Nama
: ANGGA TRIESNATA
Nim
: 01301 010
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Pembimbing Utama
Pembimbing Kedua
( Nanang Ruhyat ST , MT . )
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
( Nanang Ruhyat , ST , MT . )
LEMBAR PERNYATAAN
: ANGGA TRIESNATA
NIM
: 01301- 010
JURUSAN
: TEKNIK MESIN
FAKULTAS
: TEKNOLOGI INDUSTRI
PERGURUAN TINGGI
( ANGGA TRIESNATA )
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian syarat untik
mencapai gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Tenologi Industri,
Jakarta
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbimngan
baik secara moril maupun material sehingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Penulis
menyadari hal tersebut sebab tanpa bantuan dari pihak lain skripsi ini tidak akan selesai.
Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Allah SWT, atas karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
sebaik-baiknya.
2. Kedua Orang Tua, Mamah & Papah atas doa, perhatian, kesabaran, pelajaran dan
nasehat yang selama ini tiada henti diberikan kepada penulis, ini adalah jawaban atas
kegelisahan dan pertanyaan yang Mamah & Papah tanyakan selama ini.
3. Bapak Ir. Yuriadi kusuma, M . Sc selaku dosen pembimbing utama yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Nanang Ruhyat ST, MT. selaku pembimbing kedua yang juga telah bersedia
meluangkan waktu untuk memeberikan bimbingan dan pengarah kepada penulis
hingga terselesaikan skripsi ini.
5. Bapak Ir. Rulli Nutranta, M.eng selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknologi Industri Universitas Mercu Buana, yang telah memberikan kesempatan dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Tim dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menguji penulis
dalam ujian pendadaran.
7. "Astrid Yayi Ananditha", yang telah setia menemani penulis serta memberikan
kesabarannya dan selalu memberikan suport yang tiada henti-hentinya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skiripsi ini dengan sempurna.
8. Adik-adiku Maria Anggraini dan Indah Wahyu Lestari.
9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin yang secara langsung maupun tidak
langsung yang memberikan panduan dalam penyusunan. Khususnya Angkatan 2001.
10. Khususnya buat sahabat penulis, Nurhadi yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas akhir ini sampai dengan selesai.
11. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dari Angakatan 2002 s/d 2007.
12. UKM Sepak bola Universitas Mercu Buana.
13. Kawan-kawan di Perumahan Total Persada Raya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skiripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis
mengharaokan adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
ABSTRAK
Perkembangan Teknologi di bidang manufaktur belakangan ini semakin meningkat
seiring dengan tuntutan konsumen yang terus menginginkan agar pabrik dapat memenuhi
kebutuhan pabrik secara cepat. Semua dapat tercapai apabila seluruh komponen dalam pabrik
manusia, mesin, sistem produksi dapat bekerja maksimal.
Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data serta analisis didapatkan Overall
Equipment effectiveness untuk mesin 200 ton pada bulan juni sebesar 58, 12 % dan pada
bulan juli sebesar 65, 51 %. Bahwa dari data tersebut kemampuan produksi mesin tidak
maksimal, untuk meningkatkan persentase overall equipment effectiveness dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
Meminimalkan frekuensi break down
1. Mengecek semua peralatan sebelum mesin digunakan serta menerapkan Preventive
Maintenance atau perawatan pencegahan berkala pada mesin.
2. Memberikan tanggung jawab kepada operator dan membersihkan lingkungan sekitar.
3. melakukan pelatihan bagi tenaga kerja maintenance maupun operator untuk
meningkatkan keahliannya
Dengan itu perusahaan harus menerapkan perawatan mesin berkala ( Preventive
Maintenance ) dan perawatan secara pencegahan ( Prevention Maintenance ), selain itu
perusahaan juga harus memberikan pelatihan secara berkala kepada operator produksi
maintenance guna untuk meningkatkan kemampuan para pekerja.Peningkatan kemampuan
merupakan faktor yang paling penting dalam penerapan Total Productive Maintenanace.
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................i
Lembar Pengesahan................................................................................................ii
Lembar pernyataan..................................................................................................iii
Abstrak.....................................................................................................................iv
Kata Pengantar..........................................................................................................v
Daftar Isi....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................57
5.2 Metode 5M...........................................................................................................59
5.3 Saran.....................................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tugas Akhir
BAB I
PENDAHULUAN
Tugas Akhir
Frame, Braket proof stand, ring 2 inch, 4 inch, 6 inch. Proses produksi dilakukan
secara terus menerus selama 24 jam dengan menggunakan 3 shift untuk pekerjanya.
pada
Sering terjadi kerusakan pasda mesin prees Amino 200 ton sehingga proses
produksi terganggu
Tugas Akhir
Bbelum ada kesadaran dan pengetahuan yang cukup dari operator dan bagian
maintenance untuk menjaga mesin dalam keadaan normal
Mesin yang digunakan untuk proses produksi Amino berkekuatan 200 ton yang
terdapat pada lantai produksi
Data produksi dan kerusakan mesin yang dijadikan acuan adalah data historis
yang dilengkapi dengan informasi dari wawancara dan buku pengoperasian mesin
Tugas Akhir
Study Observasi
Adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat dan
mengamati keadaan secara langsung dilapangan sehingga data yang diperoleh
merupakan data aktual yang terjadi.Data tersebut biasanya berhubungan dengan
kegiatan operator selama berlangsungnya proses produksi.
