Anda di halaman 1dari 11

Definisi dan Gejala Modernisasi

Kelompok 6
Nama Anggota:
Rizma Pujiastuti Pangestu
Rizqy Zen Mohammad
Siti Homsinah
Siti Nurlatifah
Surya Geofani Pramaisila
DEFINISI MODERNISASI
Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah
bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang
berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan
tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang,
dan makmur.
Diungkapkan pula modernisasi merupakan hasil dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
berkembang sekarang ini. Tingkat teknologi dalam membangun
modernisasi betul-betul dirasakan dan dinikmati oleh semua
lapisan masyarakat, dari kota metropolitan sampai ke desa-desa
terpencil.
Berikut merupakan definisi modernisasi menurut para ahli :

1. Soerjono Soekanto
Modernisasi ialah suatu bentuk dari perubahan sosial dan
biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah dan
didasarkan pada suatu perencanaan (Soekanto, 2012).

2. Widjojo Nitisastro
Modernisasi mencakup suatu transformasi total dari
kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern, dalam
arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola
ekonomis dan politis (Syani, 2002).
3. Astrid S. Susanto
Modernisasi merupakan proses pembangunan kesempatan
yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan (Basrowi,
2005).

4. Koentjaraningrat
Modernisasi merupakan suatu usaha untuk hidup sesuai
zaman dan konstelasi dunia sekarang, terutama yang ditandai
dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Bendix
Modernisasi adalah salah satu bentuk perubahan sosial
yang berasal dari revolusi industri di Inggris dan revolusi
politik di Prancis.
CIRI – CIRI MODERNISASI
Proses menuju kehidupan masyarakat yang modern memiliki
ciri atau karakter yang dibedakan atas :

 Aspek Sosio Demografis


Aspek sosio demografis atau mobilitas sosial merupakan suatu
proses perubahan unsur-unsur sosial, ekonomis dan psikologis
masyarakat yang mulai menunjukkan peluang ke arah pola baru
melalui sosialisasi dan pola perilaku yang terwujud pada aspek
kehidupan modern, misal mekanisasi, urbanisasi dan peningkatan
pendapatan per kapita.

 Aspek struktur organisasi sosial


Aspek ini merupakan perubahan unsur-unsur dan norma
kemasyarakatan yang terwujud apabila manusia mengadakan
hubungan dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini
dapat menyangkut lembaga kemasyarakatan, norma sosial, pelapisan
sosial, kekuasaan dan wewenang dan interaksi sosial.
SYARAT TERJADINYA MODERNISASI
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi
memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :
1. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun
masyarakat.
2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan
birokrasi.
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat
pada suatu lembaga atau badan tertentu.
4. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin,
sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social
planning)
GEJALA – GEJALA MODERNISASI
Modernisasi hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia,
adapun gejala tersebut adalah :

a. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Gejala modernisasi pada bidang ini ditengarai dengan terdapatnya
pembaruan serta penemuan unsur-unsur ilmu pengetahuan dan teknologi
yang terbilang baru. Hasil-hasil dari bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
tentu mampu mempermudah dan membantu aktivitas masyarakat. Perilaku
hidup masyarakat kekinian juga turut dipengaruhi oleh kemajuan teknologi,
misalnya saja dengan munculnya smartphone. Dahulu sebelum adanya
benda ini, warga masyarakat tentu tidak direpotkan dengan membawa ke
manapun benda ini. Bahkan ketika hendak tidur pun, banyak diantara warga
masyarakat yang masih menggunakan smartphone. Dapat dipastikan setiap
warga masyarakat modern tidak dapat terlepas dari kecenderungan
penggunaan smartphone. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa
benda hasil perkembangan teknologi turut membantu aktivitas
penggunanya dalam berbagai aktivitas.
2. Bidang Ekonomi
Gejala modernisasi berikutnya pada bidang ekonomi
adalah meningkatnya produksi sektor perekonomian serta
efisiensi sumber daya yang alam maupun sumber daya manusia
yang tersedia guna menunjang aktivitas perekonomian.
Masyarakat modern cenderung lebih konsumtif jika
dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Hal tersebut memicu
pertumbuhan permintaan terhadap suatu barang. Secara
otomatis kegiatan produksi terhadap barang konsumtif
semakin meningkat. Tentu banyak hal yang diakibatkan oleh
fenomena ini termasuk peningkatan kesejahteraan dan lain-lain
disamping berbagai dampak negatif yang dihasilkannya.
3. Bidang Politik dan Ideologi
Pada bidang ini gejala modernisasi diindikasikan dengan
terdapatnya sistem perwakilan yang bersifat demokratis,
pemerintahan yang memiliki otoritas kebijakan, legislasi yang
memiliki wewenang atas pengawasan kebijakan pemerintah,
serta yudikatif yang memiliki wewenang penegakan hukum.
Selain itu warga negara juga memiliki jaminan berkaitan
dengan hak-hak politik serta sosialnya dalam kehidupan
bermasyarakat. Selain itu pola pikir masyarakat modern
cenderung berkembang dan semakin cerdas dalam hal politik
dan ideologi. Dahulu masyarakat cenderung sektarian dan
berpikir kaku. Masyarakat modern dewasa ini semakin cerdas
dan berimbang dalam memilah serta berpikir tentang keadaan
politik dewasa ini. Masyarakat lebih cenderung berpikiran
objektif dalam menerima informasi yang bermuatan politik dan
ideologis
4. Bidang Kepercayaan atau Agama
Gejala modernisasi selanjutnya ada pada bidang
keagamaan. Gelala pada bidang ini diindikasikan dengan adanya
perkembangan rasionalitas atau nalar yang terintegrasi dengan
ajaran agama yang dianut oleh umat beragama. Seiring
berjalannya waktu, masyarakat mulai sedikit demi sedikit
meninggalkan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Masyarakat lebih cenderung memilih kepercayaan agama yang
mempertimbangkan aspek modernitas namun tidak
mengesampingkan kaidah ajaran agama yang berlaku. Misalnya
saja, hal tersebut dapat dibuktikan dengan keotentikan,
rasionalitas, serta keabsahan ajaran dari kitab suci dalam
agama tertentu.

Anda mungkin juga menyukai