1. Ir. Soekarno
2. Mohammad Hatta
3. Soetomo
pahlawan nasional satu ini dikenal dari peristiwa
bersejarah di Surabaya, yaitu “Pertempuran 10
November 1945”.
Dari peristiwa tersebut, kini setiap tanggal 10
November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Soetomo atau Bung Tomo adalah seorang jurnalis asal
Surabaya yang kemudian dikenal lewat semboyannya,
“Merdeka atau Mati” dalam pertempuran 10 November
tersebut.
Dalam pertempuran itu, dia memimpin rakyat Surabaya
untuk melawan pasukan Nederlandsh Indie Civil
Administration (NICA).
4. Raden Adjeng Kartini
Nama pahlawan nasional satu ini dikenal bukan karena
jasa di medan perang.
Dia dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan
kaum perempuan.
Pada masanya, kaum perempuan tidak mendapat hak
sama dengan kaum laki-laki karena memiliki status
sosial yang rendah.
Kartini ingin kaum perempuan bangkit, bisa memiliki
kebebasan untuk menuntut ilmu dan belajar.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah sebuah
surat yang bertajuk “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
7. Ki Hajar Dewantara
Soewardi Sorjaningrat atau Ki Hajar Dewantara adalah
nama pahlawan nasional yang berjasa di bidang
pendidikan.
Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan bagi
kaum pribumi Indonesia di masa penjajahan Belanda.
Salah satu peninggalannya adalah Sekolah Taman Siswa
yang memberikan kesempatan bagi warga pribumi saat
itu untuk memperoleh pendidikan.
Kini, tanggal kelahirannya, yaitu pada 2 September,
diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
8. Mohammad Yamin
9. Mohammad Natsir
Mohammad Natsir adalah nama pahlawan nasional dan
pemikir Islam yang sempat menjabat Ketua Majelis
Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi.
Natsir dikenal sangat aktif dalam pergerakan
kemerdekaan sejak bersekolah di Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs (MULO) atau setara dengan Sekolah
Menengah Pertama pada era penjajahan Belanda.
Setelah kemerdekaan, Natsir juga sempat menjabat
sebagai perdana menteri pada tahun 1950 sebelum
akhirnya mengundurkan diri pada 1951 karena
berselisih paham dengan Soekarno.
Di luar pemerintahan, Natsir juga dikenal kerap
mengkritik pemerintah baik di era Soekarno atau
pun Soeharto.
Adam Malik adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang mengawali karier sebagai wartawan.
Di jaman penjajahan Jepang, Adam Malik juga termasuk dalam kelompok pemuda yang bergerilya
memperjuangkan kemerdekaan.
Menjelang Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Adam Malik menjadi salah satu tokoh pemuda yang
menculik Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
Agar kamu tahu bagaimana potret sang pejuang kemerdekaan, di atas sudah ada gambar pahlawan
nasional Adam Malik.
Abdul Haris Nasution dikenal sebagai nama pahlawan nasional yang berhasil selamat dari
peristiwa Gerakan 30 September.
Ya, dia adalah salah satu target penculikan dalam peristiwa yang berlangsung pada tahun 1965 tersebut.
Selain itu, dia juga menulis sebuah buku mengenai perang gerilya yang berjudul “Strategy of Guerrilla
Warfare”.
Sutan Syahrir adalah salah satu nama pahlawan nasional yang aktif mengorganisasi gerakan
kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, pada masa pendudukan Jepang, Syahrir mengatur gerakan bawah tanah untuk merebut
kekuasaan dari tangan Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, Sutan Syahrir sempat menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 1945
sampai 1947.
Tidak hanya itu, dia juga sempat menyandang predikat sebagai perdana menteri termuda di dunia.
Saat menjabat sebagai perdana menteri, usia Sutan Syahrir baru menginjak 36 tahun.
14. Tan Malaka
Gelar pahlawan diberikan Soekarno kepada Tan Malaka pada tahun 1963.
Di era penjajahan Belanda, Tan Malaka aktif sebagai aktivis pejuang kemerdekaan Indonesia.
Dia juga menyumbangkan sejumlah gagasannya dalam karya tulisnya yang terkenal, yaitu Madilog
(Materialistik, Dialog, dan Logika).
Namun, pada masa Orde Baru, nama Tan Malaka dihapus dari buku sejarah sekolah.
Agus Salim adalah pimpinan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia saat masa penjajahan
hingga awal kemerdekaan, yaitu Serikat Islam (SI).
Saat menjelang kemerdekaan, Agus Salim juga terlibat sebagai salah satu anggota panitia BPUKPI yang
mempersiapkan UUD 1945.
Setelah Indonesia merdeka, Agus Salim pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada era kabinet
Sjahrir II (1946), Sjahrir III (1947), Amir Sjafiruddin (1947), dan Kabinet Hatta (1948-1949).
Hasyim Asyari adalah pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama.
Di kalangan ulama pesantren, dia dikenal dengan sebutan Hadratush Syeikh atau maha guru.
17. Pangeran Diponegoro
Nama pahlawan nasional ini dikenal karena memimpin pasukan dalam Perang Jawa yang berlangsung
pada tahun 1825 sampai 1830.
Perang ini disebut sebagai salah satu perang terbesar melawan penjajah dalam sejarah pergerakan
kemerdekaan.
Tidak hanya gelar pahlawan, kisah hidup Pangeran Diponegoro yang diabadikan dalam Babad
Diponegoro kini diakui sebagai Warisan Ingatan Dunia UNESCO pada 2013.
Yos Sudarso adalah nama pahlawan nasional Indonesia yang memiliki latar belakang sebagai TNI
Angkatan Laut.
Dia gugur dalam pertempuran Laut Aru melawan Belanda.
Dalam pertempuran itu, Yos Sudarso gugur di dalam kapal perangnya, KRI Macan Tutul.
Soeprijadi adalah nama nama pahlawan nasional Indonesia yang menjadi pemimpin pemberontakan
pasukan Pembela Tanah Air (PETA).
Dia memimpin pemberontakan melawan pasukan Jepang di Blitar pada Februari 1945.
Pada 6 Oktober 1945, sebenarnya Soeprijadi ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Rakyat, namun dia
tidak pernah muncul.
Hingga kini, nasibnya masih misterius.