Anda di halaman 1dari 10

OLEH :

NAMA : DEVINIA H. GIRSANG


KELAS : XI IPS – 3
MAPEL : SEJARAH WAJIB
G. PEM : ALDETA SINAGA S.Pd

T.A 2021/2022
Daftar 20 Nama Pahlawan Nasional Indonesia Dan Sejarah Perjuangannya

Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini tidak lepas dari jasa para pahlawan. Untuk
mengenangnya, kita perlu mengingat nama nama pahlawan dan cerita perjuangannya di masa lalu.
Pahlawan adalah seorang yang rela mengorbankan kenyamanannya demi memperjuangkan
kebenaran dan keadilan. Di masa lalu, ada banyak pahlawan yang rela keluar dari zona nyamannya
untuk memperjuangkan kemerdekaan. Tanpa adanya jasa para pahlawan, mungkin bangsa kita tidak
bisa merdeka seperti sekarang.
Itulah kenapa kita tidak boleh melupakan jasa para pahlawan. Untuk mengenang jasa para
pahlawan yang telah berkorban untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, yuk kita mengenal nama
nama pahlawan nasional beserta cerita perjuangannya!
Melansir berbagai sumber, berikut daftar nama nama pahlawan nasional dan sejarahnya.
1. Ir. Soekarno

sumber: ANRI
Ir. Soekarno atau biasa dikenal dengan nama Bung Karno adalah salah satu pahlawan nasional yang
paling diingat masyarakat Indonesia.
Ir Soekarno adalah salah satu proklamator kemerdekaan dan presiden pertama Republik Indonesia.
Perjuangan Soekarno hingga memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah.
Bahkan Soekarno sempat menjadi tahanan politik di Penjara Banceuy.
Dari balik penjara inilah Soekarno menulis sebuah pidato yang sangat terkenal bertajuk “Indonesia
Menggugat”.

2. Mohammad Hatta

sumber: Perpusnas RI
Nama pahlawan nasional yang sangat akrab di telinga kita selain Soekarno adalah Mohammad Hatta.
Bersama Soekarno, Bung Hatta juga menjadi proklamator kemerdekaan Republik Indonesia.
Perjuangan Bung Hatta hingga Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sangat tidak mudah.
Di tengah perjuangannya, Hatta bahkan sempat diasingkan ke Digul dan Banda Neira.
Setelah Indonesia merdeka, Mohammad Hatta menjadi Wakil Presiden pertama Indonesia.
Dia juga sempat menjadi Predana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan Republik Indonesia
Serikat.
Pada 1956, Mohammad Hatta mundur dari jabatan Wakil Presiden setelah berselisih dengan
Soekarno.
3. Soetomo

sumber: Kumparan.com
Nah, nama pahlawan nasional satu ini dikenal dari peristiwa bersejarah di Surabaya, yaitu
“Pertempuran 10 November 1945”.
Dari peristiwa tersebut, kini setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Soetomo atau Bung Tomo adalah seorang jurnalis asal Surabaya yang kemudian dikenal lewat
semboyannya, “Merdeka atau Mati” dalam pertempuran 10 November tersebut.
Dalam pertempuran itu, dia memimpin rakyat Surabaya untuk melawan pasukan Nederlandsh Indie
Civil Administration (NICA).

4. Raden Adjeng Kartini

sumber: Liputan6.com
Nama pahlawan nasional satu ini dikenal bukan karena jasa di medan perang.
Dia dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan kaum perempuan.
Pada masanya, kaum perempuan tidak mendapat hak sama dengan kaum laki-laki karena memiliki
status sosial yang rendah.
Kartini ingin kaum perempuan bangkit, bisa memiliki kebebasan untuk menuntut ilmu dan belajar.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah sebuah surat yang bertajuk “Habis Gelap Terbitlah
Terang”.

5. Raden Dewi Sartika

sumber: dokumentasi Buku Raden Dewi Sartika Sang Perintis


Satu lagi nama pahlawan nasional yang memperjuangkan hak kaum perempuan, yaitu Raden Dewi
Sartika.
Demi memperjuangkan hak pendidikan kaum perempuan, Dewi Sartika membangun sekolah khusus
perempuan bernama Sakola Isteri pada 1904 di Paseban Kulon Pendopo Kabupaten Bandung.
Perjuangannya pun terus melebar, hingga pada 1912, sudah ada sembilan sekolah khusus
perempuan yang tersebar di seluruh Jawa Barat.

6. Cut Nyak Dhien

sumber: minews.id
Kata siapa medan perang hanya milik kaum pria?
Nama pahlawan nasional asal Aceh ini adalah bukti bahwa kaum perempuan bisa memimpin
pasukan untuk berperang secara gerilya.
Berawal dari gugurnya sang suami, Gle Tarum pada 1878 di medan perang, mengobarkan semangat
Cut Nyak Dhien untuk bertarung melawan Belanda.
Tidak sendirian, dia bertarung bersama Teuku Umar, seorang pria yang menikahinya pada 1880.

7. Ki Hajar Dewantara

sumber: detik.com/Wikimedia Commons


Soewardi Sorjaningrat atau Ki Hajar Dewantara adalah nama pahlawan nasional yang berjasa di
bidang pendidikan.
Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di masa penjajahan
Belanda.
Salah satu peninggalannya adalah Sekolah Taman Siswa yang memberikan kesempatan bagi warga
pribumi saat itu untuk memperoleh pendidikan.
Kini, tanggal kelahirannya, yaitu pada 2 September, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
8. Mohammad Yamin

sumber: Liputan6.com/Wikipedia
Berbicara tentang kontribusi pemuda di masa perjuangan kemerdekaan, tentu tidak bisa
melewatkan nama Mohammad Yamin.
Mohammad Yamin adalah tokoh yang merumuskan Sumpah Pemuda pada Kongres Pemuda II.
Selain itu, menjelang hari kemerdekaan, Yamin terlibat dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUKI).

9. Mohammad Natsir

Mohammad Natsir adalah nama pahlawan nasional dan pemikir Islam yang sempat menjabat Ketua
Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi.
Natsir dikenal sangat aktif dalam pergerakan kemerdekaan sejak bersekolah di Meer Uitgebreid
Lager Onderwijs (MULO) atau setara dengan Sekolah Menengah Pertama pada era penjajahan
Belanda.
Setelah kemerdekaan, Natsir juga sempat menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 1950
sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 1951 karena berselisih paham dengan Soekarno.
Di luar pemerintahan, Natsir juga dikenal kerap mengritik pemerintah baik di era Soekarno atau
pun Soeharto.
10. Jenderal Soedirman

sumber: Wikipedia
Siapa tidak kenal dengan nama pahlawan nasional ini?
Namanya dikenal karena kegigihannya memimpin pasukan berperang secara gerilya di Yogyakarta
melawan Belanda pada tahun 1948.
Padahal, saat itu, Jenderal Soedirman sedang sakit TBC.
Kondisi paru-paru yang tidak dapat bekerja baik 100 persen, membuatnya mudah kelelahan dalam
perang gerilya yang mengharuskannya keluar masuk hutan.
Akhirnya, di tengah perjalanan, para pasukannya menandu Jenderal Soedirman.

11. Adam Malik

Adam Malik adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang mengawali karier sebagai
wartawan.
Di jaman penjajahan Jepang, Adam Malik juga termasuk dalam kelompok pemuda yang bergerilya
memperjuangkan kemerdekaan.
Menjelang Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Adam Malik menjadi salah satu tokoh pemuda
yang menculik Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
12. Abdul Haris Nasution

sumber: Kemendikbud.go.id
Abdul Haris Nasution dikenal sebagai nama pahlawan nasional yang berhasil selamat dari peristiwa
Gerakan 30 September.
Ya, dia adalah salah satu target penculikan dalam peristiwa yang berlangsung pada tahun 1965
tersebut.
Selain itu, dia juga menulis sebuah buku mengenai perang gerilya yang berjudul “Strategy of
Guerrilla Warfare”.

