Disusun guna melengkapi tugas dan syarat dalam menempuh kerja praktek pada
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh :
wawan
NIM. 1650200012
~i~
PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
DekanFakultasTeknik
~ ii ~
ABSTRAK
~ iii ~
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek dengan judul “PENJADWALAN KEBIJAKAN
MAITENANCE MESIN CNC MILLING DI PD. JAYA MAKMUR”.
Laporan kerja praktek ini disusun guna memenuhi salah satu syarat program
Strata Satu (S1) pada Fakultas Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan kerja praktek ini tidak
terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
3. Ibu Ainur Komariah, S.T., M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri.
Akhir kata semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut
diatas kiranya mendapat berkah dan anugerah dari Allah SWT.
~ iv ~
Sukoharjo, April 2020
~v~
BAB 1
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
a) Sejarah Perusahaan
~1~
b) Visi dan Misi PD.Jaya Makmur
c) Visi
d) Misi
~2~
g) Hasil Produksi dan Pemasarannya
i) Lokasi Pabrik
~3~
PD.Jaya Makmur terletak di jalan Raya Kamal Raya no. 18J
Tegal Alur Jakarta Barat.Pabrik ini berdiri diatas tanah seluas 1
hektare dengan rincian.
n) Permasalahan
~4~
o) Tujuan Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
~5~
Pemeliharaan pencegahan dilakukan guna memperpanjang umur
sistem ataupun meningkatkan khandalan dari sistem tersebut. Tindakan
pemeliharaan ini bervariasi mulai dari perawatan ringan yang membutuhkan
durasi kegagalan pendek seperti hanya pelumasan, testing, terhadap
komponendan sebagaainya sampai pada overhaul yang memerlukan waktu
durasi kegagalan yang signifikan. Tindakan perbaikan peregahan biasanya
sudah direncanakan dan terjadwal
.
2. Pemeliharaaan Perbaikan (Corrective Maintenance
1. mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan
akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu pajang.
~6~
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama
proses produksi berjalan.
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka
proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula.
~7~
5. Untuk mengecek dan mengukur keadaan sparepart serta menentukan ukuran
settingannya (kalibrasi).
6. Menyiapkan personel, fasilitas, dan metode agar mampu mengerjakan
tugastugas perawatan.
~8~
Secara umum terdapat garis besar yang dapat dijadikan sebagai
bahan acuan, antara lain:
1. Dengan asumsi bahwa biaya downtime tidak terlalu besar, maka preventive
maintenance lebih disukai untuk dilaksanakan, jika waktu yang dibutuhkan
untuk pelaksanaannya lebih sedikit daripada waktu yang dibutuhkan untuk
repair (Tm).
2. Preventive maintenance dapat dipilih untuk dilakukan jika pada saat inspeksi
teridentifikasi adanya kemungkinan / probabilitas breakdown yang tinggi.
3. Preventive maintenance dapat dilakukan pada saat bukan jam kerja jika
menyangkut suatu sistem produksi yang sangat kompleks (misal dalam suatu
pabrik besar). Jadi preventive maintenance yang telah direncanakan
sebaiknya tidak dilaksanakan pada saat jam kerja.
~9~
2.7 Metode Preventive Maintenance Policy
~ 10 ~
1.
Baker mendefinikan penjadwalan sebagai proses pengalokasian sumber-
dalam
sumber untuk memilih sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu. Jadi
penjadwalan berfungsi sebagai alat pengambil keputusan yakni menetapkan jadwal
kerja.
~ 11 ~
Melakukan studi lapangan untuk melakukan
pengamatan dan mengidentifikasi masalah yang terjadi pada mesin
– mesin yang ada di divisi mijas departemen permesinan PD.Jaya
Makmur Selanjutnya dilakukan studi Literatur untuk mengetahui
metode yang pas dalam memecahkan masalah yang terjadi.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data – data
yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap
objek yang di teliti, wawancara kepada pihak – pihak yang
bertanggung jawab terhadap maintenance mesin – mesin yang ada
di departemen permesinan, dalam hal ini sub divisi Harsin dan
data historis yang dimiliki oleh departemen permesinan PD.Jaya
Makmur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh
penulis. Setelah semua data didapat maka dilakukan pengolahan
data, pengolahan data yang dilakukan yaitu menentukan distribusi
kerusakan mesin CNC merk militex vex 680b selama 6 bulan
terhitung dari bulan Juli 2019 sampai dengan januari 2020,
menentukan besarnya repair cost (Cr) rata-rata yang terjadi selama
6 bulan, menentukan preventif cost (Cm) unit mesin, melakukan
perhitungan besarnya biaya yang dikeluarkan apabila perusahaan
menerapkan kebijakan repair policy dan melakukan perhitungan
besarnya biaya yang dikeluarkan apabila perusahaan menerapkan
kebijakan preventif policy. Setelah dilakukan proses pengolahan
data langkah selanjutnya yaitu dilakukan pembahasan distribusi
frekuensi breakdown dari mesin CNC merk militex vex 680b
selama 6 bulan terhitung dari bulan Juli 2019 sampai dengan
januari 2020 dan menganalisa dan mengevaluasi kebjakan
maintenance yang sudah ada serta memberikan usulan
penjadwalan preventif maintenance yang ekonomi.
~ 12 ~
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
~ 13 ~
11
1 4 0
12
1 Oktober 2019 1 1
13
2 2 1
14
3 3 0
15
4 4 1
3
16
5 November 1 0
17 2019
6 2 1
18
7 3 0
19
8 4 0
1
20
9 Desember 1 2
21 2019
1 2 0
22
1 3 1
23
1 4 0
3
24
9 Januari 2020 1 1
25
1 2 0
26
1 3 0
~ 14 ~
27
1 4 1
28 1
~ 15 ~
3.3 Data variabel biaya
~ 16 ~
3.4 Perhitungan Distribusi Frekuensi Breakdown
~ 17 ~
23 1 0,0714
24 0 0
25 1 0,0714
26 0 0
27 0 0
28 1 0,0714
~ 18 ~
1. Untuk biaya tenaga kerja bagian teknisi menggunakan data UMR kota Jakarta
yaitu sebesar Rp.3.841.368/bulan.
Jumlah tenaga kerja bagian teknis preventif berjumlah 2 orang dalam 1 bulan
atau 0,5 jam dalam 1 minggu. Dalam melakukan perhitungan biaya perawatan secara
preventif menggunakan rumus :
~ 19 ~
3.7 Perhitungan Biaya repair policy yang diperkirakan
1. Untuk memperkirakan biaya dari repair policy dapat menggunakan rumus
perhitungan sebagai berikut :
Biaya perawatan/minggu = biaya repair/minggu + biaya
downtime/minggu
Dikarenakan tersedianya mesin standby yang dapat digunakan
saat mesin terjadi breakdown maka biaya downtime dapat
diabaikan.
2. Dalam melakukan perhitungan kebijakan biaya perbaikan yang diperkirakan
dalam 1 minggu (TCr), menggunakan rumus :
TCr = jumlah rata-rata kerusakan /minggu untuk N mesin (B)
x biaya perbaikan (Cr)
3. Untuk mencari jumlah rata-rata kerusakan / minggu untuk N mesin (B) dapat
menggunakan rumus :
jumla h mesin ( N )
… ..2
rata−rata runtime permesinan sebelum rusak (Tb)
~ 20 ~
13 1 0,0714 0.9282
14 1 0,0714 0.9996
15 1 0,0714 1.071
16 0 0 0
17 0 0 0
18 1 0,0714 1.2852
19 0 0 0
20 0 0 0
21 2 0,1428 2.9988
22 0 0 0
23 1 0,0714 1.6422
24 0 0 0
25 1 0,0714 0
26 0 0 1.785
27 0 0 0
28 1 0,0714 1.9992
~ 21 ~
3.9 Perhitungan Biaya preventif mintenance policy yang diperkirakan.
Bn B Tcr Tcm Tmc
erhi
tun
gan
bia
ya
keb
ijak
an
per
aw
ata
n
sec
ara
pre
ven
tif
yan
g
dip
erki
rak
an
ditu
nju
kka
n
pad
a
tab
el
~ 22 ~
5.
No
1 0.0714 0.0714 219.127 554.257 773.384
2 0.0714 0.0357 109.563 277.128 386.691
3 0.6876 0.2292 703.416 184.752 888.168
4 2.3648 0.5912 1.814,396 138.564 1.952.960
5 0.216 0.0438 134.422 110.851 110.985
6 0.219 0.0365 112.018 92.376 204.394
7 0.3619 0.0517 158.667 79.179 237.846
8 0.1262 0.0631 193.654 69.282 262.936
9 0.504 0.0560 171.864 61.584 233.448
10 0.504 0.0504 154.677 55.425 210.102
11 0.5753 0.0523 160.509 50.387 210.896
12 0.6468 0.0539 165.419 46.188 211.608
13 0.7189 0.0553 169.716 42.635 212.351
14 0.861 0.0615 188.743 39.589 228.332
15 1.0035 0.0669 205.316 36.950 371.553
16 1.072 0.0672 206.237 34.641 240.878
17 1.0761 0.0633 194.268 31.603 225.871
18 1.1466 0.0637 195.495 30.792 226.287
19 1.2179 0.0641 196.723 29.171 293.677
20 1.218 0.0609 186.902 27.712 278.989
21 1.3608 0.0648 198.871 26.393 225.264
22 1.5026 0.0683 209.613 25.193 234.806
23 1.5778 0.0685 210.226 24.098 234.324
24 1.6464 0.0686 210.533 23.034 233.567
25 1.7175 0.0687 210.840 22.170 232.157
26 1.7888 0.0688 211.147 21.317 232.464
27 1.7874 0.0662 203.168 20.528 223.696
28 1.7052 0.0609 186.902 19.794 206.696
~ 23 ~
Berdasarkan tabel 5. Hasil perhitungan biaya preventif-maintenance
policy diperoleh bahwa alternatif penjadwalan yang paling optimal ialah
preventif maintenance atau dengan kata lain kebijakan preventif maintenance
hanya me
0.14
0.12
0.1
probabilitasmesin CNC milltex
vex 680B
0.08
0.06
0.04
0.02
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
~ 24 ~
Dari grafik probabilitas breakdown mesin CNC merek MILLTEX
VEX 680b diatas, terlihat bahwa tipe distribusi frekuensi breakdown diatas
mengikuti distribusi frekuensi breakdown Case 3, dalam hal ini komponen
harus diberikan perawatan dan perlakuan yang baik pada saat awal
pemakaiannya sehigga runtimenya menjadi lebih lama.
2,000,000
1,500,000
Tcr
Tcm
1,000,000 Tmc
500,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728
~ 25 ~
3.12 Analisi Pemecahan Masalah
~ 26 ~
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
~ 27 ~
4.2 Saran
~ 28 ~