Tugas Akhir
Study Literatur
Selama penelitian berlangsung penulis membaca dan mempelajari buku-buku
serta referensi yang ada yang bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan teoriteori dan pengolahan data yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
Data Perusahaan
Data kegiatan produksi perusahaan yang didapatkan melalui data arsip
perusahaan, obsevasi lansung, wawancara dan diskusi langsung dengan pihak
yang terkait dengan kegiatan proses produksi yang berguna sebagai penunjang
untuk melakukan pengilahan data. Data yang diperoleh penulis yaitu :
Struktur Organisasi Perusahaan.
Jumlah waktu yang dilakukan oleh mesin saat melakukan proses pruduksi.
Jenis produk yang diproduksi.
Cycle time dari setiap pembuatan produk.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu kali pesanan.
Jumlah produk yang dihasilkan dalam keadaan bik (goods product).
Jumlah produk yang gagal (reject produk).
Kerusakan yang terjadi pada mesin dan waktu yang dubutuhkan untuk
memperbaikinya.
Waktu yang dubutuhkan untuk menyelesaikan satu kali pesanan.
Tugas Akhir
PENDAHULUAN
Merupakan suatu pangantar yang secara garis besar membahas tentang
latar belakang masalah, tujuan penelitian, perumusan masalah,
pembatasan masalah, penting permasalahan dan sistematika penulisan,
hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran umum mengenai
masalah yang dihadapi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Mengemukakan dasar-dasar teori yang berhubungan dan berkaitan erat
dengan masalah-masalah yang akan dibahas yang meliputi ; cara
Tugas Akhir
METODOLOGI PENELITIAN
Menerangkan tentang metodologi penilitian atau suatu proses pemecahan
masalah yang dilakukan dalam penelitian untuk tugas sarjana yang
sistematis dan terintegrasi pada tujuan penelitian.
BAB IV
BAB V
ANALISA
Menguraikan analisa terhadap hasil dari pengumpulan dan pengolahan
data yang telah dilakukan sebelumnya dengan mengacu pada hasil yang
sudah diperoleh pada bab sebelumnya untuk memberikan usulan
penyelesaian terhadap permasalahan yang terjadi.
BAB VI
Tugas Akhir
INDOMOBIL
SUZUKI
INTERNASIONAL
maupun
untuk
Tugas Akhir
BAB II
LANDASAN TEORI
Tugas Akhir
statistika, Dr. Deming secara awal mulai menunjukan pada orang-orang jepang
bagaimana menggunakan analisis statiska dalam manufaktur dan bagaimana
menggunakan data yang dihasilkan untuk mengontrol kualitas selama proses
manufaktur berlangsung. TPM
Tugas Akhir
2.2.1
Tugas Akhir
2.2.2
Tugas Akhir
1. Pemeriksaan awal
Membersihkan sampah dan kotoran disekitar fasilitas-fasilitas utama,
termasuk
memberikan
minyak
pelumas,
mengecek
heater,
dan
dibuat
penjadwalan
untuk
pembersihan,
Tugas Akhir
Tugas Akhir
Tugas Akhir
2.3 PERBEDAAN
TOTAL
PRODUCTIVE
MAINTENANCE
Sistem
Produksi
Output
Sistem
Perawatan
Tugas Akhir
Tugas Akhir
karyawan pendukung lainnya harus mengerti peran mereka dan harus saling bekerja
sama satu dengan yang lainnya bila terjadi masalah dengan mesin produksi tersebut.
Pendekatan efektif untuk mencapai kondisi operasi tanpa gangguan mesin adalah
dengan melenyapkan penyebab gangguan yang terjadi. Penyebab gangguan dapat
berupa debu, bau, bunyi, derit, baut yang kendor, goresan, retakan, patahan, kalainan
bentuk cetakan dan keausan karena pemakaian. Kegagalan mesin sering terjadi karena
kombinasi penyebab gangguan tersebut. Kalau ini belum dipahami dan didasari benar
tindakan mencegah kegagalan mesin akan sia-sia saja.
Operator
produksi
yang
diminta
oleh
teknisi
perwatan
untuk
Tugas Akhir
perawatan berkala akan menghemat sepuluh jam waktu terbuang dari terhantinya mesin
karena kegagalan.
tiga
tingkatan
kemampuan
yang
terdapat
pada
TPM
konvensional yaitu :
1. Tingkat perbaikan
(Repair Level)
masalah yang kan terjadi terhadap mesin dan melakukan tindakan peraikan
secepatnya.
3.
memperkirakan masalah yang akan terjadi, mereka tidak hanya melakukan tindakan
perbaikan secepatnya tetapi juga mengusulkan tindakan perbaikan untuk mencegah
timbulnya permasalahan yang sama berulang-ulang.
Dalam penerapan TPM, tingkat kemampuan yang harus dimiliki setiap personil harus
pada improvement level. Untuk mencapai tinkatan ini langkah yang paling tepat yang
harus diambil oleh perusahaan adalah melakuakan pelatihandan latihan dilapangan
kepada setiap personil yang terlibat pada proses produksi. Pengembangan kemampuan
dan latihan dalam ranka meningkatkan kemampuan mereka sampai pada improvement
level juga menjadi penting karena tingkat keterlibatan mereka dapat makin efektif bila
mereka mempunyai bekal kemampuan yang memedai.
Tugas Akhir
Quantitative
Qualitative
meningkatkan kualitas.
Sesuai denagntujuan TPM yaitu meningkatkan keefektifan peralatan, dioperasikan
pada kemampuan penuh dan dirawat secara penuh pada level tersebut. Pekerja dan
mesin harus berada secara terus-menerus pada kondisi optimal dengan Zero
Breakdowns dan Zero Defects. Walaupun untuk mencapai Zero adalah suatu hal yang
sulit, tetapi Zero defects dapat dicapi dengan penerapan TPM. Adapun persentase OEE
tertinggi pada perusahaan yang ada di Jepang menurut JIPM (Japan Institute For Plant
Maintenance) sebesar 85.000%.
Tugas Akhir
1. Holiday
Adalah waktu operasi pabrik yang sengaja dihentikan akibat adanya hari libur
tertentu yang khusus ditetapkan oleh perusahaan untuk karyawan operasional
pabrik
2. Cycle Time
Adalah waktu yan dibutuhkan mesin untuk menghasilkan satu produk
3.
Idle Time
Adalah waktu dimana pabrik dengan sengaja dihentikan karena adanya alas
an yang berada diluar kemampuan, kewenangan, maupun diluar kendali
manajemen pabrik yang bersangkutan.
Tugas Akhir
BreakDown Maintenance
Adalah breakdown yang disebabkan oleh kesalahan kegiatan perawatan
BreakDown Operasional
Adalah breakdown yang disebabkan oleh kesalahan pengoperasian alat
produksi
Efective Repair Time
Adalah waktu efektif yang tersedia untuk melaksanakan proses produksi
2. Operating Time
Adalah waktu efektif yang tersedia untuk melaksanakan proses produksi
3. Productive Time
Adalah waktu efektif kegiatan produksi pada tingkat produksi yang standar.
4. Net Productive Time
Adalah waktu efektif kegiatan produksi pada tingkat produksi yang standar
dengan hasil kualitas hasil produksi yang sesuai dengan standar.
5. Processed Amount
Adalah jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu sebulan
6. Amount defect
Jumlah total produk cacat dalam sebulan
7. Availability
Persiapan yang dilakukan oleh mesin untuk beroperasi tanpa mengalami
gangguan yang dapat menghentikan proses produksi.
Tugas Akhir
X 100%.........(2.3)
Operating Time
8. Performance Eficiency
Adalah tingkat efisiensi mesin dalam menghasilkan suatu produk berdasarkan
atas waktu operasinya.
Cycle Time X Processed Amount
Performance Eficiency =
X 100%......(2.4)
Operating Time
X 100%......(2.5)
Processed Amount
Tugas Akhir
Efective effort
Adalah waktu kerja efektif yang tersedia bagi seorang operator dimana pbrik
atau proses produksi yang sedang berlangsung tidak mengalami gangguan.
Effective effort = total effort human ineffective effort.(2.8)
2.7.3
Ineffective effort
Adalah hilangnya waktu kerja dari seorang operator saat proses produksi
berlangsung dikarenakan belum tersedianya bahan baku, mati lampu, sedang
melakukan kegiatan set up mesin, kerusakan mesin, produk yang dihasilkan
tidak sesuai dengan standar dan terjadinya pemogokan umum.
Inneffective effort = idle time + breakdown time(2.9)
Inneffective Effort
% Ineffective Effort =
X100%..............(2.10)
Total Effort Human
Tugas Akhir
2.7.4
2.7.5
2.7.6
X 100%..............(2.12)
Total Effort Human
2.8
hamper
semua
unsur
(manusia,
mesin,
material,
metode,
Tugas Akhir
MANUSIA
Manusia adalah Faktor yang sangat berperan di dalam suatu perusahaan,
kemampuan manusia berfikir, bertindak, menganalisa dan mengambil keputusan
merupakan suatu kelebihan yang dimiliki manusia. Kemampuan manusia untuk
dapat melakukan kegiatan sangat didukung oleh lingkungan sekitar serta
perangkat pendukung dimana manusia itu bekerja. Akan tetapi semua kelebihan
Tugas Akhir
MESIN
Seperangkat alat pendukung kerja dalam perusahaan yang dapat menghasilkan
produk, harus mempunyai daya tahan dan kemampuan produksi yang baik.
Selain itu mudah dalam hal perawatan, suku cadang serta masa pakai yang lama.
MATERIAL
Bahan baku sebagai bahan dasar atau membantu menghasilkan produk jadi.
Hasil dari kualitas produksi sangat bergantung pada kualitas bahan baku.
Kemampuan memilih bahan baku, dan meminimalisasi cacat sangat berpengaruh
untuk hasil produksi.
METODE
Adalah prosedur yang ditetapkan dalam melukukan suatu aktivitas, biasanya
dilakukan standarisasi sehingga proses/prosedur yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik, metode ini dapat diubah sewaktu-waktu sesuai dengan kemajuan
teknologi.
