Anda di halaman 1dari 32

CARA KERJA DAN PERAWATAN KONVEYOR FEEDER

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Di

PT.SSI (SAMPURNA SISTEM INDONESIA)

Disusun oleh:

ANDRY ARMADANY NIM : 1952500047


AHMAD IRFANSYAH NIM : 1952500104

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun oleh :

1. Nama Mahasiswa NIM :1952500104

2. Nama Mahasiswa NIM :1952500047

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan di , sejak tanggal sampai


dengan yang telah disahkan oleh :

Dosen Pembimbing Pembimbing KKP

Eka purwa laksana, ST, MT Bagas arif rachman

Mengetahui Ka.Prodi. Teknik Elektro,

Peby Wahyu Purnawan, ST, MT


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun berdasarkan hasil KKP di PT. SSI.
Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan dalam
penyusunan laporan KKP ini kepada :
1. Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah-Nya.
2. Orang tua tersayang, juga seluruh saudara-saudara penulis yang selalu
memberikan bantuan baik itu berbentuk do’a ataupun materinya.
3. Bapak Dr. Ir. Nazori A.Z., MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Budi
Luhur
4. Bapak Peby Wahyu Purnawan, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Universitas Budi Luhur.
5. Bapak Eka purwa laksana, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing KKP yang telah
sabar dan banyak membantu peulis dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja
Praktek ini.
6. Staf dan jajaran magement PT.Sampurna Sistem Indonesia yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.
7. Pak Budi, Pak Bagas, Pak Wahyu, Buk manda, Mas Arif, Mas Mawan, dan
seluruh staff PT. SSI yang telah memberikan bimbingan selama Kuliah Kerja
Praktek.
8. Teman – teman Teknik Elektro Universitas Budi Luhur yang telah membantu
baik dari segi material maupun non material, dari sandang, pangan, dan
papan bagi penulis saat melaksanakan KKP ini.
9. Serta semua yang membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu – persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pada laporan kerja praktek ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis selalu berusaha untuk tetap
membuka diri terhadap semua masukan kritik dan saran yang membangun
dan berguna untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang dan pada
akhirnya semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan kontribusi yang
berarti khususnya bagi penulis dan bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta,28 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………….....i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………......iv
PENDAHULUAN…………………………………………………………………..v
1.1.Latar Belakang…………………………………………………....1
1.2.Tujuan………………………………………………………………..1
1.3.Batasan Masalah……………………………………………….….1
1.4.Metode Pengumpulan Data……………………………………2
1.5.Sistematika Penulisan……………………………………………2
PROFIL PERUSAHAAN
2.1.Visi dan Misi Perusahaan……………………………………….3
2.2.Sejarah perusahan dan Perkembangannya………………3
2.3.Logo Perusahaan………………………………………………….4
2.4.Struktur Organisasi Perusahaan……………………………..4
2.5.Lokasi Perusahaan………………………………………………..5
KOMPONEN KONVEYOR FEEDER
3.1.Sensor Proximity………………………………………………….8
3.2.MCB…………………………………………………………………….8
3.3.Kontaktor…………………………………………………………….9
3.4.Solenoid…………………………………………………………….10
3.5.Motor 9 waat………………………………………………………10
3.6.Fuse………………………………………………………………….12
3.7.Terminal Blok……………………………………………………..12
3.8.Emergency Switch………………………………………………13
3.9.Relay………………………………….……………………………..13
3.10.Pilot Lamp……………………………………………………….14
3.11.Push Buttom…………………………………………………….14
3.12.Selector Switch………………………………………..……….14
3.13.Idle Speed Control…………………………………………….15
PERAWATAN DAN CARA KERJA PADA SISTEM CONVEYOR
FEEDER
4.1.Perawatan conveyor feeder……………………….…………16
4.2.Pengamanan pada conveyor feeder…………………..….19
4.3.Hal-hal yang perlu diperhatikan selama perawatan
conveyor feeder……………………………….………………………………19
4.4.Cara kerja conveyor Feeder………………….……………..20
PENUTUP
5.1.Kesimpulan……………………………………………………….27
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…….28
LAMPIRAN LAMPIRAN……………………………………………............29
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Logo perusahaan …………………………………...………9


Gambar 2.4 Struktur perusahaan……………………………..…………9
Gambar 2.5 Lokasi perusahaan…………………………..…………….10
Gambar 3.1 Sensor proximity……………………………………………13
Gambar 3.2 MCB……………………………………………………….…….14
Gambar 4.1 Conveyor feeder…………………………………………….22
Gambar 4.1.1 Periksa tumpukan kotoran……...…………………..22
Gambar 4.1.3 Channel frame………………………………………..….23
Gambar 4.1.5 Pulley…………………………………………….………….24
Gambar 4.1.6 Belt…………………………………………………………..24
Gambar 4.4 flowcart conveyor feeder………………..……………..26
Gambar 4.4.1 Dokumentasi pribadi PT. SSI……………..………..26
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kegitan industri tentunya tidak terlepas dari kegiatan
memproduksi barang baru yang membutuhkan banyak
peralatan. Misalnya, industry manufuktur yang menggunakan
bantuan mesin untuk mengolah bahan mentah menjadi barang
jadi untuk segera dipasarkan. Hampir semua pabrik
menyediakan mesin berteknologi canggih untuk menunjang
kegiatan produksi mereka. Baik itu pabrik kosmetik, makanan,
sabun, dan lain-lain.
PT. Sampurna Sistem Indosnesia adalah
suatuperusahaan yang mementingkan kepuasan para costumer,
dengan menyediakan produksi mesin yang telah dimodifikasi
sedemikian rupa.
PT. Sampurna Sistem Indonesia yang memproduksi
berbagai peralatan mesin yang telah di rakit dan dimodifikasi
seperti, mesin konveyer, mesin pelipat kardus, mesin
ceckwheiger dan lain-lainnya.
Dalam laporan kegiatan Kuliah Kerja Praktek ini
membahas tentang bagaimana cara merakit dan memodifikasi
mesin yang di produksi, serta bagaimana cara menjalankan dan
mengetahui segala fungsi kerja mesin yang telah di produksi
serta mengetahui proses instalasi mesin yang akan di gunakan
di pabrik costumer .

1.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini
diantaranya adalah:
 Mempelajari cara merakit dan memodifikasi mesin
 Mempelajari cara kerja mesin
 Mempelajari cara menginstalasi mesin yang di produksi

1.3. Batasan Masalah


Pada kegiatan Kuliah Kerja Praktek ini batasan masalah
yang dibahas hanya mengenai:
1. Prinsip kerja dan system control pada mesin konveyor feeder
1.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data data dalam penyusunan laporan
Kuliah Kerja Praktek ini menggunakan beberapa metode sebagai
berikut:
a) Studi lapangan
Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan dan praktek
secara langsung di lokasi Kuliah kerja Praktek, Khususnya di area
mekanik.
b) Diskusi
Metode ini dilakukan dengan cara diskusi baik dengan
pembimbing lapangan maupun dosen pembimbing.
c) Studi Pusaka
Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari sumber pustaka
yang terkait dengan materi pembahasan.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini untuk mempermudah
penulisan Kuliah Kerja Praktek, maka penulisan dibagi kedalam
5 (lima) bab, dimana tiap tiap bab terdiri dari dari beberapa sub
bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan latar belakang,
tujuan, batasan masalah, metode pengumpulan data serta
sistematika penulisan.

BAB II PROFIL PT. SSI


Pada bab ini berisi tentang tinjauan organisasi
(sejarah, tujuan, visi, misi, dan struktur organisasi) dari instansi
Kuliah Kerja Praktek (KKP).

BAB III KOMPONEN CONVEYOR FEEDER


Pada bab ini berisi tentang penjelasan komponen conveyor
feeder

BAB IV PERAWATAN DAN CARA KERJA


CONVEYOR VEEDER
Pada bab ini berisi tentang perawatan dan cara kerja conveyor
feeder serta menjelaskan kekurangan dan kelebihan pada
conveyor feeder

BAB V PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dari pelaksanaan KKP
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Visi dan Misi Perusaan


2.1.1 Visi
Menjadikan PT. Sampurna Sistem Indonesia perusaan
terbaikdi Indinesia dalam Bidang pembuatan mesin industri,
terutama di kawasan berkembang bisnis industri, perdagangan
dan jasa pembuatan mesin industry

2.1.2 Misi
Menciptakan pertumbuhan usaha berkesinambungan
dengan memberikan solusi terbaik customer
Memberikan kualitas mesin yang sangat baik dan nilai
terbaik dalam pelayanan dan menjadi mitra bisnis yang handal
dengan semua pemangku kepentingan dan menyampaikan
produk-produk layanan Coorporate, Retail dan jasa service mesin
dari pelaku bisnis ataupun mitra bisnis yang berkualitas.

2.2 Sejarah Perusaan dan Pengembangannya


PT. Sampurna Sistem Indonesia merupakan suatu
perseroan terbatas yang didirikan pada tahun 2016 berdasarkan
Hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di kota
Tangerang, dengan kantor pusat operasi di jl.Jambu, RT/RW
002/006, Buaran Indah , kec,Tangerang, Kota Tangerang Banten
15119, dengan nomor telepon (021)59899952.
PT. Samourna Sistem Indonesia merupakan perusaan
manufaktur yang terbentuk perseroan terbatas perusaan yang
bergerak dibidang pembuatan mesin industri yang meliputi
beberapa bidang seperti pabrik makanan dan minuman, farmasi,
kosmetik, an otomotif.
PT. Sampurna Sistem Indonesia memulai usahanya dengan
menerima order berbagai jenis mesin seperti mesin carton
sealer, carton erector, otomatis shrinking, dan ink jet printer.
Selain itu PT.Sampurna Sisrem Indonesia telah menjalin kerja
sama dengan salah satu perusahaan di shanghai, china yaitu
gurki-pack seabagai rekan bisnis untuk mendistribusikan mesin
keseluruh Indonesia.
2.3 Logo Perusahaan

Gambar 2.3 Logo Perusahaan SSI

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

ORGANISATION STRUCTURE:
NKOMISARIS
BUDI PRIYANTONO
PT.SAMPURNA SISTEM
INDONESIA

DIRECTOR
FITRI APRIANTI

SALES MANAGER TECHNICAL MANAGER ADMINISTRATION LEADER


WAHYU RIADI BAGAS ALIF RACMAN AMANDA WAHMI DELIA

ADMINISTRATION
MECHANICAL LEADER DRAFTER & PLANNER UMUM
STAFF
HADY SUGIAWAN AHMAD SYARIFUDDIN SUPARNO
YUYUM NASYRIAH

KOMANDAN SECURITY
SAFETY & FOTOR ADMINISTRATION HENDRA
MUHAMMAD YUNA P DESI ANANDA

MECHANICAL MECHANICAL MECHANICAL


ADITYA HERMAWAN P ACHMAD M SECURITY
SECURITY ELAN
WADI E

OFFICE BOY
MUSTAAL

OFFICE BOY
NURON
2.5 Lokasi perusahaan
Kantor pusat PT. Sampurna Sistem Indonesia berlokasi di
jl.Jambu, RT/RW 002/006, Buaran Indah , kec,Tangerang, Kota
Tangerang Banten 15119

Gambar 2.5 Lokasi Perusahaan

2.5.1. Section Affairs & HRD

Aktivitas General Affairs & HRD :


1. Melakukan monitoring dalam pelaksanaan 5S, K3, ISO, QCC, dan
Kaizen teian.
2. Melakukan recuiretment karyawan baru.
3. Melaksanakan training untuk karyawan.
4. Me-monitoring tentang penggajian dan kontrak kerja.
5. Me-monitoring area perusahaan, pekerjaan tiap section.
2.5.2. Section Engineering

Aktivitas :
1. Menganalisa gambar 2D dari Customer
2. Membuat design 2D & 3D
3. Mengolah design menjadi suatu alat (jig, pallet, kontruksi)
4. Pengukuran plate
5. Pemotongan plate
6. Pembentukan plate
7. Welding
8. Machining
9. Assembling
10. Quality Check
11. Delivery

2.5.3. Section Press Die

Aktivitas :
1. Menganalisa gambar untuk di buat die.
2. Membuat design die.
3. Membuar 3D data.
4. Membuat happo die.
5. Membuat NC Program.
6. Melakukan Machining 1.
7. Melakukan Sub Assy.
8. Melakukan Machining 2.
9. Assmbling try out (Draw, Bending, Flange, Blank, Trim, Ristrike).
10. Quality check.

2.5.4. Section Stamping


Aktivitas :
Pembuatan part otomotif dengan proses :
1. Pengecekan part awal sebelum dilakukan proses stamping.
2. Menyupply dan mengontrol part ke setiap proses stamping
(bending, cutting, press).
3. Proses bending (boring, expand).
4. Proses cutting (blank, pierce).
5. Proses press.
6. Proses welding 1.
7. Proses welding 2.
8. Quality check.
9. Delivery
2.5.5 Section marketing

Aktivitas :
1. Memasarkan dan menawarkan produk.
2. Melayani customer.
3. Melakukan kerjasama dengan section.
4. Membuat penawaran harga.
5. Membuat manufacturing order.
6. Membuat surat dan debit note.
7. Membuat laporan penjualan.
8. Membuat laporan penerimaan order.

2.5.6. Section Plan and cost Department

Aktivitas :
1. Me-monitoring forcase bulanan tiap section.
2. Menghitung loading dan capacity.
3. Memonitoring laporan consumable consumable section.
4. Membuat laporan cost control.
5. Membuat laporan loss profit.
BAB III
KOMPONEN KONVEYOR FEEDER

3.1 Sensor Proximity


Sensor proximity adalah sensor yang mampu mendeteksi
kehadiran objek di sekitar tanpa melalui kontak fisik. Sensor
proksimitas memancarkan medan elektromagnetik atau sinar
radiasi elektromagnetik, dan mencari perubahan dalam medan
atau sinyal yang kembali.

Gambar 3.1 Sensor Proximity


Sumber: google

3.2 MCB
MCB adalah pemutus rangkain listrik yang khusus
memutuskan arus listrik pada tegangan kerja atau arus hubung
singkat. Prinsip kerjanya adalah menutup dan membuka kontak
yang menghubungkan arus listrik. Proses kerjanya terjadi secara
otomatis. Pemutus daya hanya akan bekerja jika aris listrik
melebihi nilai normalnya.
Bagian-bagian / komponen dari MCB

Gambar 3.2 MCB


Sumber: google
1. Latch (pengait)

2. Solenoid

3. Switch/saklar

4. Plunger (pendorong)

5. Terminal input

6. Arc chutes holder

7. Arc chutes(coil/kumparan)

8. Dynamic contact (kontak yang dapat bergerak)

9. Fixed contact

10. Holder untuk DIN Rail

11. Terminal output

12. Holder strip bimetal

13. Strip bimetal

3.3 Kontaktor
Kontaktor adalah alat elektrikal yang bekerja dengan
induksi elektromagnetik pada sebuah kumparan tembaga (coil)
yang dialirkan tenaga listrik sehingga menimbulkan medan
magnet yang menyebabkan kontak bantu NO (Normally Open)
akan tertutup dan kontak bantu NC (Normally Close) akan terbuk
Komponen komponen dan Simbol kontaktor :

 Kumparan Magnet (Coil)


Dengan simbol A1-A2 yang akan bekerja bila mendapat
sumber tegangan listrik

 Kontak utama (RST)


Terdiri dari symbol angka L1, L2, L3
 Keluaran kontak utama (UVW)
Terdii dari simbol angka T1, T2, T3
 Kontak bantu NO (Normal Open)
Terdiri dari symbol angka 13, 14
 Kontak bantu NC (Normally Close)
Terdiri dari simbol angka 21, 22

3.4 Solenoid
Solenoida atau Solenoid adalah perangkat
elektromagnetik yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi gerakan. Energi gerakan yang dihasilkan oleh Solenoid
biasanya hanya gerakan mendorong (push) dan menarik (pull).
Pada dasarnya, Solenoid hanya terdiri dari sebuah kumparan
listrik (electrical coil) yang dililitkan di sekitar tabung silinder
dengan aktuator ferro-magnetic atau sebuah Plunger yang bebas
bergerak “Masuk” dan “Keluar” dari bodi kumparan. Sebagai
informasi tambahan, yang dimaksud dengan Aktuator (actuator)
adalah sebuah peralatan mekanis yang dapat bergerak atau
mengontrol suatu mekanisme. Solenoid juga tergolong sebagai
keluarga Transduser, yaitu perangkat yang dapat mengubah
suatu energi ke energi lainnya.

3.5 Motor 9 watt


Conveyor merupakan alat yang banyak digunakan pada
bidang industri, untuk memindahkan barang hasil produksi.
Aktuator atau penggerak pada conveyor yang sering digunakan
adalah motor dc. Pengendalian kecepatan motor sangat
diperlukan agar conveyor tetap stabil ketika mendapatkan
beban. Pengendalian kecepatan dapat dilakukan dengan
menggunakan kontroler PID, namun untuk pengendalian motor
dc lebih sesuai menggunakan kontroler PI.
Motor DC adalah perangkat elektronikayang dapat
mengubah energy listrik menjadi energy mekanik. Cara kerja
motor DC dalam mengubah energy ialah dengan mengambil
daya listrik melalui arus searah yang kemudian diubah menjadi
rotasi mekanis.
Motor DC juga dikenal dengan sebuah motor listrik atau
motor arus searah. Motor Dc juga bisa diartikan sebagai
perangkat yang dapat merubah energy listrik ke dalam energi
gerak atau kinetik.
Komponen motor DC adalah sebagai berikut :

 Rotor (Armature)
Rotor merupakan salah satu bagian-bagian motor DC yang
juga kerap disebut amature. Komponen tersebut berputar dan
dan berada di antara kutub bagian fields windings. Adapun
beberapa partikel penyusun rotor diantaranya core, commulator,
shaft, dan gulungan rotor.
Rotor pada motor DC adalah silinder laminasi magnetik yang
diisolasi satu sama lain. Posisi rotor ini tegak lurus terhadap
sumbu silinder. Rotor inilah yang akan berputar putar pada
porosnya dan dipisahkan dari kumparan medan oleh celah udara.

 Stator (medan kumparan)


Stator merupakan salah satu bagian dari motor tersebut,
akan tetapi tidak bergera, melainkan diam. Partikel penyusunnya
terdiri atas beberapa komponen, diantaranya yaitu inti, belitan,
dan rangka stator.
Pada bagian rangkanya dibuat menggunakan besi tuang,
serta menjadi rumah bagi seluruh elemen generator. Komponen
yang satu ini merupakan bagian motor DC yang berupa lilitan
kawat yang akan menghasilkan medan magnet. Bagian ini
merupakan bagian yang statis/tidak bergerak.

 Badan Mesin
Komponen badan mesin memiliki fungsi sebagai media untuk
mengalirnya fluks magnet yang di hasilkan oleh kedua kutub
magne. Selain itu, badan mesin juga memiliki fungsi untuk
meletakkan alat alat tertentu yang mengelilingi bagian dari
mesin. Umumnya badan mesin ini terbuat dari material plat baja
atau besi tuang.

 Commutator (komutator)
KOmutator adalah struktur silinder yang teruat dari tembaga
yang ditumpuk tetapi diisolasi satu sama lain menggunakan
mika. Fungsi utama komulator adalah untuk memasok arus listrik
ke lilitan kumparan.

 Brush (Sikat motor DC)


Carbon brushterletak pada komulator dan berguna untuk
mamberikan supai tegangan listrik menuju motor. Motor secara
mekanis bias menimbulkan masalah tertentu pada sebuah
lingkungan.

