Drs.Moh.Hatta
Drs. H. Mohammad Hatta atau populer disebut sebagai Bung Hatta, adalah pejuang, negarawan, dan juga
Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Bung Hatta adalah teman seperjuangan Bung Karno. Bung Hatta
memiliki beberapa peran dalam Perjuangan dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Drs. Moh. HattaMerupakan salah satu tokoh penting dalam peristiwa sekitar proklamosi ua menjadi
seorang pemimpin dan ketua perhimpunan Indonesia di negeri Belanda, setelah di tanah air ia aktif di PNI
bersama Sukarno. Setelah PNI dibubarkan, Htta aktif lagi di PNI baru.Pada masa pendudukan Jepang, ia
menjadi salah seorang pemimpin Putera,menjadi anggota BPUPKI dan wakil ketua PPKI. Saat menjabat
sebagai wakil PPKI, Moh Hatta dan Sukarno menjadi dwi tunggal yang sulit dipisahkan.
Bersama Bungkarno, ia juga pergi menghadap Terauchi di Saigon. Setelah pulang ia menjadi salah satu
tokoh sentral yang terus di desak oleh para pemuda agar bersama soekarno bersedia menyatakan
proklamasi kemerdekaan indonesia secepatnya.
Saat-saat mendekati Proklamasi pada 22 Juni 1945, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) membentuk panitia kecil yang disebut Panitia Sembilan dengan tugas mengolah usul
dan konsep para anggota mengenai dasar negara Indonesia. Panitia kecil itu beranggotakan 9 orang dan
diketuai oleh Ir. Soekarno. Anggota lainnya Bung Hatta, Mohammad Yamin, Achmad Soebardjo, A.A.
Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Tjokrosujoso.
Kemudian pada 9 Agustus 1945, Bung Hatta bersama Bung Karno dan Radjiman Wedyodiningrat
diundang ke Dalat (Vietnam) untuk dilantik sebagai Ketua dan Wakil Ketua Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan menyiapkan
pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada Indonesia. Pelantikan dilakukan secara langsung oleh
Panglima Asia Tenggara Jenderal Terauchi.
Sama seperti sebelumnya,
Pada 16 Agustus 1945, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok hari dimana Bung Karno bersama Bung
Hatta diculik
Penculikan ini dilakukan oleh kalangan pemuda, dalam rangka mempercepat tanggal proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
Kemudian di hari esoknya tepat tanggal 17 agustus ,di hari jumat itu tahun 1945 jam 10.00 pagi ,jalan
pegangsaan timur no 56 berkediaman di rumah Syekh Faradj Martak ,ia bersaka soekarno
memproklamasikan kemerdekaan indonesia dalam hal ini
Moh.hatta melibatkan diri secara langsung dan ikut andil dalam perumusan teks proklamasi.ia juga
menandatangani teks proklamasi.pada peristiwa detik detik proklamasi,moh.Hatta tampil sebagai tokoh nomor
dua dan mendampingi bung karno dalam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan indonesia.Oleh karena
itu,ia juga di kenal sebagai pahlawan proklamator
Kemudian ia wafat pada tanggal 14 Maret 1980,dan di makamkan di pemakaman umum Tanah Kusir Jakarta
Sayuti Melik
Mohamad Ibnu Sayuti atau yang lebih dikenal sebagai Sayuti Melik (lahir di Sleman, Yogyakarta, 22
November 1908 – meninggal di Jakarta, 27 Februari 1989 pada umur 80 tahun), dicatat dalam sejarah
Indonesia sebagai pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Sayuti Melik adalah salah satu tokoh penting dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Ia dikenal luas sebagai
sosok yang berjasa mengetik naskah proklamasi hasil susunan golongan tua speerti Hatta, Sukarno dan Ahmad
Subardjo. Sebenarnya, peran Sayuti Melik lebih dari sekedar 'tukang ketik' sebab ia adalah perwakilan dari
golongan muda yang dipercaya mengawal jalannya proses perumusan proklamasi.
Sejak muda sayuti melik sudah aktif dalam gerakan poltik dan jurnalisti,Tahun 1942 menjadi pemimpin
redaksi surat kabar Sinar Baru semarang.
Dalam pengetikan naskah proklamasi ada ketegagan isi teks tersebut antara gol tua dan muda,atas dasar ini lah
Sayuti Melik merupakan sosok yang memberi gagasan agar teks proklamasi yang ditolak para pemuda diubah
pada bagian ‘wakil-wakil bangsa Indonesia’ dan menjadi ‘atas nama bangsa Indonesia’. Gagasan ini berhasil
meredakan ketegangan antara golongan pemuda dan golongan tua. Kala itu.