Anda di halaman 1dari 5

Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

dalam Persfektif Pancasila

Disusun Oleh:

1. Daffa Nagia
2. Nadia Meilasuci
3. Putri Rahmawati
4. Resti Rahmina Dewi
5. Syahla Nadiyah

SMA NEGERI 1 KUNINGAN


Tahun Ajaran 2020/2021
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Persfektif Pancasila

A. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia


1 Makna Hak Asasi Manusia
Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999, hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Jan Materson, anggota Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan BangsaBangsa
mengartikan HAM sebagai hak-hak yang melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu
manusia tidak dapat hidup sebagai manusia. Dari pengertian tersebut, maka pada hakikatnya
dalam HAM terkandung dua makna: 
a. HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan ke dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia
sebagai insan merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Tidak ada seorang
pun yang diperkenankan merampas hak tersebut dari tangan pemiliknya. Hal ini tidak
berarti bahwa HAM bersifat mutlak tanpa pembatasan karena batas HAM seseorang 
adalah HAM yang melekat pada orang lain. Bila HAM dicabut dari tangan pemiliknya,
manusia akan kehilangan eksistensinya sebagai manusia. 
b. HAM merupakan instrumen atau alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia
sesuai dengan kodrat kemanusiannya yang  luhur. Tanpa HAM manusia tidak akan
dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiannya sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna.
2 Makna Kewajiban Asasi Manusia
Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban asasi dapat
diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia.  Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan, kewajiban dasar
manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia. 
Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya
memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapatkan haknya
dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimiliki. Misalnya, seorang pekerja mendapatkan
upah, setelah dia melaksanakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya. 
B. Fakta-Fakta Pelanggaran Hak Asasi Manusia/ HAM
Berikut adalah beberapa comtoh pelanggaran HAM yang terjadi:
1 Bom Bali
Bom Bali adalah aksi terorisme yang mengakibatkan ratusan korban tewas dan luka-
luka.Aksi terorisme ini dilakukan oleh kelompok teroris Solo dan Serang.Beberapa
pelakunya adalah Imam Samudra, Amrozi, dan Dulmatin.Ada dua peristiwa bom Bali yang
terjadi.Yang pertama adalah pada tanggal 12 Oktober 2002.Pada saat itu, bom meledak di
Kuta.Bom ini menyebabkan 202 orang tewas dan 209 luka-luka.Sebagian besar korban
tersebut adalah wisatawan asing.Yang ke-dua terjadi pada tanggal 1 Oktober 2005. Ada tiga
bom yang meledak pada malam itu, 1 di Kuta dan 2 di Jimbaran. Bom ini menewaskan 23
orang, 4 diantaranya adalah wisatawan asing dan 3 adalah teroris.

