B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi
DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan
proses pada mahluk hidup
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.5. Memahami pola-pola Hukum Mendel
4.5. Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari.
Pertemuan 3
4.5.1. Menggunakan pengetahuannya tentang pola pewarisan sifat untuk memecahkan
kehidupan sehari-hari
4.5.2. Mendemonstrasikan pola pewarisan sifat pada persilangan monohibrid
4.5.3. Membuat laporan fenomena yang terkait dengan penyimpangan semu hukum mendel
4.5.4. Mendesain model / charta untuk mensimulasi adanya peristiwa polimeri
4.5.5. Mendesain model / charta untuk mensimulasi adanya gen-gen komplementer
4.5.5. Mempresentasikan model/charta atau poster untuk mensimulasi peristiwa atavisme
D. Materi Pelajaran
I. HUKUM-HUKUM HEREDITAS
Hereditas adalah sifat-sifat menurun yang terdapat di dalam gen dalam kromosomsetiap
organisme. Ahliyang meneliti tentang sifat-sifat menurun adalah Mendell. Mendell
Melakukan percobaan denganmenggunakan kacang ercis .Penggunaan kcang ercis / kapri
(/ Pisum sativum) dengan alasan :
1. Kacang kapri memiliki banyak varietas (warna bunga, bentuk biji, warna
biji, mengadakan penyerbukan sendiri, dalam setiap bunganya terdapat serbuk sari dan
kepala putik) dan mempunyai sifat-sifat yang mencolok.
2. Spesies mudah diperoleh
3. Murah biaya pemeliharaan.
4. Dapat melakukan penyerbukan sendiri (autogami) dan dapat disilangkan
( allogami)
5. Reproduksi cepat.
6. Berumur pendek.
7. Keturunannya banyak.
II. Hukum pewarisan sifat Mendel
1. Hukum Mendel I
Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan (segregasi) alel secara bebas dari
diploid (2n) menjadi haploid (n). Misalnya :
AA Gamet A Aa Gamet A
Gamet A Gamet a
2. Hukum Mendel II
Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas akan
bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang
berbeda. Misalnya :
AA >< Aa
A A AA
a Aa
Misalnya :
Hitunglah macam gamet dan jumlah gamet dari genotip MMNn !
a. Jumlah sifat beda = 1 sehingga jumlah gametnya 21 = 2
b. Macam genotip
N MN
n Mn
I. MACAM-MACAM PERSILANGAN
1. Persilangan Monohibrida
Persilangan monohibrida adalah persilangan persilangan dengan satu sifat beda.
Dibedakan menjadi enam macam interaksi alel yang menyimpang dari Hukum
Mendell, yaitu :
a. Dominansi sempurna
Persilangan Monohibrid untuk sifat tinggi tanaman
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet D d
F1 : Tinggi
Dd
Menyerbuk sendiri (Dd x Dd)
F2 :
♂
♀ D D
D DD(tinggi) Dd(tinggi)
d Dd(tinggi) Dd(pendek)
c. Kodominan
Dua alel suatu gen yang menghasilkan produk berbeda dengan alel satu tidak
dipengaruhi alel lain. Misalnya :
d. Alel Ganda
Alela ganda adalah suatu seri alela yang mempengaruhi organ yang sama dan
menempati lokus yang sama. Fenomena adanya tiga atau lebih alel dari suatu gen.
Misalnya : warna bulu pada kelinci (C > c ch > c h > c = normal > chinchilla >
himalaya > albino). Sehingga macam genotipnya adalah :
G C C
c c
F2 CC = kelinci normal (hitam)
Cc = kelinci normal
cc = kelinci albino (putih)
P Gg >< Gg
tanaman hijau tanaman hijau
F1 1GG : 2Gg : 1gg (1 tanaman albino mati).
f. Alel letal dominan
Alel yang dalam keadaan homozigot dominan dapat menyebabkan kematian.
Misalnya : ayam jambul.
P Crcr >< Crcr
ayam jambul ayam jambul
F1 1CrCr : 2Crcr : 1crcr
mati ayam jambul ayam normal
F2
♂
BK Bk bK Bk
♀
BBKK BBKk BbKK BbKk
BK (bulat kuning) (bulat kuning) (bulat kuning) (bulat kuning)
BBKk BBkk BbKk Bbkk
Bk (bulat kuning) (bulat hijau) (bulat kuning) (bulat hijau)
bbKK bbKk
BbKK BbKk
(keriput (keriput
bK (bulat kuning) (bulat kuning)
kuning) kuning)
bbKk
BbKk Bbkk Bbkk
(keriput
Bk (bulat kuning) (bulat hijau) (keriput hijau)
kuning)
Rasio fenotip yang dihasilkan pada persilangan dihibrida dominan penuh adalah 9 : 3 :
3 : 1.
