Anda di halaman 1dari 42

Kloning Domba Dolly

ANGGOTA KELOMPOK :
1. NAUVELA AULIA SYARANAMUAL
2. NAYA NULINA CITAWARA
3. OKTAFIANI AULIA ROHMAN
4. RIKA ARDELIA
5. RINDA NOVITASARI
6. RINJANI NUR FITRIANI
7. SITI NIRMALA DEWI
8. VIRISYA ZAHRA ARDHANA
Pengertian
Kloning
 Secara etimologis, kloning berasal dari kata “clone”
yang diturunkan dari bahasa Yunani “klon”, artinya
potongan yang digunakan untuk memperbanyak
tanaman. Kata ini digunakan dalam dua
pengertian, yaitu Klon sel dan Klon gen atau
molekular.
 Sedangkan secara terminologis, kloning adalah
proses pembuatan sejumlah besar sel atau molekul
yang seluruhnya identik dengan sel atau molekul
asalnya.
SEJARAH KLONING
DOMBA DOLLY
 Dolly, (5 Juli 1996 – 14 Februari 2003) seekor domba betina,
adalah mamalia pertama yang berhasil dikloning dari sel
dewasa. Dia "lahir" di Institut Roslin, Skotlandia dan tinggal di
sana hingga kematiannya pada usia 6 tahun. Kelahirannya
diumumkan pada 22 Februari 1997.

 Tubuh Dolly yang diawetkan


Nama lain = 6LL3 (kode)
Spesies Domba Ternak = Finn-Dorset
Jenis kelamin = Betina
Lahir = 5 Juli 1996
Mati = 14 Februari 2003 (6 tahun)
National Museum of Scotland (dipamerkan)
Kebangsaan = Britania Raya
Peran besar Domba kloning pertama
Dikenal karena Mamalia pertama yang
diklon dari sel somatik dewasa Anak Enam
(Bonnie; kembar Sally dan Rosie; kembar
tiga Lucy, Darcy dan Cotton)
Namanya diambil dari Dolly Parton
Penelitian membeberkan bahwa ketika
Dolly lahir, ternyata dia usianya sudah
beberapa tahun, sama dengan usia donor
sel yang diperolehnya.
Sejarah Kloning
 Pada tahun 1962, ahli biologi Jhon
Gurdon dari universitas Oxford berhasil
mengkloning katak Afrika Selatan.
 Tahun 1977 Karl Illmense dan Peter
Hoope berhasil mengkloning tikus dari 1
induk.
 Tanggal 12 Desember 2002 Clonaid
sebuah perusahaan biotek AS berhasil
mengkloning manusia pertama yang
diberi nama Eve.
 Tanggal 14 februari 2003 para ilmuan
Rosalin Institute dari Skotlandia
mengumumkan berhasil mengkloning
Macam-macam
Kloning

Embryonal Therapeutic
Cloning Cloning

Adult DNA Cloning /


Reproductive Cloning
Macam-macam
Kloning
Kloning embrional

adalah teknik yang


dilakukan untuk
memperoleh kembar
identik, meniru apa
yang terjadi secara
alamiah.
Macam-macam
Kloning

Embryonal Therapeutic
Cloning Cloning

Adult DNA Cloning /


Reproductive Cloning
Macam-macam
Kloning
Kloning DNA dewasa
atau kloning
reproduktif adalah
rekayasa genetis
untuk memperoleh
duplikat dari
seorang individu
yang sudah dewasa.
Macam-macam
Kloning

Embryonal Therapeutic
Cloning Cloning

Adult DNA Cloning /


Reproductive Cloning
Macam-macam
V
Kloning

Kloning terapeutik
adalah rekayasa
genetis untuk
memperoleh sel,
jaringan atau organ
dari satu individu
tertentu untuk tujuan
pengobatan atau
perbaikan kesehatan.
Teknik-teknik
V
Kloning
1. SOMATIC CELL NUCLEAR
TRANSFER
Para somatik jangka transfer sel nuklir mengacu pada
transfer nukleus dari sel somatik ke sel telur. Sebuah sel
somatik adalah setiap sel dari tubuh selain kuman (seks)
sel. Contoh dari sel somatik akan menjadi sel darah, sel
jantung, sel kulit, dll.

Dalam proses ini, inti dari sel somatik akan dihapus dan
dimasukkan ke dalam telur yang tidak dibuahi yang telah
memiliki intinya dihapus. Telur dengan intinya
disumbangkan kemudian dipelihara dan membagi sampai
menjadi embrio. Embrio ini kemudian ditempatkan di
dalam ibu pengganti dan mengembangkan di dalam ibu
pengganti.
2. THE ROSLIN TECHNIQUE
Teknik Roslin adalah variasi dari transfer sel somatik
nuklir yang dikembangkan oleh para peneliti di
Institut Roslin. Para peneliti menggunakan metode ini
untuk membuat Dolly.

Dalam proses ini, sel-sel somatik (dengan inti dalam


bijaksana) diperbolehkan untuk tumbuh dan
membelah dan kemudian kehilangan nutrisi untuk
menginduksi sel ke tahap ditangguhkan atau tidak
aktif. Sebuah sel telur yang telah intinya dihapus
kemudian ditempatkan di dekat sebuah sel somatik
dan sel-sel yang terkejut dengan pulsa listrik.
Sekering sel dan telur memungkinkan untuk
berkembang menjadi embrio. Embrio tersebut
kemudian ditanamkan ke pengganti.
3. THE HONOLULU TECHNIQUE
Teknik Honolulu dikembangkan oleh Dr Teruhiko
Wakayama di University of Hawaii. Dalam metode ini,
inti dari sel somatik akan dihapus dan disuntikkan ke
dalam telur yang telah intinya dihapus. Telur
dimandikan dalam larutan kimia dan berbudaya.
Embrio berkembang ini kemudian ditanamkan ke
pengganti dan dibiarkan berkembang.
Teknik-teknik
V
Kloning
Transfer nukleus
membutuhkan dua sel
yaitu suatu sel donor
dan suatu oosit atau sel
telur. Telur matur
sebelum dibuahi
dibuang intinya atau
nukleusnya. Proses
pembuangan nukleus
tadi dinamakan
enukleasi.
Teknik-teknik
V
Kloning
Dolly direproduksi tanpa
bantuan domba jantan,
melainkan diciptakan dari
sebuah sel kelenjar susu yang
di ambil dari seekor domba
betina. Dalam proses ini Dr.
Ian Willmut menggunakan sel
kelenjar susu domba
The young lamb named Dolly (left), with
her surrogate mother, was created by
finndorset sebagai donor inti
cloning at the Roslin Institute.
sel dan sel telur domba
blackface sebagi resepien. Sel
telur domba blackface
Teknik-teknik
V
Kloning
Pada Juli 1998, sebuah tim
ilmuwan dari Universitas
Hawai mengumumkan bahwa
mereka telah menghasilkan
tiga generasi tikus kloning
yang secara genetik identik.
Teknik ini diakreditasi atas
nama Teruhiko Wakayama dan
Ryuzo Yanagimachi dari
Universitas Hawai.
Yanagimachi menciptakan tiga
generasi berturut-turut.
Prosedur Kloning
V
Domba Dolly
Prosedur Kloning
V Dolly
Domba
Langkah Pertama

Suatu sel (sel donor) diseleksi dari sel


kelenjar mammae domba betina berbulu
putih (Finn Dorset) untuk menyediakan
informasi genetis bagi pengklonan.
Untuk studi ini, peneliti membiarkan sel
membelah dan membentuk jaringan in
vitro atau di luar tubuh hewan. Hal ini
akan menghasilkan duplikat yang
banyak dari suatu inti yang sama.
Prosedur Kloning
V
Domba Dolly
Langkah Kedua

Suatu sel donor diambil dari jaringan


dan dimasukkan ke dalan campuran,
yang hanya memiliki nutrisi yang cukup
untuk mempertahankan kehidupan sel.
Hal ini menyebabkan sel untuk
menghentikan seluruh gen yang aktif
dan memasuki stadium GO.
Prosedur Kloning
V
Domba Dolly
Langkah Ketiga

Satu sampai delapan jam setelah


pengambilan sel telur, kejutan listrik
digunakan untuk menggabungkan dua
sel tadi, pada saat yang sama
pertumbuhan dari suatu embrio mulai
diaktifkan.
Prosedur Kloning
V
Domba Dolly
Langkah Keempat

Jika embrio ini dapat bertahan, ia


dibiarkan tumbuh selama sekitar enam
hari, diinkubasi di dalam oviduk domba.
Ternyata sel yang diletakkan di dalam
oviduk lebih awal, di dalam
pertumbuhannya lebih mampu bertahan
dibandingkan dengan yang diinkubasi di
dalam laboratorium.
Prosedur Kloning
V Dolly
Domba
Langkah Kelima

Akhirnya embrio tadi ditempatkan ke


dalam uterus betina penerima (surrogate
mother). Induk betina tersebut
selanjutnya akan mengandung hasil
cloning tadi hingga ianya siap untuk
dilahirkan. Bila tidak terjadi kekeliruan,
suatu duplikatyang persis sama dari
donor akan lahir.
Prosedur Kloning
V Dolly
Domba
Langkah Keenam

Domba yang baru lahir tersebut


memiliki semua karakteristik yang
sama dengan domba yang lahir secara
alamiah. Dan telah diamati bila ada
efek yang merugikan, seperti resiko
yang tinggi terhadap kanker atau
penyakit genetis lainnya yang terjadi
atas kerusakan bertahap kepada DNA.
SESI TANYA JAWAB
92. Apakah benar kalo kloning itu fertil?
Jawaban:
Tidak, anakan yang dihasilkan melalui proses kloning
bersifat tidak fertil atau dapat dikatakan “fertil” karena
induk sel berasal dari sel somatik
75. Kejutan listrik dalam kloning buat apa?
Jawaban:
Pada saat proses Sel telur domba blackface dihilangkan
intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari
selnya menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel
kelenjar susu domba finndorset difusikan (digabungkan)
dengan sel telur domba blackface yang tanpa nukleus.
Proses penggabungan ini dibantu oleh kejutan/sengatan
listrik, sehingga terbentuk fusi antara sel telur domba
blackface tanpa nucleus dengan sel kelenjar susu
dompa finndorsat.
85. Misalkan terdapat kasus calon hewan yang akan di
kloning telah terinfeksi suatu penyakit, apakah hasil
kloning akan sama terinfeksi juga?
Jawaban:
Iya terinfeksi, karena jika sel Soma ataupun sel telur
yang dikloning terinfeksi penyakit maka hasil
kloningnya otomatis akan terinfeksi juga. Hal ini
terjadi karena proses dalam kloning sifat-sifat selnya
sama persis seperti induknya. Contohnya pada Dolly
yang dilahirkan pada tanggal 5 Juli 1996 hasil kloning,
pada usia 4 tahun menderita penyakit arthritis yang
menyebabkan sulit berjalan dan pada akhirnya Dolly
mati karena menderita sakit paru-paru dan atrhitis
yang semakin parah. Semua penyakit itu berasal dari
induknya yang kemudian turun ke keturunannya.
76. Bagaimana prosedur kloning untuk pengobatan dan
apakah bisa diterapkan pada manusia?
Jawaban:
Salah satu penerapan kloning dalam pengobatan
manusia yakni kloning terapi sel manusia, yang
memiliki keterkaitan lebih banyak dengan dunia
medis, banyak berhubungan dengan sel induk yang
digandakan dari embrio. Secara teori, sel induk
tersebut akan sama persis dengan asalnya, sehingga
jika seketika orang tersebut mengalami masalah
medis dan membutuhkan terapi sel induk,
kemungkinan penolakan imun terhadap sel induk
tersebut akan lebih kecil. Dengan demikian, proses
penyembuhan akan berlangsung jauh lebih cepat dan
efektif.
Selain itu, sel induk tersebut akan sangat berguna dalam
perkembangan ilmiah dan riset ke depannya.(1)Kloning
manusia untuk reproduksi memiliki potensi besar
menyelesaikan masalah kemandulan dan menyeleksi sifat-
sifat genetika pada manusia sehingga dapat menghasilkan
keturunan yang unggul, serta mengurangi kejadian
penyakit genetika. Selain itu, klon hasil proses tersebut
dapat sangat berguna untuk terapi donor organ jika
sewaktu-waktu induknya menderita penyakit serius
93. Apakah kasus matinya domba dolly yang disebabkan oleh
penyakit paru-paru ada hubungannya dengan proses
pengkloningan?
Jawaban:
Bisa jadi, karena hasil dari kloning tidak memiliki sistem
imun atau kekebalan tubuh jadi bisa saja kambing dolli
tersebut terkena infeksi ataupun serangan dari virus yang
kemudian memperparah kambing lalu mengakibatkan
kematian
87. Apakah dna hasil kloning sama dengan dna
aslinya?
Jawaban:
Hal utama dari cloning adalah tidak terjadinya
pertukaran materi genetik. Setiap manusia
diciptakan dari hasil fertilisasi ayah dan ibunya.
Artinya, setiap manusia adalah hasil pertukaran
(sumbangan) materi genetik dari ayah dan ibunya.
Akibatnya, DNA seseorang tidak persis 100% sama
seperti ayah dan ibunya. Sementara clone tidak
begitu. DNA yang dihasilkan 100% sama dengan
induknya.
91. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan kloning?
Jawaban:
a. Spesies hewan
Walaupun pendekatan dasar transplantasi inti pada
dasarnya sama, tetapi material-material spesifik dan
metode yang digunakan untuk kloning satu spesies
hewan tidak secara otomatis berlaku pada spesies
lain. kloning hewan lewat transplantasi inti
melibatkan beberapa tahap penting termasuk:
1) Penyediaan ovum yang sudah matang
2) Pengeluaran kromosom yang terdapat dalam ovum
(enucleation)
3) Transfer inti sel hewan yang dikloning ke dalam
ovum enuklease,
4) Aktivasi embrio yang baru terbentuk sehingga
menginisiasi perkembangan embrionik
5) Kultur embrio in vitro
6) Transfer embrio yang dikloning ke induk resipien. Teknik-
teknik yang diperlukan untuk menyempurnakan tahapan-
tahapan ini agak berbeda antara spesies dan juga
efesiensi setiap tahap bervariasi antara spesies hewan.

b. Tipe sel donor inti


Dalam kasus dimana hewan dewasa dijadikan target untuk
kloning, sel-sel yang tersedia untuk digunakan sebagai
donor inti mungkin terbatas. Sebagai contoh, sel-sel
granulosa dapat dengan mudah dihasilkan dari Sapi betina
lewat aspirasi folikel dengan bantuan alat ultrasound;
sebaliknya, untuk menghasilkan sel-sel granulosa dari
Kucing atau Anjing memerlukan lebih banyak prosedur
invasive.
90. Apakah pada saat proses kloning ada kemungkinan
adanya penolakan imun?
Jawaban:
Penolakan transplantasi terjadi ketika jaringan yang
ditransplantasi ditolak oleh sistem imun penerimanya,
sehingga jaringan yang ditransplantasi pun rusak.
Penolakan transplantasi dapat dikurangi dengan
menentukan kemiripan molekuler antara penyumbang dan
penerima, serta dengan menggunakan obat imunosupresif
seusai transplantasi.Teknik ini melibatkan dua pihak,
yaitu donor sel somatis (sel tubuh) dan donor ovum (sel
gamet). Meskipun pada proses ini kehadiran induk betina
adalah hal yang mutlak dan tidak mungkin dihindari,
tetapi pada proses tersebut tidak ada fertilisasi dan
rekombinasi (perpaduan) gen dari induk jantan dan induk
betina. Ini mengakibatkan anak yang dihasilkan memiliki
sifat yang (boleh dikatakan) sama persis dengan ‘induk’
donor sel somatis.

Anda mungkin juga menyukai