Di
Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun berdasarkan hasil KKP di PT. SSI.
Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan dalam
penyusunan laporan KKP ini kepada :
1. Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah-Nya.
2. Orang tua tersayang, juga seluruh saudara-saudara penulis yang selalu
memberikan bantuan baik itu berbentuk do’a ataupun materinya.
3. Bapak Dr. Ir. Nazori A.Z., MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Budi
Luhur
4. Bapak Peby Wahyu Purnawan, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Universitas Budi Luhur.
5. Bapak Eka purwa laksana, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing KKP yang telah
sabar dan banyak membantu peulis dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja
Praktek ini.
6. Staf dan jajaran magement PT.Sampurna Sistem Indonesia yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.
7. Pak Budi, Pak Bagas, Pak Wahyu, Buk manda, Mas Arif, Mas Mawan, dan
seluruh staff PT. SSI yang telah memberikan bimbingan selama Kuliah Kerja
Praktek.
8. Teman – teman Teknik Elektro Universitas Budi Luhur yang telah membantu
baik dari segi material maupun non material, dari sandang, pangan, dan
papan bagi penulis saat melaksanakan KKP ini.
9. Serta semua yang membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu – persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pada laporan kerja praktek ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis selalu berusaha untuk tetap
membuka diri terhadap semua masukan kritik dan saran yang membangun
dan berguna untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang dan pada
akhirnya semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan kontribusi yang
berarti khususnya bagi penulis dan bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………….....i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………......iv
PENDAHULUAN…………………………………………………………………..v
1.1.Latar Belakang…………………………………………………....1
1.2.Tujuan………………………………………………………………..1
1.3.Batasan Masalah……………………………………………….….1
1.4.Metode Pengumpulan Data……………………………………2
1.5.Sistematika Penulisan……………………………………………2
PROFIL PERUSAHAAN
2.1.Visi dan Misi Perusahaan……………………………………….3
2.2.Sejarah perusahan dan Perkembangannya………………3
2.3.Logo Perusahaan………………………………………………….4
2.4.Struktur Organisasi Perusahaan……………………………..4
2.5.Lokasi Perusahaan………………………………………………..5
KOMPONEN KONVEYOR FEEDER
3.1.Sensor Proximity………………………………………………….8
3.2.MCB…………………………………………………………………….8
3.3.Kontaktor…………………………………………………………….9
3.4.Solenoid…………………………………………………………….10
3.5.Motor 9 waat………………………………………………………10
3.6.Fuse………………………………………………………………….12
3.7.Terminal Blok……………………………………………………..12
3.8.Emergency Switch………………………………………………13
3.9.Relay………………………………….……………………………..13
3.10.Pilot Lamp……………………………………………………….14
3.11.Push Buttom…………………………………………………….14
3.12.Selector Switch………………………………………..……….14
3.13.Idle Speed Control…………………………………………….15
PERAWATAN DAN CARA KERJA PADA SISTEM CONVEYOR
FEEDER
4.1.Perawatan conveyor feeder……………………….…………16
4.2.Pengamanan pada conveyor feeder…………………..….19
4.3.Hal-hal yang perlu diperhatikan selama perawatan
conveyor feeder……………………………….………………………………19
4.4.Cara kerja conveyor Feeder………………….……………..20
PENUTUP
5.1.Kesimpulan……………………………………………………….27
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…….28
LAMPIRAN LAMPIRAN……………………………………………............29
DAFTAR GAMBAR
1.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini
diantaranya adalah:
Mempelajari cara merakit dan memodifikasi mesin
Mempelajari cara kerja mesin
Mempelajari cara menginstalasi mesin yang di produksi
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan latar belakang,
tujuan, batasan masalah, metode pengumpulan data serta
sistematika penulisan.
BAB V PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dari pelaksanaan KKP
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1.2 Misi
Menciptakan pertumbuhan usaha berkesinambungan
dengan memberikan solusi terbaik customer
Memberikan kualitas mesin yang sangat baik dan nilai
terbaik dalam pelayanan dan menjadi mitra bisnis yang handal
dengan semua pemangku kepentingan dan menyampaikan
produk-produk layanan Coorporate, Retail dan jasa service mesin
dari pelaku bisnis ataupun mitra bisnis yang berkualitas.
ORGANISATION STRUCTURE:
NKOMISARIS
BUDI PRIYANTONO
PT.SAMPURNA SISTEM
INDONESIA
DIRECTOR
FITRI APRIANTI
ADMINISTRATION
MECHANICAL LEADER DRAFTER & PLANNER UMUM
STAFF
HADY SUGIAWAN AHMAD SYARIFUDDIN SUPARNO
YUYUM NASYRIAH
KOMANDAN SECURITY
SAFETY & FOTOR ADMINISTRATION HENDRA
MUHAMMAD YUNA P DESI ANANDA
OFFICE BOY
MUSTAAL
OFFICE BOY
NURON
2.5 Lokasi perusahaan
Kantor pusat PT. Sampurna Sistem Indonesia berlokasi di
jl.Jambu, RT/RW 002/006, Buaran Indah , kec,Tangerang, Kota
Tangerang Banten 15119
Aktivitas :
1. Menganalisa gambar 2D dari Customer
2. Membuat design 2D & 3D
3. Mengolah design menjadi suatu alat (jig, pallet, kontruksi)
4. Pengukuran plate
5. Pemotongan plate
6. Pembentukan plate
7. Welding
8. Machining
9. Assembling
10. Quality Check
11. Delivery
Aktivitas :
1. Menganalisa gambar untuk di buat die.
2. Membuat design die.
3. Membuar 3D data.
4. Membuat happo die.
5. Membuat NC Program.
6. Melakukan Machining 1.
7. Melakukan Sub Assy.
8. Melakukan Machining 2.
9. Assmbling try out (Draw, Bending, Flange, Blank, Trim, Ristrike).
10. Quality check.
Aktivitas :
1. Memasarkan dan menawarkan produk.
2. Melayani customer.
3. Melakukan kerjasama dengan section.
4. Membuat penawaran harga.
5. Membuat manufacturing order.
6. Membuat surat dan debit note.
7. Membuat laporan penjualan.
8. Membuat laporan penerimaan order.
Aktivitas :
1. Me-monitoring forcase bulanan tiap section.
2. Menghitung loading dan capacity.
3. Memonitoring laporan consumable consumable section.
4. Membuat laporan cost control.
5. Membuat laporan loss profit.
BAB III
KOMPONEN KONVEYOR FEEDER
3.2 MCB
MCB adalah pemutus rangkain listrik yang khusus
memutuskan arus listrik pada tegangan kerja atau arus hubung
singkat. Prinsip kerjanya adalah menutup dan membuka kontak
yang menghubungkan arus listrik. Proses kerjanya terjadi secara
otomatis. Pemutus daya hanya akan bekerja jika aris listrik
melebihi nilai normalnya.
Bagian-bagian / komponen dari MCB
2. Solenoid
3. Switch/saklar
4. Plunger (pendorong)
5. Terminal input
7. Arc chutes(coil/kumparan)
9. Fixed contact
3.3 Kontaktor
Kontaktor adalah alat elektrikal yang bekerja dengan
induksi elektromagnetik pada sebuah kumparan tembaga (coil)
yang dialirkan tenaga listrik sehingga menimbulkan medan
magnet yang menyebabkan kontak bantu NO (Normally Open)
akan tertutup dan kontak bantu NC (Normally Close) akan terbuk
Komponen komponen dan Simbol kontaktor :
3.4 Solenoid
Solenoida atau Solenoid adalah perangkat
elektromagnetik yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi gerakan. Energi gerakan yang dihasilkan oleh Solenoid
biasanya hanya gerakan mendorong (push) dan menarik (pull).
Pada dasarnya, Solenoid hanya terdiri dari sebuah kumparan
listrik (electrical coil) yang dililitkan di sekitar tabung silinder
dengan aktuator ferro-magnetic atau sebuah Plunger yang bebas
bergerak “Masuk” dan “Keluar” dari bodi kumparan. Sebagai
informasi tambahan, yang dimaksud dengan Aktuator (actuator)
adalah sebuah peralatan mekanis yang dapat bergerak atau
mengontrol suatu mekanisme. Solenoid juga tergolong sebagai
keluarga Transduser, yaitu perangkat yang dapat mengubah
suatu energi ke energi lainnya.
Rotor (Armature)
Rotor merupakan salah satu bagian-bagian motor DC yang
juga kerap disebut amature. Komponen tersebut berputar dan
dan berada di antara kutub bagian fields windings. Adapun
beberapa partikel penyusun rotor diantaranya core, commulator,
shaft, dan gulungan rotor.
Rotor pada motor DC adalah silinder laminasi magnetik yang
diisolasi satu sama lain. Posisi rotor ini tegak lurus terhadap
sumbu silinder. Rotor inilah yang akan berputar putar pada
porosnya dan dipisahkan dari kumparan medan oleh celah udara.
Badan Mesin
Komponen badan mesin memiliki fungsi sebagai media untuk
mengalirnya fluks magnet yang di hasilkan oleh kedua kutub
magne. Selain itu, badan mesin juga memiliki fungsi untuk
meletakkan alat alat tertentu yang mengelilingi bagian dari
mesin. Umumnya badan mesin ini terbuat dari material plat baja
atau besi tuang.
Commutator (komutator)
KOmutator adalah struktur silinder yang teruat dari tembaga
yang ditumpuk tetapi diisolasi satu sama lain menggunakan
mika. Fungsi utama komulator adalah untuk memasok arus listrik
ke lilitan kumparan.
3.6 Fuse
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman
dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse
(Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek
yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang
berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short
circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan
putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan
tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika
sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat
dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan. Karena
fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan
Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan,
Fuse atau sekering juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik.
3.9 Relay
Relay adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai
saklar (Switch) yang dioprasikan secara listrik dan merupakan
komponen elektromekanis yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
coil mewakili fungsi mekanis.
Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakan kontak saklar sehingga mamungkinkan dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat mengantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.
Secara sederhana relay adalah suatu perangkat saklar
elektromekanis yang digunakan untuk menyambungkan dan
memutuskan arus listrik melalui perantara switch dengan cara
pengendalian tegangan pada lilitan coilnya.
Coil Elektromagnetik
Merupakan lilitan yang terbentuk dari kawat tembaga
dengan lapisan email yang fungsinya sebagai pembentuk medan
magnet ketika mendapatkan tegangan listrik yang sesuai dengan
tegangan kerja relay.
Inti Besi
Merupakan bagian yang berperan menjadi bahan yang
bersifat magnet ketika terinduksi dari coil elektromagnetik dan
dengan sifat magnetnya berperan menarik bagian armature
sehingga bisa merubah posisi switch kontak poin.
Armature
Merupakan material atau lempengan logam yang berfungsi
sebagai tuas kontak yang bergerak merubah posisi kontak
tergantung dari sifat magnet dari komponen inti besi yang
mempengaruhinya
Switch Contact Point
Merupakan bagian dari relay yang berfungsi sebagai kontak
output relay. Switch kontak ini terdapat 2 kondisi yaitu NO
(Normally Open) dan NC (Normally Close). Normally open
maksudnya adalah bahwa kontak relay secara normal saat lilitan
A1 dan A2 belum mendapat tegangan adalah kontak terbuka.
Sedangkan normally close maksudnya adalah bahwa kontak
relay secara normal saat lilitan A1 dan A2 belum mendapat
tegangan adalah kontak tertutup.
Spring
Spring merupakan bagian dari relay yang berfungsi
mengembalikkan posisi switch contact poin relay saat lilitan coil
A1 dan A2 tidak bertegangan.
Gambar 4.1.6
Sumber:google
Fitur ini bukanlah sesuatu yang perlu diperiksa setiap kali melakukan
pemeliharaan karena melihatnya sekali sudah cukup, namun masih perlu
melakukan analisa ini, meskipun idealnya setiap belt dipotong dan dibentuk
dengan sempurna, bukan tidak mungkin mendapatkan belt yang rusak dan tidak
lurus. Itu bisa mendatangkan malapetaka dalam system conveyor melalui
mistracking.
Untuk memeriksa apakah belt lurus atau tidak, coba lakukan trik ini dengan
melepaskan belt dari frame conveyor dan letakkan rata di lantai, jika belt
melengkung atau bengkok dengan cara apapun, itu berarti tidak lurus dan itu perlu
diganti.
4.1.7 Ganti bagian yang aus
Jika ada bagian tunggal dari system conveyor yang mulai rusak, itu perlu
diganti. Jika dibiarkan terus mogok tanpa penggantian maka akan menambah
ketegangan pada bagian lain saat mereka bekerja untuk membawa beban
tambahan yang tidak dapat dilakukan oleh bagian yang rusak, situasi ini
mengakibatkan seluruh system anda mogok lebih cepat atau tidak berfungsi dan
perlu dimatikan.
Ada banyak alasan mengapa sebagian system bisa rusak, bisa jadi ada
penumpukan kotoran berlebihan yang menghancurkan material atau bagian itu
tidak pernah dipasang dengan benar dan mengalami ketegangan yang berlebihan
atau mungkin saja bagian itu telah menjadi tua dan secara alami rusak seiring
waktu.
4.2 Pengamanan pada conveyor feeder
Setelah perawatan:
1).Sebelum menyalakan conveyor setelah perawatan selesai, cek kembali dan
pastikan semua perangkat atau peralatan pemeliharaan hilang dari conveyer.
2).Pastikan semua personil siap ketika conveyer dinyalakan.
3).Hanya personel atau mekanik engginer yang boleh menyalakan conveyor
setelah pemeliharaan.
4.4 Cara kerja conveyor feeder
Relay
selenvid
verometik
Produk
drop
1. Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul 41 kerusakan pada
pinggir dan permukaan belt, sabuk bisa robek karena batuan yang keras dan tajam
atau lepasnya sambungan sabuk.
2. Biaya perawatannya sangat mahal.
3. Jalur pemindahan (transfer line), karena untuk satu unit belt Conveyor hanya bisa
dipasang untuk jalur lurus.
4. Kemiringan/sudut inklinasi yang terbatas.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Conveyor atau mesin kompayer merupakan peralatan sederhana yang
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sebagai alat angkut
suatu barang tertentu untuk kapasitas kecil sampai
besar. Conveyor dijadikan sebagai alat transportasi yang cepat dan
efisien.