13. Sutan Syahrir

sumber: idntimes.com
Sutan Syahrir adalah salah satu nama pahlawan nasional yang aktif mengorganisasi gerakan
kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, pada masa pendudukan Jepang, Syahrir mengatur gerakan bawah tanah untuk merebut
kekuasaan dari tangan Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, Sutan Syahrir sempat menjabat sebagai perdana menteri pada tahun
1945 sampai 1947.
Tidak hanya itu, dia juga sempat menyandang predikat sebagai perdana menteri termuda di dunia.
Saat menjabat sebagai perdana menteri, usia Sutan Syahrir baru menginjak 36 tahun.
14. Tan Malaka

sumber: historia.id
Gelar pahlawan diberikan Soekarno kepada Tan Malaka pada tahun 1963.
Di era penjajahan Belanda, Tan Malaka aktif sebagai aktivis pejuang kemerdekaan Indonesia.
Dia juga menyumbangkan sejumlah gagasannya dalam karya tulisnya yang terkenal, yaitu Madilog
(Materialistik, Dialog, dan Logika).
Namun, pada masa Orde Baru, nama Tan Malaka dihapus dari buku sejarah sekolah.

15. Agus Salim

sumber: Nationaalarchief.nl
Agus Salim adalah pimpinan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia saat masa penjajahan
hingga awal kemerdekaan, yaitu Serikat Islam (SI).
Saat menjelang kemerdekaan, Agus Salim juga terlibat sebagai salah satu anggota panitia BPUKPI
yang mempersiapkan UUD 1945.
Setelah Indonesia merdeka, Agus Salim pernah menjabat seabgai Menteri Luar Negeri pada era
kabinet Sjahrir II (1946), Sjahrir III (1947), Amir Sjafiruddin (1947), dan Kabinet Hatta (1948-1949).
16. Hasyim Asyari

sumber: Kemendikbud.go.id
Hasyim Asyari adalah pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama.
Di kalangan ulama pesantren, dia dikenal dengan sebutan Hadratush Syeikh atau maha guru.

17. Pangeran Diponegoro

sumber: geheugenvannederland.nl
Nama pahlawan nasional ini dikenal karena memimpin pasukan dalam Perang Jawa yang
berlangsung pada tahun 1825 sampai 1830.
Perang ini disebut sebagai salah satu perang terbesar melawan penjajah dalam sejarah pergerakan
kemerdekaan.
Tidak hanya gelar pahlawan, kisah hidup Pangeran Diponegoro yang diabadikan dalam Babad
Diponegoro kini diakui sebagai Warisan Ingatan Dunia UNESCO pada 2013.

18. Yos Sudarso

sumber: Liputan.com/Wikipedia
Yos Sudarso adalah nama pahlawan nasional Indonesia yang memiliki latar belakang sebagai TNI
Angkatan Laut.
Dia gugur dalam pertempuran Laut Aru melawan Belanda.
Dalam pertempuran itu, Yos Sudarso gugur di dalam kapal perangnya, KRI Macan Tutul.
19. Wage Rudolf Soepratman

sumber: lawofjustice.com
Nama pahlawan nasional satu ini dikenal karena menciptakan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
Soepratman meninggal pada 17 Agustus 1938 di Surabaya, Jawa Timur.
Kini tanggal kelahirannya, 19 Maret, ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional.

20. Soeprijadi

sumber: Sulselsatu.com
Soeprijadi adalah nama pahlawan nasional Indonesia yang menjadi pemimpin pemberontakan
pasukan Pembela Tanah Air (PETA).
Dia memimpin pemberontakan melawan pasukan Jepang di Blitar pada Februari 1945.
Pada 6 Oktober 1945, sebenarnya Soeprijadi ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Rakyat, namun dia
tidak pernah muncul.
Hingga kini, nasibnya masih misterius.

Anda mungkin juga menyukai