Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PREVENTIVE MAINTENANCE CHAIN AND GUIDE BAR


HARVESTER EXCAVATOR CATERPILLAR DI PT. RIAU
ANDALAN PULP AND PAPER PELALAWAN, RIAU

Oleh:
ANDRE TAMBUNAN
2107024444

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PREVENTIVE MAINTENANCE CHAIN AND GUIDE BAR HARVESTER


EXCAVATOR CATERPILLAR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Tugas Akhir


Program Studi Diploma III Teknik Mesin

Oleh:
ANDRE TAMBUNAN
NIM. 2107024444

Pekanbaru, 2 Maret 2024

Koordinator Praktik Industri, Pembimbing Praktik Industri,

Iwan Kurniawan, S.T., M.T Syafri S.T.,M.T


NIP. 19790524 200501 1 002 NIP. 19820331 200812 1 002

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Diploma-Tiga Teknik Mesin

Muftil Badri, S.T., M.T.,


NIP. 19800728 2005 01 1003
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktik dengan judul “Preventive maintenance Chain and Bar Harvester
Excavator Caterpillar. Di PT. Riau Andalan Pulp&Paper”, sebagai syarat dalam
kelulusan mata kuliah Kerja Praktik pada Program Strata-1 di Program Studi
Teknik Mesin Universitas Riau.
Praktek Industri dilaksanakan selama 30 hari, terhitung sejak 5 Februari
2024 sampai dengan 5 Maret 2024 yang dilakukan di PT. Riau Andalan Pulp and
Paper, bisnis unit Riau Prima Energi (RPE).
Dalam penyusunan laporan ini, penulis tidak lepas dari bantuan dari pihak-
pihak yang terlibat dalam melaksanakan Praktek Industri hingga pada tahap akhir
penyusunan Laporan Praktek Industri. Dengan demikian penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada: Kedua orang tua yang telah memberikan doa restu
dan semangat kepadapenulis selama melaksanakan praktek industri.
1. Kedua orang tua yang telah memberikan doa restu dan semangat
kepada penulis selama melaksanakan praktek industri.
2. Bapak Prof. Dr. Eng., Azridjal Aziz, S.T., M.T., IPU selaku Dekan
Fakultas Teknik Universitas Riau.
3. Bapak Feblil Huda, S.T., M.T., Ph. D selaku Ketua Jurusan Teknik
Mesin Universitas Riau.
4. Bapak Muftil Badri, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Sarjana
Teknik Mesin Universitas Riau.
5. Bapak Iwan Kurniawan, S.T., M.T selaku Koordinator Praktek
Industri Jurusan Teknik Mesin Universitas Riau.
6. Bapak Dr. Eng. Efi Afrizal, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing.
7. Bapak Syafri, ST., MT Selaku Dosen Pembimbing Praktik Industri.
8. Bapak Eddo Gustiawan selaku Supervisor dari Workshop Teso Timur
PT. RAPP.
9. Bapak Kasman Hutagalung selaku Pembimbign lapangan.
10. Seluruh pekerja workshop teso timur yang telah membantu penulis
selama di lapangan untuk menyelesaikan praktik industri ini.
11. Teman-teman seperjuangan Prodi DIII Teknik Mesin Universitas
Riau Angkatan 2021. Terus kibarkan semangat perjuangan.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih terdapat


kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk kemajuan sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membacanya. Akhir kata penulisucapkan terima kasih.

Pekanbaru, Februari 2024

Andre Tambunan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Riau Andalan Pulp and Paper merupakan perusahaan terkemuka di bidang
industri serat, pulp (bubur kertas), dan kertas global. Perusahaan pulp dan kertas ini
terletak di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Indonesia, yang mampu memproduksi
hingga 2,8 juta ton pulp dan 1,15 juta ton kertas per tahun. Bahan baku proses
pembuatan pulp Pabrik Riau Pulp adalah kayu yang berasal dari kayu tanaman
akasia yang bernama Acasiamangium dan Acasiacrasicarpa dan Pinussilvetris.
Kayu yang digunakan perusahaan pada umumnya kayu keras (hard wood),
sedangkan kayu lunak (soft wood) digunakan dalam jumlah sedikit. Bahan baku
untuk proses pembuatan kertas adalah pulp, yaitu pulp serat pendek (hardwood) dan
pulp serat panjang (softwood), yang proses pemanen pohon menggunakan unit
excavator.
Excavator merupakan alat serbaguna yang berfungsi untuk menggali tanah
(digging), memuat material ke dump truck (loading), mengangkat material (lifting),
mengikis tebing (scrapping), dan meratakan (grading). Dengan mengubah bucket
menjadi harvester head dapat melakukan proses pemanenan pohon. Harvester
sebuah alat canggih yang dipasang kan pada excavator untuk digunakan sebagai alat
pemanen pohon, harvester merupakan jenis alat berat yang digunakan dalam
pengerjaan penebangan cut-to-length, delimbing dan bucking pohon. Harvester
dapat digunakan untuk menjepit, menebang, memotong, mencincang dan mengupas
kayu.
Salah satu jenis Excavator yang digunakan dalam kegiatan perindustrian
Penebangan kayu adalah Excavator Harvester. Dimana alat ini memiliki peran
sangat besar di bagian Penebangan kayu khususnya di PT.RAPP. Harvester adalah
bagian Head pada ujung lengan Excavator yang berfungsi untuk melakukan proses
penebangan dan juga proses pengkulitan pada pohon ecaliptus. Sistem Harvester
dapat berfungsi dengan maksimal apabila dilakukan perawatan dengan baik karena
Performa unjuk kerja Harvester Excavator sangat bergantung pada komponen Head
Harvester. Komponen utama Head Harvester yang berpengaruh yaitu Chain dan
Bar. Indikasi untuk mengatasi kerusakan diperlukan strategi. Jenis strategi yang
dilakukan untuk perawatan antara lain periodic maintenance, schedule overhaul,
condition base maintenance dan preventive maintenance. Dengan seiringnya waktu
pemakaian komponen Head Harveter seperti Chain dan Bar akan mengalami
keausan dan harus dilakukan perbaikan.

Menurut Muhammad Haikal (2019) Perawatan Berkala (periodic


maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara
berkala atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, lalu
meningkat setiap sebulan sekali, dan akhirnya setiap satu tahun sekali. Perawatan
Perbaikan (Schedule Overhoul) adalah Perawatan yang dilakukan dengan cara
interval tertentu sesuai dengan standart dilakukan terhadap masing masing
komponen yang ada. Schedule Overhoul dilaksanakan untuk merekondisikan unit
atau komponen agar kembali dalam kondisi standart Factory. Interval waktu yang
ditentukan dipengaruhi oleh kondisi yang bermacam macam seperti kondisi medan
operasi, periodic service, skill operator dan lain lain. Condition Base Maintenance
adalah perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang ada. Tujuan
pemerikasaan unit secara teratur dan berencana adalah untuk mendapatkan data yang
akurat atas kondisi unit. Sebelum melakukan perbaikan, maka harus dilakukan
pengecekan, seperti Pemeriksaan mesin secara keseluruhan, Pemeriksaan oli
pelumas, Pemeriksaan undercarriage. Perawatan pencegahan (Preventive
Maintenance) Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan
sebelum peralatan itu menjadi rusak. pada dasarnya yang dilakukan adalah
perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan - kerusakan yang
tak terduga dan menentukan keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi
mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Dengan
demikian semua fasilitas – fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan preventif
akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap
digunakan untuk setiap proses produksi setiap saat.

Seluruh penjelasan mengenai Maintenance yang telah dijelaskan diatas


memiliki keterkatikan antara satu dan lainnya yang memiliki tujuan yang sama,
hingga memiliki peran yang saling melengkapi. Maka dari itu penulis tertarik untuk
mengangkat judul “Preventive maintenance Chain and Guide Bar Harvester
Excavator Caterpillar Di PT. Riau Andalan Pulp&Paper” Yang dapat memberi
manfaat bagi penulis tentang perawatan atau perbaikan unit alat berat dapat
menghindari resiko kerusakan alat berat dan kecelakaan kerja bagi oprator dan tidak
mengganggu proses pemanenan serta meningkatkan produksi kertas dengan kualitas
yang baik.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya praktik industri ini adalah:


1. Mengetahui dan memahami permasalahan yang terjadi pada Chain dan
Guide Bar Harvester Excavator.
2. Mengetahui perawatan dan perbaikan pada Chain dan Guide Bar pada
Head Harvester Excavator.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dari praktik industri ini adalah:


1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami permasalahan yang terjadi pada
Chain dan Guide Bar pada Head Harvester Excavator.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara perawatan dan memahami yang terjadi pada
Chain dan Guide Bar pada Head Harvester Excavator.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan paraktek Industri adalah sebagai berikut

1. Waktu Pelaksanaan Praktek industri

Waktu pelaksanaan praktek industri terhitung dari tanggal 5 februari sampai


dengngan 5 maret.
2. Tempat Pelaksanaan Praktek Industri
Praktik industri di laksanakan di PT. PT. RIAU ANDALAN PULP AND
PAPER PELALAWAN, RIAU.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan Praktek
Industri ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, batasan


masalah,metodologi penulisan dan sistematika penulisan laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori teori yang berhubungan dengan


perusahaan. Penjelasan tentang Harvester Excavator, Bar, Chain,
serta penjelasan tentang perawatan.
BAB III METODOLOGI

Bab ini berisikan tentang Tahapan Pelaksanaan Praktik Industri,


Prosedur Kerja, Alat dan Bahan.
BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang langkah kerja perbaikan dan perawatan pada
Bar dan Chain
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Excavator
Excavator adalah alat berat yang memiliki fungsi sebagai penggali,
pengangkut, dan pemindah material. Excavator merupakan suatu kendaraan yang
menggunakan shoe atau roda sebagai penumpu beban serta dilengkapi dengan
attachment dalam melakukan pekerjaan.

2.2 Harvester
Harvester merupakan sebuah alat canggih yang dipasangkan pada head
excavator yang digunakan sebagai alat pada proses pemanenan mekanis (mechanized
harvesting),Harvester digunakan dalam pengerjaan penebangan cut-to-
length,delimbing dan bucking pohon.Harvester dapat digunakan untuk
menjepit,menebang,mengupas kulit kayu dan memotong sesuai ukuran yang telah
ditentukan.
2.3 Bar (guide bar)
Guide bar adalah merupakan bagian mesin chainsaw yang berfungsi sebagai
rel mata rantai.Bar juga bagaian yang sangat penting di suatu mesin pemotong
kayu,seperti di bagaian head harvester.

2.3.1 Kerusakan yang terjadi pada Guide Bar


Adapun Kemungkinan kerusakan yang terjadi pada Guide Bar adalah sebagai
berikut:
1.Pada parit jalur bar akan menipis karena termakan oleh gesekan
2.Oli tidak mengalir atau bisa disebut juga tersubatnya jalur aliran oli.
3.Rusak nya Komponen Guide bar yaitu Sprocket Kit
2.4 Chain
Chain adalah suatu peraltan yang dipergunakan untuk memisah kan atau
pemotongan benda kerja, Chain biasanya terbuat dari bahan steel.Biasa nya chain
yang digunakan menyesuaikan dimensi ukuran dari bar.
2.4.1 Hour meter pada Chain
Pada komponen Chain ada beberapa masa atau ukuran yang menandakan
Chain untuk di Maintenance yaitu sebagai berikut:
1.Ukuran mata Chain yang sudah 3,5mm wajib dilakukan penggantian.
2.Masa untuk penggerindaan Chain secara berulang adalah setiap setelah jam
pemakaian adalah 12jam.
3.Apabila umur jam pemakaian Chain sudah mencapai 125 jam maka Chain
Wajib untuk dilakukan penggantian.

2.5 Mesin Grinding


Mesin gerinda adalah bagian penting yang digunakan oleh pekerja reparasi,
seperti di bengkel. Selain itu ada banyak industri yang juga menggunakan mesin
gerinda di berbagai pekerjaannya. Dengan kata lain, mesin gerinda ini berfungsi
untuk melakukan perputaran batu gerinda dengan benda kerja sehingga
menghasilkan pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
2.5.1 Spesifikasi beroprasinya Mesin Grinding Chain
1.Mesin bekerja secara otomatis.
2.Drajat kemiringan mata gerinda ialah 35 derajat
3.Masa penggerindaaan mata Chain jumlah 45 mata,adalah selama 4 menit.
BAB III
PELAKSANA PRAKTIK INDUSTRI

3.1 Tahapan Pelaksaan Praktek Industri


Adapun tahapan pelaksaan Praktek industri yang berjudul “Preventive
Maintenance Chain dan Bar Harvester Excavator Caterpilar”di PT.RAPP dapat
dilihat dari

Mulai

Observasi

Menentukan topik permasalahan

Pendalaman topik

Penulisan laporan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir

3.2 Prosedur Kerja


1. Observasi
Pengamatan lingkungan kerja dan mengidentifikasi permasalahan yang ada
dilingkungan kerja tersebut
2. Menentukan topik permasalahan
Menentukan topik permasalahan yang ada dilingkungan kerja, yaitu
permasalahan pada Chain dan Bar yang harus di maintenance.
3. Melakukan Proses Maintenance
Dimana pada proses ini dilakukannya kegiatan perawatan pada chain dan
bar dan juga dilakukan nya perawatan pada komponen bar dan chain yang
mengalami kerusakan.
4. Penulisan Laporan
Penulisan Laporan Praktek Industri.

3.3 Alat dan bahan


3.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan maintenance Chain
dan Bar adalah sebagai berikut:
1.Mesin grinding
Mesin gerinda adalah bagian penting yang digunakan oleh pekerja reparasi,
seperti di bengkel.Mesin Grinding Chain berfungsi untuk menjamkan mata
Chain yang mulai aus.

2. Mesin Pres Bar


Mesin pres bar adalah alat bantu dalam maintenance Guide Bar,Alat ini
berfungsi untuk meluruskan Guide Bar yang mengalami pembengkokkan.
3. Mesin Gerinda Tangan
Mesin ini dapat dipergunakan untuk menghaluskan ataupun memotong
benda logam dan non logam.

4. Palu
Palu adalah alat atau perkakas yang dapat berfungsi untuk memaku,
menempa logam, memperbaiki suatu benda.

5. Penitik
Penitik adalah alat bantu untuk suatu pekerjaan melepaskan pin pengunci
sprocket.

6.Tang Stel
Fungsi dari tang ini adalah untuk menjepit suatu baut dan mur.
7. Kawat
Kawat besi berfungsi sebagai alat bantu untuk melepaskan kotoran di sela-
sela sempit.

3.3.1 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan maintenance
Chain dan Bar adalah sebagai berikut:
1. Nose Sprocket Kit
Nose sprocket kit chain berfungsi untuk media tamabahan dalam proses
menambah Panjang Chain.
2. Sprocket Kit
Sprocket Kit bertugas sebagai roda gigi yang putarannya mengikuti
putaran mesin.

3. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai pelindung tangan dari besi tajan dan juga benda panas.

4. Majun
Berfungsi untuk membersihkan part yang kotor,supaya tidak menghalangi
pekejaan.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Langkah Kerja


Adapun Langkah kerja yang dilakukan dalam proses maintenance Guide Bar
dan Chain adalah sebagai berikut:
4.1.1 Perawatan Guide Bar
1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2. Lakukan pembersihan Giude bar dari kotoran yang berupa serbuk kayu
dengan menggunakan majun dan alat bantu congkelan besi.
3. Periksa kerataan guide bar
4. Periksa juga komponen Sprocket pada Guide bar.

4.1.2 Perawatan Guide Bar


1. Lakuan Penggerindaan Nose Sprocket pada guide bar untuk melepas
Srocket pada Guide bar.

2. Setelah penggerindaan lakukan pelepasan pin lock sprocket lit dengan cara
pemukulan dengan palu dan pahat bulat.
3. Setelah Sprocket terlepas lakukan penggantian Sprocket kit.

4. Setelah sprocket dipasang lakukan penguncian sprocket kit dengan cara


memasang pin lock sprocket.

5. Lakukan pemukulan pin lock sprocket kit hingga sprocket kit terkunci
pada tempat nya.

6. Penggantian Sprocket kit telah selesai.

4.1.3 Proses Pengepresan Guide Bar yang tidak Rata


1. Amati dan tentukan titik dimana terjadi pembengkokan pada Guide Bar.
2. Letakkan Guide Bar pada alat pres bar tepat pada titik yang akan di pres.

3. Lakukan proses pengepresan Guide bar dengan memompa alat pres bar.

4. Setelah proses pengepresan selesai keluarkan Guide Bar dab periksa kembali
Guide Bar.

5. Apabila pengepresan sudah benar dab Guide bar telah rata kembali,maka
proses telah selesai.
4.1.4 Proses Penambahan Jumalah Mata Gigi Chain.
1.Tentukan titik dimana akan dilakukan pemptongan Pin Lock Chain untuk
penambahna sambungan Chain.

2. Lakukan pengerindaan pada Pin sambungan Chain.

3. Setelah penggerindaan lakukan pelepasan nose sprocket kit dengan palu


dan pahat bulat.

4. Setelah itu pasang nose sprocket kitpada sambungan Chain.


5. Lakukan penguncian pada nose sprocket kit Chain dengan dipukul
memakai palu.

6. Setelah nose sprocket kit terpasang maka proses penambahan mata Chain
telah Selesai.
4.1.1 Proses Grinding Chain
1. Meng On kan mesin grinding chain.

2. Pasang Chain kedudukan mesin Grinding.

3. Atur posisi Chain dan cari titik nol Chain yaitu mata yang sama.

4. Posisikan arah mata gerinda kemata Chain.


5. Setting modul angka mata Chain pada mesin grinding.

6. Mulai start mesin grinding.

7. Amati proses penggerindaan hingga mata Chain di selesaikan.

7. Setelah selesai mesin akan Off otomatis, kemudian lepaska Chain dari
dudukan mesin.Dan proses grinding Chain selesai.
BAB IV
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari kegiatan yang Maintenance Chain dan Guide Bar
adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara penyelesaian masalah dalam proses
maintenance Giude bar dan Chain.
2. Mahasiwa dapat memahami cara dan Langkah dalama melakukan
Maintenance Guide bar dan Chain.
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat di berikan dalam proses maintenance Giude bar dan
Chain adalah sebagai berikut:
1. Agar lebih memperhatikan APD dalam melakukan Maintenance Giude
bar dan Chain agar tidak terjadinya kecelakaan kerja.
2. Agar dalam melakukan segala pekerjaan supaya bertanya sebelum
melakukan kegiatan,agar tidak adanya kesalahan dalam pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai