Anda di halaman 1dari 27

Kurikulum 2013 Revisi

Kelas XII
B I O LO G I
Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Makhluk
Hidup

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.


1. Memahami pengertian serta perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.
2. Memahami proses perkecambahan dan tipe-tipenya.
3. Memahami macam-macam pertumbuhan.
4. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan.
5. Memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
6. Memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.

A. Pengertian serta Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan pada organisme, termasuk tumbuhan adalah dua
proses yang terjadi secara beriringan. Pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah,
massa, dan volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik). Hal ini terjadi karena
adanya penambahan substansi dan perubahan bentuk saat pertumbuhan berlangsung.
Pertumbuhan menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi. Pada tumbuhan berkambium
seperti dikotil, selain bertambah tinggi, tumbuhan juga bertambah besar. Pertumbuhan
dapat diukur, sehingga bersifat kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Perkembangan menyebabkan


sel-sel pada tumbuhan mengalami perubahan struktur dan fungsi. Misalnya pada
terbentuknya bermacam-macam jaringan dan organ, serta penggantian sel-sel atau
jaringan yang rusak. Tumbuhan dikatakan telah dewasa jika alat-alat reproduksinya
sudah berfungsi. Hal ini ditandai dengan munculnya bunga dan buah. Perkembangan
tidak dapat diukur, sehingga bersifat kualitatif.
Secara garis besar, perkembangan awal suatu tumbuhan dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu pembelahan sel, morfogenesis, dan diferensiasi seluler.

1. Pembelahan sel
Zigot di dalam biji tumbuhan mengalami pembelahan sel mitosis membentuk
jaringan embrional.

2. Morfogenesis (perkembangan bentuk)


Embrio yang terbentuk di dalam biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas
rudimenter. Sesudah berkecambah, akar dan tunas rudimenter tersebut akan
berkembang membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan. Proses ini dinamakan
morfogenesis.
3. Diferensiasi seluler
Pada tahap ini, jaringan embrional terus berkembang menjadi struktur dengan
fungsi khusus yang akan dimiliki saat dewasa.

SUPER "Solusi Quipper"

Untuk mengingat tahapan perkembangan awal tumbuhan tanpa terbalik, kamu


dapat menggunakan cara SUPER berikut.

Belah sel gen eksis pakai HP seluler

Pembelahan sel, morfogenesis, dan diferensiasi seluler.

Pertumbuhan memiliki laju atau kecepatan tumbuh yang berubah-ubah sesuai dengan
waktu. Laju pertumbuhan dapat digambarkan dalam sebuah kurva yang menyerupai
huruf S. Kurva ini dikenal dengan nama kurva sigmoid.

Gambar 1. Kurva sigmoid

Kurva sigmoid menunjukkan ukuran kumulatif pertumbuhan sebagai fungsi dari waktu.
Pada kurva ini, ada tiga fase utama yang mudah dikenali, yaitu fase logaritmik, fase
linear, dan fase penuaan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 2


1. Fase logaritmik
Pada fase ini, laju pertumbuhan awalnya berlangsung lambat, tetapi kemudian terus
meningkat.

2. Fase linear
Pada fase ini, laju pertumbuhan mulai melambat dibandingkan dengan fase
logaritmik. Pertambahan ukuran yang terjadi berlangsung secara konstan.

3. Fase penuaan
Fase penuaan terjadi saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua.
Pada fase ini, laju pertumbuhan akan menurun.

Bentuk kurva sigmoid untuk semua tumbuhan kurang lebih sama, tetapi penyimpangan
bentuk dapat terjadi sebagai akibat variasi-variasi di dalam lingkungan.

Contoh Soal 1

Pertumbuhan adalah ....


A. pertambahan jumlah dan volume sel yang bersifat irreversible
B. matangnya sel-sel kelamin
C. pertambahan sel-sel yang tidak terkendali
D. proses pembentukan bunga
E. pertambahan organ diikuti dengan penyusutan
Jawaban: A

Pembahasan:
Pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah, massa, dan volume sel yang bersifat
irreversible (tidak dapat balik). Pertumbuhan dapat diukur, sehingga bersifat kuantitatif.

Jadi, pertumbuhan adalah pertambahan jumlah dan volume sel yang bersifat irreversible.

Contoh Soal 2

Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa yang termasuk perkembangan, kecuali ....


A. pembentukan bunga
B. penggantian sel-sel yang rusak
C. terbentuknya bermacam-macam jaringan
D. pemanjangan tunas
E. pembentukan sel-sel gamet
Jawaban: D

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 3


Pembahasan:
Pemanjangan tunas terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel pada tunas tersebut.
Adanya pertambahan jumlah sel menunjukkan terjadinya proses pertumbuhan.

Jadi, peristiwa yang bukan termasuk perkembangan adalah pemanjangan tunas.

B. Perkecambahan
Pada tumbuhan berbiji, pertumbuhan diawali dengan terjadinya perkecambahan.
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tumbuhan
baru. Proses ini hanya dapat terjadi jika biji berada pada lingkungan yang sesuai, seperti
air, suhu, dan oksigen yang cukup.

1. Air sangat diperlukan oleh biji untuk berkecambah. Masuknya air ke dalam biji
melalui proses imbibisi akan mendorong aktivitas sel untuk segera berkecambah.

2. Suhu yang hangat dibutuhkan oleh biji yang sedang berkecambah, karena suhu
memengaruhi kerja enzim dan hormon di dalam biji.

3. Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel dalam biji, sehingga diperoleh
energi yang cukup untuk berkecambah.

Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah atau tumbuhan kecil yang


hidupnya masih bergantung pada cadangan makanan di dalam biji. Ada empat bagian
penting pada biji yang berkecambah, yaitu sebagai berikut.

