Sukarni Kartodiwirjo lahir pada Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916. Tokoh
Sukarni Kartodiwirjo sangat lekat dengan peristiwa Rengasdengklok. Waktu itu
pada masa penjajahan Jepang dan terdengar kekalahan Jepang. Sukarni dan
kelompok pemuda lainnya mendesak Soekarno dan Hatta, namun ditolak.
Akhirnya terjadi perdebatan yang sengit yang berakhir dengan penculikan
kedua tokoh tersebut.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan, Sukarni beserta
kelompoknya saling bahu-membahu untuk meneruskan berita penting ini ke
semua masyarakat Indonesia. Lalu terbentuklah organisasi Comite Van Aksi,
semacam panitia gerak cepat. Organisasi tersebut terbentuk pada 18 Agustus
1945.
Tugasnya adalah menyebarkan kabar berita kemerdekaan ke seluruh penjuru
Indonesia. Khusus untuk para pemudanya dibentuk API (Angkatan Pemuda
Indonesia) dan untuk buruh BBI (Barisan Buruh Indonesia).
Nama sutan syahrir, lahir pada padang panjang, sumatera barat, tanggal 5
maret 1909. Sutan Syahrir membangun jaringan gerakan bawah tanah anti-fasis
(gerakan radikal ideologi nasional) saat kependudukan Jepang di Indonesia.
Pada saat itu, Sutan Syahrir mengetahui perkembangan Perang Dunia secara
diam-diam dengan cara mendengarkan berita di stasiun radio luar negeri. Berita
yang didengarkan oleh Sutan Syahrir kepada Mohammad Hatta. Pada saat itu,
Sutan Syahrir dengan didukung oleh para pemuda lainnya untuk mendesak
Soekarno dan Mohammad Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 15 Agustus 1945.
Akhirnya, Soekarno dan Mohammad Hatta diasingkan oleh para pemuda
ke Rengasdengklok dengan tujuan agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Setelah
didesak oleh para pemuda, Soekarno dan Mohammad Hatta pun setuju
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.