Rasio genotip yang dihasilkan pada persilangan dihibrida dominan penuh adalah :
a. BBKK f. BBkk
b. BBKk g. Bbkk
c. BbKK h. bbKK
d. BbKk i. bbKk
e. bbkk
b. Test cross dihibrida
Adalah persilangan antara F1 dengan salah satu induknya yang double resesif
homozigot, misalnya :
P bulat kuning X keriput hijau
(BbKk) (bbkk)
G BK
Bk bk
bK bk
F2
♂
Bk Rasio Fenotip
♀
BK BbKk Bulat kuning = 1
Bk Bbkk Bulat hijau = 1
bK bbKk Keriput kuning = 1
bk Bbkk Keriput hijau = 1
Hal ini disebabkan interaksi antargen yang dapat menyebabkan perbandingan fenotip yang
menyimpang dari hukum Mendel.
Bentuk interaksi antargen yang menyebabkan penyimpangan semu hukum Mendel dapat
berupa atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer.
Bentuk interaksi antargen yang menyebabkan penyimpangan semu hukum Mendel dapat
berupa atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer.
1. Atavisme
Atavisme adalah saling mempengaruhi dua macam gen yangbukan alela. Bila ada pasanga
gen yang bukan alelnya berinteraksi dan pengaruhnya sama kuat, pada bagian tubuh yang
sama untuk menimbulkan satu sifat. Munculnya fenotif pada jengger (pial) pada ayam
disebabkan oleh dua macam gen yang bukan alelanya.
Gambar 1.
(a) R.P. (walnut) (b) R.pp. (rose)
(c) rr.P. (pea/biji) (d) rr.pp.
(tunggal/bilah)
Munculnya suatu sifat sebagai akibat interaksi dari beberapa gen. Tipe walnut merupakan
hasil interaksi dari dua gen yang berdiri sendiri, tipe single merupakan hasil interaksi dua
gen resesif. Misalnya: ayam berpijal biji dikawinkan dengan ayam berpial ros, F1-nya
berpial walnut.
P1 RRpp >< rrPP
rose pea
F1 RrPp = 100% walnut
P2 RrPp >< RrPp
F2
2. Polimeri
b. Polimeri trihibrida
Bila sifat beda ada tiga disebut dengan polimeri trihibrida, misalnya :
P1 M1M1M2M2M3M3 >< m1m1m2m2m3m3
biji merah gelap biji putih
F1 M1m1M2m2M3m3 = 100% biji merah sedang
P2 M1m1M2m2M3m3 >< M1m1M2m2M3m3
F2
Misalnya :
P1 Negro >< Caucasoid
AABB aabb
G1 AB ab
G2 AB AB
Ab Ab
aB aB
ab ab
F2
♂
♀ AB Ab aB ab
AB
AABb AAbb AaBb Aabb
Ab
AaBB AaBb aaBB aaBb
aB
Ab AaBb Aabb aaBb Aabb
Perbandingan fenotip = negro : mulato : putih = 1: 14 : 1
Selain Davenport, ahli lain yang mengemukan tentang pewarisan warna kulit
adalah Dobehansky .Ahli ini berpendapat bahwa pewarisanwarna kulit manusia
disebabkan oleh tiga pasang gen : P1P2P3 yangmengandung pigmen dan
mempunyai alel : p1p2p3 yang berwarna putih. Macam genotif dan fenotif adalah
:
No Genotif Fenotif
.
1. P1P1P2P2P3P3 Negro
2. P1p1P2p2P3p3 Mulato
3. Kriptomeri
Gen dominan yang tersembunyi apabila berdiri sendiri dimana fenotipnya baru
diketahui bila bertemu dengan gen dominan lain yang tertentu. Bunga warna merah
disebabkan oleh adanya pigmen anthocyanin dalam lingkungan plasma sel yang
bersifat asam sedangkan dalam lingkungan basa akan memberikan warna ungu.