1. Batang lembaga (kaulikula) merupakan bagian yang akan tumbuh menjadi batang.

2. Akar lembaga (radikula) merupakan bagian yang akan tumbuh menjadi akar.

3. Pucuk lembaga (plumula) merupakan bagian yang akan tumbuh menjadi daun.

4. Daun lembaga (kotiledon) merupakan bagian yang kaya dengan cadangan makanan.

Berdasarkan letak kotiledonnya, ada dua tipe perkecambahan, yaitu tipe epigeal dan
tipe hipogeal.

1. Tipe epigeal
Tipe epigeal adalah tipe perkecambahan yang ditandai dengan terangkatnya keping
biji (kotiledon) ke atas permukaan tanah. Hal ini terjadi karena daerah hipokotil lebih
cepat tumbuh dibandingkan dengan daerah epikotil. Hipokotil merupakan bagian
batang yang berada di bawah kotiledon, sedangkan epikotil adalah bagian batang
yang berada di atas kotiledon.Tipe perkecambahan epigeal banyak ditemukan pada
tumbuhan dikotil, seperti kacang kedelai, kacang tanah, pepaya, kangkung, dan
sebagainya.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 4


2. Tipe hipogeal
Tipe hipogeal adalah tipe perkecambahan yang ditandai dengan tidak terangkatnya
keping biji (kotiledon) ke atas permukaan tanah, melainkan tetap di dalam tanah.
Hal ini terjadi karena daerah hipokotil lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan
dengan daerah epikotil. Tipe perkecambahan hipogeal banyak ditemukan pada
tumbuhan monokotil, seperti kelapa, padi, jagung, dan sebagainya.

SUPER "Solusi Quipper"

Pigeon berbadan ideal lompat-lompat di permukaan tanah,


sedangkan hipo sembunyi di dalam tanah.

Epigeal kotiledonnya terangkat di atas tanah, sedangkan hipogeal di dalam tanah.

Contoh Soal 3

Proses perkecambahan biji diawali dengan peristiwa imbibisi, yaitu masuknya air ke
dalam biji. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat terjadi setelah biji mengalami imbibisi,
kecuali ....
A. kulit biji melunak, sehingga mudah ditembus oleh embrio
B. sel-sel embrio aktif membelah
C. enzim dan hormon pertumbuhan aktif bekerja
D. sel-sel kotiledon mengalami penyusutan
E. biji mengembang karena penuh air
Jawaban: D

Pembahasan:
Saat biji mengalami imbibisi, sel-sel pada biji termasuk kotiledon akan mengembang.
Sel-sel kotiledon baru akan mengalami penyusutan setelah aktivitas perkecambahan
dimulai. Hal ini terjadi karena cadangan makanan di dalamnya digunakan oleh embrio
yang sedang tumbuh.

Jadi, hal yang tidak terjadi setelah biji mengalami imbibisi adalah sel-sel kotiledon
mengalami penyusutan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 5


Contoh Soal 4

Ciri-ciri dari perkecambahan tipe epigeal adalah ....


A. daerah hipokotil lebih pendek daripada epikotil
B. daerah hipokotil lebih panjang daripada epikotil
C. daerah hipokotil dan epikotil sama panjang
D. daerah hipokotil memanjang, sedangkan epikotil menyusut
E. daerah hipokotil menyusut, sedangkan epikotil memanjang
Jawaban: B
Pembahasan:
Perkecambahan tipe epigeal memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• Kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah.
• Daerah hipokotil lebih panjang daripada daerah epikotil.

Jadi, ciri-ciri dari perkecambahan tipe epigeal adalah daerah hipokotil lebih panjang
daripada epikotil.

C. Macam-Macam Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena aktivitas dari sel-sel jaringan meristem.
Berdasarkan asal dan letak jaringan meristem, pertumbuhan dibagi menjadi dua
macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

1. Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang dimulai sejak awal setelah
terbentuknya zigot. Pertumbuhan ini terjadi karena aktivitas sel-sel meristem primer
Aktivitas selsel meristem primer menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi atau
memanjang. Berdasarkan letaknya, ada dua macam meristem primer, yaitu meristem
apikal atau meristem pucuk dan meristem interkalar atau meristem antar-ruas.

2. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi setelah tumbuhan
mencapai usia tertentu. Pertumbuhan sekunder disebabkan karena adanya aktivitas
sel-sel meristem sekunder atau lebih dikenal dengan kambium. Aktivitas kambium
menyebabkan tumbuhan bertambah besar. Kambium terdapat pada tumbuhan
dikotil dan beberapa anggota gymnospermae. Berdasarkan letaknya, ada tiga
macam kambium, yaitu kambium gabus (felogen), kambium vaskuler (intravaskuler),
dan kambium jari-jari empulur (intervaskuler).

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 6


a. Kambium gabus (felogen)
1.) Sel-sel kambium ini terletak di bawah epidermis.
2.) Aktivitas selnya membelah ke dua arah, keluar membentuk lapisan felem dan
ke arah dalam membentuk lapisan feloderm.
3.) Felem dan feloderm selanjutnya akan membentuk lapisan gabus pengganti
epidermis.
b. Kambium vaskuler (intravaskuler)
1.) Sel-sel kambium ini terletak di dalam jaringan vaskuler (jaringan pengangkut),
yaitu di antara xilem dan oem.
2.) Aktivitas selnya membelah ke dua arah, keluar membentuk jaringan floem
sekunder dan ke arah dalam membentuk jaringan xilem sekunder.

c. Kambium jari-jari empulur (intervaskuler)


1.) Sel-sel kambium ini terletak di antara jaringan-jaringan vaskuler.
2.) Aktivitas selnya membentuk sel-sel yang menghubungkan antara jaringan-
jaringan vaskuler sehingga terbentuk lingkaran tahun.

Berdasarkan akivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung akar terbagi menjadi tiga
daerah titik tumbuh, yaitu sebagai berikut.

a. Daerah pembelahan (cleavage)


Daerah pembelahan merupakan daerah yang paling cepat pertumbuhannya
karena tersusun atas sel-sel meristematik yang aktif membelah. Daerah
pembelahan dilindungi oleh tudung akar. Ciri-ciri dari daerah pembelahan adalah
sebagai berikut.

1.) Sel-selnya aktif membelah.


2.) Ukuran dan bentuk sel-selnya relatif seragam dan tersusun rapat satu sama
lain.
3.) Memiliki daya tahan yang rendah terhadap zat kimia dan radiasi cahaya.

b. Daerah pemanjangan
Daerah pemanjangan merupakan daerah dengan sel-sel yang memanjang.
Pemanjangan sel-sel ini dapat terjadi karena sel mengandung vakuola-vakuola
yang besar sehingga dapat menyerap air lebih banyak. Penyerapan air yang lebih
banyak akan memengaruhi kerja hormon perentang sel dan mengakibatkan
terjadinya perentangan dinding sel. Ciri-ciri dari daerah pemanjangan adalah
sebagai berikut.
1.) Sel-selnya berukuran panjang dan mampu memanjang hingga 9 kali ukuran
semula.
2.) Pertumbuhannya lebih lambat daripada daerah pembelahan.
3.) Sel-selnya masih aktif membelah.
4.) Memiliki daya tahan yang baik terhadap zat kimia dan radiasi cahaya.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 7


c. Daerah diferensiasi (pendewasaan)
Daerah diferensiasi merupakan daerah tempat terjadinya spesialisasi fungsi dan
struktur sel-sel yang berasal dari daerah pemanjangan. Pada daerah ini terdapat
tiga lapisan yang akan membentuk tiga sistem jaringan, yaitu protoderm, meristem
dasar, dan prokambium.
1.) Protoderm merupakan lapisan terluar yang nantinya akan membentuk
epidermis.
2.) Meristem dasar merupakan lapisan kedua yang nantinya akan membentuk
parenkim korteks.
3.) Prokambium merupakan lapisan terdalam yang nantinya akan membentuk
silinder pusat dan jaringan angkut (xilem dan oem).

Ciri-ciri dari daerah deferensiasi adalah sebagai berikut.

1.) Bentuk sel-selnya lebih bervariasi.


2.) Aktivitas pembelahan sel tidak aktif, sehingga pertumbuhannya lambat.
3.) Memiliki daya tahan yang baik terhadap zat kimia dan radiasi cahaya.

Berikut ini adalah gambar daerah pertumbuhan pada ujung akar.

Gambar 2. Daerah pertumbuhan pada ujung akar

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 8


Sama halnya dengan ujung akar, batang juga memiliki tiga daerah titik tumbuh yang
terdiri atas daerah pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi.

a. Daerah pembelahan (cleavage)


Daerah pembelahan merupakan daerah yang sel-sel meristematiknya aktif
membelah. Sel-sel meristematik ini akan membentuk massa berbentuk kubah
yang dibungkus oleh calon daun (primordial daun).
b. Daerah pemanjangan
Pada daerah ini, sel-selnya akan tumbuh membesar dan memanjang serta
jaringan pembuluh sudah mulai tampak.
c. Daerah diferensiasi (pendewasaan)
Pada daerah ini, mulai terbentuk jaringan seperti epidermis, korteks, dan silinder
pusat (stele).

Berikut ini adalah gambar daerah pertumbuhan pada ujung batang.

Gambar 3. Daerah pertumbuhan pada ujung batang

SUPER "Solusi Quipper"

Untuk mengingat daerah pertumbuhan pada ujung akar dan batang, gunakan
cara SUPER berikut.

Meri Berambut Panjang Dipakaikan Pita

Zona meristem, pemanjangan, dan diferensiasi

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 9


Contoh Soal 5

Berikut ini yang merupakan hasil dari aktivitas meristem primer adalah ....
A. diameter batang bertambah besar
B. batang dan akar bertambah panjang
C. ranting bertambah banyak
D. daun bertambah lebar
E. cabang akar bertambah banyak
Jawaban: B
Pembahasan:
Aktivitas meristem primer menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi atau memanjang.
Berdasarkan letaknya, ada dua macam meristem primer, yaitu meristem apikal atau
meristem pucuk dan meristem interkalar atau meristem antar-ruas.

Jadi, yang merupakan hasil dari aktivitas meristem primer adalah batang dan akar
bertambah panjang.

Contoh Soal 6

Berikut ini yang merupakan hasil aktivitas kambium vaskuler adalah ....
A. terbentuknya lapisan felem
B. terbentuknya xilem sekunder
C. terbentuknya epidermis
D. terbentuknya lapisan feloderm
E. terbentuknya akar cabang
Jawaban: B
Pembahasan:
Kambium vaskuler adalah kambium yang terletak di dalam jaringan angkut, yaitu
berada di antara jaringan xilem dan oem. Sel-sel kambium vaskuler akan membelah
ke dua arah, ke arah luar akan membentuk oem sekunder dan ke arah dalam akan
membentuk xilem sekunder.

Jadi, yang merupakan hasil aktivitas kambium vaskuler adalah terbentuknya xilem
sekunder.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 10


D. Faktor-Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
Berikut ini adalah faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan.

1. Suhu
Suhu lingkungan memengaruhi kerja enzim dan hormon metabolisme. Oleh sebab
itu, tumbuhan membutuhkan suhu optimum agar dapat tumbuh dengan bailk. Suhu
optimum setiap tumbuhan berbeda-beda.

2. pH
pH tanah memengaruhi kecepatan penyerapan zat hara dari dalam tanah. Kisaran
pH yang dibutuhkan oleh setiap tumbuhan berbeda-beda.

3. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan faktor penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
melakukan proses fotosintesis.

4. Air
Air diperlukan untuk proses pengangkutan zat hara dari tanah ke daun. Selain itu, air
juga merupakan faktor penting yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.

5. Udara
Udara mengandung oksigen dan karbon dioksida. Oksigen diperlukan untuk proses
respirasi, sedangkan karbon dioksida diperlukan untuk proses fotosintesis.

6. Nutrisi
Nutrisi atau makanan pada tumbuhan berupa unsur hara yang dapat dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Unsur makro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah besar, seperti C,
H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg.
b. Unsur mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, seperti
Cu, Zn, Co, Mn, Fe, Cl, dan Na.

7. Kelembapan udara
Kelembapan udara memengaruhi kecepatan proses penguapan atau transpirasi
oleh daun. Jika penguapan berjalan lambat, proses penarikan air dan hara dari tanah
ke daun juga akan berjalan lambat. Sebaliknya, jika penguapan berjalan cepat, air
dan hara juga akan diangkut dengan cepat.

8. Kecepatan angin
Kecepatan angin juga memengaruhi kecepatan proses penguapan oleh daun.
Kecepatan angin yang tinggi akan mempercepat proses penguapan, sedangkan
kecepatan angin yang rendah akan memperlambat proses tersebut.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 11


SUPER "Solusi Quipper"

Untuk mengingat faktor-faktor luar ini, gunakan cara SUPER berikut.

SaPU M A N UL A

Suhu, pH, Udara, Cahaya Matahari, Air, Nutrisi, Kelembapan Udara, Kecepatan Angin.

Contoh Soal 7

Faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan tanaman adalah ....


A. cahaya, nutrisi, gen, dan air
B. cahaya, nutrisi, suhu, dan kelembapan
C. cahaya, gen, kelembapan, dan suhu
D. nutrisi, hormon, air, dan suhu
E. cahaya, hormon, kelembapan, dan air
Jawaban: B
Pembahasan:
Faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain adalah suhu,
cahaya, air, udara, nutrisi, pH, kelembapan, dan kecepatan angin. Sementara gen dan
hormon merupakan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman dari
dalam.

Jadi, faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan tanaman adalah cahaya,


nutrisi, suhu, dan kelembapan.

E. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan
Berikut ini adalah faktor-faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.

1. Gen (Hereditas)
Gen adalah penentu sifat makhluk hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi,
termasuk tumbuhan. Gen dapat menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan yang bersangkutan.

2. Hormon
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Meskipun
dihasilkan di dalam tubuh, kerja hormon juga dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Pada tumbuhan, terdapat beberapa hormon penting, yaitu:

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 12


a. Auksin
Fungsi auksin adalah sebagai berikut.
1.) Memengaruhi pemanjangan sel.
2.) Merangsang kambium agar membentuk xilem dan oem.
3.) Memelihara elastisitas dinding sel.
4.) Membentuk dinding primer.
5.) Mendorong terjadinya partenogenesis (pembentukan buah tanpa melalui
penyerbukan).
6.) Mendorong pembentukan akar cabang.
7.) Memengaruhi dominansi apikal batang.

b. Giberelin
Fungsi giberelin adalah sebagai berikut.
1.) Memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan embrio.
2.) Merangsang pembentukan enzim amilase yang berfungsi memecah amilum
di dalam endosperma menjadi glukosa.
3.) Menormalkan tanaman kerdil.
4.) Memperbesar ukuran buah.
5.) Mendorong pembentukan serbuk sari.
6.) Mendorong pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).

c. Sitokinin
Fungsi sitokinin adalah sebagai berikut.
1.) Menghambat dominansi apikal yang dilakukan oleh auksin.
2.) Memengaruhi pembelahan sel.
3.) Menghambat proses penuaan daun.
4.) Menghambat pengguguran daun, bunga, dan buah.
5.) Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
6.) Mendorong pertumbuhan tunas lateral.

d. Kalin
Kalin merupakan hormon yang memengaruhi pembentukan organ tumbuhan.
Ada empat macam kalin, yaitu:
1.) Rizokalin, yang memengaruhi pembentukan akar.
2.) Kaulokalin, yang memengaruhi pembentukan batang.
3.) Filokalin, yang memengaruhi pembentukan daun.
4.) Antokalin, yang memengaruhi pembentukan bunga.

e. Asam Traumalin
Asam traumalin merupakan hormon yang memengaruhi proses regenerasi sel
jika terjadi kerusakan jaringan atau luka pada tumbuhan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 13


f. Etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormon yang berwujud gas. Etilen berperan
dalam proses pematangan buah.

g. Asam Absisat
Asam absisat merupakan hormon yang bekerja antagonis terhadap auksin
dan giberelin, yaitu mendorong proses penuaan dan kerontokan daun. Selain
itu, asam absisat juga mendorong terjadinya dormansi jika lingkungan tidak
menguntungkan, serta memengaruhi membuka atau menutupnya stomata.

Contoh Soal 8

Terbentuknya kalus pada batang dikotil yang terluka disebabkan oleh pengaruh hormon
….
A. auksin D. asam traumalin
B. kaulokalin E. sitokinin
C. giberelin
Jawaban: D
Pembahasan:
Fungsi hormon asam traumalin adalah memengaruhi regenerasi sel jika ada jaringan
yang rusak atau terluka. Caranya adalah dengan membentuk kalus pada wilayah
yang rusak tersebut. Kalus merupakan sekelompok sel yang seragam atau belum
terdiferensiasi akibat pembelahan sel yang terus-menerus.

Jadi, terbentuknya kalus pada batang dikotil yang terluka disebabkan oleh pengaruh
hormon asam traumalin.

Contoh Soal 9

Daun menjadi tua dan menguning setelah mencapai usia tertentu. Hormon yang
memengaruhi peristiwa tersebut adalah ....
A. auksin D. giberelin
B. lokalin E. asam absisat
C. sitokinin
Jawaban: E
Pembahasan:
Setelah mencapai usia tertentu, daun akan menguning. Hal ini terjadi karena
bertumpuknya hormon asam absisat di daerah pangkal daun. Tingginya kadar asam
absisat akan menyebabkan kerusakan sel-sel di daerah tersebut, sehingga daun-daun
tidak bisa mendapatkan pasokan nutrisi. Akibatnya, sel-sel daun perlahan-lahan akan
mengalami kerusakan.

Jadi, hormon yang memengaruhi peristiwa tersebut adalah asam absisat.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 14


F. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Setiap manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
menyebabkan pertambahan ukuran tubuh, sedangkan perkembangan menyebabkan
tercapainya kedewasaan, baik secara biologis maupun psikologis. Tahapan pertumbuhan
dan perkembangan pada manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar,
yaitu tahapan pertumbuhan dan perkembangan sebelum kelahiran (prenatal) dan
setelah kelahiran (postnatal).

1. Pertumbuhan dan Perkembangan sebelum Kelahiran (Prenatal)


Pertumbuhan dan perkembangan sebelum kelahiran dimulai dari proses
pembentukan embrio hingga menjadi janin yang siap lahir. Proses pertumbuhan
dan perkembangan dari zigot hingga menjadi embrio meliputi beberapa tahap, yaitu
sebagai berikut.

a. Zigot, yaitu tahap embrionik paling awal yang didahului oleh proses fertilisasi
ovum oleh sperma. Zigot terdiri atas satu sel saja.

b. Morula, yaitu sekumpulan sel hasil pembelahan zigot secara mitosis yang
berlangsung terus-menerus. Walaupun terdiri atas beberapa sel, ukuran morula
masih sama dengan ukuran zigot. Hal ini dikarenakan proses mitosis pada morula
hanya menambah jumlah sel, tanpa menambah volume dan massa sel.

c. Blastula, yaitu sekumpulan sel berbentuk bola berongga. Rongga pada blastula
disebut blastosol. Blastula merupakan hasil pembelahan lebih lanjut dari morula.

d. Gastrula, yaitu sekumpulan sel hasil pembelahan lebih lanjut dari blastula.
Pada gastrula terbentuk dua kutub pembelahan, yaitu kutub animal dan kutub
vegetal. Kutub animal tersusun dari sel-sel yang ukurannya lebih kecil daripada
sel-sel pada kutub vegetal. Sel-sel pada kutub animal juga lebih aktif membelah.
Perbedaan ini mendorong terjadinya lipatan ke arah dalam (invaginasi), sehingga
terbentuk jaringan embrional. Jaringan embrional selanjutnya akan membentuk
3 lapisan embrional, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

e. Organogenesis, yaitu proses diferensiasi jaringan embrional menjadi berbagai


macam organ.
1.) Lapisan ektoderm, yaitu lapisan yang akan berkembang menjadi epidermis,
gigi, rambut, saraf, dan alat-alat indra.

2.) Lapisan mesoderm, yaitu lapisan yang akan berkembang menjadi rangka,
otot, alat-alat ekskresi, alat-alat peredaran darah, dan alat-alat reproduksi.

3.) Lapisan endoderm, yaitu lapisan yang akan berkembang menjadi alat-alat
pernapasan, alat-alat pencernaan, hati, dan pankreas.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 15


Setelah melalui seluruh tahapan tersebut, terbentuklah embrio. Embrio selanjutnya
akan berkembang menjadi janin selama kurang lebih 9 bulan atau 40 minggu di
dalam kandungan. Berikut ini adalah proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio pada manusia.

No. Usia Kehamilan Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan

1. 1 minggu Terbentuk zigot hasil fertilisasi yang kemudian


melakukan pembelahan menjadi kurang lebih 100 sel.

2. 2 minggu Terbentuk kurang lebih 150 sel.


Mulai terbentuk lapisan embrional yang terdiri atas
ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

3. 3 minggu Embrio berhasil menempel sempurna pada rahim.


Mulai terbentuk plasenta dan beberapa organ, seperti
jantung, pembuluh darah, otak, tulang belakang, dan
kelenjar tiroid.

4. 4 minggu Jantung dan pembuluh darah mulai berfungsi


mengalirkan darah.
Mulai terbentuk kaki dan tangan.

5. 5 minggu Mulai terbentuk mulut, mata, dan telinga.


Sistem saraf dan struktur dasar otak sudah terbentuk.
Tangan yang terbentuk belum memiliki jari.

6. 6 minggu Kaki mulai tumbuh, meskipun belum memiliki jari.


Bibir atas dan langit-langit mulut sudah terbentuk.
Sistem pencernaan mulai dibentuk.

7. 7 minggu Jari-jari tangan dan kaki sudah terbentuk.


Paru-paru mulai dibentuk.
Sistem saraf dan otot sudah berfungsi dengan baik.

8. 8 minggu Kelopak mata dan hidung mulai terbentuk.


Janin mulai dikelilingi oleh air ketuban.

9. 9 minggu Wajah janin mulai terlihat jelas.


Mata lebih besar dan berwarna.
Mulai dapat membuka mulut.
Kelenjar ludah sudah terbentuk.

10. 10 minggu Sel-sel tulang mulai terbentuk untuk menggantikan


tulang rawan.
Jantung sudah berdetak sempurna.

11. 11 minggu Tulang wajah mulai terbentuk.


Janin sudah bisa menelan dan mengeluarkan urine.
Kelopak mata masih tertutup.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 16


No. Usia Kehamilan Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan

12. 12 minggu Terjadi perkembangan untuk menyempurnakan


organ-organ yang sudah terbentuk.
Terjadi perubahan pada tulang belakang bayi, yang
tadinya terdiri atas tulang rawan menjadi tulang
keras.

13. 13 – 17 minggu Mulut janin dapat digerakkan.


Alat kelamin sudah dapat dilihat.
Muncul lanugo (rambut-rambut halus) pada daerah
kepala.

14. 18 – 22 minggu Janin mulai dapat mendengar dan memberikan respons


berupa gerakan seperti menendang atau memukul.

15. 23 – 26 minggu Bulu mata dan alis mulai tampak.


Paru-paru makin sempurna.
Pankreas sudah berfungsi efektif.

16. 27 – 31 minggu Semua organ sudah matang, sehingga jika terjadi


kelahiran pada kisaran minggu ini, janin memiliki
peluang hidup yang cukup tinggi. Meskipun begitu, bayi
dapat mengalami cacat lahir dan berat badan rendah.

17. 32 – 36 minggu Gerakan janin makin kuat.


Janin memiliki kulit yang sangat halus berwarna
merah muda

18. 37 – 40 minggu Janin siap untuk lahir, karena seluruh organ tubuhnya
sudah berfungsi sempurna.

Berikut ini adalah gambar pertumbuhan janin dalam 40 minggu.

Gambar 4. Pertumbuhan janin dalam 40 minggu

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 17


2. Pertumbuhan dan Perkembangan setelah Kelahiran (Postnatal)
Setelah melalui proses kelahiran, seorang bayi akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan menjadi orang dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan ini dapat
dibagi menjadi 5 fase, yaitu balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. Berikut
ini adalah tabel ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada setiap
fase tersebut.

No. Nama Fase Ciri-Ciri

1. Balita (0 – 5 tahun) Pertumbuhan fisik sangat pesat.


Terjadi perkembangan motorik seperti tengkurap,
merangkak, berjalan, dan berlari.
Terjadi perkembangan komunikasi, seperti berteriak,
tertawa, dan mulai berbicara.
Terjadi perkembangan lebih lanjut seperti belajar
memakai baju sendiri atau mencoba minum
menggunakan gelas.

2. Anak-anak (6 – 10 Emosi masih berubah-ubah.


tahun) Keingintahuan terhadap sesuatu sangat besar.
Mengenal baik dan buruk.
Mulai belajar mengenal lingkungan di sekitarnya.

3. Remaja (11 – 18 Terjadi perubahan fisik pada pertumbuhan dan


tahun) perkembangan yang dipengaruhi oleh hormon kelamin.
Masa ini disebut juga masa pubertas. Perubahan ini
mencakup ciri-ciri kelamin primer dan sekunder
Laki-laki
Pada laki-laki ditandai dengan terjadinya mimpi
basah, yaitu keluarnya sperma dari tubuh. Adapun
ciri-ciri sekunder pada laki-laki antara lain adalah
sebagai berikut.
Tumbuh kumis.
Jakun membesar.
Dada lebih lebar dan bidang.
Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar alat kelamin.
Suara berubah menjadi besar dan berat.
Perempuan
Pada perempuan ditandai dengan terjadinya
menstruasi. Adapun ciri-ciri sekunder pada
perempuan antara lain adalah sebagai berikut.
Tumbuh payudara.
Pinggul membesar.
Suara kecil dan halus.
Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar alat kelamin.
Kulit menjadi lebih halus.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 18


No. Nama Fase Ciri-Ciri

4. Dewasa (19 – 50 Ukuran tubuh mencapai ukuran maksimal.


tahun) Emosi lebih stabil.
Melakukan pengembangan potensi diri seperti
hubungan sosial dengan orang lain, bekerja, mengejar
prestasi, dan berani memutuskan untuk menikah.

5. Manula (> 50 Terjadi penurunan fungsi organ tubuh.


tahun) Daya tahan tubuh menurun.
Kecepatan bergerak menurun.
Tubuh lebih cepat merasa letih.

Berikut ini adalah gambar tahapan pertumbuhan dan perkembangan setelah


kelahiran.

Gambar 5. Pertumbuhan dan perkembangan setelah kelahiran

G. Faktor-Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal.

1. Faktor Internal
Faktor internal meliputi gen, umur, jenis kelamin, dan ras.
a. Gen
Gen merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia. Ciri khas yang dimiliki oleh manusia dipengaruhi
oleh gen-gen yang dibawa, seperti bentuk mata, warna kulit, dan sebagainya.
Selain itu, gen juga memengaruhi sistem metabolisme tubuh, sehingga dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 19


b. Umur
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dipengaruhi oleh umur. Fase
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak manusia masih
berada di dalam kandungan, hingga mencapai umur 20 tahun. Pada fase ini,
terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat dari fase berikutnya.
Mulai umur 21 tahun hingga 50 tahun, manusia memasuki fase dewasa. Pada
fase ini, manusia sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan lagi.
Jadi, umur dapat menghentikan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.

c. Jenis kelamin
Pertumbuhan dan perkembangan pada laki-laki dan perempuan berbeda.
Perempuan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat
di masa bayi hingga anak-anak. Misalnya, balita perempuan bisa berjalan atau
berbicara lebih cepat dibandingkan dengan balita laki-laki. Memasuki masa
pubertas, pertumbuhan dan perkembangan anak perempuan melambat.
Sebaliknya, anak laki-laki mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
lebih cepat pada masa pubertas.

d. Ras
Ras menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada manusia. Misalnya, ras Asia cenderung memiliki postur tubuh yang lebih
pendek dibandingkan ras Amerika.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi faktor prenatal, faktor persalinan, dan faktor pasca
persalinan.
a. Faktor prenatal
Faktor prenatal meliputi gizi, zat kimia atau toksin, infeksi, radiasi, endokrin,
anoksia embrio, kelainan imunologi, psikologi ibu, dan mekanis.

1.) Gizi
Pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan sangat
dipengaruhi oleh kecukupan gizi sang ibu. Oleh sebab itu, seorang ibu hamil
harus cukup mengonsumsi makanan bergizi yang kaya dengan karbohidrat,
protein, lipid, vitamin, dan mineral. Hal ini bertujuan agar janin dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik.

2.) Zat kimia atau toksin


Zat kimia dalam obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu hamil harus
benar-benar diperhatikan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 20


3.) Infeksi
Infeksi mikroorganisme patogen seperti TORCH (toksoplasma, rubella,
cytomegalovirus, dan herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan
pada janin. Misalnya katarak, bisu tuli, mikrosepali, retardasi mental, dan
kelainan jantung kongenital. Adanya kelainan tersebut dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin.

4.) Radiasi
Paparan radiasi sinar-sinar radioaktif seperti sinar rontgen dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin.

5.) Endokrin
Penyakit hormonal seperti diabetes melitus dapat menimbulkan gangguan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Jika seorang ibu hamil adalah
penderita diabetes melitus, janin yang dikandungnya dapat terserang kelainan-
kelainan seperti makrosomia, hiperplasia adrenal, atau kardiomegali.

6.) Anoksia embrio


Anoksia embrio adalah kelainan yang timbul akibat adanya gangguan pada
fungsi plasenta. Plasenta tidak dapat berfungsi dengan baik, terutama dalam
proses penyaluran zat makanan dan oksigen bagi janin.

7.) Kelainan imunologi


Faktor ini dapat terjadi jika ada perbedaan golongan darah antara ibu dan
janin. Sebagai contoh, eritroblastosis fetalis yang terjadi karena rhesus ibu
negatif, sedangkan rhesus janin positif.

8.) Psikologis ibu


Kondisi psikologis seorang ibu hamil turut berperan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Jika kondisi
psikologis ibu terus-menerus tertekan, akan membawa dampak buruk bagi
pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

9.) Mekanis
Gangguan mekanis seperti posisi janin yang tidak normal dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin.

b. Faktor persalinan
Jika dalam proses persalinan terjadi gangguan seperti asfiksia atau trauma kepala,
jaringan otak bayi dapat mengalami kerusakan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 21


c. Faktor pasca persalinan
1.) Sanitasi lingkungan
Lingkungan yang bersih dan sehat sangat memengaruhi kesehatan seorang
anak. Kesehatan anak ini pada akhirnya juga akan memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangannya. Oleh sebab itu, sangat penting memperhatikan
kebersihan lingkungan, misalnya menjauhkan anak dari asap rokok atau
paparan sinar radioaktif.

2.) Gizi
Kecukupan gizi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Pada masa bayi, ibu harus memberikan ASI yang cukup. Setelah masa
pemberian ASI lewat, makanan anak harus cukup mengandung zat-zat
makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

3.) Penyakit kronis


Beberapa penyakit kronis seperti anemia, TBC, kelainan jantung, atau
penyakit menurun seperti talasemia dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak.

4.) Obat-obatan
Obat-obatan seperti kortikosteroid yang dikonsumsi dalam jangka panjang
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

5.) Psikologis
Jika hubungan psikologis seorang anak dengan orang-orang di sekitarnya
kurang baik, proses pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu.

6.) Kondisi sosio-ekonomi


Kondisi sosio-ekonomi yang baik akan berdampak baik bagi pertumbuhan
dan perkembangan anak, begitu juga sebaliknya.

7.) Endokrin
Hormon dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Misalnya pada sekresi hormon pertumbuhan yang tidak normal. Jika
sekresinya berlebih, dapat menyebabkan gigantisme. Jika sekresinya kurang
dari normal, dapat menyebabkan kekerdilan.

8.) Lingkungan pengasuhan


Pola asuh orang tua, terutama ibu sangat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak.

9.) Perasaan
Perasaan yang selalu tertekan dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak, terutama saat masa pertumbuhan. Selain itu,
juga dapat mengganggu kesehatan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 22


10.) Pekerjaan
Pekerjaan yang terlalu banyak mengandalkan fisik dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Sebagai contoh, seorang
anak yang harus bekerja sebagai kuli angkut. Beban yang berat dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.

H. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan


Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase
embrionik dan fase pascaembrionik.

1. Fase embrionik
Fase embrionik merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dari zigot hingga terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Fase embrionik
terdiri atas zigot, morula, blastula, gastrula, serta diferensiasi dan organogenesis.

a. Zigot
Zigot terbentuk dari hasil fertilisasi ovum dan sperma. Zigot hanya terdiri atas
satu sel saja. Selanjutnya, zigot akan membelah secara mitosis.

b. Morula
Morula merupakan kumpulan sel berbentuk buah anggur hasil pembelahan
mitosis dari zigot. Proses pembentukan morula disebut morulasi. Pada morula
terbentuk dua kutub pembelahan, yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Kutub
animal terdiri atas sel-sel berukuran kecil dan dapat membelah dengan cepat.
Sementara kutub vegetal terdiri atas sel-sel berukuran besar dan pembelahannya
lebih lambat. Di antara kedua kutub, terdapat daerah sabit abu-abu (gray crescent).

c. Blastula
Proses pembelahan sel-sel pada morula berlanjut, sehingga terbentuk kumpulan
sel berbentuk bola berongga yang disebut blastula. Proses pembentukan blastula
disebut blastulasi. Rongga di dalam blastula disebut blastosol yang berisi cairan.

