Anda di halaman 1dari 7

Jendral Soedirman

Jendral Soedirman tercatat sebagai Panglima tentara sekaligus Jendral Republik


Indonesia pertama termuda yang ada dalam sejarah. Menginjak usia yang ke 31, dia
sudah bergabung dengan para pahlawan kemerdekaan untuk berjuang melawan
para penjajah Belanda dan Jepang.

Cut Nyak Dhien


Cut Nyak Dhien lahir di Lampadag, kerajaan Aceh pada tahun 1984 dan merupakan
pahlawan wanita yang memiliki semangat juang tinggi dalam melawan penjajah.

Beliau memiliki suami bernama Teuku Umar dan juga sebagai pahlawan nasional
yang gugur di medan perang pada tahun 1899 sedangkan Cut Nyak Dhien wafat
pada tanggal 6 November 1908.

Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal
pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta.

Ki Hajar Dewantara atau nama sebelumnya Raden Mas Soewardi Soerjaningrat


diganti sejak tahun 1922. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia sekaligus
sebagai seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, politisi dan juga
seorang pelopor dalam bidang pendidikan kaum pribumi di masa penjajahan
belanda.

Beliau mendirikan Perguruan Tinggi Taman Siswa di Yogyakarta yang merupakan


lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan pada masyarakat pribumi untuk
mendapatkan hak pendidikan seperti halnya para bangsawan dan orang-orang
belanda.
Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis adalah salah satu pahlawan nasional
sekaligus sebagai pendiri organisasi islam yaitu Muhammadiyah.

Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 dan beliau mengadakan


pembaharuan dalam berfikir berdasarkan ajaran agama islam, mengajak umat islam
kembali sesuai tuntunan Al-Quran dan Hadist.

Beliau sudah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi


organisai ini bersifat sosial dan bergerak dalam bidang pendidikan.

Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika adalah salah satu pahlawan kemerdekaan wanita Indonesia.
Pendidikan yang diterimanya sebagai keturunan ningrat menginspirasi Raden Dewi
Sartika untuk memperjuangkan hak pendidikan kepada rakyat pribumi dengan
membangun sekolah khusus wanita.
Ir. Soekarno

Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya dan meninggal di dunia pada
tanggal 14 Maret 1980 pada usia 77 tahun.

Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia bersama wakilnya Drs. Mohammad
Hatta. Ir. Soekarno menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia bersama
Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1954. Beliau juga berperan sebagai
pencetus dasar negara Pancasila yang kita gunakan hingga saat ini.

Mohammad Hatta
Mohammad Hatta atau dikenal dengan nama Bung Hatta adalah salah satu seorang
pahlawan nasional yang berperan besar dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Bung Hatta adalah seorang pejuang, beliau mendapat gelar sebagai pahlawan
proklamator, negarawan, ekonom dan juga menjabat sebagai wakil presiden. Beliau
bersama dengan Soekarno berperan penting dalam kemerdekaan republik
Indonesia dari penjajahan Hindia Belanda dan kemudian memproklamasikan
kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Agus Salim

Pada awal berdirinya Republik Indonesia, Agus Salim sudah memberikan peranan
penting dalam pergerakan kemerdekaan bangsa ini. Jejak Agus Salim kacah politik
sudah ada sebelum kemerdekaan. Beliau adalah pimpinan organisasi Islam terbesar
saat itu yaitu Serikat Islam.

Agus Salim menguasai beberapa Bahasa asing dan merupakan diplomat yang
ulung.
Tan Malaka

Tan Malaka adalah salah satu pahlawan nasional kemerdekaan Indonesia yang
mana sering dilupakan jasa-jasanya. Beliau sudah berjuang dalam melawan
penjajahan Pemerintah Belanda.

Dia memiliki pemikiran dan tulisan yang telah menginspirasi tokoh-tokoh lainnya
seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa
Indonesia.

Cut Mutia
Cut Mutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara pada tahun 1970 dan wafat pada
tanggal 24 Oktober 1910.

Cut Mutia adalah pahlawan nasional yang berjuang melawan belanda bersama
suaminya yaitu Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong.

Bung Tomo

Bung Tomo atau Sutomo adalah salah satu pahlawan nasional yang berasal dari
Surabaya.

Aksi heroiknya membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo dalam melawan


kembali tentara Nederlandsch Indie Civil Administratie (NICA) Belanda pada
pertempuran 10 November.

Selain itu, Bung Tomo juga merupakan seorang jurnalis asal Surabaya ini dikenal
dengan semboyannya  “Merdeka atau Mati” dalam pertempuran tersebut. Nah,
pertempuran Surabaya ini di peringati sebagai hari Pahlawan.

Anda mungkin juga menyukai