Disusun Oleh:
1. Daffa Nagia
2. Nadia Meilasuci
3. Putri Rahmawati
4. Resti Rahmina Dewi
5. Syahla Nadiyah
2 Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998.Dalam tragedi ini terjadi peristiwa
penembakan mahasiswa Universitas Trisakti.Pada tahun 1998, terjadi krisis moneter yang
berakibat ke banyak sektor.Keadaan ini mengundang aksi protes mahasiswa.Pada tanggal
tersebut mahasiswa Universitas Trisakti mengadakan longmarch menuju gedung MPR/DPR
kemudian melakukan demo untuk menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Namun,
sebelum sampai di gedung tersebut, aksi ini ditentang oleh polisi.Setelah kedua pihak
berunding, disepakati bahwa Polisi dan mahasiswa sama-sama mundur.Saat mahasiswa
mundur kembali ke kampus mereka, terjadi sebuah provokasi yang menyebabkan beberapa
mahasiswa terpancing.Akhirnya kerusuhan pun terjadi, polisi melakukan penembakan
sehingga empat mahasiswa tewas dan beberapa luka-luka.
C. Prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia
1. Bersifat Universal (universality)
Beberapa moral dan nilai-nilai etik tersebar di seluruh dunia.Negara dan masyarakat di
seluruh dunia seharusnya memahami dan menjunjung tinggi hal ini. Universalitas hak berarti
bahwa hak tidak dapat berubah atau hak tidak dialami dengan cara yang sama oleh semua
orang
2. Martabat Manusia (human dignity)
Hak asasi merupakan hak yang melekat, dan dimiliki setiap manusia di dunia.Prinsip
HAM ditemukan pada pikiran setiap individu, tanpa memperhatikan umur, budaya,
keyakinan, etnis, ras, jender, orienasi seksual, bahasa, kemampuan atau kelas sosial.setiap
manusia, oleh karenanya, harus dihormati dan dihargai hak asasinya. Konsekuensinya,
semua orang memiliki status hak yang sama dan sederajat dan tidak bisa digolong-
golongkan berdasarkan tingkatan hirarkis.
3. Kesetaraan (equality)
Konsep kesetaraan mengekspresikan gagasan menghormati martabat yang melekat pada
setiap manusia. Secara spesifik pasal 1 DUHAM menyatakan bahwa : setiap umat manusia
dilahirkan merdeka dan sederajat dalam harkat dan martabatnya.
4. Non diskriminasi (non-discrimination)
Non diskriminasi terintegrasi dalam kesetaraan. Prinsip ini memastikan bahwa tidak
seorangpun dapat meniadakan hak asasi orang lain karena faktor-faktor luar, seperti
misalnya ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pandangan lainnya,
kebangsaan, kepemilikan, status kelahiran atau lainnya.
5. Tidak dapat dicabut (inalienability)
Hak-hak individu tidak dapat direnggut, dilepaskan dan dipindahkan
6. Tak bisa dibagi (indivisibility)
HAM-baik hak sipil, politik, sosial, budaya, ekonomi-semuanya bersifat inheren, yaitu
menyatu dalam harkat martabat manusia. Pengabaian pada satu hak akan menyebabkan
pengabaian terhadap hak-hak lainnya. Hak setiap orang untuk bisa memperoleh
penghidupan yang layak adalah hak yang tidak bisa ditawar-tawar lagi: hak tersebut
merupakan modal dasar bagi setiap orang agar mereka bisa menikmati hak-hak lainnya
seperti hak atas kesehatan atau hak atas pendidikan\
7. Saling berkaitan dan bergantung (interrelated and interdependence)\
Pemenuhan dari satu hak seringkali bergantung kepada pemenuhan hak lainnya, baik
secara keseluruhan maupun sebagian. Contohnya, dalam situasi tertentu, hak atas pendidikan
atau hak atas informasi adalah saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu pelanggaran
HAM saling bertalian; hilangnya satu hak mengurangi hak lainnya.
8. Tanggung jawab negara (state responsibility)
Negara dan para pemangku kewajiban lainnya bertanggung jawab untuk menaati hak
asasi.Dalam hal ini, mereka harus tunduk pada norma-norma hukum dan standar yang
tercantum di dalam instrumen-instrumen HAM. Seandainya mereka gagal dalam
melaksanakan tanggung jawabnya, pihak-pihak yang dirugikan berhak untuk mengajukan
tuntutan secara layak, sebelum tuntutan itu diserahkan pada sebuah pengadilan yang
kompeten atau adjudikator (penuntu) lain yang sesuai dengan aturan dan prosedur hukum
yang berlaku.
D. Prosedur Penegakan Hak Asasi Manusia
1) Penegakan Melalui Undang Undang : Undang-Undang merupakans ebuah produk hukum
yang dimana dimiliki oleh pemerintah Indonesia untk menjadi sebuah pedoman di dalam
melakukan pembuatan terhadap sebuah aturan main yang ada di dalam melakukan
pelaksanaan terhadap sebuah kebijakan ataupun sebuah tindakan yang dimana kemudian
menyangkut kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia. Kemudian undang-
undang merupakan sebuah produk akibat hasil dari sistem politik demokrasi di Indonesia.
2) Pembentukan Pemerintah Komisi Nasional : Pembentukan beberapa komisi nasional yang
dimana akan meningkatkan perlindungan HAM yang dimana ada di Indonesia seperti
Komisi Nasional Perempuan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dan Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia.
3) Pembentukan Pengadilan HAM : Keberadaan dari pengadilan HAM di Indonesia merupakan
sebuah bentuk dari upaya pemerintah untuk dapat melaksanakan HAM bagi setiap warga
Indonesia.
4) Penegakan Melalui Proses Pendidikan : Selain pembentukan hukum, pendidikan juga
diberikan kepada penerus generasi bangsa yang ada.