Misalnya : Linaria maroccana merah disilangkan dengan yang berbunga putih. F1
berbunga ungu karea anthocyanin merah bertemu dengan basa yang berasal dari
parental yang putih. Perhatikan persilangan kriptomeri di bawah ini.
tikus hitam (HHaa) dengan tikus putih (hhAA) akan menghasilkan keturunan
F1 100% tikus warna abu-abu agouti (HhAa). Hasil perkawinan sesama F1
menghasilkan keturunan F2 dengan komposisi warna abu-abu agouti : hitam :
putih = 9 : 3 : 4.
Epistasis gen dominan rangkap : peristiwa dua gen dominan atau
lebih yang bekerja untuk munculnya satu fenotip tunggal. Contoh :
persilangan antara tanaman berbiji segitiga dengan tanaman berbiji membulat.
P1 AABB >< aabb
biji segitiga biji membulat
F1 100% biji segitiga (AaBb)
P2 AaBb >< AaBb
F2
5. Komplementer
Interaksi beberapa gen yang saling melengkapi. Misalnya : persilangan bunga
Lathyrus odoratus warna putih (CCpp) dengan warna putih (ccPP) menghasilkan
perbandingan fenotip warna ungu : putih = 9 : 7. Coba perhatikan persilangan
dibawah ini:
Contoh gen komplementer yang lainnya adalah pewarisan karakter normal pada bisu
tuli danwarna rambut pada manusia .Pada penderita bisu tuli ditentukan oleh 2 gen
dominan yang saling berkomplementer yaitu : D dan E . Sedangkanwarna rambut
ditentukanoleh gen E dan K
Macam macam genotif dan fenotif pada bisu tuli , yaitu :
NO FENOTIF GENOTIF
1. Normal DDEE ,DdEE, DDEe, DdEe
2. Bisu tuli Ddee,Ddee
3. Bisu tuli ddEE , ddEe
4. Bisu tuli Ddee
Macam macam genotif dan fenotif pada warna rambut .
NO FENOTIF GENOTIF
1. Hitam . EEKK, EeKK, EEKk, EeKk
2. Putih Eekk ,Eekk
3. Putih eeKK , eeKk
4. Putih Eekk
Contoh perkawinan :
Perkawinan antara normal heterozigot untuk karakter bisu tuli dengan sesamanya.
Bila gen D komplemen terhadap E. Buatlah diagram persilangan dan hitunglah
perbandingan fenotif!
Jawab:Perbandingan fenotif = normal dan bisu tuli adalah 9 : 7.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik 10 menit
menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan
dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang adanya
variasi pada makhluk hidup sekalipun mereka
kembar.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai. .
Kegiatan Inti Fase 1. Peserta didik mengamati variasi ciri teman
(Model DL) Stimulating/ sekelas (bentuk hidung, bentuk rambut, 10
Pemberian cuping telinga, kemampuan menggulung Menit
rangsangan. lidah), guru menambahkan gambar bervariasi
pada penurunan sifat pada tanaman.
Guru membimbing peserta didik untuk dapat
mengidentifikasi masalah yang muncul dari
keberagaman yang ditemuai.
Fase 2. Guru memberikan kesempatan pada peserta 10 menit
Problem didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
statemen pertanyaan terkait pewarisan sifat. Pertanyaan
(pertanyaan/id yang diharapkan; bagaimana cara pewarisan sifat
entifikasi sehingga dapat dihasilkan keturunan yang
masalah) bervariasi?
Fase 3. Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang 15 menit
collection relevan untuk menjawab pertanyaan yang
(pengumpula telah diidentifikasi melalui kegiatan studi
n data) literatur.
Guru membantu dengan mendemonstrasikan
pembentukan gamet menggunakan 2 kertas
berwarna sebagai ganti kancing genetika
untuk memahami hukum Mendel I dan
perbandingan fenotip pada perkawinan
monohibrid.
Fase 4. Data Dengan menggunakan LK yang telah 15 menit
processing disediakan, peserta didik mendiskusikan
(pengolahan pengertian gamet, alel, mekanisme
data) pembentukan gamet, fenotip, genotip, serta
perbandingan fenotip F2 pada perkawinan
monohibrid.
Fase 5. Peserta didik mendiskusikan hasil 10 menit
Pertemuan 2
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru memberi salam dan peserta didik 5 menit
menjawab salam dari guru.
Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan
dalam belajar.
Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
Guru memberi apersepsi tentang adanya
perubahan dalam pewarisan sifat, misalnya
pada bunga Linaria, pada cengger ayam.
Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1 Peserta didik diajak untuk mengenali masalah 10 menit
(Model PBL) Orientasi yang ada disekitar lingkungannya.
peserta didik Peserta didik menyebutkan berbagai masalah
kepada yang ada di lingkungannya, sesuai indikator
masalah pencapaian kompetensi.
Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan
masalah yang dipilih.
Peserta didik diharapkan menampilkan
masalah-masalah tentang perubahan pada
Pertemuan 3.
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik 10 menit
menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
2. Instrumen penilaian
1). Penilaian sikap;
a). Lembar observasi kegiatan diskusi
No Nama Berani Santun Rasa Komunikati Modus Predikat
Ingin f sikap
tahu
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-
kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar
pembelajaran biologi
N Hari/Tanggal Kejadian Tindak lanjut
o
pendek (r). Jika tanaman ercis biji bulat batang tinggi heterozigot disilangkan dengan ercis
biji bulat (heterozigot) batang pendek, keturunan yang bersifat biji bulat batang pendek
adalah sebanyak … .
a. 6,25 % b. 12,5 % c. 37,5 % d. 42,5 % e. 50 %
10. Persilangan tanaman batang tinggi buah manis (TTMM) dengan tanaman batang rendah
buah asam (ttmm) menghasilkan keturunan tanaman batang tinggi buah manis semua. Pada
generasi berikutnya yang berasal dari persilangan F1 dengan sesamanya, dihasilkan
keturunan tanaman batang tinggi buah manis 46,25%, tanaman tinggi buah asam 18,75%,
tanaman rendah buah manis 18,75% dan tanaman rendah buah asam 6,25%. Dapat diduga
parentalnya adalah ... .
a. TTMM x TTMM c. TTMM x ttmm e. TtMm x TtMm
b. TTMM x TtMm d. TtMm x TTmm
11. Pada tanaman semangka bentuk buah bulat (B) dominan terhadap buah lonjong (b) dan
warna kulit buah hijau (H) dominan terhadap kulit buah bergaris-garis. Tanaman semangka
bentuk buah bulat warna hijau heterozigot (BbHh) melakukan penyerbukan sendiri dan
menghasilkan keturunan sebanyak 320 batang. Berapa batang keturunan yang berfenotip
bentuk buah bulat kulit bergaris-garis?
a. 20 b. 40 c. 60 d. 120 e. 180
12. Jeruk berbuah banyak (B) rasa masam (m) disilangkan dengan jeruk berbuah sedikit (b)
rasa manis (M) diperoleh keturunan yang semuanya berbuah banyak rasa manis heterozigot
untuk kedua sifat. Dari generasi F2 yang paling baik untuk bibit adalah yang bergenotip ... .
a. BBMM b. BBmm c. BbMm d. bbMM e. bbmm
13. Pada persilangan antara tanaman padi bulir besar umur panjang dengan bulir kecil umur
pendek diperoleh semua F1 bersifat bulir besar umur panjang. Kemudian sesama keturunan
F1 dikawinkan. Berapa kemungkinan munculnya individu genotip F2 yang homozigot
dominan (AABB) jika keturunan F2 berjumlah 640? (UN 2015)
a. 40 b. 80 c. 120 d. 160 e. 360
14. Sapi jantan berbulu hitam kasar disilangkan dengan betina berbulu putih halus, diketahui
hitam dominan terhadap putih dan kasar dominan terhadap halus. Keturunan yang
dihasilkan menunjukkan perbandingan 1/4 hitam halus, 1/4 putih halus, 1/4 putih kasar 1/4
hitam kasar. Maka kemungkinan genotip kedua induknya adalah
a. HHKK dan hhkk c. HhKk dan hhkk e. HHkk dan Hhkk
b. HhKk dan HhKk d. HHKk dan HHKk
15. Peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel muncul dalam bentuk ... .
a. Kriptomeri jika terdapat beberapa pasang gen yang mempengaruhi sifat yang sama,
perbandingan F2 = 15 : 1
b. Polimeri jika ekspresi dua pasang gen dominan saling melengkapi, perbandingan F 2 = 9
:3:4
c. Epistasis hipostasis jika suatu gen dominan ekspresinya bergantung pada gen dominan
lain, perbandingan F2 = 9 : 7
d. Komplementer jika suatu gen dominan ekspresinya menutupi gen dominan lain,
perbandingan F2 = 12 : 3 : 1
e. Atavisme jika ekspresi suatu gen dominan akan dipengaruhi adanya suatu gen dominan
lain, perbandingan F2 = 9 : 3 : 3 : 1
16. Ayam berpial walnut (RrPp) bila disilangkan dengan ayam berpial pea (rrPP), maka
keturunannya yang berpial pea adalah … .
a. 100 % b. 75 % c. 50 % d. 25 %
e. 0 %
17. Persilangan antara ayam walnut (RrPp) dengan ayam berpial rose (Rrpp), kemungkinan
akan memperoleh keturunan berpial walnut : rose : pea : single dengan perbandingan ... .
a. 12 : 3 : 3 : 1 c. 3 : 3 : 1 : 1 e. 1 : 1 : 1 : 1
b. 3 : 1 : 3 : 1 d. 4 : 2 : 1 : 1
Linaria maroccana berbunga putih (aaBb). Jika A = ada antosianin dan a = tidak ada
antosianin, B = lingkungan basa dan b = lingkungan asam, maka keturunan yang berbunga
ungu sebanyak … .
a. 100% b. 50% c. 37,5% d. 25% e. 12,5%
28. Pada tanaman air Linaria maroccana :
Gen A = membentuk antosianin dominan terhadap gen a = tidak membentuk antosianin
Gen B = bereaksi basa (ungu) dominan terhadap gen b = bereaksi asam (merah). Tanaman
berbunga ungu (AaBb) disilangkan dengan tanaman bunga merah (Aabb). Ratio fenotip
keturunannya adalah ... .
a. ungu : merah = 3 : 1 d. ungu : merah : putih
=4:2:2
b. ungu : merah : Putih = 9 : 3 : 4 e. ungu : putih = 9 : 7
c. ungu : merah : putih : 3 : 3 : 2
29. Pada persilangan tanaman dengan sifat kriptomeri antara tanaman berbunga ungu (AABb)
dengan tanaman merah (Aabb), akan menghasilkan perbandingan keturunan tanaman
dengan warna bunga ... .
a. Ungu : Merah : Putih = 9 : 3 : 4 d. Ungu : Merah = 15 : 1
b. Ungu : Merah : Putih = 12 : 3 : 1 e. Ungu : Merah = 3 : 1
c. Ungu : Merah = 9 : 7
30. Perhatikan diagram di bawah ini!
P1 : ♂ M1M1M2M2 (merah) x ♀ m1m1m2m2 (putih)
G : M1M2 m1m2
F1 : M1m1M2m2 (merah)
Dari hasil persilangan sesama keturunan F1 persentase munculnya warna putih pada
keturunan F2 adalah ... . (UN 2015)
a. 93,75 % b. 75 % c. 25 % d. 18,17 % e. 6,25 %
5. Pada tanaman air Linaria maroccana : Gen A = membentuk antosianin dominan terhadap
gen a= tidak membentuk antosianin. Gen B = bereaksi basa (ungu) dominan terhadap gen b
= bereaksi asam (merah). Tentukan perbandingan fenotip dari keturunan yang berasal dari
persilangan berikut:
a. Tanaman berbunga ungu (AaBb) disilangkan dengan tanaman bunga merah (Aabb).
b. Tanaman berbunga ungu (AaBb) disilangkan dengan tanaman bunga putih (aabb).
c. Tanaman berbunga putih (aaBb) disilangkan dengan tanaman bunga merah (aabb).
Pedoman penilaian;
I. Pilihan ganda skor maksimal 30
II Soal Uraian skor maksimal 50
Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1
Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam =3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam =1
Keterampilandalam Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan Terampil mengemukaan pendapat =3
pendapat Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Ketepatan Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas Pengumpulan terlambat 1 hari = 3
Pengumpulan terlambat 2 hari = 2
Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat =4
Materi yang disusun tepat =3
Materi yang disusun kurang tepat =2
Materi yang disusun tidak tepat =1
Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat =4
Format laporan tepat =3
Format laporan kurang tepat = 2
Format laporan tidak tepat =1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1
Jakarta. Erlangga., Sulistyowati Endah. 2015. Biologi XII. Klaten: Intan Pariwara,
Irnaningtyas, 2013. Biologi XII, Jakarta: Erlangga.
Disahkan Oleh
Kepala Sekolah