d. Gastrula
Proses pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pembelahan yang cepat dari sel-
sel di kutub animal menyebabkan kutub vegetal melekuk ke dalam (invaginasi).
Invaginasi mengakibatkan terbentuknya lapisan ektoderm dan endoderm. Bagian
ektoderm akan membentuk kulit, sedangkan bagian endoderm akan membentuk
berbagai saluran. Bagian tengah dari gastrula membentuk saluran yang disebut
arkenteron. Arkenteron akan berkembang menjadi saluran pencernaan. Salah
satu ujung akan berkembang menjadi anus, sedangkan ujung yang lain akan
berkembang menjadi mulut. Sebagian endoderm akan berdiferensiasi menjadi
lapisan mesoderm. Di akhir fase gastrula, akan terbentuk 3 lapisan embrional,
yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 23


e. Diferensiasi dan Organogenesis
Diferensiasi adalah proses perkembangan sel menjadi sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi lebih khusus. Sementara organogenesis adalah proses
pembentukan organ. Pada tahap ini, lapisan embrional berkembang menjadi
berbagai macam organ.
1.) Lapisan ektoderm akan membentuk epidermis, rambut, kelenjar minyak,
kelenjar keringat, email gigi, sistem saraf, dan saraf reseptor.

2.) Lapisan mesoderm akan membentuk tulang, jaringan ikat, otot, sistem
ekskresi, sistem transportasi, dan sistem reproduksi.

3.) Lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan, sistem pernapasan,


dan kelenjar gondok.
Setelah fase ini, terbentuklah embrio. Selanjutnya, embrio akan tumbuh dan
berkembang menjadi janin.

Gambar 6. Tahapan-tahapan pada fase embrionik

2. Fase Pascaembrionik
Fase pascaembrionik merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang
dimulai sejak lahir atau menetas hingga dewasa. Fase pascaembrionik dibagi menjadi
dua tahap, yaitu tahap regenerasi dan tahap metamorfosis.

a. Regenerasi
Regenerasi merupakan proses perbaikan bagian tubuh yang luka atau rusak. Pada
hewan tingkat rendah, proses regenerasi dapat berarti proses reproduksi. Sebagai
contoh, pada cacing Planaria yang tubuhnya dipotong, setiap potongannya akan
tumbuh menjadi individu baru yang lengkap.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 24


b. Metamorfosis
Metamorfosis merupakan proses perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian
tubuh hewan dari suatu stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis dialami
oleh serangga dan katak.

1.) Metamorfosis pada serangga


Ada tiga tipe metamorfosis pada serangga, yaitu ametamorfosis (ametabola),
metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola), dan metamorfosis sempurna
(holometabola).
Ametamorfosis (ametabola) adalah suatu golongan serangga yang tidak
mengalami metamorfosis selama hidupnya. Stadium yang dialami adalah
stadium telur dan stadium dewasa (imago). Contohnya kutu buku (Lepisma
sp.)

Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola) adalah metamorfosis


yang terdiri atas stadium telur, nimfa, dan imago. Pada metamorfosis tidak
sempurna, tidak ada stadium pupa atau kepompong. Contohnya belalang,
jangkrik, dan kecoa.

Metamorfosis sempurna (holometabola) adalah metamorfosis yang


terdiri atas stadium telur, larva, pupa, dan imago. Contohnya kupu-kupu,
lebah, lalat, dan semut.
Berikut ini adalah gambar metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna.

Gambar 7. Metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 25


2.) Metamorfosis pada katak
Metamorfosis pada katak dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase premetamorfosis,
prometamorfosis, dan metamorfosis klimaks.

Premetamorfosis
Pada fase ini, telur yang dibuahi akan tumbuh menjadi berudu (kecebong).

Prometamorfosis
Pada fase ini, muncul kaki belakang dan pertumbuhan tubuh berjalan
lambat.

Metamorfosis klimaks
Pada fase ini, muncul kaki depan dan ekor mulai menghilang.

Berikut ini adalah gambar metamorfosis pada katak.

Gambar 8. Metamorfosis pada katak

I. Faktor-Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan juga dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal
Faktor internal meliputi gen, ras, hormon, jenis kelamin, dan umur.
a. Gen
Gen sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan. Gen
juga mengatur berbagai macam karakter, sifat fisik, dan tingkah laku hewan. Oleh
sebab itu, gen berperan dalam menentukan kualitas dan kuantitas hewan yang
akan dihasilkan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 26


b. Ras
Ras turut menentukan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan. Misalnya,
kucing lokal cenderung memiliki tubuh yang lebih kecil daripada kucing ras.

c. Hormon
Hormon dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.
Oleh sebab itu, gangguan hormonal dapat menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan yang tidak normal.

d. Jenis kelamin
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan juga dipengaruhi oleh jenis
kelamin. Umumnya, hewan jantan memiliki pertumbuhan dan perkembangan
yang lebih cepat daripada hewan betina.

e. Umur
Umur hewan ikut memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Pada
hewan ternak, umur ternak sangat memengaruhi daya produksinya. Misalnya
pada ayam petelur. Semakin tua, jumlah telur yang dihasilkan semakin menurun.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi suhu, cahaya matahari, nutrisi, lingkungan, dan aktivitas
fisik.

a. Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan sangat dipengaruhi oleh suhu.
Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, metabolisme tubuh hewan dapat
terganggu. Akibatnya, pertumbuhan dan perkembangannya juga ikut terganggu.

b. Cahaya matahari
Cahaya matahari yang cukup dapat menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan yang baik bagi hewan.

c. Nutrisi
Makanan yang cukup dan berkualitas akan menghasilkan pertumbuhan
perkembangan yang baik bagi hewan.

d. Lingkungan
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik, hewan
memerlukan lingkungan hidup yang bersih, sehat, dan nyaman.

e. Aktivitas fisik
Hewan dapat bergerak dengan aktif jika ruang geraknya cukup luas. Aktivitas
yang aktif dapat menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik bagi
hewan.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup 27

Anda mungkin juga menyukai