2 Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998.Dalam tragedi ini terjadi peristiwa
penembakan mahasiswa Universitas Trisakti.Pada tahun 1998, terjadi krisis moneter yang
berakibat ke banyak sektor.Keadaan ini mengundang aksi protes mahasiswa.Pada tanggal
tersebut mahasiswa Universitas Trisakti mengadakan longmarch menuju gedung MPR/DPR
kemudian melakukan demo untuk menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Namun,
sebelum sampai di gedung tersebut, aksi ini ditentang oleh polisi.Setelah kedua pihak
berunding, disepakati bahwa Polisi dan mahasiswa sama-sama mundur.Saat mahasiswa
mundur kembali ke kampus mereka, terjadi sebuah provokasi yang menyebabkan beberapa
mahasiswa terpancing.Akhirnya kerusuhan pun terjadi, polisi melakukan penembakan
sehingga empat mahasiswa tewas dan beberapa luka-luka.
C. Prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia
1. Bersifat Universal (universality)
Beberapa moral dan nilai-nilai etik tersebar di seluruh dunia.Negara dan masyarakat di
seluruh dunia seharusnya memahami dan menjunjung tinggi hal ini. Universalitas hak berarti
bahwa hak tidak dapat  berubah atau hak tidak dialami dengan cara yang sama oleh semua
orang
2. Martabat Manusia (human dignity)
Hak asasi merupakan hak yang melekat, dan dimiliki setiap manusia di dunia.Prinsip
HAM ditemukan pada pikiran setiap individu, tanpa memperhatikan umur, budaya,
keyakinan, etnis, ras, jender, orienasi seksual, bahasa, kemampuan atau kelas sosial.setiap
manusia, oleh karenanya, harus dihormati dan dihargai hak asasinya. Konsekuensinya,
semua orang memiliki status hak yang sama dan sederajat dan tidak bisa digolong-
golongkan berdasarkan tingkatan hirarkis.
3. Kesetaraan (equality)
Konsep kesetaraan mengekspresikan gagasan menghormati martabat yang melekat pada
setiap manusia. Secara spesifik pasal 1 DUHAM menyatakan bahwa : setiap umat manusia
dilahirkan merdeka dan sederajat dalam harkat dan martabatnya.
4. Non diskriminasi (non-discrimination)
Non diskriminasi terintegrasi dalam kesetaraan. Prinsip ini memastikan bahwa tidak
seorangpun dapat meniadakan hak asasi orang lain karena faktor-faktor luar, seperti
misalnya ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pandangan lainnya,
kebangsaan, kepemilikan, status kelahiran atau lainnya.
5. Tidak dapat dicabut (inalienability)
Hak-hak individu tidak dapat direnggut, dilepaskan dan dipindahkan
6. Tak bisa dibagi (indivisibility)
HAM-baik hak sipil, politik, sosial, budaya, ekonomi-semuanya bersifat inheren, yaitu
menyatu dalam harkat martabat manusia. Pengabaian pada satu hak akan menyebabkan
pengabaian terhadap hak-hak lainnya. Hak setiap orang untuk bisa memperoleh
penghidupan yang layak adalah hak yang tidak bisa ditawar-tawar lagi: hak tersebut
merupakan modal dasar bagi setiap orang agar mereka bisa menikmati hak-hak lainnya
seperti hak atas kesehatan atau hak atas pendidikan\
7. Saling berkaitan dan bergantung (interrelated and interdependence)\
Pemenuhan dari satu hak seringkali bergantung kepada pemenuhan hak lainnya, baik
secara keseluruhan maupun sebagian. Contohnya, dalam situasi tertentu, hak atas pendidikan
atau hak atas informasi adalah saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu pelanggaran
HAM saling bertalian; hilangnya satu hak mengurangi hak lainnya.
8. Tanggung jawab negara (state responsibility)
Negara dan para pemangku kewajiban lainnya bertanggung jawab untuk menaati hak
asasi.Dalam hal ini, mereka harus tunduk pada norma-norma hukum dan standar yang
tercantum di dalam instrumen-instrumen HAM. Seandainya mereka gagal dalam
melaksanakan tanggung jawabnya, pihak-pihak yang dirugikan berhak untuk mengajukan
tuntutan secara layak, sebelum tuntutan itu diserahkan pada sebuah pengadilan yang
kompeten atau adjudikator (penuntu) lain yang sesuai dengan aturan dan prosedur hukum
yang berlaku.
D. Prosedur Penegakan Hak Asasi Manusia
1) Penegakan Melalui Undang Undang : Undang-Undang merupakans ebuah produk hukum
yang dimana dimiliki oleh pemerintah Indonesia untk menjadi sebuah pedoman di dalam
melakukan pembuatan terhadap sebuah aturan main yang ada di dalam melakukan
pelaksanaan terhadap sebuah kebijakan ataupun sebuah tindakan yang dimana kemudian
menyangkut kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia. Kemudian undang-
undang merupakan sebuah produk akibat hasil dari sistem politik demokrasi di Indonesia.
2) Pembentukan Pemerintah Komisi Nasional : Pembentukan beberapa komisi nasional yang
dimana akan meningkatkan perlindungan HAM yang dimana ada di Indonesia seperti
Komisi Nasional Perempuan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dan Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia.
3) Pembentukan Pengadilan HAM : Keberadaan dari pengadilan HAM di Indonesia merupakan
sebuah bentuk dari upaya pemerintah untuk dapat melaksanakan HAM bagi setiap warga
Indonesia.
4) Penegakan Melalui Proses Pendidikan : Selain pembentukan hukum, pendidikan juga
diberikan kepada penerus generasi bangsa yang ada.

Anda mungkin juga menyukai