Anda di halaman 1dari 5

Biografi Ir.

Soekarno

Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni tahun 1901. Ir. Soekarno
adalah Presiden RI pertama yang dikenal sebagai tokoh proklamator bersama
Dr. Mohamad Hatta. Pada tahun 1926, beliau lulus dari Technische Hoge
School, Bandung (sekarang ITB). Pada tanggal 4 Juli 1927, Soekarno
mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) untuk mencapai kemerdekaan
Kharisma dan kecerdasan beliau membuat dirinya terkenal sebagai orator ulung
yang dapat membangkitkan semangat rakyat. Belanda merasa terancam dengan
sikap nasionalisme beliau. Pada Desember 1929, Soekarno dan tokoh PNI
lainnya ditangkap dan dipenjara. PNI sendiri dibubarkan dan berganti menjadi
Partindo. Perjuangan beliau terus berlanjut setelah dibebaskan, tetapi pada
Agustus 1933, Proklamator kemerdekaan RI ini kembali ditangkap dan
diasingkan ke Ende, Flores, lalu dipindahkan ke Bengkulu.

Soekarno dibebaskan ketika Jepang mengambil alih kekuasaan Belanda. Jepang


meminta Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas
Mansur mendirikan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) untuk kepentingan
Jepang. Namun, PUTERA justru lebih banyak berjuang untuk kepentingan
rakyat. Akibatnya, Jepang membubarkan PUTERA. Ketika posisinya dalam
Perang Asia Raya mulai terdesak pasukan Sekutu, Jepang mendirikan BPUPKI.
Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengemukakan gagasan
tentang dasar Negara yang disebut Pancasila.

Setelah BPUPKI dibubarkan, beliau diangkat menjadi ketua PPKI. Tidak lama
kemudian Jepang memanggil Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat
ke Ho Chi Minh, Vietnam, untuk menemui Jenderal Terauchi guna
membicarakan masalah kemerdekaan Indonesia. Setelah kembali ke Indonesia,
Soekarno dan Hatta diculik para pemuda yang sudah mendengar berita
kekalahan Jepang atas Sekutu dan dibawa ke Rengasdengklok. Akhirnya,
tercapai kesepakatan sehingga Soekarno-Hatta segera kembali ke Jakarta
mempersiapkan Naskah Proklamasi. Bersama Hatta, Soekarno
memproklamasikan kemerdekaan RI atas nama rakyat Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia, bukan


pemberian Jepang. Satu hari kemudian, beliau dilantik menjadi Presiden RI
yang pertama. Beliau memerintah selama 22 tahun. Soekarno meninggal saat
berusia 69 tahun dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Biografi Mohammad Hatta

Dr. Mohammad Hatta bernama asli Muhammad Athar. Beliau salah seorang
tokoh proklamator Indonesia sekaligus Wakil Presiden Pertama RI. Peran yang
besar di bidang ekonomi, khususnya koperasi membuat beliau mendapat
julukan Bapak Koperasi Indonesia. Mohammad Hatta menyelesaikan
pendidikan di Handels Hogere School (sekolah tinggi ekonomi) di Rotterdam,
Belanda, pada tahun 1932. Di Belanda, beliau menjadi Ketua Perhimpunan
Indonesia (PI), organisasi pelajar Indonesia di Belanda yang berjuang mencapai
kemerdekaan. Ketika berada di kongres internasional, beliau memperkenalkan
perjuangan Indonesia melawan Belanda. Kegiatan ini membuat beliau
ditangkap Belanda pada September 1927 karena dianggap memprovokasi rakyat
untuk memberontak.

Pada tahun 1932, Hatta kembali ke Indonesia dan membangun PNI-Baru


bersama Sutan Syahrir. Namun, akibat kegiatan politiknya tersebut, tiga tahun
kemudian beliau dibuang ke Digul, Banda Naira, dan Sukabumi. Pada masa
pendudukan Jepang, beliau dibebaskan dan ikut memimpin Pusat Tenaga
Rakyat (Putera) dan PPKI. Selama Perang Kemerdekaan, beliau pernah menjadi
perdana menteri merangkap menteri pertahanan. Pada tanggal 18 Agustus 1945,
beliau dilantik menjadi Wakil Presiden RI hingga mengundurkan diri tanggal 1
Desember 1956.

Mohammad Hatta yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Hatta adalah
penggagas politik luar negeri bebas dan aktif yang tidak berpihak kepada salah
satu blok yang ada di dunia saat itu, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Beliau
juga seorang yang sangat sederhana dan jujur. Beliau meninggal tanggal 14
Maret 1980 dan sesuai permintaannya dimakamkan di TPU (Taman
Pemakaman Umum) tanah Kusir, Jakarta, agar dapat selalu dekat dengan
rakyat.
Pejuang Pahlawan Nasional

Sore itu nilam bercakap-cakap dengan kakaknya , Siska. Dalam


percakapan itu Nilam menanyakan tentang pahlawan . Kata Kak Siska,
pahlawan itu banyak sekali. Nilam masih belum puas dengan jawaban Kak
Siska tentang pahlawan. Nilam masih ingin menanyakan tentang pahlawan
kepada ibunya. Pangeran menolong, dan pemberani. Ia tak gentar melawan
penjajah. Ia pemimpin yang berjiwa besar dan dicintai rakyatnya.
Aceh merupakan bagian dari Negara Indonesia yang terletak diujung
barat wilayah Indonesia. Rakyat Aceh sangat gigih memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Mereka bersatu padu melawan penjajah dipimpin oleh
Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan Cut Mutia. Perjuangan mereka banyak
menelan korban harta benda, bahkan nyawa. Ketika masa sekolah, Sudirman
tidak termasuk anak yang pandai, tetapi ia selalu rajin belajar. Ia hampir tidak
pernah tidak masuk sekolah.
Sudirman juga seorang anak yang rajin membantu orang tuanya. Ia juga
rajin melaksanakan sembahyang dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Pada
tahun 1925 Sudirman melanjutkan sekolahnya ke HIS (Holland Inlandsche
School) di Purwokerto. Setelah tamat, ia melanjutkan pelajarannya ke Taman
Dewasa bagian Tamat Siswa, tetapi ia hanya dua tahun belajar di Taman Siswa.
Kemudian ia pindah ke Wiworo Tomo.
Di sekolah ini Sudirman memperoleh beberapa mata pelajaran baru,
seperti: bahasa Idonesia, bahasa inggris, sejarah dunia, dan agama. Pelajaran
sejarah dunia membangkitkan kesadaran Sudirman akan nasib bangsanya yang
menderita. Pada bulan Oktober 1943 pemerintah Jepang mengumumkan
pembentukan tentara Peta (Pembela Tanah Air). Banyak pemuda Indonesia
yang memasuki anggota Peta.
Komandan-Komandan tentara Peta dipilih dari para pemuda Indonesia
sendiri. Pemuda itu dilatih oleh tentara Jepang. Secara diam-diam Inggris
mundur ke Ambarawa. Mereka di kejar oleh pasukan Kolonel Sudirman.
Terjadilah pertempuran hebat di Ambarawa. Tentara Inggris tidak mampu
menghadapi tentara kita sehingga akhirnya mereka mengundurkan diri ke
Semarang.
Kemenangan yang diperoleh pasukan Sudirman di Ambarawa itu
membuat namanya menjadi harum. Atas jasa-jasanya, pemerintah mengangkat
Sudirman menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan
pangkatnya dinaikkan menjadi jenderal. Peristiwa ini terjadi setelah tanggal 18
Desember 1945.
Aku belum lahir ketika kau berjuang merebut kemerdekaan. Aku
kemudian tahu dari cerita dan buku sejarah Betapa kau pertaruhkan semua
milikmu harta-raga-dan-nyawa. Pahlawanku… hari ini kuusap lembut batu
nisanmu. Kutaburkan bunga tanda kasihku. Kukirimkan doa-doa tulusku.
Pahlawanku… lelap dan damailah dalam tidur panjangmu!.
Pahlawan adalah orang yang berjasa terhadap nusa dan bangsa. Setiap
tanggal 10 November sekolahku memperingati hari pahlawan. Tujuannya untuk
mengenang dan menghargai jasa-jasa mereka terhadap ibu Pertiwi tercinta ini.
Pepatah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat
menghargai jasa para pahlawannya. Banyak sekali pahlawan nasional kita, salah
satunya pangeran Diponegoro.
Itu baru beberapa dari pahlawan-pahlawan yang telah berkorban ketika
waktu berperang. Ada beberapa pahlawan yang mengharumkan nama Indonesia
dengan prestasinya.
Seperti saat aku membaca sebuah majalah, didalam ajalah itu diceritakan
bahwa Alan dan Susi berhasil merebut medali emas Olimpiade Barcelona,
Spanyol, tahun 1992. Medali emas diperoleh lewat cabang olahraga bulu
tangkis. Alan menjadi juara tunggal putra dan Susi menjadi juara tunggal putri.
Medali emas adalah impian setiap bangsa akan ikut dalam Olimpiade.
Indonesia telah beberapa kali ikut Olimpiade, namun belum berhasil merebut
medali emas. Prestasi terbaik Indonesia sebelumnya adalah Olimpiade Seou,
Korea Selatan. Tahun 1998. Kala itu, Indonesia meraih pedali perak lewat
cabang olahraga panahan. Baru dalam Olimpiade di Barcelona tahun 1992,
Indonesia dapat meraih medali emas.
Karena Alan dan Susi menjadi orang pertama yang berhasil merebut
medali emas, wajarlah ia di sambut secara istimewa. Semua orang Indonesia
bangsa dan bahagia. Kebanggaan itu misalnya terlihat dalam bentuk pemberian
hadiah. Para pengusaha kaya mengumpulkan uang untuk hadiah. Alan dan Susi
masing-masing menerima uang saku satu miliyar.

Anda mungkin juga menyukai