pemanasan (Guenther,
1987).
b. Penyulingan Dengan Air dan Uap
(Water and Steam Destilation)
Bahan tumbuhan yang akan disuling dengan
metode penyulingan air dan uap ditempatkan
dalam suatu tempat di bagian bawah dan tengah
berlobang-lobang yang ditopang di atas dasar
alat penyulingan. Ketel diisi dengan air sampai
permukaan air tidak jauh di bawah saringan, uap
air akan naik bersama minyak atsiri kemudian
dialirkan melalui pendingin. Hasil sulingannya
adalah minyak atsiri yang belum murni
(Guenther, 1987).
Penyulingan Dengan Uap (Steam
Distillation)
Skala industri
Ekstraksi dengan Pelarut Menguap
● Prinsip metode ekstraksi dengan
pelarut menguap adalah melarutkan
minyak atsiri di dalam bahan pelarut
organik yang mudah menguap. Pelarut
yang dapat digunakan di antaranya
alkohol, heksana, benzena, dan
toluena. Selain itu, dapat juga
menggunakan pelarut non-polar
seperti metanol, etanol, kloroform,
aseton, petroleum eter, dan etilasetat
dengan kadar 96%. Alat yang
digunakan dalam metode ini adalah
ekstraktor yang terdiri dari tabung
ekstraktor berputar dan tabung
evaporator (penguap).
Tahapan Pembuatan Ekstraksi
dengan Pelarut Menguap
1. Masukkan bahan baku segar ke dalam ekstraktor dan rendam
bersama dengan pelarut organik (misalnya hexan).
2. Pelarut menguap berpenetrasi ke dalam jaringan bahan baku
dan melarutkan minyak serta beberapa zat seperti resin, lilin, dan
zat warna. Untuk bunga melati, perendaman dilakukan selama 1
jam, sedangkan bunga mawar direndam selama 12 jam.
3. Putar ekstraktor selama 20—60 menit, lalu pisahkan larutan
dari ampas hasil ekstraksi.
4. Lakukan destilasi di dalam evaporator vakum pada suhu 45° C.
5. Pelarut akan menguap dan menyisakan larutan semipadat
berwarna merah kecokelatan yang disebut concentrate. Larutan
ini terdiri dari minyak atsiri, lilin, dan resin.
6. Aduk dan larutkan concentrate di dalam alkohol 95% yang
dapat mengikat minyak atsiri.
7. Dinginkan concentrate pada suhu -5° C di dalam lemari
pendingin hingga lilin mengendap. Setelah itu, saring hingga
diperoleh larutan.
8. Lakukan destilasi ulang dalam kondisi vakum pada suhu 45° C
untuk memisahkan minyak dengan alkohol yang mengikatnya
hingga dihasilkan minyak atsiri murni. Langkah kerja ekstraksi
minyak atsiri
Ekstraksi dengan Lemak Padat
Berdasarkan penggunaan tradisional dan berbagai penelitian ilmiah, salah satu contoh
tanaman seperti kunyit (Curcuma longa) memiliki berbagai efek farmakologis dan
bioaktivitas penting, seperti :