Anda di halaman 1dari 8

Analisis Kehidupan Ekonomi

Pada Masa Demokrasi Liberal



Sintikhe Silvia. S
XII IPS 3/ 14
Masalah ekonomi yang dihadapi
pada masa demokrasi liberal

Adanya beban ekonomi dan
keuangan sesuai kesepakatan
Konferensi Menja Bundar Utang tersebut sebesar Rp 1,5 triliun utang luar
(KMB). Beban tersebut berupa negeri dan Rp 2,8 triliun utang dalam negeri.
utang luar negeri dan utang
dalam negeri

Kendala lainnya yakni


Indonesia harus menghadapi Pertumbuhan penduduk
Defisit yang harus
pemberontakan d daerah- melejit. Namun tak ada
ditanggung pemerintah saat
daerah. Kebutuhan tenaga ahli untuk
itu sebesar Rp 5,1 miliar.
keamanan tentu harus membangkitkan industri.
menambah biaya.
Upaya mengatasi masalah ekonomi
pada masa demokrasi liberal

Nasionalisme De
Kebijakan Gunting Sistem Ekonomi Javasche Bank
Syafruddin Gerakan Banteng “Melakukan
“Pemotongan Nilai “Dimulai dari sektor penataan terhadap
Uang “ perdagangan” lembaga keuangan
negara”
Upaya mengatasi masalah ekonomi
pada masa demokrasi liberal

Sistem Ekonomi Ali- Rencana Pembangunan


Baba Persetujuan Finansial Lima Tahun (RPLT)
“Memajukan pengusaha Ekonomi (Finek) “tidak dapat dijalankan
pribumi melalui kerja “Merundingkan masalah karena adanya depresi
sama ekonomi antara finansial ekonomi antara ekonomi di Eropa dan
pengusaha pribumi (Ali) pihak Indonesia dengan Amerika pada tahun 1958
dengan pengusaha Cina Belanda.” yang mengakibatkan
(Baba)” ekspor turun”
Kendala

Banyak program gagal karena pengusaha tak mampu bersaing.

Ada yang harus menunggu persetujuan Belanda Dulu.

Banyak program yang hasilnya tidak sesuai harapan.

Seringnya pergantian kabinet.

Persetujuan hasil KMB dibatalkan Indonesia keluar dari Uni Indonesia-Belanda


Akibatnya, banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya. Di sisi lain,
pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih perusahaan-perusahaan itu.

RPLT tak berjalan karena depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Solusi

 Dengan nasionalisasi bank milik Belanda, pemerintah lebih
leluasa dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan
moneter.

 Pengusaha keturunan Tionghoa diwajibkan melatih tenaga


pribumi.

 Mengadakan Musyawarah Nasional Pembangunan


(Munap).

 Bekerja sama dengan seluruh masyarakat agar terlaksana


dengan baik.
Kesimpulan

 Penyebab utama seringnya terjadi pergantian kabinet
pada masa Demokrasi Parlementer adalah karena adanya
perbedaan kepentingan di antara partai-partai yang tidak
pernah dapat terselesaikan dengan baik. Pada masa ini,
sistem kepartaian yang diterapkan memang bersifat
multipartai.

 Dalam bidang ekonomi, kebijakan ekonomi yang


diterapkan pada 1950-an umumnya merupakan upaya
untuk menggantikan struktur perekonomian kolonial
menjadi perekonomian nasional.
 Terima Kasih 
Salam Semangat Dari Tikhe

Anda mungkin juga menyukai