Oleh:
XII MIPA 1
2024
I. Pendahuluan
Beberapa kali eksprimen penyilangan kacang polong (Pisum sativum) secara galur
murni, Gregor Mendel selalu memperoleh hasil yang bervariasi dengan angka-angka
perbandingan fenotip tertentu. Dari hasil eksperimen tersebut Mendel menyusun
hipotesis yang antara lain menyatakan bahwa tiap sifat organisme dikendalikan oleh
sepasang faktor keturunan (gen), satu berasal dari induk jantan, satu lagi berasal dari induk
betina.
Melalui kegiatan ini Anda diharapkan dapat mengembangkan keterampilan,
mengamati, menginterpretasikan, dan menyimpulkan hasil pengamatan.
II. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menentukan angka-angka perbandingan genotip dan fenotip pada persilangan
monohibrid dan dihibrid;
2. Membuat diagram persilangan pada monohibrid dan dihibrid;
3. Menyimpulkan hasil persilangan monohibrid dan dihibrid.
3. Kocoklah kantung plastik A dan B itu sehingga isinya tercampur aduk dengan
merata.
4. Tunjuk salah satu anggota kelompok mu untuk mengambil kancing genetika dalam
kantung plastik A dan B dengan kondisi mata tertutup/tidak melihat. Pengambilan
kancing genetika dilakukan dengan 2 tangan, untuk mengambil kancing genetika
dikantung plastik A dan B sampai habis.
5. Amatilah model gamet yang terambil, kemudian catatlah kode rangkaian
model gamet itu menjadi genotip dalam tabel hasil pengamatan.
6. Lakukan persilangan ini sampai 3 kali, sehingga menghasilkan perbandingan
fenotip dan genotip Hukum Mendel.
2. Hasil Pengamatan
Percobaan Pertama :
No. Genotif Fenotif Tabulasi Jumlah
merah- IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II 27
1 MM
merah
merah- IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 46
2 Mm
putih IIIII IIIII IIIII IIIII I
putih- IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II 27
3 mm
putih
Percobaan Kedua :
Percobaan Ketiga :
*Dalam penelitian ini, apabila diperoleh bilangan yang tidak merupakan bilangan
bulat, maka di bulatkan ke angka yang paling mendekati
3. Pertanyaan
1. Tentukan perbandingan genotip pada persilangan monohibrid dari hasil kegiatan
Anda?
2. Bagaimanakah perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid, jika sifat
merah (M) dominan terhadap sifat putih (m) dari hasil kegiatan Anda?
3. Buatlah diagram persilangan monohibrid tersebut, jika induk pertama (P1)
jantan bergenotip MM dan induk betina bergentoip mm sampai dihasilkan
keturunan F2! Bagaimana
perbandingan fenotip F1 dan F2 nya?
4. Apakah hasil perbandingan fenotip dari hasil percobaan kelompok sesuai dengan
perbandingan fenotip F2 persilangan monohibrid Mendel?
5. Apa yang dapat disimpulkan dari persilangan monohibrid tersebut di atas?
Jawaban
1. 1 : 2 : 1, 1 : 1 : 1, 1 : 2 : 1
2. 3 : 1
3. P1 : merah x putih P2 : merah x merah
Genotif : MM x mm Genotif : Mm x Mm
Gamet : M x m Gamet : M, m x M, m
F1 : Mm (merah) F2 : 1 MM = merah
Perbandingan : 3 : 1 2 Mm = merah
1 mm = putih
4. Hasil perbandingan fenotif dari hasil percobaan, sesuai dengan hukum fenotif f2
hukum mendel yaitu, 3 : 1
5. Pada persilangan monohibrid, dengan perbandingan genotif yang sama (1:2:1)
akan dihasilkan perbandingan fenotip yang berbeda tergantung pada jenis
persilangan nya. Pada persilangan monohibrid dominan dihasilkan perbandingan
fenotip 3:1, sedangkan pada persilangan monohibrid intermediet dihasilkan
perbandingan fenotip 1:2:1. Persilangan merah dan putih menghasilkan keturunan
merah, keturunan pada f2 jika keturunan f1 disilangkan sesamanya maka hasil
keturunannya tetap merah karena sifat merah dominan terhadap putih.
B. Persilangan Dihibrid
1. Langkah-langkah yang harus dikerjakan
1. Siapkan masing-masing kancing genetika (model gen) warna merah (M) 50 butir,
warna putih (m) 50 butir, warna hitam (B) 50 butir, dan warna kuning (b) 50 butir
dalam keadaan berpasangan.
2. Tentukan kancing genetika warna merah dengan kode gen M (sifat bunga warna
merah), kancing genetika warna putih dengan kode gen m (sifat bunga warna
putih), kancing genetika warna hitam dengan kode gen B (sifat buah besar), dan
kancing genetika warna kuning dengan kode gen b (sifat buah kecil).