3.6 Fuse
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman
dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse
(Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek
yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang
berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short
circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan
putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan
tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika
sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat
dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan. Karena
fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan
Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan,
Fuse atau sekering juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik.

Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya


dipasang secara Seri dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang
akan dilindunginya sehingga apabila Fuse (Sekering) tersebut
terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan
hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir
masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.

3.7 Terminal Blok


Terminal blok adalah tempat berhentinya arus listrik
sementara yang akan dihubungkan ke komponen yang
lain/komponen outgoing. Dalam pembuatan panel listrik,
terminal blok termasuk salah satu komponen utama sebab
memiliki manfaat yang besar. Terminal blok memiliki manfaat
yang sangat besar dalam pembuatan panel listrik karena semua
arus listrik yang dihubungkan ke terminal blok dapat
dihubungkan dengan komponen-komponen lainnya sehimhha
panel listrik dapat bekerja dengan baik karena adanya terminal
blok.
Terminal blok juga memiliki fungsi untuk menata rangkaian
listrik supaya lebig rapi. Dengan adanya terminal blok maka
komponen rangkaian akan tersusun dengan rapid an dengan
adanya terminal blok dapat membuat sebuah rangkain listrik
yang dapat dihubungkan dengan jaringan listrik yang satu
dengan jaringan listrik yang lain
3.8 Emergency Switch
Emergency switch atau tombol darurat, alat ini digunakan
pada situasi darurat. Mekanismenya apabila alat ini ditekan maka
listrik pada system kontrolakan terputus dan bila tombol ini
diletakkan atau berada pada mesin maka jika tombol ini ditekan
maka mesin itu akan berhenti.

Emergency ini memang sangat penting pada system


kontrol tenaga listrik. Kebanyakan dari mesin-mesin pabrik
ataupun panel kontrol pasti terdapat sebuah tombol emergency.
Cara penggunaanya adalah dengan tekan untuk on dan putar ke
kiri untuk off atau posisi semula. Prinsip kerja dari semua tombol
emergency memutuskan susuatu yang sama yaitu listrik.

3.9 Relay
Relay adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai
saklar (Switch) yang dioprasikan secara listrik dan merupakan
komponen elektromekanis yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
coil mewakili fungsi mekanis.
Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakan kontak saklar sehingga mamungkinkan dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat mengantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.
Secara sederhana relay adalah suatu perangkat saklar
elektromekanis yang digunakan untuk menyambungkan dan
memutuskan arus listrik melalui perantara switch dengan cara
pengendalian tegangan pada lilitan coilnya.

Bagian-bagian penting dalam sebuah relay :

 Coil Elektromagnetik
Merupakan lilitan yang terbentuk dari kawat tembaga
dengan lapisan email yang fungsinya sebagai pembentuk medan
magnet ketika mendapatkan tegangan listrik yang sesuai dengan
tegangan kerja relay.
 Inti Besi
Merupakan bagian yang berperan menjadi bahan yang
bersifat magnet ketika terinduksi dari coil elektromagnetik dan
dengan sifat magnetnya berperan menarik bagian armature
sehingga bisa merubah posisi switch kontak poin.
 Armature
Merupakan material atau lempengan logam yang berfungsi
sebagai tuas kontak yang bergerak merubah posisi kontak
tergantung dari sifat magnet dari komponen inti besi yang
mempengaruhinya
 Switch Contact Point
Merupakan bagian dari relay yang berfungsi sebagai kontak
output relay. Switch kontak ini terdapat 2 kondisi yaitu NO
(Normally Open) dan NC (Normally Close). Normally open
maksudnya adalah bahwa kontak relay secara normal saat lilitan
A1 dan A2 belum mendapat tegangan adalah kontak terbuka.
Sedangkan normally close maksudnya adalah bahwa kontak
relay secara normal saat lilitan A1 dan A2 belum mendapat
tegangan adalah kontak tertutup.

 Spring
Spring merupakan bagian dari relay yang berfungsi
mengembalikkan posisi switch contact poin relay saat lilitan coil
A1 dan A2 tidak bertegangan.

3.10 Pilot Lamp


Pilot lamp adalah sebuah lampu indicator yang menandakan
jika pilot lamp ini menyala, maka terdapat sebuah aliran listrik
masuk pada panel listrik tersebut.

3.11 Push Buttom


Push buttom adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus
listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem
kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan,
dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan
kembali pada kondisi normal.
Sebagai device penghubung atau pemutus, push buttom hanya
memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off
ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang
memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On
dan Off.

3.12 Selector Switch


Selector Switch atau biasa disebut dengan Rotary Switch
adalah sakelar yang dioperasikan atau difungsikan dengan cara
memutar. Saklar ini digunakan untuk memilih satu dari dua atau
lebih posisi. Ada yang berlaku seperti toggle switch dimana
selektor dapat berhenti pada satu posisi, dan ada yang berlaku
seperti push button, dimana setelah melakukan pemilihan maka
seletor akan kembali ke posisi semula atau posisi netral. Saklar
yang kita bahas kali ini adalah khusus untuk saklar rotary dengan
3 posisi. Contoh penggunaannya adalah menyalakan motor
listrik, pompa air dengan kondisi bergantian. Maksud dari
bergantian adalah posisi 1 “bekerja secara manual”, posisi 2
“untuk OFF” dan posisi 3 “bekerja secara automatis”

3.13 Idle Speed Control


Idle speed control adalah bagian dari system Elektronik Fuel
Injection yang fungsinya mengatur putaran mesin.

Fungsi Idle Speed Control

 Untuk mengatur banyak sedikit udara yang masuk ke intake saat


gas tidak ditekan.
 Mengatur kecepatan langsam mesin baik saat AC off atau AC On.
 Menyesuaikan kecepatan RPM langsam mesin pada segala
kondisi secara otomatis
BAB IV
PERAWATAN DAN CARA KERJA PADA SISTEM
KONVEYOR FEEDER
4.1 Perawatan conveyor feeder

Gambar 4.1 Conveyor feeder


Jika conveyor feeder tidak berfungsi dengan baik, ini akan memberikan
konsekuensi yang tak terhitung di seluruh system conveyor. Seluruh operasi dapat
terhambat yang mengakibatkan hilangnya uang dan produktivitas, untuk
mencegah hal ini terjadi kita harus mengawasi dan memeriksa conveyor dangan
cermat.
4.1.1 Periksa tumpukan kotoran

Gambar 4.1.1 pembersihan kotoran di rantai conveyor


Sebagai bagian dari pemeriksaan rutin yang lakukan pada conveyor feeder,
yang harus dilakukan adalah pemeriksaan kebersihan rutin, periksa dengan hati-
hati seluruh system dari atas ke bawah, dari sisi ke sisi dan dari segala cara yang
dapat di bersihkan, dari penumpukan kotoran, puing-puing atau residu jenis
apapun, puing-puing adalah penyebab umum kerusakan system, ini dapat
menyebabkan penyumbatan di system conveyer.

4.1.2 Bersihkan conveyor secara teratur


Proses ini berjalan dengan seiring dengan memeriksa penumpukan kotoran
pada conveyor, namun jika tidak membersihkan conveyor secara teratur,
mengurangi kemungkinan terjadinya penumpukan kotoran sejak awal, biasakan
membersihkan system conveyor secara rutin, karena akan lebih mungkin untuk
mengetahui masalah sejak dini dan mencegah masalah yang akan timbul sebagai
akibat dari kotoran atau penumpukan material berlebih.

4.1.3 Periksa frame

Gambar 4.1.3 channel frame


Sumber: google
Sulit bagi conveyor feeder untuk berjalan dengan baik jika seluruh system
miring pada sudut yang tidak biasa atau terlempar keluar dari jalurnya, yang dapat
terjadi hanya dari gerakan reguler mesin serta sejumlah faktor lainnya, bahkan ini
mungkin terjadi ketika system
Sedang disesuaikan untuk mengangkut produk atau bahan yang berbeda, sangat
penting untuk memeriksa secara teratur untuk memastikan frame conveyor
tersusun rapi dan semuanya terpasang dengan benar, kita dapat dengan mudah
mengonfimasi dengan menggunakan level standar dan memeriksa untuk
memastikan bahwa kedua sisi seimbang.

4.1.4 Jaga idler berjalan dengan lancar


Return idler dalam conveyor belt dapat menjadi kotor, membeku atau tidak
selaras dengan waktu karena pemasangan yang tidak tepat atau keausan alami,
sobek dan gerakan. Bagian-bagian ini harus dibersihkan secara teratur dan
kerataannya harus diperiksa.
Jika idler diam atau berhenti bekerja dengan cara apapun, itu dapat memberikan
berbagai konsekuensi untuk system conveyor, ini bisa menyebabkan belt aus lebih
cepat dari biasanya dan perlu diganti, diantara kemungkinan lainnya.
Untuk menghindari situasi ini, cukup periksa idler secara teratur untuk melihat
apakah ada masalah dan bersihkan saat sudah kotor dang anti saat mulai aus.
4.1.5 Periksa pulley

Gambar 4.1.5 Pulley


Sumber:google
Pulley mudah diperiksa pada saat yang sama ketika kita memeriksa frame,
pastikan setiap pulley berada dalam system sejajar dengan frame conveyor, jika
pulley ini tidak aktif , ini dapat menyebabkan masalah yang lebih besar dengan
belt yang tergelincir dan bagian cepat aus.

4.1.6 Periksa kelurusan belt

Gambar 4.1.6
Sumber:google
Fitur ini bukanlah sesuatu yang perlu diperiksa setiap kali melakukan
pemeliharaan karena melihatnya sekali sudah cukup, namun masih perlu
melakukan analisa ini, meskipun idealnya setiap belt dipotong dan dibentuk
dengan sempurna, bukan tidak mungkin mendapatkan belt yang rusak dan tidak
lurus. Itu bisa mendatangkan malapetaka dalam system conveyor melalui
mistracking.
Untuk memeriksa apakah belt lurus atau tidak, coba lakukan trik ini dengan
melepaskan belt dari frame conveyor dan letakkan rata di lantai, jika belt
melengkung atau bengkok dengan cara apapun, itu berarti tidak lurus dan itu perlu
diganti.
4.1.7 Ganti bagian yang aus
Jika ada bagian tunggal dari system conveyor yang mulai rusak, itu perlu
diganti. Jika dibiarkan terus mogok tanpa penggantian maka akan menambah
ketegangan pada bagian lain saat mereka bekerja untuk membawa beban
tambahan yang tidak dapat dilakukan oleh bagian yang rusak, situasi ini
mengakibatkan seluruh system anda mogok lebih cepat atau tidak berfungsi dan
perlu dimatikan.
Ada banyak alasan mengapa sebagian system bisa rusak, bisa jadi ada
penumpukan kotoran berlebihan yang menghancurkan material atau bagian itu
tidak pernah dipasang dengan benar dan mengalami ketegangan yang berlebihan
atau mungkin saja bagian itu telah menjadi tua dan secara alami rusak seiring
waktu.
4.2 Pengamanan pada conveyor feeder

Berikut adalah pengamanan pada conveyor feeder:

1). Mematikan conveyor feeder


Jangan melakukan pemeliharaan pada system conveyor saat sedang
digunakan, melakukan hal itu bisa beresiko membuat jari tangan hancur atau
patah jika jari-jari terjebak dalam mesin, untuk menghindari masalah dengan
bahaya seperti ini, lakukan tindakan pencegahan ekstra, amankan dan pastikan
semuannya dimatikan sebelum memulai pemeliharaan.
2). Jangan mengambil lebih dari yang bisa di handle
Jumlah listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan system conveyor tidak boleh
dianggap enteng, kekuatan semacam itu dapat menyebabkan cedera serius
terutama jika tidak berpengalaman dan tidak yakin dengan apa yang dilakukan.

4.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan selama perawatan conveyor


feeder
Selama perawatan:
1).Jangan mengenakan pakaian longgar saat melakukan perawatan pada
peralatan operasi.
2).Waspada kondisi berbahaya, seperti ujung yang tajam dan bagian yang
menonjol.
3).Saat menggunakan kerekan, kabel atau peralatan mekanis lainnya untuk
melakukan perawatan, berhati-hatilah agar tidak merusak komponen conveyor
karena bisa berbahaya jika conveyor dinyalakan ketika selesai perawatan.
4).Jaga kebersihan area, bersihkan pelumas dan bahan lainnya sebelum
menyalakan conveyor.

Setelah perawatan:
1).Sebelum menyalakan conveyor setelah perawatan selesai, cek kembali dan
pastikan semua perangkat atau peralatan pemeliharaan hilang dari conveyer.
2).Pastikan semua personil siap ketika conveyer dinyalakan.
3).Hanya personel atau mekanik engginer yang boleh menyalakan conveyor
setelah pemeliharaan.
4.4 Cara kerja conveyor feeder

Tombol star Kontraktor motor


Relay
Tombol stop
sensor
Emergency Proses pengulangan

Relay

selenvid

verometik

Produk
drop

Gambar 4.3 flowcart conveyor feeder

4.4.1 Definisi conveyor

Conveyor Belt adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi


memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak
dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan
berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, Conveyor banyak dipakai karena
mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil
pengangkut. Jenis Conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk
lebih mudah dan lebih efektif. Banyak Conveyor rol dapat bergerak secepat 75 kaki
/ menit. Conveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu
dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai
lokasi yang tetap agar sistem Conveyor mempunyai nilai ekonomis.

Gambar 4.4.1 Dokumentasi pribadi di PT. SS


Banyak sekali macam jenis dan kateristik conveyor untuk keperluan
banyak macam proses produksi. Sebelum memutuskan untuk mendesain suatu
Conveyor. Sebelumnya harus dipahami terlebih dahulu bagaimana alur proses
produksi yang nantinya akan dilewati Conveyor, serta tipe produk atau bentuk
barang yang akan 31 melewati Conveyor.
Conveyor Belt adalah alat transportasi yang paling efisien dalam
pengoperasiannya jika dibanding dengan alat berat / truk untuk jarak jauh, karena
dapat mentransport material lebih dari 2 kilometer, tergantung disain belt itu
sendiri. Material yang ditransport dapat berupa powder, granular atau lump
dengan kapasitas lebih dari 2000 ton/jam, hal ini berkembang seiring dengan
kemajuan disain belt itu sendiri. Saat ini sudah dikembangkan belt Conveyor jenis
long curve, yaitu belt dengan lintasan kurva horizontal maupun vertikal dengan
radius minimum 400 m, sehingga sangat cocok untuk medan berliku dan jarak
jauh.

4.4.1 Sistem tansmisi


Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentransmisikan daya pada
penggerak ke system conveyor. Transmisi pada system roller conveyor terbagi
menjadi dua bagian, yaitu transmisi antara motor penggerak dengan drive roller
dan transmisi antara drive roller dengan roller lain. Sistem transmisi antara motor
penggerak dengan drive roller biasanya ditempatkan di ujung paling akhir dari jalur
conveyor. Sistem transmisi ini biasanya terdiri dari motor, speedreducer, coupling,
sprocket, dan rantai.
Sistem transmisi antara drive roller dengan roller lainnya biasanya
ditempatkan pada kerangka badan system conveyor. Transmisi antara roller
biasanya digunakan sprocket dan rantai dengan perbandingan kecepatan putar
1:1 agar kecepatan putar antara roller sama dan barang yang ditransportasikan
dapat berjalan dengan baik.

4.4.2 Sistem kelistrikan


Sistem kelistrikan pada umumnya, jenis motor yang biasa digunakan
didunia industry terutana perusahaan besar adalah motor induksi tiga phasa.
Penggunaan motor induksi tiga phasa dinilai lebih efektif karena memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya lebih handal, tenaga yang besar, daya listrik rendah dan
lebih minim perawatan. Beberapa aspek tersebut merupakan tolak ukur terdepan
mengapa motor induksi lebih banyak dipilih untuk digunakan di industri.
Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang paling banyak digunakan
dalam dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi
yang sederhana, kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya yang mudah,
sehingga motor induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri.
Motor induksi memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier, terutama
resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda.
Hal ini yang menyebabkan pengaturan pada motor induksi lebih rumit
dibandingkan dengan motor DC. Salah satu kelemahan dari motor induksi adalah
tidak mampu mempertahankan kecepatannya dengan konstan bila terjadi
perubahan beban. Apabila terjadi perubahan beban maka kecepatan motor induksi
akan menurun.
Untuk mendapatkan kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja motor
induksi terhadap perubahan beban, maka dibutuhkan suatu pengontrol.
Penerapan sistem pengontrolan pada conveyor belt di PT. SSI masih
mengggunakan sistem DOL (Direct On Line) dikarenakan material atau produk
masih di proses secara manual, system DOL digunakan dikarenakan masih
dominannya peralatan pekerjaan bersifat semi otomatis.

4.4.3 Mekanisme kerja conveyor feeder


Mekanisme kerja Conveyor secara umum adalah sebagai berikut:
1. Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem
transmisi menuju drive roller.
2. Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi
yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor
3. Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya
yang 40 disalurkan oleh sistem transmisi.
4. Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.
5. Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1
sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.
6. Tranmisi antar roller tersebutditeruskan sampai keroller paling terakhir.
7. Dan barang produksi akan terangkut oleh Belt
8. Menggerakan sabuk Belt untuk terus berjalan
9. Idle rpulley yang terpasang akan ikut berputar sehingga conveyor tetap stabil.

4.4.3 Kelebihan Conveyor Belt

1. Mampu membawa beban berkapasitas besar


2. Kecepatan sabuk dapat diatur untuk menetapkan jumlah material yang
dipindahkan persatuan waktu.
3. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum
sampai dengan 27°.
4. Memerlukan daya yang lebih kecil, sehingga menekan biaya operasinya.
5. Tidak mengganggu lingkungan karena tingkat kebisingan dan polusi yang rendah.
6. Lebih ringan dari pada konveyor rantai maupun bucket conveyor.
7. Aliran pengangkutan berlansung secara terus menerus/kontinu.
8. Membutuhkan sedikit ruang menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja
memindahkan material.

4.4.4 Kekurangan Conveyor Belt

1. Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul 41 kerusakan pada
pinggir dan permukaan belt, sabuk bisa robek karena batuan yang keras dan tajam
atau lepasnya sambungan sabuk.
2. Biaya perawatannya sangat mahal.
3. Jalur pemindahan (transfer line), karena untuk satu unit belt Conveyor hanya bisa
dipasang untuk jalur lurus.
4. Kemiringan/sudut inklinasi yang terbatas.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Conveyor atau mesin kompayer merupakan peralatan sederhana yang
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sebagai alat angkut
suatu barang tertentu untuk kapasitas kecil sampai
besar. Conveyor dijadikan sebagai alat transportasi yang cepat dan
efisien.

Dari hasil yang dijelaskan pada bab diatas adalah:


1. Mempermudah manusia ataupun industri untuk mengangkut
produk
2. Secara ekonomis biaya dan perawatan murah
3. Mempercepat dan mempermudah waktu yang di butuh
DAFTAR PUSTAKA
Elektronika,teknik. (2021,05). pengertian-proximity-sensor-sensor-jarak-jenis-
jenis-sensor-proximity.
Wikipedia.(2020.01). wikipedia.org-wiki-Solenoid.
Elektronika.teknik.(2021,05). pengertian-simbol-fungsi-kontaktor.
Elektonika,wiki. (2022,05). Pengertian dan prinsip kerja motor dc
Immerse.(2018,05).pengertian-relay-fungsi-dan-cara-kerja-relay
LAMPIRAN LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai