Anda di halaman 1dari 20

Ahmad Yani

Pahlawan nasional yang pertama kita bahas adalah Jendral Ahmad Yani. Beliau lahir pada
tanggal 19 Juni 1922 di Jenar, Purworejo, Jawa Tengah. Beliau mengawali karir militernya
dengan pangkat Sersan dengan mengikuti pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di
Malang dan secara lebih intensif di Bogor.
Torehan prestasi telah diraihnya di masa perang kemerdekaan. Ahmad Yani berhasil menyita
senjata Jepang di Magelang. Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, Dia
diangkat menjadi Komandan TKR Purwokerto. Ia memimpin/mengkomandoi
penumpasan pemberontakan PRRI. Pada tahun 1962, Jenderal Ahmad Yani diangkat
menjadi Panglima Angkatan Darat.
Ahmad Yani gugur sebagai pahlawan Revolusi, setelah ditembak di depan kamar tidurnya
pada tanggal 1 Oktober 1965 . Jenazahnya kemudian ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta
Timur bersama dengan jasad 6 perwira lainnya.
Jendral Soedirman

Jendral Soedirman tercatat sebagai Panglima tentara sekaligus Jendral Republik Indonesia
pertama termuda yang ada dalam sejarah. Menginjak usia yang ke 31, dia sudah bergabung
dengan para pahlawan kemerdekaan untuk berjuang melawan para penjajah Belanda dan
Jepang.
Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien lahir di Lampadag, kerajaan Aceh pada tahun 1984 dan merupakan pahlawan
wanita yang memiliki semangat juang tinggi dalam melawan penjajah.
Beliau memiliki suami bernama Teuku Umar dan juga sebagai pahlawan nasional yang gugur
di medan perang pada tahun 1899 sedangkan Cut Nyak Dhien wafat pada tanggal 6
November 1908.
Idham Chalid

Dr. KH. Idham Chalid merupakan salah satu politisi yang berpengaruh pada massanya,
dimana beliau pernah menjabat Wakil Perdana Menteri Indonesia dan juga pernah menjabat
sebagai ketua MPR dan DPR.
Tepatnya pada tanggal 19 Desember 2016, sebagai penghargaan atas jasa beliau bagi negara.
Pemerintah Republik Indonesia mengabadikan beliau dalam uang kertas pecahan Rp. 5000.
KH. Hasyim Asyari

Kyai Haji Mohammad Hasyim Asyarie adalah pahlawan nasional yang mendirikan organisasi
massa islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama.
Beliau dilahirkan pada tanggal 10 April 1875 atau menurut penanggalan arab pada tanggal 24
Dzulqaidah 1287H di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal pada
tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta.
Ki Hajar Dewantara atau nama sebelumnya Raden Mas Soewardi Soerjaningrat diganti sejak
tahun 1922. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia sekaligus sebagai seorang aktivis
pergerakan kemerdekaan Indonesia, politisi dan juga seorang pelopor dalam bidang
pendidikan kaum pribumi di masa penjajahan belanda.
Beliau mendirikan Perguruan Tinggi Taman Siswa di Yogyakarta yang merupakan lembaga
pendidikan yang memberikan kesempatan pada masyarakat pribumi untuk mendapatkan hak
pendidikan seperti halnya para bangsawan dan orang-orang belanda.
Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis adalah salah satu pahlawan nasional sekaligus
sebagai pendiri organisasi islam yaitu Muhammadiyah.
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 dan beliau mengadakan
pembaharuan dalam berfikir berdasarkan ajaran agama islam, mengajak umat islam kembali
sesuai tuntunan Al-Quran dan Hadist.
Beliau sudah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi organisai ini
bersifat sosial dan bergerak dalam bidang pendidikan.
Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika adalah salah satu pahlawan kemerdekaan wanita Indonesia. Pendidikan
yang diterimanya sebagai keturunan ningrat menginspirasi Raden Dewi Sartika untuk
memperjuangkan hak pendidikan kepada rakyat pribumi dengan membangun sekolah khusus
wanita.
Sutan Sjahrir

Sutan Sjahrir merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dikenal karena jasanya
dalam mengorganisasi kemerdekaan Indonesia.
Bersama dengan Bung Karno dan Bung Hatta, ketiganya disebut dengan triumvirat
kemerdekaan republik. Pada awal berdirinya republik, Sjahrir juga sempat menjabat sebagai
perdana menteri.
Pangeran Antasari

Salah satu Pahlawan nasional Indonesia yang berjuang untuk melawan penjajahan Belanda di
daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Pangeran Antasari lahir pada tahun 1797 di Banjar.
Pada tanggal 14 Maret 1862, Pangeran Antasari diangkat sebagai Sultan banjar menyandang
gelar Panembahan Amirudin Mukminin yaitu sebagai pemimpin pemerintah, pemuka agama
tinggi dan panglima perang.
Untuk menghargai jasanya, pada tanggal 27 Maret 1968, beliau dianugrahi gelar sebagai
Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro lahir pada tanggal 25 November 1785 di Yogyakarta dan wafat tanggal
8 Januari 1855. Beliau bersama rakyat Indonesia berjuang melawan pemerintahan Belanda
dalam kurun waktu lima tahun, yaitu pada tahun 1825 hingga 1830.

Perang ini disebut sebagai Perang Jawa karena berkobar di hampir seluruh daerah di Pulau
Jawa dan menjadi salah satu perang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah perjuangan
melawan Belanda. Meskipun akhirnya dimenangkan pihak Belanda, Pangeran Diponegoro
sempat membuat Belanda mengalami kesulitan dan kerugian akibat gugurnya ribuan serdadu
Belanda.
Pattimura

Thomas Matulessy atau yang lebih dikenal dengan Pattimura adalah pahlawan bangsa yang
berperan sebagai panglima perang dalam perlawanan rakyat Maluku dengan tentara VOC
Belanda.
Dengan wibawa dan kepemimpinannya, Pattimura berhasil menyatukan kerajaan Nusantara,
tepatnya Ternate dan Tidore untuk menghadapi penjajah pada tahun 1817.
Ir. Soekarno

Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya dan meninggal di dunia pada tanggal 14
Maret 1980 pada usia 77 tahun.
Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia bersama wakilnya Drs. Mohammad Hatta. Ir.
Soekarno menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia bersama Mohammad Hatta pada
tanggal 17 Agustus 1954. Beliau juga berperan sebagai pencetus dasar negara Pancasila yang
kita gunakan hingga saat ini.
Mohammad Hatta

Mohammad Hatta atau dikenal dengan nama Bung Hatta adalah salah satu seorang pahlawan
nasional yang berperan besar dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Bung Hatta adalah seorang pejuang, beliau mendapat gelar sebagai pahlawan proklamator,
negarawan, ekonom dan juga menjabat sebagai wakil presiden. Beliau bersama dengan
Soekarno berperan penting dalam kemerdekaan republik Indonesia dari penjajahan Hindia
Belanda dan kemudian memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.
Sultan Hassanudin

Sultan Hassanudin dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur dan menjadi salah satu pahlawan
nasional kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Setelah dia diangkat tahta menjadi sultan dari Kerajaan Gowa, Dia kemudian berupaya
menyatukan kerajaan-kerajaan kecil Indonesia Timur dan memberikan perlawanan sengit ke
pihak Belanda.
Agus Salim

Pada awal berdirinya Republik Indonesia, Agus Salim sudah memberikan peranan penting
dalam pergerakan kemerdekaan bangsa ini. Jejak Agus Salim kacah politik sudah ada
sebelum kemerdekaan. Beliau adalah pimpinan organisasi Islam terbesar saat itu yaitu Serikat
Islam.
Agus Salim menguasai beberapa Bahasa asing dan merupakan diplomat yang ulung.
Tan Malaka

Tan Malaka adalah salah satu pahlawan nasional kemerdekaan Indonesia yang mana sering
dilupakan jasa-jasanya. Beliau sudah berjuang dalam melawan penjajahan Pemerintah
Belanda.
Dia memiliki pemikiran dan tulisan yang telah menginspirasi tokoh-tokoh lainnya seperti
Soekarno, Hatta, Sjahrir dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Cut Mutia

Cut Mutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara pada tahun 1970 dan wafat pada tanggal 24
Oktober 1910.
Cut Mutia adalah pahlawan nasional yang berjuang melawan belanda bersama suaminya yaitu
Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong.
Bung Tomo

Bung Tomo atau Sutomo adalah salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Surabaya.
Aksi heroiknya membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo dalam melawan kembali
tentara Nederlandsch Indie Civil Administratie (NICA) Belanda pada pertempuran 10
November.
Selain itu, Bung Tomo juga merupakan seorang jurnalis asal Surabaya ini dikenal dengan
semboyannya  “Merdeka atau Mati” dalam pertempuran tersebut. Nah, pertempuran Surabaya
ini di peringati sebagai hari Pahlawan.
MT Haryono

Sosok MT Haryono (Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka, h. 44/Jakarta Citra Lamtoro Gung
Persada, 1986)
Mas Tirtodarmo (MT) Haryono merupakan pahlawan revolusi yang lahir di Surabaya, 20
Januari 1924. Mengutip situs resmi Pemprov DKI Jakarta, MT Haryono mampu menguasai
empat bahasa yakni Bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, dan Belanda. Berkat kemampuan
tersebut, ia sering dibutuhkan dalam perundingan dengan Belanda maupun Inggris.
Ia sempat bertugas di Belanda sebagai Atase Militer Indonesia. Namun, ia kembali ke
Indonesia untuk beragam tugas hingga akhirnya pada 1964 diangkat Presiden Sukarno
sebagai Deputy III Menteril Panglima Angkatan Darat.

Anda mungkin juga menyukai