MEASUREMENT (PENGUKURAN)
Seperangkat alat lunak atau indikator yang mempunyai kemampuan mengukur
kinerja, dan waktu operasi mesin. Penggunaan alat ini sangat berguna dimana
Tugas Akhir
kita dapat mengetahui kapan waktunya mengecek, dan pengantian suku cadang,
sehingga mesin masih terus dapat beroperasi dengan kondisi normal.
Tugas Akhir
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
Tugas Akhir
Mulai
Tujuan
Wawancara,Di
skusi,dan
Pengamatan
Langsung
Perumusan
Pokok
Permasalahan
Study
Literatur
Pengumpulan Data
Data
Pegamatan
Langsung
PENGOLAHAN DATA
1. Menghitung OEE
2. Menghitung OHI
ANALISA
1. Analisa Hasil perhitungan OEE & OHI
2. Mencari penyebab timbulnya masalah dengan
metode 5M
3. Usulan Penerapan TPM
Kesimpulan dan Saran
Untuk mengeplementasikan TPM
Selesai
Tugas Akhir
Tugas Akhir
Tugas Akhir
Nama
: ANGGA TRIESNATA
Nim
: 01301 010
Tugas Akhir
Tugas Akhir
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
tahapan
yang
lain
harus
saling
mendukung
agar
kesimpulan
yang
dapat
Mulai
Tujuan
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Mercu Buana
29
Tugas Akhir
Wawancara,Di
skusi,dan
Pengamatan
Langsung
Perumusan
Pokok
Permasalahan
Study
Literatur
Pengumpulan Data
Data
Pegamatan
Langsung
PENGOLAHAN DATA
1. Menghitung OEE
2. Menghitung OHI
ANALISA
1. Analisa Hasil perhitungan OEE & OHI
2. Mencari penyebab timbulnya masalah dengan
metode 5M
3. Usulan Penerapan TPM
Selesai
3.1 TAHAP STUDI PENDAHULUAN
30
Tugas Akhir
Pada tahap study pendahuluan, mencari dan mengetahui akar permasalahan yang
sebenarnya terjadi pada perusahaan. Mencari akar masalah dengan melihat factor-faktor
Penyebab yang terkait dan berhubungan yang memberikan dampak kepada perusahaan.
3.1.1
Tujuan Penelitian
Tahap penentuan tujuan dilakukan dengan cara menetapkan hasil akhir yang ingin
diketahui dan dicapai dari permasalahan yang diteliti. Penetapan tujuan penelitian berguna untuk
mengarahkan setiap tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam pemecahan masalah
sehingga hasilnya akan lebih terfokus dan terarah
dilakukan dengan pihak yang berpengalaman, terkait dan berhubungan dengan kegiatan
proses produksi. Pertanyaan-pertanyaan ditujukan kepada manajer produksi, bagian
maintenance, bagian quality control dan operator produksi dan stff yang berperan
dalam proses produksi tersebut.
31
Tugas Akhir
Studi Literatur adalah suatu tahapan dimana penulis membaca referensi-referensi buku
yang diperoleh dari literatur perpustakaan, makalah sdan sumber-sumber lain yang berhubungan
dengan tema dan tugas sarjana. Studi Literatur bertujuan untuk mendapatkan sebanyakbanyaknya pengetahuan dan wawasan mengenai semua teori yang berhubungandengan Total
Produktive Maintenance. Studi Literatur dilakukan untuk membantu penulis dan pembaca
mamahami faktor-faktor apa saja yang berkaitan dengan tugas sarjana.
3.1.5
mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang diperlukan dan untuk mendukung
32
Tugas Akhir
pemilihan tema, pengumpulan data yang dibutuhkan, metode pengolahan data yang dipilih dan
cara pemecahan masalah yang terjadi.Ada berbagai macam faktor untuk mengidentifikasi
kebutuhan data. Antara lain adalah melihat masalah-masalah yang ada pada perusahaan
khususnya dilantai produksi. Dan juga hal lain yan digunakan untuk pemecahan masalah yang
terjadi adalah masalah mesin, tenaga kerja, jadwal produksi
3.2
PENGUMPULAN DATA
Data yang dikumpulkan menjadi dua bagian yaitu data perusahaan adalah data yang
didapat dari arsip perusahaan yang berhubungan dengan tema, dan data hasil pengamatan
dan diskusi langsung oleh para staf dan operator produksi dan dijadikan penunjang untuk
pengolahan data selanjutnya.
3.2.1
Data Perusahaan
Data perusahaan yang dikumpulkan untuk melihat kondisi sebenarnya yang terjadi pada
perusahaan.Dengan mengetahui kondisi tersebut akn memudahkan penulis untuk
mendapatkan masalah yang terjadi yang sesuai dengan tema tugas sarjana dan bagaimana
cara penyeselaian masalah tersebut. Data-data arsip perusahaan yang dikumpulkan adalah
sebagai berikut :
Jumlah waktu yang dilakukan oleh mesin saat melakukan proses produksi
33
Tugas Akhir
Kerusakan yang terjadi pada mesin dan waktu yang dibutuhkan untuk
memperbaikinya
3.2.2
Data Lapangan
Data lapangan adalah data yang diperoleh melalui pengamatan dan tanya jawab kepada
operator langsung dilantai produksi pabrik. Data yang diamatyi adalah waktu yang dibutuhkan
oleh para operator untuk melakukan satu kali produksi, bagian maintenance untuk mengambil
dan memasang kembali mould dari mesin produksi, waktu istirahat yang dibutuhkan oleh
operator produksi dan kegiatan yang tidak berguna yang dilakukan pada saat proses produksi
berlangsung oleh operator produksi.
3.3
PENGOLAHAN DATA
34
Tugas Akhir
Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dihitung dengan menggunakan beberapa
metode dan dipilih yang menunjang untuk pencapaian tugas penelitian, pengolahan data yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
3.4
ANALISA
Analisis yang dilakukan terhadap hasil pengumpulan data pengolahan data baik
berupa perhitungan-perhitungan maupun tahapan-tahapan penerapanprosedur
yang baru yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya. Selain itu juga
mencari penyebab masalah yang terjadi dengan metode 5M. Analisa yang
dilakukan adalah analisa yang dilakukan adalah analisa penerapan Total
Productive Maintenance pada pabrik.
Dengan melakukan analisa maka dapat dijelaskan secara rinci mengenai keadaan
pabrikyang sebenarnya dan kegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangannya.
3.5
KESIMPULAN
Tahapan kesimpulan merupakan jawaban pemecahan masalah dari tujuan penelitian
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan juga menguraikan usulan-usulan perbaikan pabrik
denan menggunakan pendekatan Total Productive Maintenance untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi.
35
Tugas Akhir
BAB IV
36
Tugas Akhir
Dapat terlihat kemampuan produksi dalam dua bulan terakhir tidak dapat
maksimal, dengan frekuensi naik turun yanng tidak dapat terkira sebelumnya
dengan melihat dari tingkat keefektifan penggunaan mesin tersebut dan juga
operator yang bekerja pada mesin memiliki tingkat ketidakefektifan yang berbeda
setiap bulannya.
Pada mesin 200 T ( bulan juni ) waktu effektif yang digunakan untuk melakukan
proses produksi ( effective time ) sebesar 88,92 % , dimana tingkat kesiapan
mesin untuk dioperasikan ( Avaibility ) sebesar 99,28 %, tingkat performance
effciency mesin 58,93 % dan menghasilkan 11256 product braket proof stand,
37
Tugas Akhir
dan jumlah rata-rata kualitas produk ( Rate Of Quality Product ) sebesar 99,32 %
dan pada akhirnya didapat tingkat keeffektifan penggunaan mesin ( OEE )
sebesar 58,12 % . Dalam bulan ini mesin menghasilkan produk cacat ( reject )
sebanyak 76 buah.
Pada mesin Amino 200 T ( bulan juli ) waktu efektif ( efective time ) yang
digunakan untuk melakukan proses produksi sebesar 99,18 % , dimana tingkat
kesiapan mesin unutk dioperasikan ( Avaibility ) sebesar 99,16 % , tingkat
performance effeciency mesin 66,95% dengan menghasilkan 14662 produk, dan
rata-rata kualitas product ( Rate Of Quality Product ) sebesar 98,66% dan pada
akhirnya didapat tingkat keefektifan penggunaan mesin ( OEE ) sebesar 65,51%.
Dalam bulan ini mesin menghasilkan produk cacat sebanyak 196 buah.
Persentase OEE mesin pada dua bulan tersebut masih jauh dari ideal jika
dibanding dengan persentase ideal menurut JIPM ( Japan Institute For Plant
Maintenance ) yaitu sebesar 85%. OEE mesin pada bulan juni dan juli rendah
karena dipengaruhi oleh nilai rata-rata pada kinerja mesin atau Performance Rate
yang rendah sekali, hal ini disebabkan karena kinerja yang kadang naik kadang
turun. Naik turunya kinerja mesin ini dipengaruhi heater yang kurang panas, seal
oli bocor, tekanan ( injection ) yang tidak konstan. Untuk itu sangat diperlukan
jadwal pengecekan dan penggantian komponen yang tepat waktu, pengecekan
pada seal oli harus sering dilakukan agar tekanan ( injection ) bisa tetap konstan,
apabila oli bocor maka tekanan tidak akan bisa sempurna untuik menghasilkan
suatu produk. Jika kinerja mesin stabil dan sebanding dengan jam operasi mesin
maka akan didapat kinerja mesin yang baik dan menghasilkan nilai yang tinggi.
38
Tugas Akhir
Untuk ketersediaan waktu mesin beroperasi ( Avaibility ) sudah baik dan untuk
kualitas dari produk yang dihasilkan ( Qulity Rate ) sangat baik sekali.
MANUSIA
Manusia selaku pekerja atau operator hanya bisa ingin bekerja agar target
produksi tercapai, tetapi tidak berbekal pengetahuan yang cukup dalam
melakukan pemeriksaan , sehingga operator kurang tanggap jika terjadi
gejala-gejala yang mengarah terjadinya kerusakan. Saat melakukan
pemeriksaan operator hanya melihat mesin dapat berjalan atau tidak, tanpa
memriksa kondisi mesin pada saat bekerja lebih lanjut apakah oli kurang ,
tekanan tidak sempurna, heater tidak panas maupun kebersihan tempat
produksi. Kemudian tidak dilakukannya pengecekan kondisi mesin ini
karena belum adanya prosedur kerja yang mengharuskan mereka untuk
melakukan pemeriksaan secara seksama. Belum adanya prosedur kerja
yang baik karena perusahaan belum menerapkan autonomous maintenance
dan juga tidak berbekal pengetahuan yang cukuip bagi operatorkarena
39
Tugas Akhir
mereka belum dan bahkan tidak mendapatkan peltihan pelaksanaan
perbaikan sedini mungkin. Permasalahan tersebut akan terus terjadi
apabila operator tidak di beri tanggung jawab secara menyeluruh terhadap
mesin pada saat akan menggunakan, diharapkan operator mengecek
kondisi mesin dan dapat memutuskan layak atau tidakah mesin tersebut
dioperasikan. Oleh karena itu pelatihan mengenai prosedur perawatan
kepada para operator sangat diperlukan, selain itu agar operator dapat
lebih semangat dalam bekerja.
MESIN
Mesin yang digunakan adalah mesin Amino berkekuatan 200 ton yang
membuat produksi terhambat adalah heater sering tidak mau panas, seal
oli bocor, hal ini yang membuat tekanan (injection) kurang sempurna.
Selain itu saat terjadi proses press butiran biji besi banyak berada disekitar
mold sehingga terjadio gesekan , dan juga pembersihan mould hanya
dilakukan pada saat mesin berhenti bekerja, seharunya setiap satu kali
injejsi operator harus memberikan mold. Kemudian jadwal pengecekan oil
presure, heater, seal oli juga belum maksimal untuk dilaksanakan ,
pelaksanaan pengecekan tersebut seharusnya dilaksanakan pada saat awal
kerja dan pada akhir kerja.
MATERIAL
Bahan baku yang digunakan adalah plat baja 3 mm. Waktu produksi
banyak hilang karena seringkali kualitas bahan baku jelek kadang ada
40
Tugas Akhir
cacat berupa goresan, ketebalan yang tidak rata maupun cekungan yang
mengakibatkan kemempuan mencapai target produksi kurang terpenuhi.
Apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standard akan
langsung dibuang, jadi tidak ada pemakaian bahan baku daur ulang. Bahan
baku ini diperoleh dari perusahaan lain yang disubkontrakan oleh PT
Indomobil Suzuki Internasional untuk jadi pemasok bahan baku pada
departemen pressing, selain itu bahan baku yang kadang terlambat.
Pemilihan atau seleksi bahan baku harusnya dilakukan pada saat barang
baru tiba oleh satu orang atau lebih yang mengerti tentang kualitas bahan
baku tersebut, apabila bahan baku datang sering terlambat maka
disarankan untuk mencari suplier pemasok bahan baku lain yang bisa
menjamin datang tepat waktu dan kualitas yang baik serta harga yang
kompetitif.
METODE
Metode perawatan yang dilaksanakan oleh perusahaan merupakan cara
konvensional dimana perawatan akan dilaksanakan jika mesin mengalami
gangguan atau kerusakan. Kerusakan atau gangguan yang terjadi segera
ditangani oleh bagian maintenance sementara operator produksi
menunggu
kerusakan mesin bukan tanggung jawab mereka dan juga belum adnya
jadwal perawatan mesin secara terprogram. Seharusnya baik operator
maupun bagian maintenance
41
Tugas Akhir
MEASUREMENT ( PENGUKURAN )
Mesin yang ada tidak dilengkapi dengan indikator tingkat kemampuan
injeksi dan juga indikator yang mengetahui jika mesin memerlukan
kalibrasi atau seting ulang pada saat hasil produk mengalami kesalahan,
maka
perawatan
pencegahan
berkala
(Preventive
Maintenance)
4.3
LANGKAH PERBAIKAN
Perihal kerusakan yang terjadi akan mengakibatkan pemborosan dan terhentinya
proses produksi, dengan demikian perlu dilaksanakannya langkah perbaikan untuk
menanggulangi hal tersebut . Langkah yang harus dilaksanakan pihak perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Manusia ( Tenaga Kerja )
42
Tugas Akhir
apakah mesin berjalan dengan normal produk yang dihasilkan sesuai
dengan standar ketentuan dengan kualitas baik.
2. Mesin
43
Tugas Akhir
Harus dilakukan penyelesian kualitas bahan baku oleh orang yang
berpengalaman dengan melihat apakah ada cacat atau tidak, kemudian
mengkoordinasi dengan pihak supplier bahan baku agar dapat tiba
dengan waktu yang telah ditentukan , penempatan bahan baku yang
akan diproses diletakan harus seefesien mungkin dengan operator.
5. Measurement ( Pengukuran )
Dengan melengkapi indikator tingkat kemampuan injeksi, apabila ini
tidak ada harus dengan cara manual melihat dan membandingkan hasil
cetakan yang sekarang dengan sebelumnya dan juga memberikan
indikator pada mesin atau peralatan agar cepat diketahui apabila
diperlukan setting ulang maupun kalibrasi dan juga indikator oli,
apabila oli bocor maka bisa terlihat dari indikator tersebut.
44
Tugas Akhir
Kita bisa melihat berbagai permasalahan dari uraian diatas yang
memperlihatkan sudah waktunya bagi perusahaan untuk menerapkan Total Produktive
Maintenance ( TPM ). Karena perawatan yang dilaksanakan pada perusahaan yang
masih cenderung konvensional dan belum maksimal pelaksanaannya serta harus
diperbaiki sejak dini, agar p[ihak perusahaan dapat mencapai efektifitas pada
keseluruhan sistem produksi melalui kegiatan pemeliharaan produktif. Karena tanpa
menjaga kemampuan mesin agar selalu optimal serta operatror yang belum mengetahui
bagaimana merawat mesin niscaya target produksi tidak akan tercapai.
Memperkenalkan TPM
45
Tugas Akhir
Hal yang pertama sekali dilakukan adalah memperkenalkan dan
mengumumkan apa maksud dan tujuan dari TPM kepada seluruh
karyawan. Dimulai pada tingkat direksi dan para manajer
departemen untuk mengadakan konsultasi kepada orang yang ahli
mengenai TPM selain itu juga dapat mengunjungi pabrik yang
sudah menerapkan TPM untuk mencari perbandingan. Sebagai
hasil dan perusahaan perlu mengadakan seminar tentang TPM
yang diikuti oleh
46
Tugas Akhir
pelatihan dan penyuluhan TPM kepada seluruh lapisan karyawan
diharapkan dapat pemahaman tentang konsep TPM
efektifitas
dan
efisiensi
pemakaian
mesin
serta
panjang.
Recana
yang
dibuat
tidak
hanya
yang
target
disini
berarti
perusahaan
harus
dapat
Melakukan Evaluasi
47
Tugas Akhir
Ini sangat penting dilakukan apabila penerapan TPM sedang
berjalan maka evaluasi maupun koreksi terhadap apa saja yang
dilakukan selama ini apakah sudah maksimal. Evaluasi ini bisa
dilakukan kapan saja terutama pada saat briefing, pada saat inilah
karyawan dapat mengemukakan permasalahan yang sedang
dihadapi dan kendala apa saja. Semua ini dapat dijadikan bahan
masukan agar penerapan TPM dapat lebih maksimal.
1.5
Detik
Processed Amount
11256
Buah
Amount Defect
76
Buah
Holiday
Hari
3 hari X 24 jam
72
72 jam X 60 menit
4320 Menit
6660 Menit
Idle Time
48
Jam
Tugas Akhir
=
4320 + 6660
10980 Menit
32220 Menit
Breakdown Time
205
Operating Time
28649 Menit
28649 Menit
Working Time
EFFECTIVE TIME
Menit
Operating Time
X 100%
Working Time
28118
X 100%
32220
AVAIBILITY
88,92 %
28649 205
X 100%
28649
49
Tugas Akhir
PERFORMANCE
EFICIENCY
Operating Time
=
X100%
1,5 X 11256
X100%
28649
5893 %
RATE OF QUALITY =
PRODUCT
X100%
11256 76
X 100%
11256
99,32 %
58,12
=
=
30 hari
30 hari x 24 jam
50
Tugas Akhir
=
=
=
720 jam
720 jam x 60 menit
43200 menit
Holiday
=
=
=
=
=
3
hari
3 hari x 24 jam
72
jam
72 jam x 60 menit
4320 menit
TOTAL EFFORT
HUMAN
38880 menit
Idle Time
6660
menit
Breakdown Time
205
menit
INEFFECTIVE
EFFORT
6865
EFFECTIVE EFFORT =
=
% INEFFECTIVE EFFORT
menit
Ineffective Efort
Total Effort Human
=
=
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Mercu Buana
6865
38880
17,66 %
51
X 100%
X 100%
Tugas Akhir
OPERATING TIME
28649 Menit
EFFORT
EFFORT
X 100%
38880
9, 19 %
1, 62 %
Bulan juli :
52
Tugas Akhir
Calender Time
31
31 hari
744
hari
x 24 jam
jam
4460
Cycle Time
1,5
Processed Amount
14662 buah
Amount Deffect
196
buah
Holiday
hari
3 hari
x 24 jam
72 jam
x 60 menit
4320
Idle Time
menit
detik
menit
7200 menit
11520
33120 menit
275
Operating Time
32882 menit
32822 menit
Working Time
menit
Operating Time
53
Tugas Akhir
EFFECTIVE TIME
X 100 %
Working Time
32848
X 100 %
33120
99, 10 %
Operating time Break down Time
AVAIBILITY
X 100%
Operating Time
32848 - 275
X 100 %
32848
=
99, 16 %
X 100 %
EFICIENCY
Operating Time
1,5 X 14662
=
X 100%
32848
=
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Mercu Buana
67,01 %
54
Tugas Akhir
X 100%
PRODUCT
Processed Amount
14662 - 196
=
X 100 %
14662
98, 66 %
65, 56 %
55
Tugas Akhir
BAB V
Data hasil pengolahan data dengan perhitungan OEE ( Overall Engines Effectiveness ),
OHI ( Overall Ineffectiveness ) dan kemudian menggunakan metode 5M ( manusia, mesin,
metode, material dan mearsurement ( pengukuran ) sebagai analisa, maka dapat diambil
kesimpulan dan saran- saran untuk pemecahan masalah TPM di PT Indomobil Suzuki
Internasional pada Dept Pressing. Dari hasil perhitungan, analisa tersebut dapat diambil
kesimpulan seperti dibawah ini.
5.1
KESIMPULAN
Overall Equipment effectiveness untuk mesin 200 ton pada bulan juni sebesar 58, 12 %
dan pada bulan juli sebesar 65, 51 %. Bahwa dari data tersebut kemampuan produksi
mesin tidak maksimal, untuk meningkatkan persentase overall equipment effectiveness
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Preventive
Maintenance
56
atau
perawatan
Tugas Akhir
2. Memberikan
tanggung
jawab
kepada
operator
dan
overall human inneffectiveness untuk mesin 200 ton pada bulan juni sebesar 1, 62 %
dan pada bulan juli sebesar 0, 14 % terlihat bahwa operator produksi sudah cukup
efektif, tetapi untuk lebih meningkatkan kinerja operator mereka harus mempunyai
kemempuan yang diberikan pengarahan atau pelatihan tentang perawatan mesin.
Kemudian dengan meminimalkan frekuensi break down time, pengurangan waktu setup dan pengurangan waktu tunggu mesin dan operator maka secara otomatis akan
mengurangi usaha atau kerja yang tidak efektif dari operatorproduksi. Untuk
mengurangi usaha yang tidak memberikan niali tambah dilakukan dengan cara
1. Pelatihan
untuk
meningkatkan
keterampilan
dan
57
pengetahuan
Tugas Akhir
2. Dapat mengatasimasalah yang terjadi pada mesin dan dapat menset-up
mesi sesuai dengan prosedur agar waktu tunggu tidak terlalu lama
3. Menerapkan Autonomous Maintenance untuk menjaga kondisi wajar
dari mesin, mengenali kondisi tidak wajar dari mesin sedini mungkin
dan menjaga atau bahkan meningkatkan kemampuan kerja mesin itu
sendiri.
5.2
METODE 5 M
Metode 5 M penyelesaian yang sangat efektif karena melibatkan hampir semua
unsur ( Manusia, Material,Machine, Metode, Mearsurement ) yang ada dalam proses
produksi. Kelima unsur tersebut saling berkaitan satu sama yang lainnya dan apabila
salah atu tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka dipastikan terganggunya proses
tersebut. Kerusakan dan tidak kemampuan mesin dalam menjalankan fungsinya secara
maksimal dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat diprediksi sebelumnya.
MANUSIA
Manusia selaku pekerja atau operator hanya bisa ingin berkerja
agar target produksi tercapai, tetapi tidak berbekal pengetahuan yang
cukup dalam melakukan pemeriksaan. Dengan menerapkan Autonomous
Maintenance atau perawatan mandiri pada operator dengan menambahkan
prosedur kerja bagi para opertor untuk memeriksa kondisi mesin sebelum
dan sesudah mengoperasikan mesin, yaitu melakukan pengecekan awal
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Mercu Buana
58
Tugas Akhir
mesin, mengecek tekanan oli, seal oli, heater dan lingkungan.
Mengadakan pelatihan prosedur perawatan bagi operator agar mereka
dapat mengetahui karakteristik mesin tersebut dapat menjaga kondisi
normal pada mesin. Kemudian membuat lembar pemeriksaan mandiri
operator yang berisi nama, jam dan masalah apa yang terjadi pada saat
mesin beroperasi agar mereka dapat mengenali permasalahan yang sering
terjadi.
MESIN
Mengadakan pemeriksaan awal sebelum dan sesudah operasi,
mengecek semua peralatan heater, tekanan oli, seal oli, sesuai dengan
standar operasi. Dan juga memaksimalkan jadwal pengecekan mandiri
yang sudah ada dan juga penggantian suku cadang hendaknya rutin
sebelum terjadi keausan yang lebih parah.
MATERIAL
Penyeleksian kualitas bahan baku oleh orang yang berpengalaman
dengan melihat apakah ada yang cacat atau tidak serta meminimalisasi
cacat yang ada.
METODE
Membuat metode dan jadwal perawatan berkala setiap satu bulan
dan harus dilaksanakan dan diketahiu oleh para operator serta
59
Tugas Akhir
memberikan tanggung jawab terhadap setiap operator untuk merawat
mesin itu.
MEASUREMENT ( Pengukuran )
Melengkapi mesin dengan indikator tingkat kemampuan injeksi,
dan juga indikator ini berfungsi untuk cepat mengetahui apabila
diperlukan seting ulang maupun kalibrasi.
5.3 SARAN
Untuk mengiplementasikan atau Total Produktive Maintenanance pada kedua mesi 200
Ton sebaiknya perusahaan melakukan :
untuk
meningkatkan
kemampuan
mereka.
60
Tugas Akhir
61
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tpmonline.com
http://www.prenhall.com
http://www.amazon.com