3. Kemudian kancing genetika warna merah 50 butir, kancing genetika warna putih
50 butir, kancing genetika warna hitam 50 butir, kancing genetika warna kuning 50
butir dipisahkan dan disimpan di atas meja secara terpisah tempatnya
4. Kemudian kancing genetik warna merah (M) dipasangkan/ditempelkan dengan
kancing genetika warna hitam (B) sehinga menjadi pasangan model gamet MB
sebanyak 25 butir. Kancing genetika warna merah (M) dipasangkan dengan
kancing genetika warna kuning (b) sehingga menjadi model gamet Mb sebanyak
25 butir, kancing genetika warna putih (m) dipasangkan dengan kancing genetika
warna hitam (B) sehingga menjadi model gamet mB sebanyak 25 butir, dan
kancing genetika warna putih (m) dipasangkan dengan kancing genetika warna
kuning (b) sehingga menjadi model gamet mb sebanyak 25 butir. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar bagan berikut ini.
5.
Kocoklah
kantung plastik A dan B itu hingga isinya tercampur aduk benar.
6. Tunjuk salah satu anggota kelompok untuk mengambil kancing genetika dalam
kantung plastik A dan B dengan kondisi mata tertutup/tidak melihat. Pengambilan
kancing genetika dilakukan dengan 2 tangan, untuk mengambil kancing genetika
dikantung plastik A dan B sampai habis. Amatilah warna kancing genetika yang
terambil, kemudian catatlah rangkaian warna kancing genetika dalam tabel hasil
pengamatan.
7. Dengan mata tertutup, ambillah secara serentak model gamet dari wadah A dan
wadah B masing-masing sebuah berulangkali sampai habis. Isikan hasil
persilangan ini ke tabel hasil kegiatan data pengamatan.
8. Lakukan kegiatan ini sampai 3 kali sehingga menghasilkan perbandingan fenotip
dan genotip Hukum Mendel.
2. Hasil Pengamatan
Percobaan Pertama :
Macam
Pasangan
No. Genotip Fenotip Tabulasi Jumlah
Warna Kancing
Genetika
1 Merah – Merah MMBB merah-merah IIIII 5
Hitam – Hitam besar-besar
2 Merah – Merah MMBb merah-merah IIIII IIIII 10
Hitam – Biru besar-kecil
3 Merah – Merah MMbb merah-merah IIII IIIII I 11
Biru – Biru kecil-kecil
4 Merah – Putih MmBB merah-putih IIIII IIIII III 13
Hitam – Hitam besar-besar
5 Merah – Putih MmBb merah-putih IIIII IIIII IIIII I 26
Hitam – Biru besar-kecil
6 Merah – Putih Mmbb merah-putih IIIII IIIII I 11
Kuning – Kuning kecil-kecil
7 Putih – Putih mmBB putih-putih IIIII IIII 9
Hitam – Hitam besar-besar
8 Putih – Putih mmBb putih-putih IIIII IIIII I 11
Hitam – Biru besar-kecil
9 Putih – Putih mmbb putih-putih IIII 4
Biru – Biru kecil-kecil
Percobaan Kedua :
Macam
Pasangan
No. Genotip Fenotip Tabulasi Jumlah
Warna Kancing
Genetika
1 Merah – Merah MMBB merah-merah IIIII IIII 9
Hitam – Hitam besar-besar
2 Merah – Merah MMBb merah-merah IIIII IIIII II 12
Hitam – Biru besar-kecil
3 Merah – Merah MMbb merah-merah IIIII III 8
Biru – Biru kecil-kecil
4 Merah – Putih MmBB merah-putih IIIII IIIII 10
Hitam – Hitam besar-besar
5 Merah – Putih MmBb merah-putih IIIII IIIII I 11
Hitam – Biru besar-kecil
6 Merah – Putih Mmbb merah-putih IIIII IIIII III 13
Kuning – Kuning kecil-kecil
7 Putih – Putih mmBB putih-putih IIIII IIIII IIII 14
Hitam – Hitam besar-besar
8 Putih – Putih mmBb putih-putih IIIII III 8
Hitam – Biru besar-kecil
9 Putih – Putih mmbb putih-putih IIIII IIIII IIIII 15
Biru – Biru kecil-kecil
Percobaan Ketiga :
Macam
Pasangan
No. Genotip Fenotip Tabulasi Jumlah
Warna Kancing
Genetika
1 Merah – Merah MMBB merah-merah IIIII IIIII IIIII III 18
Hitam – Hitam besar-besar
2 Merah – Merah MMBb merah-merah IIIII I 6
Hitam – Biru besar-kecil
3 Merah – Merah MMbb merah-merah IIIII IIII 9
Biru – Biru kecil-kecil
4 Merah – Putih MmBB merah-putih IIII 4
Hitam – Hitam besar-besar
5 Merah – Putih MmBb merah-putih IIIII IIIII I 11
Hitam – Biru besar-kecil
6 Merah – Putih Mmbb merah-putih IIIII IIIII 10
Kuning – Kuning kecil-kecil
7 Putih – Putih mmBB putih-putih IIIII II 7
Hitam – Hitam besar-besar
8 Putih – Putih mmBb putih-putih IIIII IIIII IIIII III 18
Hitam – Biru besar-kecil
9 Putih – Putih mmbb putih-putih IIIII IIIII IIIII II 17
Biru – Biru kecil-kecil
*Dalam penelitian ini, apabila diperoleh bilangan yang tidak merupakan bilangan
bulat, maka di bulatkan ke angka yang paling mendekati.
3. Pertanyaan
1. Tentukan perbandingan genotip pada persilangan dihibrid dari hasil kegiatan
Anda?
2. Tentukan perbandingan fenotip pada persilangan dihibrid, jika sifat bunga merah
(M) dominan terhadap sifat bunga putih (m), dan sifat buah besar (B)
dominan terhadap sifat buah kecil (b) dari hasil kegiatan Anda?
3. Buatlah diagram persilangan dihibrid tersebut jika induk (parental) jantan
bergenotip MMBB dan induk (parental) betina bergenotip mmbb sampai
dihasilkannya keturunan kedua (F2)!
Tentukan perbandingan fenotip F1 dan F2 nya?
(Catatan : gunakan model papan catur/bujur sangkar punnet untuk menentukan F2)
4. Apakah hasil perbandingan fenotip dari hasil percobaan kelompok sesuai dengan
perbandingan fenotip F2 persilangan dihibrid Mendel?
5. Apa yang dapat disimpulkan dari persilangan monohibrid tersebut di atas?
Jawaban
3. P : MMBB X mmbb
G : MB X mb
F1 : MmBb
P2 : MmBb X MmBb
G : MB,Mb,Mb,mB X MB,Mb,Mb,mB
F2 :
MB Mb mB mb
MB MMBB MMBb MmBB MmBb
Mb MMBb MMbb MmBb Mmbb
mB MmBB MmBb mmBB mmBb
mb MmBb Mmbb mmBb mmbb
4. Hasil perbandingan fenotif dari hasil percobaan kami, tidak sesuai dengan
perbandingan fenotip F2 persilangan dihibrid Mendel. Karena, perbandingan fenotif
dari percobaan kami adalah =
1. 54 : 22 : 20 : 4 = 9 : 8 : 6 : 1
2. 42 : 21 : 22 : 15 = 6 : 3 : 3 : 2
3. 39 : 19 : 25 : 17 = 7 : 3 : 4 : 2
Sedangkan Perbandingan fenotif hukum mendel adalah = 9 : 3 : 3 :1
5. Pada Persilangan Dihibrid, berdasarkan data kelompok di dapat rasio fenotif yaitu
9 : 9 : 6 : 1, 6 : 3 : 3 : 2, 7 : 3 : 4 : 2 Pada rasio fenotif data kelompok tidak
didapatkan hasil yang mendekati perbandingan rasio fenotif yang tepat, yaitu 9 : 3 :
3 : 1. Hal ini mungkin disebabkan pada percobaan persilangan dihibrid jumlah
kancing yang dipasangkan kurang banyak atau kesalahan dalam persilangan
menggunkan kancing sehingga diduga terjadi penyimpangan peluang semakin besar
dan untuk mendapatkan hasil yang sama makin menjauhi dari prediksi teoritis yang
dikemukakan Mendel. Hal ini diperkuat dengan percobaan Mendel sendiri, dimana
untuk mendapatkan rasio fenotif 9:3:3: 1 untuk perkawinan dihibrid, Mendel
menggunakan sampel sebanyak 556 kacang ercis. Di samping sedikitnya kancing
yang dipasangkan, ketidaksesuaian hasil yang didapat juga dimungkinkan karena
ketidaktelitian praktikan pada saat pengambilan kancing.
Akan tetapi walaupun hasil perbandingan fenotip tidak sesuai yang diharapkan,
nilai dari ratio fenotip tersebut hampir mendekati ratio yang dikemukakan oleh
Mendel pada persilangan dihibrid yaitu 9: 3:31. Menurut Suripto (2000: hal 198)
"Angka-angka perbandingan fenotif F2 dihibrid 9:3:3:1 dalam kenyataannya
perbandingan yang diperoleh tidak persis seperti angka perbandingan di atas,
melainkan mendekati perbandingan 9:3:3:1".
Menurut hukum Mendel II, suatu persilangan dihibrid akan menghasilkan
ratiofenotifnya 9 : 3 : 3 : 1. Hukum Mendel II menyatakan bahwa gen-gen dari
sepasang alelmemisah secara bebas ketika berlangsung pembelahan reduksi
(meiosis) pada waktu pembentukan gamet- gamet. Oleh karena itu pada percobaan
persilangan dihibrid yangdilakukan itu telah terjadi 4 macam pengelompokkan dari
dua pasang gen, yaitu :
Gen M mengelompok dengan gen B, terdapat gamet MB2.
Gen M mengelompok dengan gen b, terdapat gamet Mb3.
Gen m mengelompok dengan gen B, terdapat gamet mB4.
Gen m mengelompok dengan gen b, terdapat gamet mb.
VI. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan pada percobaan persilangan monohibrid dan dihibrid , maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa :