Anda di halaman 1dari 6

Tugas Terstruktur Fisiologi Hewan I

SISTEM INDERA PADA PISCES

Disusun Oleh :

Risty Febriana N. B1A017065


S iti Nurlatifah B1A017066
Anandita Berliana A. B1A017067

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2018
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pisces (ikan) adalah hewan yang hidup didalam air, mereka dapat bernafas
didalam air karena insang yang mereka miliki. Pisces dapat ditemukan di air tawar
(danau dan sungai) maupun air asin (laut dan samudra). Pisces merupakan hewan
berdarah dingin (poikiloterm), artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan
suhu air ditempat dia hidup. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling
beraneka ragam, dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 spesies di seluruh dunia.
Struktur tubuh ikan sebagian besar dibentuk oleh rangkanya, tulang penyusun
tubuhnya ada tulang rawan, dan adapula tulang sejati. Insang dan ekor yang mereka
miliki membantu mereka untuk bergerak dengan cepat di dalam air.
Indera pada Pisces yang berkembang dengan baik adalah indera penglihatan,
pembau, dan pendengaran. Indera penglihatan terletak di kedua sisi kepalanya. Pisces
dapat melihat dengan jelas di dalam air karena baik air maupun kornea ikan
membiasakan cahaya pada sudut yang sama. Indera pembau pada Pisces juga
berkembang dengan baik. Indera pembau tersebut terletak di ruang kecil tepat di depan
mata. Dengan indera itulah Pisces mencari makanan, menghindari musuh, dan
menemukan pasangan untuk kawin. Indera pendengar pada Pisces mirip dengan
telinga dalam manusia, dan tidak terlihat dari keluar karena terletak di dalam
tengkorak. Telinga ikan membantu mendeteksi bunyi, menjaga keseimbangan tubuh
ikan, dan membantu ikan merasakan perubahan kecepatan dan arah sewaktu berenang.
Ikan mempunyai indera tambahan yang disebut gurat sisi. Fungsi gurat sisi adalah
untuk mengetahui tekanan air dan dapat mendeteksi gangguan sekecil apapun di air
sekitarnya.
PEMBAHASAN

Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan
bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Sistem organ indera memerlukan
bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan indera dengan sistem saraf pusat.
Organ indera adalah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan
maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui
serabut saraf ke pusat susunan saraf. Umumnya, sistem indera yang dikenal
pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan dan peraba. Namun, yang
berkembang dengan baik pada Pisces adalah indera penglihatan, pembau, dan
pendengaran.

Ikan telah berevolusi dengan keragaman yang luar biasa dari telinga bagian
dalam dan pendengaran tambahan. Telinga bagian dalam adalah organ pendengaran
utama pada vertebrata. Biasanya, tetrapoda (amfibi, reptil, aves, mamalia)
mengembangkan selaput tipis pada permukaan tubuh secara lateral dari telinga
bagian dalam (tympana atau drum telinga) untuk mengambil perubahan tekanan
suara di udara dan mengirimkan tekanan fluktuasi atau takson ikan yang diperoleh
dengan mengembangkan tympanum di bagian luar tubuh atau telinga tengah karena
gerakan lain ada antara media (air) dan tubuh hewan. Ikan dan air memiliki
kepadatan yang sama bergerak serentak di bidang suara, oleh sebab itu, ikan tidak
dapat mendeteksi suara melalui tympanum luar yang serupa dengan tetrapoda tetapi
perlu mendeteksi suara dengan cara yang berbeda. Ikan menganalisis gerakan tubuh
mereka di bidang suara relatif terhadap struktur kalsium karbonat di organ ujung
otolith dari telinga yang memiliki inersia yang jelas lebih besar.
Menurut Ladich dan Schulz-Mirbach (2016), struktur berkapur ini (otoconia
atau orotoliths) merangsang sel-sel rambut sensorik ikan dengan respon pembelokan
ciliary bundles mereka, yang berarti ikan tidak dapat mendeteksi tekanan suara tetapi
gerakan partikel sebagai gantinya. Respon ini membatasi rentang frekuensi yang
dapat dideteksi hingga beberapa ratus hertz, membatasi intensitas suara yang
terdeteksi ke tingkat yang lebih tinggi, dan juga mendekatkan suara yang dapat
dideteksi. Fluktuasi volume ini akan menghasilkan osilasi dinding, yang kemudian
berfungsi mirip dengan tympana yang secepat mungkin mentransmisikan osilasi
mereka ke telinga bagian dalam dan meningkatkan kepekaan dalam pendengaran.
Struktur yang meningkatkan kemampuan pendengaran pada ikan dengan
mengaktifkan deteksi tekanan suara yang disebut aksesori (tambahan, perifer)
pendengaran. Struktur-struktur ini berfungsi sebagai transduser gerak
tekanan-ke-partikel pada ikan.
KESIMPULAN

Ikan tidak dapat mendeteksi suara melalui tympanum luar yang serupa
dengan tetrapoda lain, tetapi mengatur gerak tubuh mereka dengan membelokkan
ciliary bundles, yang berarti ikan tidak dapat mendeteksi tekanan suara tetapi
gerakan partikel sebagai gantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Ladich, F. & Schulz-Mirbach, T., 2016. Diversity in Fish Auditory Systems: One of
the Riddles of Sensory Biology. Frontiers in Ecology and Evolution, 4(28),
pp. 1-21.

Anda mungkin juga menyukai