Anda di halaman 1dari 7

Sejarah

KD 3.2
Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional
dan daerah dalam mempertahankan keutuhan Negara dan
Bangsa Indonesia

Oleh : Najwa XII MIPA 2


Pembimbing : bu Cut Adian

SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh


1. Bung Tomo
Sutomo (3 Oktober 1920 – 7 Oktober 1981) atau lebih dikenal dengan sapaan akrab Bung Tomo
adalah pahlawan nasional Indonesia yang terkenal karena peranannya dalam Pertempuran 10
November 1945. Pasca Proklamasi Kemerdekaan Bung Tomo berhasil mengajak rakyat
Surabaya untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari
serangan pasukan Sekutu dan NICA. Kedekatan dengan rakyat inilah yang membuat
Bung Tomo populer. Bung Tomo mempunyai cara yang
berbeda dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Surabaya .

Sutomo muda lebih banyak berkecimpung dalam bidang kewartawanan. Ia antaranya menjadi
jurnalis lepas untuk harian Soeara Oemoem, harian berbahasa Jawa Ekspres, mingguan Pembela
Rakyat, dan majalah Poestaka Timoer. Baru setelah ia mulai bergabung dengan sejumlah
kelompok politik dan sosial.

Pada 1944, ia terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru dan pengurus Pemuda Republik
Indonesia di Surabaya.yang disponsori Jepang. Bisa dibilang, inilah titik awal keterlibatannya
dalam Pertempuran 10 November. Dengan posisinya itu, ia bisa mendapatkan akses radio yang
lantas berperan besar untuk menyiarkan orasi-orasinya yang membakar semangat rakyat untuk
berjuang mempertahankan Indonesia. Terlebih, sejak 12 Oktober 1945 Bung Tomo juga
memimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya. Meskipun pada akhirnya
pihak Indonesia kalah dalam pertempuran 10 November 1945, namun rakyat Surabaya
dianggap berhasil memukul mundur pasukan Inggris untuk sementara waktu dan kejadian ini
dicatat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Pada 7 Oktober 1981, Sutomo meninggal dunia di Padang Arafah saat sedang menunaikan
ibadah haji. Berbeda dengan tradisi memakamkan jemaah haji yang meninggal di tanah suci,
jenazah Bung Tomo dibawa pulang ke tanah air. Sesuai wasiatnya, Bung Tomo tidak
dimakamkan di taman makam pahlawan, melainkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel
Surabaya. Bung Tomo resmi dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional pada peringatan Hari
Pahlawan tahun 2008 di Istana Merdeka.

Nilai- nilai yang dapat kita contoh dari perjuangan Bung Tomo seperti:

- gigih dan konsisten dalam berjuang


- Pendidikan menjadi instrument dan bekal dalam perjuangan
- Heroik dan patriotic

2. Sutan Syahrir
Sutan Syahrir, 5 Maret 1909 – 9 April 1966) adalah seorang intelektual, perintis, dan
revolusioner kemerdekaan Indonesia . Sutan Syahrir merupakan pahlawan nasional Indonesia
yang dikenal sebagai orang yang mengorganisasi kemerdekaan Indonesia.

Sementara Soekarno dan Hatta menjalin kerja sama dengan Jepang, Sjahrir membangun
jaringan gerakan bawah tanah anti-fasis. Sjahrir yakin Jepang tak mungkin memenangkan
perang. Oleh karena itu, kaum pergerakan mesti menyiapkan diri untuk merebut kemerdekaan
di saat yang tepat. Simpul-simpul jaringan gerakan bawah tanah kelompok Syahrir adalah
kader-kader PNI Baru yang tetap meneruskan pergerakan dan kader-kader muda yakni para
mahasiswa progresif.

Situasi objektif itu pun makin terang ketika Jepang makin terdesak oleh pasukan Sekutu. Sjahrir
mengetahui perkembangan Perang Dunia dengan cara sembunyi-sembunyi mendengarkan
berita dari stasiun radio luar negeri. Kala itu, semua radio tak bisa menangkap berita luar negeri
karena disegel oleh Jepang. Berita-berita tersebut kemudian ia sampaikan ke Hatta. Sembari
itu, Sjahrir menyiapkan gerakan bawah tanah untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.

Sjahrir yang didukung para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan
kemerdekaan pada 15 Agustus karena Jepang sudah menyerah. Sjahrir siap dengan massa
gerakan bawah tanah untuk melancarkan aksi perebutan kekuasaan sebagai simbol dukungan
rakyat. Soekarno dan Hatta yang belum mengetahui berita menyerahnya Jepang, tidak
merespon secara positif. Mereka menunggu keterangan dari pihak Jepang yang ada di
Indonesia, dan proklamasi itu mesti sesuai prosedur lewat keputusan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh Jepang. Sesuai rencana PPKI, kemerdekaan
akan diproklamasikan pada 24 September 1945. Sikap Soekarno dan Hatta tersebut
mengecewakan para pemuda, sebab sikap itu berisiko kemerdekaan RI dinilai sebagai hadiah
Jepang dan RI adalah buatan Jepang. Guna mendesak lebih keras, para pemuda pun menculik
Soekarno dan Hatta pada 16 Agustus. Akhirnya, Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan RI pada 17 Agustus.

Setelah kemerdekaan , masih banya lagi jasa-jasa dan karya-karya yang suda dibuat oleh sutan
syahrir untuk bangsa Indonesia . Sjahrir akhirnya meninggal di Swiss pada tanggal 9 April 1966.

nilai karakter yang dapat dicontoh pada tokoh Sutan Sjahrir, diantaranya: (1) Patriotisme; (2)
Cinta tanah air; (3) Rela berkorban; (4) Nasionalisme (5) Peduli Sosial.

3. Soedirman
Sudirman;( 24 Januari 1916 – 29 Januari 1950) adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada
masa Revolusi Nasional Indonesia.

Beberapa peran jenderal Sudirman untuk Indonesia :


1.Pada tanggal 23 Agustus 1949, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat
(BKR), Sudirman diangkat menjadi ketua BKR untuk wilayah Banyumas.

2. Tanggal 12 Desember 1945, Kolonel Sudirman memimpin TKR (Tentara Keamanan


Rakyat) mengusir sekutu dari Ambarawa dalam mempertahankan kemerdekaan
Indonesia dari pengaruh sekutu.

3. Pada awal proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sudirman memimpin pasukan PETA


(Pembela Tanah Air) dalam merebut senjata dari tentara Jepang yang ada di Indonesia.

dan masih banyak lagi peran besar yang dilakukan jenderal Sudirman untuk bangsa
Indonesia. Akhirnya jenderal Sudirman wafat pada 29 Januari 1950, Kematian
Soedirman menjadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Bendera setengah tiang
dikibarkan dan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan prosesi upacara
pemakaman. Soedirman ditampilkan dalam uang kertas rupiah keluaran 1968, dan
namanya diabadikan menjadi nama sejumlah jalan, universitas, museum, dan
monumen. Pada tanggal 10 Desember 1964, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia.

Yang bisa kita teladani dari perjuangan Jenderal Sudirman adalah:


- Semangat patriotisme Jenderal Sudirman pada bangsa dan negara Indonesia yang
besar.
- Jiwa nasionalis atau cinta tanah air yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya.
- Rela berjuang demi bangsa dan negaranya sebab ingin berdaulat penuh.
- Semangat berkorban demi kemerdekaan Republik Indonesia.
- Tak pantang menyerah meski dengan senjata seadanya.
- Bersatu dan bergabung dengan rakyat demi mewujudkan kemerdekaan RI.
- Sikap teguh yang tidak rela bangsa dan negaranya dijajah bangsa lain.

4. Ki Hadjar Dewantara

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara adalah
pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi
para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun
orang-orang Belanda.

Ki Hadjar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas
Soewardi Soeryaningrat. Ki Hajar Dewantara dibesarkan di lingkungan keluarga kraton
Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu pelajar Indonesia yang memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Dia adalah salah satu pendiri oganisasi Indische Partij. Beliau adalah
tokoh nasionalis yang memperjuangkan bangsa Indonesia di bidang Pendidikan.
Peran Ki Hajar Dewantara dalam memajukan pendidikan Indonesia adalah:

1. Membuat semboyan Tut Wuri Handayani dalam dunia Pendidikan.


2. Membuat Tujuan Pendidikan
3. Mendirikan sekolah Taman Siswa.
4. Membuat berbagai karya tulis di Bidang Pendidikan.
5. Menciptakan teori Trikon dalam metode pengajaran dan penyampaian di dunia
Pendidikan.
6. Menciptakan Trisentra Pendidikan, menjelaskan kriteria tempat dalam mengajar
pendidikan.
7. Mendorong semanga Anti Kolonial

Dan masih banyak lagi.

Ki Hajar Dewantara memiliki nilai keteladanan yang dapat kita contoh diantaranya
sederhana, pantang menyerah, tanggung jawab, berani, rela berkorban, religius,
mandiri, gotong royong, nasionalis, integritas.

5. Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien( Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908
dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari
Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.

Ayah dan suaminya merupakan pejuang kemerdekaan. Ketika Belanda menduduki tanah
kelahirannya, beliau mengungsi dan berpisah dengan ayah dan suaminya. Perpisahan ini
menjadi akhir pertemuan beliau dengan suami tercintanya. Teuku Ibrahim Lamnga, suaminya,
gugur dalam pertempuran dengan Belanda di Gletarum, Juni 1878.

Cut Nyak Dien tidak menerima penghinaan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda yang
pada awalnya menyerang Aceh dan membinasakan tempat ibadah. Kemarahannya terhadap
Belanda semakin menjadi saat suami pertamanya, Teuku Cek Ibrahim Lamnga, gugur dalam
perang.

Selang 2 tahun setelah kematian suaminya, beliau menikah lagi dengan salah seorang pejuang
hebat bernama Teuku Umar. Cut Nyak Dien dilamar pejuang Aceh bernama Teuku Umar.
Bersama suami keduanya ini, Cut Nyak Dien semakin bersemangat untuk mengusir penjajah
Belanda. Guna mempertahankan wilayah dan kemerdekaan, Cut Nyak Dien tak gentar maju
berperang melawan Belanda yang memiliki persenjataan canggih.

Namun sayang, kisah tragis yang pernah dialaminya kembali terulang. Teuku Umar gugur dalam
pertempuran di Meulaboh pada 11 Februari 1899. Setelah suaminya Teuku Umar meninggal,
Cut Nyak Dien meneruskan perjuangannya sendirian. Namun, ia tak gusar. Tak kalah mental
meski ditinggal suami tercinta yang gugur di medan perang. Cut Nyak Dien terus melakukan
gempuran terhadap markas-markas Belanda bersama para pengikutnya.

Cut Nyak Dien menjadi orang yang paling dicari oleh Belanda untuk dibunuh karena
perjuangannya mengancam keberadaan dan kelangsungan pemerintah kolonial Belanda di
bumi Serambi Mekkah. Namun, perjuangan Cut Nyak Dien dikhianati oleh anak buahnya, Pang
Lot, yang memberi tahu Belanda tempat persembunyian Cut Nyak Dien.

Cut Nyak Dien yang ketika itu telah tua dan buta karena matanya mengalami kerabunan akut,
tidak bisa menghindar lebih jauh dari serangan Belanda yang tiba-tiba. Ia akhirnya ditangkap
dan dibawa ke Banda Aceh. Kemudian, diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Perjuangan Cut
Nyak Dien mesti terhenti karena ia ditahan di Sumedang.

Di dalam tahanan, ia dijuluki sebagai Ibu Perbu sebab Cut Nyak Dien begitu paham dengan
ajaran agama. Seorang ulama bernama Ilyas yang juga ditahan memberinya julukan tersebut.

Pada 6 November 1906, perjuangan Cut Nyak Dien benar-benar berakhir dengan
kepulangannya kepada Sang Pencipta. Ia dimakamkan di Sumedang dan makamnya baru
ditemukan pada 1959 atas perintah gubernur Aceh bernama Ali Hasan.

Berkat semangat pantang menyerahnya, beliau dinobatkan sebagai pahlawan nasional dengan
SK Presiden RI No. 106 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964.

Perjuangan Cut Nyak Dien tak berhenti dengan kematiannya. Perjuangan pahlawan bangsa ini
akan terus tumbuh, hidup, dan abadi, dalam jiwa bangsa Indonesia, khususnya rakyat Aceh.

Nilai nilai perjuangan yang dapat kita contoh dari cut nyak dhien, diantaranya:

• Cerdas dalam menggunakan strategi perang.


• Mahir dalam agama karena mampu menghafal Al Qur'an.
• Memiliki keberanian dan ketegasan melawan penjajah.
• Disiplin tinggi.
• Kecintaan pada tanah air.
• Kesetiaan pada tanah dimana dia dilahirkan yakni Aceh.
• Memiliki daya juang.

inilah beberapa peran dan nilai-nilai perjuangan dari pahlawan Indonesia.Masih


sangat banyak pahlawan daerah maupun nasional di Indonesia yang sudah sangat
berjasa dalam mempertahankan bangsa ini. Sepatutnya kita harus terus
mempelajari dan menghormati pahlawan-pahlawan kita serta menerapkan nilai
nilai perjuangan mereka di kehidupan sehari hari kita .
Beberapa kutipan dari pahlawan Indonesia

"Untuk mencapai sesuatu, harus diperjuangkan dulu. Seperti mengambil buah kelapa, dan tidak
menunggu saja seperti jatuh durian yang telah masak.” – Mohammad Natsir

"Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang."- Cut
Nyak Dhien

"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan
pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki."- Bung Hatta

"Lawan sastra ngesti mulya (Dengan ilmu kita menuju kemuliaan)" – Ki Hadjar Dewantara

"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat
menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."- R.A Kartini

“Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar. Keberhasilan adalah kepunyaan mereka yang
senantiasa berusaha” – B.J. Habibie

“Habis gelap terbitlah terang” – R. A. Kartini

Anda mungkin juga menyukai