Anda di halaman 1dari 2

SYIFA NURUL FAIZI 2110100114

Injection Molding Velocity Pressure Transfer (VPT)


Sangat penting untuk mengetahui VPT setpoint untuk mengatur proses cetak yang
kuat. Injection mesin pada beberapa tahun yang lalu biasa menggunakan
pengaturan tekanan hidrolik dan timer untuk mengatur lama mengisi cetakan
injeksi. Ketika waktu tahap 1 untuk pengisian habis, plastik dicetak menggunakan
tekanan tahap 2 yang diatur oleh waktu tahap 2.
Mesin injection molding modern tidak lagi menggunakan timer injeksi atau
tekanan tetap lagi. Sebaliknya, perubahan dari kontrol pengisian cetakan
ditentukan oleh setpoint transfer yang dipicu dari gerakan screw. Setpoint ini biasa
disebut Velocity Pressure Transfer atau VPT setting.
Transfer dari velocity ke pressure biasanya disetel pada saat mold 95% full. Hal
ini dilakukan agar tidak terjadi pengisian yang berlebihan pada mold yang
menyebabkan mold penuh dan tekanan yang disetel mencoba untuk terus mengisi
mold. Kejadian pengisian yang berlebihan itu akan menyebabkan flash dan dapat
merusak mold. Ini akan membuat proses menjadi mahal dan membutuhkan waktu
yang lama dalam proses penyelesaian masalah.
Untuk mencari VPT setpoint yang tepat, digunakan variasi perubahan VPT sampai
mold terisi 95% dengan menjadikan berat mold sebagai acuan. Kemudian, karena
plastik bersifat kompresibel (sekitar % per seribu PSI), maka perlu diperhatikan
pula beberapa parameter seperti suhu, laju alir, tekanan, dan laju pendinginan
plastik.
Kesimpulannya Velocity Pressure Transfer pada proses injection molding
berfungsi untuk:
1. Menentukan kecepatan pengisian dari mold agar tidak terjadi flash atau
kelebihan pengisian mold yang merugikan produksi
2. Mengatasi shrinkage dari molding akibat dari proses pendinginan yaitu
menyusutnya dimensi dan volume produk
3. Mendorong cairan plastik agar dapat mereplika bentuk dan tekstur dari
cetakan secara sempurna dan menghasilkan kehalusan permukaan yang
bagus.

Dicuplik dari:
http://www.paulsontraining.com/scientific-injection-molding-vpt-setpoint/

SYIFA NURUL FAIZI 2110100114


Pengaruh Sistem Pendingin terhadap Mold
Sistem pendingin adalah salah satu factor yang paling penting, yang utamanya
yaitu sebagai pendingin molding yang akan berakibat pada produk yang
dihasilkan serta waktu yang panjang pada saat proses produksi.

Sistem pendingin pada core dan cavity harus cukup untuk mengatur suhu pada
molding. Semua bagian dalam core dan cavity pada molding harus bisa
didinginkan, terlebih molding tersebut memiliki jumlah cavity yang banyak
ataupun memiliki ukuran yang besar, system pendingin pun harus di
maksimalkan. Akibat dari kurang maksimalnya system pendinginan dapat
mengakibatkan cacat pada produk.

Sebaiknya system pendingin memiliki control yang baik agar pengaturan


pendinginan bisa dikendalikan atau diatur dengan maksimal. Misalnya saja pada
saat terlalu tingginya suhu molding, dapat dimaksimalkan pendinginannya dengan
mengatur intensitas air.

Penggunaan air pada system pendingin dapat menimbulkan korosi / karat, untuk
mencegahnya sudah banyak cara. Salah satunya dengan penggunaan material
Stainles Steel pada system pendingin.

Kesimpulannya Proses Pendinginan berpengaruh pada:


1. Waktu proses produksi, proses pendinginan adalah proses yang paling
lama dalam molding sehingga sangat berpengaruh pada lama proses
produksi
2. Baik atau tidaknya hasil mold, proses pendinginan yang tidak merata pada
part akan cenderung menimbulkan cacat pada produk yang dihasilkan
3. Mengendalikan suhu molding, proses pendinginan dapat mengontrol suhu
dari molding dengan cara menambah atau mengurangi intensitas pendingin
Dicuplik dari:
http://moldingzone.blogspot.com/2011/03/pengaruh-desain-mold-terhadapproses.html

Anda mungkin juga menyukai