PRAKTIKUMBIOLOGI DASAR
PERKAWINAN DIHIBRID & RASIO FENOTIF FILIALNYA
KELOMPOK : 01
Pada persilangan monohibrid, prinsip segregasi secara bebas dapat dibuktikan dengan
mengawinkan suatu jenis organism dengan mengamati satu tanda beda pada organism
tersebut. Persilangan antara generasi F1 akan menghasilkan generasi F2 yang terdiri dari dua
macam fenotip dengan rasio 3:1 atau tiga macam genotip dengan rasio 1:2:1. Pada
persilangan dihibrid, gen-gen yang terletak pada kromosom yang berbeda akan berpasangan
secara bebas ketika gametogenesis, sehingga akan menghasilkan empat macam fenotip
dengan perbandingan 9:3:3:1
Dengan adanya variasi morfologi pada setiap species, maka sebagai bentuk pembuktian
secara ilmiah maka kami melakukan pengamatan tentang pekawinan monohibrid dan dihibrid,
yang mana pada pengamatan ini juga akan membuktikan kebenaran hukum mendel secara
praktikum dengan melakukan observasi dengan model genetika kancing baju. Kancing baju
dijadikan model gamet dengan muatan gen spesifik yang dijadikan orientasi cara
pewarisannya. Kegiatan observasi difokuskan untuk persilangan monohybrid dan dihibrid,
dengan orientasi menemukan fakta-fakta tentang peluang munculnya fenotip/genotip hasil
penyilangan dua induk dengan genotip yang tidak diketahui.
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menunjukkan rasio fenotip dan genotip dari perkawinan
monohibrid, baik dengan dominasi penuh maupun tidak penuh.
2. Mahasiswa dapat menunjukkan rasio fenotip dan genotip dari perkawinan dihibrid,
baik dengan dominansi penuh maupun tidak penuh.
C. DASAR TEORI
E. CARA KERJA
Perkawinan Monohibrid
1. Menyiapkan dua macam manik-manik (dua warna), misalnya warna merah dan
putih, masing-masing 48 kancing-kancing. M untuk warna merah dan b untuk
warna putih.
2. Menyediakan dua kantong/kotak genetika, tandai sebagai kotak I dan II.
3. Membagi tiap warna manik-manik menjadi 2 bagian kemudian memasukkan
separuhnya ke dalam kantong I dan kantong II, sehingga pada tiap kantong berisi
24 keping warna merah dan 24 putih.
4. Mengkocok manik-manik dalam kantong itu sampai benar-benar bercampur.
5. Memasukkan tangan kanan ke dalam kantong I dan tangan kiri ke dalam kantongn
II. Selanjutnya secara bersamaan mengambil masing-masing 1 (satu) keping
manik-manik dari kantong-kantong itu dengan acak. Mencatat pasangan
warna/kode manik-manik yang terambil pada lembar pencatatan.
Perkawinan Dihibrid
1. Menyiapkan 4 (empat) macam manik-manik (4 warna), misalnya merah, putih,
hitam, dan kuning masing-masing 24 keping. Anggaplah hitam (B) sebagai bentuk
bulat, kuning mewakili bentuk keriput (b), merah (M), dan putih (m).
2. Membuat gabungani dua warna dari manik-manik tersebut yang menggambarkan
gabungan antara warna dan bentuk yang mungkin ada yaitu MB, Mb,mB, dan mb
sehingga masing-masing berjumlah 24.
3. Menyediakan kantong I dan II sebagai kantong genetika.
4. Membagi tiap gabungan manik-manik menjadi 2 dan memasukkannya ke dalam
kantong I dan kantong II. Sehingga pada tiap-tiap kantong berisi 12 MB, 12 Mb,
12 mB, dan 12 mb.
5. Mengkocok masing-masing kantong sampai manik-manik bercampur.
6. Memasukkan tangan kanan ke dalam kantong I dan tangan kiri ke dalam kantongn
II. Selanjutnya secara bersamaan mengambil masing-masing 1 (satu) keping
manik-manik dari kantong-kantong itu dengan acak. Mencatat pasangan
warna/kode manik-manik yang terambil pada lembar pencatatan.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Perkawinan Monohibrid
MM 24 24 48 2
Mm 12 12 24 1
2. Jumlah 48 48 Perkawinan
Dihibrid
MMBB 5 3 8 4
MMBb 3 6 9 4.5
MMbb 3 3 6 3
MmBB 6 3 9 4.5
MmBb 11 14 25 12,5
Mmbb 9 7 16 8
mmBB 2 5 7 3.5
mmBb 8 6 14 7
Mmbb 1 1 2 1
Jumlah 48 48
Capmbell, N.A dkk. 2012. Biologi edisi kedelapan jilid-1. Jakarta: Erlangga
Capmbell, N.A dkk. 2012. Biologi edisi kedelapan jilid-2. Jakarta: Erlangga
Yasin, Muhammad et al. 2005. Uji Kesesuaian Hukum Mendel Dalam Memilih Benih
Jagung Opaque. Jurnal Informatika Pertanian. Vol 14 No : 1.