Anda di halaman 1dari 12

PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Soekarno

Soekarno adalah salah satu tokoh paling penting dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 1927,
Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
dari penjajahan Belanda hingga ia diasingkan.
Hingga pada 1945, Soekarno bersama Hatta memanfaatkan situasi untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Setelah merdeka, Soekarno menjadi presiden pertama Republik
Indonesia selama 22 tahun.

Mohammad Hatta

Akrab disebut Bung Hatta, tokoh ekonom kelahiran Bukittinggi ini berani memproklamasikan
kemerdekaan bersama Soekarno pada 1945. Kemudian sebagai Wakil Presiden Indonesia
pertama selama 11 tahun.

Sukarni Kartodiwirjo
Sukarni berperan penting karena yang mendesak melakukan proklamasi pada 17 Agustus 1945.
Ia juga yang mengusulkan agar naskah proklamasi dituliskan atas nama bangsa Indonesia dan
ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.

Achmad Soebardjo

Soebardjo aktif dalam pergerakan nasional Indonesia melalui partai politik. Setelah Indonesia
merdeka, Soebardjo diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama.
Dikenal sebagai diplomat ulung, pahlawan kemerdekaan ini juga berhasil memperjuangkan
pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh negara-negara lain.

Sayuti Melik
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Sayuti Melik berperan mengetik naskah proklamasi yang telah
ditulis oleh Soekarno dan Hatta. Pahlawan kemerdekaan ini juga mengusulkan agar naskah
proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.

Sebagai jurnalis, ia juga membantu menyebarkan berita proklamasi ke seluruh Indonesia.


Setelah Indonesia merdeka, Sayuti Melik diangkat menjadi Menteri Penerangan Indonesia yang
pertama selama 2 tahun.
Agus Salim

Dikenal sebagai diplomat ulung, Agus Salim hingga dijuluki sebagai The Grand Old Man. Ia
berani memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia saat menjadi anggota badan legislatif yang
dibentuk oleh Belanda.

Agus Salim ikut andil dalam perumusan teks proklamasi. Setelah merdeka, pahlawan
kemerdekaan ini diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama.

Raden Ajeng Kartini


Pahlawan kemerdekaan ini dikenal karena memperjuangkan kesetaraan wanita Indonesia.
Sejumlah pemikirannya yang progresif terangkum dalam buku "Habis Gelap Terbitlah Terang"
yang terbit tahun 1922.

Cut Nyak Dien

Istri Teuku Umar ini tersohor lewat sepak terjangnya memimpin pasukan Aceh untuk melawan
Belanda selama bertahun-tahun. Cut Nyak Dien ditangkap Belanda dan meninggal dalam
pengasingan pada tahun 1908.

Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro memimpin Perang Diponegoro melawan Belanda. Perang ini berlangsung
selama lima tahun dan berhasil membuat Belanda kewalahan. Sayang ia tertangkap dan
diasingkan hingga meninggal di Manado pada 1855.

Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin adalah sultan ke-16 Kesultanan Gowa yang memerintah dari tahun 1653
hingga 1669. Ia memilih memerangi Belanda daripada menyerahkan monopoli perdagangan
rempah-rempah.

Fatmawati
Fatmawati adalah istri pertama Soekarno yang merupakan ibu dari lima anaknya. Ia sangat
mendukung perjuangan Soekarno dengan menjahit bendera merah putih yang pertama kali
dikibarkan di Indonesia.

Dr. Cipto Mangunkusumo

Dr. Cipto Mangunkusumo pahlawan kemerdekaan yang berjuang di jalur medis dengan
memberikan pengobatan gratis dan berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Sempat
diasingkan, ia terus berjuang untuk kemerdekaan.

Frans Kaisiepo
Pada tahun 1945, Kaisiepo bersama dengan para pemuda Papua lainnya mendirikan Partai
Nasional Indonesia (PNI) cabang Papua. Tujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua
dari Belanda.

Dr. Soetomo

Pada tahun 1908, Soetomo bersama dengan para pemuda Indonesia lainnya mendirikan Budi
Utomo. Tujuan utamanya adalah memajukan pendidikan dan kebudayaan serta
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dewi Sartika

Dewi Sartika merupakan pejuang pendidikan Indonesia yang mendirikan sekolah untuk
perempuan pada 1904. Keberhasilan itu menginspirasi gerakan mendirikan sekolah serupa di
berbagai daerah.

Ki Hajar Dewantara
Pahlawan kemerdekaan Indonesia yang tak boleh dilupakan adalah Ki Hajar Dewantara.
Perjuangannya melalui pendidikan dengan mendirikan Taman Siswa tahun 1912 terasa
dampaknya hingga sekarang.

Taman Siswa menjadi Sekolah pertama di Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar dan yang tidak memungut biaya sekolah.

Jenderal Soedirman

Soedirman merupakan Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) pertama yang
memimpin perjuangan rakyat Indonesia. Ia melakukan gerilya ke berbagai daerah untuk
memobilisasi rakyat Indonesia melawan Belanda.

Gubernur Soerjo
Dikenal sebagai pahlawan kemerdekaan yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur pertama.
Ia adalah pencetus pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dan terus mempertahankan
kemerdekaan hingga gugur pada tahun 1948.

H.O.S Tjokroaminoto

Tjokroaminoto mendirikan organisasi Sarekat Islam dan memiliki peran besar dengan menjadi
guru dari para pemimpin besar di Indonesia, salah satunya adalah Soekarno.

Sutan Syahrir

Sutan Syahrir dikenal melalui intelektualitasnya yang tinggi sebagai sosok kritis yang anti-fasis
imperialisme Jepang. Ia adalah Perdana Menteri pertama di Indonesia yang aktif di jalur
perundingan internasional serta ikut menggagas Sumpah Pemuda.
Bung Tomo

Pahlawan kemerdekaan yang jasa besarnya tak boleh diabaikan adalah Bung Tomo. Lewat
pidatonya, rakyat terbakar semangatnya dalam Pertempuran 10 November di Surabaya untuk
mempertahankan kemerdekaan.

Adam Malik

Adam Malik adalah seorang diplomat, politikus, dan jurnalis yang pernah memegang banyak
posisi penting di awal kemerdekaan. Diantaranya pernah menjadi wakil presiden, menteri luar
negeri dan wakil perdana menteri.

Mohammad Natsir
Peran Mohammad Natsir di awal kemerdekaan menjadi penting. Sebab ia pernah menjabat
Perdana Menteri yang memperjuangkan nilai NKRI. Selain itu juga sebagai presiden Liga
Muslim Dunia dan ketua Dewan Masjid se-Dunia.

Mohammad Yamin

Mohammad Yamin berperan besar menggunakan intelektualitasnya. Ia terlibat dalam


penyusunan UUD 1945 dan merumuskan Sumpah Pemuda. Selain itu merumuskan kelima sila
Pancasila.

Sultan Hamengkubuwono IX
Sebagai penguasa Yogyakarta, Sri Sultan ke-9 ini memiliki peran sangat besar karena langsung
menyatakan bergabung menjadi bagian Indonesia. Fasilitas dan peran politiknya untuk
mempertahankan kemerdekaan sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai