Anda di halaman 1dari 6

Daftar Pahlawan Nasional Indonesia

Profil & Sejarahnya

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno atau akrab juga disapa Bung Karno adalah Presiden
pertama Republik Indonesia yang lahir pada 6 Juni 1901 di
Surabaya. Grameds pasti sudah tidak asing dengan pahlawan
nasional kita yang satu ini. Sang proklamator ini memiliki peran
yang sangat penting bagi kemerdekaan Indonesia bahkan jauh
sebelum Indonesia Merdeka. Soekarno sudah berjuang sejak
usianya baru 14 tahun dengan bergabung dalam organisasi
kepemudaan Jong Java saat sekolah di Hogere Burger School
(HBS) Surabaya.

Dalam perjuangannya, Soekarno bahkan sempat dipenjara berkali-


kali. Pada 29 Desember 1929 ia pernah dijebloskan ke penjara
Banceuy karena aktif melakukan gerakan perlawanan dengan
mendirikan kelompok studi intelektual bernama ASC dan membuat
Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia pun akhirnya dipindahkan ke
lapas sukamiskin dan bebas pada 31 Desember 1931.

Ia juga menjadi salah satu tokoh yang mencetuskan dasar negara


Indonesia yang kita gunakan saat ini, yakni Pancasila.
2. Mohammad Hatta

Moh. Hatta (Photo by wikimedia)


Mohammad Hatta atau akrab juga disapa Bung Hatta adalah wakil
presiden Indonesia pertama kali yang memiliki peran penting dalam
peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sang proklamator ini
lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902. Bung Hatta merupakan
negarawan intelektual yang mendampingi Ir. Soekarno
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari jajahan Belanda. Ia
dikenal sebagai aktivis dan organisatoris saat bersekolah di Belanda.

Mohammad Hatta banyak melakukan perlawanan terhadap belanda


melalui tulisan-tulisan yang terbit dalam surat kabar atau majalah-
majalah. Karena tulisan kritikan itulah Mohammad Hatta sempat
diasingkan oleh pemerintahan kolonial ke Boven Digul yang
terletak di Irian, sebuah wilayah pembuangan. Gagasan dalam
tulisannya tentang kemerdekaan Indonesia sangat tajam dan dapat
membangkitkan semangat anak muda bangsa untuk melakukan
perlawanan ketidakadilan Belanda.

Mohammad Hatta banyak menyumbangkan pemikiran-pemikiran


besar untuk membangun bangsa Indonesia. Contohnya pemikiran
tentang demokrasi Indonesia pada tahun 1928-1960 dan bahkan ia
juga dijuluki sebagai bapak koperasi karena ia adalah tokoh yang
pertama kali mengenalkan pemikiran tersebut
3. Bung Tomo

Bung Tomo (Photo by Wikipedia)


Sutomo atau akrab juga disapa Bung Tomo adalah pahlawan
nasional yang lahir pada 3 Oktober 1920 di Surabaya dan tumbuh di
dalam keluarga yang sangat menghargai pendidikan. Bung Tomo
berperan penting dalam pertempuran di Surabaya 10 November
1945 yang kemudian sekarang kita peringati sebagai hari pahlawan. 
Semboyan Bung Tomo yang paling populer sampai saat ini adalah
“Merdeka atau Mati” menjadi semangat bangsa hingga saat ini.

Pertempuran berdarah di Suraya tersebut menjadi peristiwa penting


dalam sejarah bangsa Indonesia. Tidak hanya kritis terhadap
pemerintahan Belanda, Bung Tomo juga pernah mengkritik
kepemimpinan Soekarno dan Soeharto. Ia bahkan pernah ditahan
selama setahun pada tahun 1978 karena kritikannya terhadap
Soeharto.

Bung Tomo merupakan seorang jurnalis asal Surabaya yang berani


dan kritis dengan kepiawaiannya dalam berbahasa dan
kecemerlangan gagasannya. Dari ia berusia 18 hingga 25 tahun ia
sudah terlibat di berbagai media, yakni Ekspres dan Berita Antara. 
4. Tan Malaka

Tan Malaka (Photo by goodnewsforindonesia)


Tan Malaka atau bernama lengkap Sutan Ibrahim adalah pahlawan
nasional yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia
namun banyak orang yang kurang mengenalnya. Padahal namanya
sangat melegenda  bahkan kisah hidupnya pernah diteliti oleh
sejarawan Belanda bernama Harry Albert Poeze selama berpuluh-
puluh tahun.

Semasa hidupnya, Tan Malaka hidup nomaden dari satu negara ke


negara lain, termasuk Rusia. Disanalah Tan Malaka menjadi
anggota Comintern (anggota komunis Internasional). Banyak
pemikiran-pemikiran Tan Malaka  yang mempelopori berdirinya
bangsa Indonesia, misalnya tertuang dalam salah satu karya
terbesarnya berjudul Madilog. 

Tan Malaka dianggap sebagai otak dari peristiwa 3 Juli 1946 di


masa revolusi yang menentang hasil perundingan Indonesia dengan
Belanda. Ia menuntut Republik Indonesia harus merdeka 100 persen
dan ia juga terlibat dalam persatuan perjuangan bersama Jendral
Sudirman.

Kiprahnya di dunia politik ditandai saat ia mendirikan Partai


Musyawarah Rakyat Banyak (Murba) yang pernah mengikuti
pemilu pada tahun 1955, namun pemilu selanjutnya di tahun 1965
partai ini dibekukan pemerintah.
5. Sukarni Kartodiwirjo

Sukarni Kartodiwirjo (Photo by wikipedia)


Sukarni Kartodiwirjo merupakan salah satu pahlawan nasional asal
Jawa Timur yang berperan penting dibalik sejarah proklamasi
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam peristiwa bersejarah
tersebut, Sukarni mewakili kelompok muda untuk mendesak
Soekarno dan Moh. Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan.
Ia dan pemuda lainnya lah yang menculik kedua pemimpin tersebut
ke Rengasdengklok, Jawa Barat untuk secepatnya menyusun teks
proklamasi. Pahlawan nasional yang diangkat oleh Jokowi tahun
2014 ini lahir di Blitar pada 14 Juli 1916 dan tumbuh sebagai orang
yang sangat membenci Belanda. Ia bahkan memiliki catatan khusus
tentang perkelahiannya dengan anak-anak Belanda. Sejak usia 14
tahun, Sukarni sudah bergabung dalam organisasi perhimpunan
Indonesia muda. Sejak itulah ia tumbuh menjadi sosok yang kritis
dan berani. Pertemuannya dengan Tan Malaka membuat sosok
Sukarni menjadi lebih revolusioner terhadap perjuangan bangsa.
Sukarni adalah semangat muda pejuang pada saat itu.
6. Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara (Photo by Sitimewa)


Ki Hajar Dewantara atau yang bernama lengkap Raden Soewardi
Soerjaningrat adalah pahlawan nasional yang datang dari keluarga
bangsawan keraton dan menjadi aktivis pergerakan kemerdekaan. Ia
adalah pahlawan yang memiliki peran penting dalam membangun
bangsa hingga disebut sebagai bapak pendidikan Indonesia. Ia
adalah menteri pendidikan dan kebudayaan pertama Indonesia yang
mendirikan sekolah bernama Perguruan Nasional Taman Siswa atau
yang kita kenal sekarang Taman Siswa.

Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta yang


kemudian tanggal lahirnya saat ini kita peringati sebagai Hari
pendidikan. Sebelumnya ia adalah seorang penulis dan jurnalis yang
kritis sehingga ia terjun sebagai aktivis kebangsaan. Hal itulah yang
membuatnya sadar untuk melawan kolonialisme dengan
pemikirannya dalam dunia pendidikan.

Semboyannya yang paling populer hingga saat ini, yakni Ing ngarso


sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani, ini  terus menjadi semangat bangsa untuk menjadi lebih
baik di bidang pendidikan. 

Anda mungkin juga menyukai