INDONESIA
1. Ir Soekarno
Ir. Soekarno atau akrab juga disapa Bung Karno adalah Presiden
pertama Republik Indonesia yang lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya.
Grameds pasti sudah tidak asing dengan pahlawan nasional kita yang satu
ini. Sang proklamator ini memiliki peran yang sangat penting bagi
kemerdekaan Indonesia bahkan jauh sebelum Indonesia Merdeka.
Soekarno sudah berjuang sejak usianya baru 14 tahun dengan bergabung
dalam organisasi kepemudaan Jong Java saat sekolah di Hogere Burger
School (HBS) Surabaya.
Mohammad Hatta atau akrab juga disapa Bung Hatta adalah wakil
presiden Indonesia pertama kali yang memiliki peran penting dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sang proklamator ini lahir di Bukittinggi
pada 12 Agustus 1902. Bung Hatta merupakan negarawan intelektual yang
mendampingi Ir. Soekarno memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari
jajahan Belanda. Ia dikenal sebagai aktivis dan organisatoris saat bersekolah di
Belanda.
Sutomo atau akrab juga disapa Bung Tomo adalah pahlawan nasional
yang lahir pada 3 Oktober 1920 di Surabaya dan tumbuh di dalam keluarga
yang sangat menghargai pendidikan. Bung Tomo berperan penting dalam
pertempuran di Surabaya 10 November 1945 yang kemudian sekarang kita
peringati sebagai hari pahlawan. Semboyan Bung Tomo yang paling populer
sampai saat ini adalah “Merdeka atau Mati” menjadi semangat bangsa hingga
saat ini.
Bung Tomo merupakan seorang jurnalis asal Surabaya yang berani dan
kritis dengan kepiawaiannya dalam berbahasa dan kecemerlangan gagasannya.
Dari ia berusia 18 hingga 25 tahun ia sudah terlibat di berbagai media, yakni
Ekspres dan Berita Antara.
4. Martha Christina Tiahahu
Ia pun meninggal dunia setelah menolak makan dan jatuh sakit ketika
kapal Belanda yang menangkap ingin membawanya ke Jawa. Martha Christina
Tiahahu adalah pahlawan nasional wanita termuda dari jajaran tokoh yang
lainnya.
5. Pangeran Diponegoro
Perang Jawa ini jadi corak sejarah sendri bagi bangsa Indonesia atas
perjuangannya untuk melawan penjajah. Saat perang ini, Pangeran Diponegoro
mengumandangkan perjuangan untuk melawan kaum kafir. Seruan Pangeran
Diponegoro ini sangatlah berpengaruh bahkan hingga wilayah Kedu dan
Pacitan. Dari sinilah ia mulai mempengaruhi pejuang-pejuang bangsa dari
berbagai daerah, seperti daerah Gagatan. Pangeran Diponegoro dalam keluarga
tumbuh sebagai sosok yang tertarik dengan keagamaan dan rakyat jelata.