d. Wibawa dan kekuasaan presiden Sukarno semakin menurun setelah upaya untuk mengadili tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak berhasil dilakukan meskipun telah dibentuk Mahkamah Militer Luar Biasa(Mahmilub).
Sidang Paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari masalah yang sedang bergejolak tak juga berhasil. Maka Presiden mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen Suharto guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk mengatasi keadaan negara yang semakin kacau dan sulit dikendalikan.
Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Lama dan dimulainya kekuasaan Orde Baru
- 23 Februari 1967 : MPRS menyelenggarakan sidang istimewa untuk mengukuhkan pengunduran diri Presiden Sukarno dan mengangkat Suharto sebagai pejabat Presiden RI. - Dengan Tap MPRS No. XXXIII/1967 MPRS mencabut kekuasaan pemerintahan negara dan menarik kembali mandat MPRS dari Presiden Sukarno. - 12 Maret 1967 Jendral Suharto dilantik sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Pada Sidang Umum bulan Maret 1968 MPRS mengangkat Jendral Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia.
- Penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.
- Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
- Menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa.
Bidang Politik
1. Melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu yang ditetapkan
2. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional 3. Pembubaran PKI dan Organisasi massanya 4. Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
- Golongan Karya
7. Kembali menjadi anggota PBB 8. Pembentukan kabinet pembangunan.
Bidang Ekonomi
1. 2. 3. Kebijakan mengutamakan pertumbuhan ekonomi. Pinjaman luar negeri. Indonesia mengubah status dari Negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras). Perkembangan Ekspor dan Investasi
Bidang Sosial
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Normalisasi hubungan dengan negara lain Gerakan wajib belajar Pembentukan Kabinet Pembangunan Meningkatnya pelayanan kesehatan Nasionalisme Pemerataan pendidikan Pers Pancasila
4.
Faktor Ekonomi
- Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, sehingga mengakibatkan krisis moneter. - Banyaknya bank yang bermasalah. - Naiknya harga sembako. - Utang luar negeri yang terus bertambah, sehingga menyebabkan menurunya kepercayaan masyarakat luar negeri terhadap pemerintah Indonesia.
Faktor Sosial
- Banyaknya pengangguran yang mendorong meningkatnya kriminalitas. - Timbulnya kerusuhan di beberapa daerah. - Demonstrasi mahasiswa Indonesia yang menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya.
Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia. Pemerintahan dilanjutkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, B.J. Habibie.