Anda di halaman 1dari 8

AGORA Vol. 3, No.

1, (2015) 285

ANALISA PROSES DAN EVALUASI PENGEMBANGAN PRODUK BARU


(NEW PRODUCT DEVELOPMENT) PADA UD RAJA MARITIM

Stevanus Trisna Chandra


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: stevanustch@hotmail.com

Abstrak-Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan dominan (Fred dan Erik 2009; Hoechst 2000). Sangatlah
mengevaluasi tahapan pengembangan produk baru pada penting untuk mengetahui faktor yang menentukan kesuksesan
perusahaan Raja Maritim. Penelitian ini menggunakan metode produk baru dalam pasar (Roenrich,2004).
penelitian kualitatif deskriptif, untuk menguji keabsahan data Penelitian ini akan lebih mendalami tentang makanan frozen
menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan penelitian
food ikan bandeng yang telah dikembangkan oleh UD Raja
disimpulkan bahwa perusahaan memiliki 6 tahapan, dari
pencarian ide, konsep, analisa pasar dan diferensiasi produk, Maritim. Produk bermerek Djoeragan food ini adalah produk
pengembangan produk, tes pasar, dan peluncuran produk. Pada makanan yang dikemas dan disimpan dalam pendingin
tahap pencarian ide perusahaan menggunakan informasi (Freezer). Potensi di industri frozen food tergolong sangat
internal yaitu owner, pada tahap konsep perusahaan tinggi. Dilihat dari fenomena yang ada saat ini data BPS
menambahkan nilai pada produk baru. Tahap ketiga, menunjukkan,bahwa pada tahun 2014, triwulan ke 3
perusahaan melihat pesaing untuk mengolah produk. Tahap kontribusi sektor industri pengolahan menyumbangkan PDB
pengembangan produk, perusahaan memproduksi contoh nasional berdasarkan lapangan usaha terbesar yaitu 612.420
produk untuk menemukan SOP. Saat tes pasar perusahaan dan penyumbang tertinggi berasal dari sektor makanan dan
mengujikan produk ke pasar, untuk mengetahui respon pasar.
minuman olahan sebesar 204.553. Di kabupaten Sidoarjo
Tahap komersialisasi perusahaan adalah dengan membuka
outlet, online dan melalui distribusi selektif. Evaluasi pada idea sendiri, produksi ikan bandeng dan udang mencapai lebih dari
screening baik, mulai dari potensi pasar, keunikan produk, dan 85% dan sekitar 70% nya merupakan produksi bandeng.
kelayakan teknis. Evaluasi concept testing, kelayakan teknis Preferensi konsumsen Sidoarjo terhadap bandeng berada pada
baik, sedangkan penerimaan pelanggan kurang baik. Tahap peringkat ke-2, setelah ikan nila/mujair.
product testing juga baik pada kriteria performa produk, kualitas Penelitian akan difokuskan pada proses dan evaluasi
produk, sedangkan kelayakan teknis masih kurang. Evaluasi pengembangan produk baru frozen food pepes bandeng.
pada analysis market result mendapat nilai baik pada setiap Tujuannya untuk mengetahui setiap tahapan proses
kriteria yang digunakan. Evaluasi terakhir yaitu launching pengembangan produk yang dilakukan, serta kriteria yang
jangka pendek dinilai baik dari kepuasan pelanggan dan
digunakan dalam evaluasi tahapan pengembangan produk
penerimaan pelanggan. Launching jangka panjang mendapat
nilai baik pada kriteria kepuasan pelanggan. baru. Peneliti akan menggunakan metode Stage Gate untuk
mengevaluasi pengembangan produk baru dimana metode ini
akan membahas mulai dari munculnya ide sampai pada tahap
Kata kunci - proses, evaluasi, pengembangan produk baru.
peluncuran produk.
Menurut Kotler dan Armstrong (2010) yang dikutip oleh
I. PENDAHULUAN DR. Amue, G.J. dan Kenneth C. Adiele, pengembangan
Proses pengenalan produk baru ke pasar memiliki risiko dan produk baru adalah pengembangan dari produk-produk asli,
biasanya tahap yang paling mahal adalah pada proses perbaikan produk, modifikasi produk, dan merek baru melalui
pengembangan produk baru, sehingga tahap pengembangan upaya Research and Development (R&D) perusahaan itu
produk baru akan menjadi faktor yang paling penting dalam sendiri. 8 tahap utama pengembangan produk baru adalah:
menentukan keberhasilan produk terhadap konsumen baru Idea Genertaion, Idea Screening, Concept Development and
(Calantone, di Benedetto dan Stank 2005). Studi Progresif Testing, Marketing Strategy Development, Business Analysis,
melaporkan bahwa rata-rata, pembeli menolak sekitar 65 Product Development , Test Marketing, Commercialization
sampai 70 persen dari semua produk yang disediakan kepada Stage gate adalah model yang baik secara konseptual dan
mereka (Desiraju 2001; McLaughlin dan Rao 1991). Ada dua operasional untuk mengantarkan produk baru mulai dari ide
alasan utama mengapa terjadi penolakan pada produk baru ini. sampai pada tahap peluncuran yang dikatakan Robert G.
Pertama, risiko akan tingkat kegagalan yang tinggi dari produk Cooper.
baru tersebut dan ketidakpastian potensi permintaan produk Stage gate terdiri dari sekumpulan informasi dan
baru (Desai, 2000). serangkaian tahapan yang diikuti oleh gate (pemeriksaan
Peluncuran produk dan layanan baru di pasar sangat penting terhadap stage). Proses pertama adalah proses identifikasi
untuk meningkatkan besaran bisnis dan keuntungan terhadap aktifitas pengumpulan informasi yang dilakukan oleh
perusahaan. Perusahaan yang berhasil dalam mempercepat perusahaan, kemudian dilanjutkan pada proses analisa
peluncuran produk baru ke pasar dibandingkan pesaing dapat terhubung berdasarkan hasil aktifitas yang dilakukan
memperoleh keuntungan untuk mendapatkan pasar yang lebih perusahaan. Proses ketiga adalah Deliverables, merupakan
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 286

hasil dari analisis terhubung yang akan dimasukkan pada gate embangan produk baru, selanjutnya setiap tahapan akan
evaluation. Proses terakhir adalah Go/Kill, yaitu proses dilanjutkan pada tahap evaluasi stage gate berdasarkan
pengambilan keputusan pada hasil analisis / deliverables untuk kriteria-kriteria yang telah ditentukan, mulai dari aspek pasar,
menentukan proses layak dilanjutkan pada tahapan berikutnya keuangan, produk, serta proses. Setelah itu proses dilanjutkan
atau tidak. Ringkasan dari proses aktifitas sampai proses pada tahapan berikutnya, dan dievaluasi menggunakan
pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar 1. evaluation gate berikutnya sampai pada tahap evaluasi market
launch yang akan mengevaluasi hasil akhir dari keseluruhan
Tahapan Gate tahapan pengembangan produk baru.
Untuk memfokuskan evaluasi terhadap seluruh proses
kinerja dalam tahapan pengembangan produk baru, ada
beberapa dimensi kriteria mulai dari aspek teknis, aspek
Aktifitas Analisis Deliverab GO/KILL
les
keuangan, dan berdasarkan aspek pemasaran (Craig & Hart,
1992; Hart, 1993) dalam Tzokas (2004).
1. Idea Screening : Potensi pasar, keunikan produk, kelayakan
teknis
Gambar 1 Stage Gate 2. Concept Development : Penerimaan pelanggan, kelayakan
teknis
Evaluation gate pada Stage gate model berdasarkan 3. Business Analysis : Tujuan penjualan, potensi pasar
Nikolaos Tzokas : Idea Screening Gate, Concept testing Gate, 4. Product Testing : Performa produk, kualitas produk,
Business analysis Gate, Product testing Gate, Test market kelayakan teknis
Gate, Launch Market (Short Term dan Long Term) 5. Test Market : Kepuasan pelanggan, performa produk
6. Launch Market
Kerangka Kerja Penelitian A. Short term : Kepuasan pelanggan, penerimaan pelanggan
B. Long term : Kepuasan pelanggan
Idea Generation
II. METODE PENELITIAN
Idea
Screening A. Jenis Penelitian
Concept
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian
Development kualitatif deskriptif. Menurut Sugiyono (2012), pendekatan
kualitatif ini cenderung mengarahkan penelitian pada jenis
Concept
Testing penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif lebih memberikan
pemahaman terhadap kenyataan dan realitas yang ada.
Build Bussiness
Case B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah pemilik perusahaan, dan manajer
Bussiness
Analysis pemasaran dari UD Raja Maritim. kedua narasumber akan
memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian.
Product
Development
Peneliti akan melakukan wawancara untuk mengetahui proses
tahapan pengembangan produk baru perusahaan Raja Maritim
Product
Testing
serta mengevaluasi tahapan pengembangan produk baru
dengan menggunakan kriteria dalam konsep stage gate.
Market Test C. Jenis Data
Peneliti akan mendapatkan data primer dari wawancara yang
Analysis dilakukan kepada pemilik dan manajer pemasaran perusahaan
Market
Result
Raja Maritim. Sumber data sekunder adalah sumber data yang
Market Launch tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data yang
digunakan untuk memperkuat data dari para narasumber.
Post
Launching
D. Teknik Pengumpulan Data
Evaluation Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
Short Term wawancara semi terstruktur. Wawancara ini adalah salah satu
&Long Term metode yang digunakan apabila peneliti ingin melakukan
penelitian terlebih dahulu untuk menemukan pernasalahan-
Gambar 2 Kerangka Kerja Penelitian permasalahan yang inigin diteliti.
E. Teknik Penentuan Narasumber
Tahapan pengembangan produk baru dalam model stage Menurut Kuncoro (2003) snowball sampling ini adalah sebuah
gate menggunakan tahapan mulai dari idea generation sampai prosedur pengambilan sampel dimana responden pertama
market launch, pada setiap tahapan pengembangan produk dipilih dengan metode probabilitas, dan kemudian responden
baru akan dianalisis sesuai dengan informasi dari ketentuan- selanjutnya diperoleh dari informasi yang diberikan oleh
ketentuan yang diperlukan dalam setiap tahapan responden pertama. Peneliti akan memperoleh informasi dari
pengembangan produk baru setelah mengetahui tahapan peng- narasumber pertama yaitu pemilik perusahaan, kedua peneliti
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 287

akan melakukan wawancara dengan manajer pemasaran Raja 1. Sumber Ide


Maritim yang ditunjuk oleh narasumber I. Pengumpulan ide-ide, untuk mengembangkan produk baru
F. Teknik Analisa Data perusahaan Raja Maritim, yang terlibat secara langsung adalah
Teknik analisa data menggunakan Template analysis yang owner dari Raja Maritim. Dalam perusahaan Raja Maritim,
dijelaskan oleh King (2004). Template pada dasarnya adalah sumber ide berasal dari internal perusahaan. pemilik
daftar kode atau kategori yang mewakili tema yang terungkap perusahaan sendiri. Desain produk yang terbaik dan dipilih
dari data yang telah dikumpulkan. Template analysis oleh perusahaan adalah produk frozen food siap saji. Dalam
menggabungkan pendekatan deduktif dan induktif untuk penyaringan setiap ide yang muncul perusahaan menggunakan
analisis kualitatif dalam artian bahwa kode akan ditentukan faktor eksternal yaitu melalui informasi berupa feedback
dan kemudian diubah atau ditambahkan menjadi data yang pelanggan di Pasar Modern Puncak Permai.
dikumpulkan dan dianalisis. Tahapan yang digunakan dalam Aktifitas yang dilakukan adalah, mengumpulkan ide yang
template analysis adalah : muncul. Ide pertama adalah mengembangkan frozen seafood,
1. Pengklarifikasian dan pengkodean data, dari data yang telah produk ini merupakan bahan baku mentah yang di bekukan.
dikumpulkan. Kemudian ide lain yang muncul saat itu adalah
2. Data yang telah masuk dikodekan dan dianalisa untuk mengembangkan frozen food siap saji. Mengumpulkan
diidentifikasikan pola serta hubungannya feedback dari setiap pelanggan, untuk mencari ide mana yang
3. Pengkodean dan pengklarifikasikan yang ada pada tahap mendapat respon baik dari pelanggannya.
sebelumnya. Pada tahapan ini akan menyebabkan beberapa Selanjutnya pada saat melakukan analisa, Ide yang
kode terevisi dan perubahan tingkat dalam template mendapat respon terbaik adalah frozen food siap saji. Respon
4. Revisi template, berikut adalah 4 cara tersebut : didapat dari beberapa penjual dan pembeli di Pasar Modern
- penyisipan kode baru ke dalam hirarki sebagai hasil dari Puncak Permai, sebagaian besar konsumen menginginkan
diidentifikasi melalui pengumpulan data. produk yang siap untuk dimasak, dibandingkan dengan bahan
- Penghapusan kode dari hirarki jika tidak dibutuhkan. baku mentah yang dibekukan dan masih perlu dimasak lagi.
Faktor lain seperti bahan baku yang digunakan juga sangat
- mengubah lingkup kode, yang akan mengubah tingkatan
stabil, ketersediaan bandeng saat ini masih sangat besar.
dalam hirarki.
Akhirnya Raja Maritim memilih untuk menggunakan ide
- reklasifikasi kode untuk kategori yang berbeda. frozen food siap saji.
G. Uji Validitas Data 2. Concept Development
Triangulasi digunakan untuk menilai dan mengukur data Proses selanjutnya adalah membentuk ide tersebut menjadi
berdasarkan beberapa sumber data dan prosedur data. Menurut sebuah gambaran kerja. Dari awal gambaran tentang produk
Sugiyono (2014) triangulasi sumber adalah cara untuk yang dikembangkan oleh Raja Maritim hanya konsep
menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara makanan frozen food untuk masakan Indonesia. Hambatan-
mengecek data yang telah diperoleh melalui ketiga sumber hambatan yang ada seperti cocoknya bumbu masakan yang
tersebut. Peneliti akan mencocokan setiap wawancara mulai akan digunakan, terutama ketidak pastian harga cabe di pasar
dari pemilik, dan manajer pemasaran dari UD Raja Maritim. yang paling berpengaruh terhadap biaya produksi, selain itu
alat-alat dengan biaya listrik yang besar seperti vakum
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN kemasan produk juga menjadi hambatan dalam
A. Deskripsi Proses Pengembangan Produk Baru di UD Raja mengembangkan konsep tersebut. Material yang sesuai dan
Maritim mendukung adalah bandeng dan bumbu-bumbu masakan
Proses pengembangan produk baru Djoeragan benar-benar Indonesia.
dilakukan sesuai dengan informasi internal dan eksternal yang Aktifitas yang dilakukan perusahaan Raja Maritim adalah
diperoleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk yang membandingkan bahan baku yang akan digunakan dalam
benar-benar baik. Berikut ini adalah gambaran singkat tentang mengembangkan konsep, seperti tekstur ikan apa yang dapat
pengembangan produk baru oleh perusahaan Raja Maritim : tetap bagus kualitas ikannya ketika dibekukan. Bahan baku
apa yang bisa disesuaikan dengan masakan Indonesia.
Ide Masakan Indonesia juga benar-benar diperhitungkan sebelum
diaplikasikan ke dalam bentuk produk baru.
Analisa yang dilakukan adalah melihat potensi bahan baku
Analisa
Pasar Pengemb yang digunakan, yaitu bandeng yang menjadi salah satu
Kons angan Tes tekstur ikan yang bentuknya tidak berubah ketika dibekukan,
ep Produk pasar
Diferensi dan mudah untuk diaplikasikan ke masakan Indonesia.
asi Menurut manajer pemasaran Raja Maritim sendiri bandeng
produk juga menjadi salah satu ikan yang memiliki kandungan gizi
yang besar, namun masih belum terekspos oleh publik. Dari
Launchi ketersediaan bandeng sendiri untuk saat ini masih sangat
ng besar, jadi tidak ada kesulitan dan kendala dalam mencari
bahan baku. Kesulitan yang ditemui berupa kecocokan
masakan Indonesia yang bisa diaplikasikan ke dalam produk
frozen food dan biaya listrik yang digunakan untuk melakukan
Gambar 3 Proses Pengembangan Produk Pepes Bandeng. vakum kemasan produk frozen food.
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 288

3. Analisa pasar dan diferensiasi produk usaha frozen food mereka dianggap sebagai pesaing namun
Raja Maritim telah melakukan analisa dan diferensiasi tidak sejenis. Salah satunya pesaing yang memiliki jenis
produk sebelum benar-benar melakukan pengembangan serupa adalah Primarasa, yang sekarang juga sedang
terhadap produk. Hal yang dilakukan seperti melihat desain mengembangkan bandeng frozen food siap saji, yang dijual di
yang akan digunakan, merk, kemasan serta harga dan ukuran restoran Primarasa.
produk yang akan dikembangkan. Menganalisa produk dan F. Analisa pasar dan target pasar
pasar, mulai dari penentuan target pasar, pesaing sejenis, dan Analisa pasar yang dilakukan oleh Raja Maritim adalah
pasar saat ini. Tahapan ini sedikit berbeda, karena perusahaan melihat seberapa besar pasar yang ada untuk produk frozen
Raja Maritim tidak melakukan ulasan tentang penjualan saat food siap saji masakan Indonesia. Berdasarkan analisa
proses ini, proyeksi keuntungan juga tidak dipertimbangkan perusahaan, produk sejenis di pasar masih sangat jarang
oleh perusahaan saat tahapan ini. ditemukan. Kebanyakan produk yang ada adalah frozen food
Aktifitas yang dilakukan Raja Maritim adalah yang masih perlu dimasak kembali, dan jarang untuk masakan
membandingkan harga produk sejenis yang ada di pasar. Indonesia.
Kemudian menentukan target pasar untuk produk Djoeragan Sedangkan target pasar yang dituju oleh perusahaan Raja
sendiri, serta melihat pesaing-pesaing yang ada di pasar. Maritim adalah target menengah ke atas dengan sasaran pasar
Informasi yang digunakan melalui harga bahan baku, konsep, mereka konsumen keluarga dan konsumen yang tinggal
harga kompetitor, kondisi pasar untuk produk ini sendiri, dan sendiri. Karena produk dikemas dengan ukuran cukup besar
tentunya juga biaya produksi yang dipertimbangkan. 450 gram, perusahaan memilih menyasar konsumen
Selanjutnya analisa yang digunakan untuk menentukan berkeluarga. Produk Djoeragan juga didesain menjadi produk
desain, ukuran, harga, dan pesaing oleh perusahaan Raja yang dapat digunakan dengan praktis serta mudah diolah
Maritim diuraikan sebagai berikut : sehingga dapat memudahkan konsumen yang tinggal sendiri
A. Ukuran dapat mendapatkan makanan dengan cara yang praktis juga.
Ukuran yang digunakan untuk 1 porsi bandeng pepes adalah 4. Analisa Bisnis
450 gram. Hal itu didasarkan dari beberapa produk sejenis Dalam tahapan pengembangan produk tahap analisa bisnis,
maupun tidak sejenis yang ada saat ini, menggunakan ukuran Raja Maritim tidak melakukan analisa bisnis seperti
300-600 gram untuk 1 produk. Raja Maritim juga menentukan proyeksi penjualan dan laba yang diinginkan
menargetkan makanan ini untuk orang-orang yang perusahaan pada awal tahap pengembangan produk. Sehingga
berkeluarga, seperti ibu-ibu rumah tangga, dan tidak menutup pada tahapan ini perusahaan melewatkan dan tidak melakukan
kemungkinan untuk orang-orang yang tinggal sendiri, karena analisa faktor-faktor yang akan mempengaruhi tujuan
makanan ini dapat disimpan kembali ke dalam lemari perusahaan.
pendingin. 5. Pengembangan Produk
B. Merek dan logo Tahapan perusahaan Raja Maritim dalam pengembangan
Raja Maritim menampilkan brand dengan nama Djoeragan, produk adalah memproduksi beberapa contoh produk yang
yang identik dengan bahasa Jawa (Indonesia). Selain itu logo akan diujikan kepada karyawan Raja Maritim, teman dan
Djoeragan yang memiliki gambar seperti piring dibawah keluarga pemilik perusahaan untuk mengetahui kekurangan
tulisan tersebut memiliki arti yaitu serving, serving disini yang ada pada contoh produk. Untuk menguji kualitas produk
memiliki arti bahwa Raja Maritim ini fokus untuk menyajikan dari Djoeragan food ini, hal yang paling diperhatikan oleh
produk ini kepada konsumen. Warna juga tidak lupa Raja Maritim adalah rasa, selain harus enak, masakan harus
dipertimbangkan, warna coklat emas adalah warna yang benar-benar memiliki rasa yang konsisten. Kedua adalah
dominan, karena menurut owner Raja Maritim, warna coklat tekstur dari bahan baku, yang harus benar-benar baik untuk
emas ini mengangkat sisi tradisional Indonesia. diproduksi. 2 hal tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan
C. Kemasan produk itu sendiri.
Dari sisi kemasannya, Raja Maritim mendesain dengan Analisa dilakukan dengan melakukan uji coba produk
tema Indonesia seperti corak batik pada kemasan yang berkali-kali, Raja Maritim melakukan standarisasi untuk setiap
didominan warna coklat ke emasan untuk menambah kesan masakan produknya, seperti bumbu, dan bahan baku yang
eksklusif suatu produk. Di dalam kemasan juga tidak lupa layak digunakan serta cara memasak yang benar-benar pas.
diberikan informasi-informasi yang sangat informatif, untuk Pemilihan bahan baku melalui proses pemilihan tekstur
membantu konsumen memahami seperti apa produk ini. bandeng yang benar-benar bagus (tidak mudah berubah ketika
D. Harga dibekukan), dan sesuai takaran gram, yang diinginkan
Raja Maritim mematok harga untuk bandeng pepes frozen perusahaan. Cara masak dan proses lama masak yang bagus
food sebesar 48 ribu rupiah, perhitungan ini didasari dari adalah 5 jam untuk 100 produknya, untuk menjaga
perhitungan HPP seperti biaya pembuatan (bahan baku, kematangan dan memastikan setiap rasa konsisten.
bumbu, listrik) dan pertimbangan harga kompetitor dengan Hasil dari analisa tersebut Raja Maritim membuat SOP
produk yang sejenis maupun tidak sejenis (makanan selain untuk bandeng pepes. Dari rasa, bentuk dan ukuran produk
frozen food). harus memiliki konsistensi yang sama antara 1 produk dengan
E. Kompetitor lainnya. Jika produk tidak sesuai SOP maka produk tidak akan
Setelah melakukan analisa berdasarkan produk, Raja dilanjutkan pada proses pengemasan. Dengan adanya SOP,
Maritim melakukan analisa terhadap pesaing-pesaing yang produksi perusahaan dapat menjadi lebih efisisen, tingkat
sudah ada sebelumnya. Yang dianggap sebagai pesaing disini keberhasilan yang awalnya 70 %, saat ini tingkat keberhasilan
menurut owner adalah bernardi dan semacamnya, Dalam mencapai 90% ke atas.
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 289

6. Tes Pasar yang tambah lama inginnya makanan yang segar tapi juga
Yang dilakukan Raja Maritim adalah, membagikan tester- praktis untuk dikonsumsi. Jadi praktis, segar dan tentunya
tester kepada pengunjung Pasar Atum Mall, dan membagikan sehat bisa menjadi keinginan tersendiri bagi konsumen saat ini
brosur-brosur yang berisikan informasi tentang produk baru menginginkan makanan cepat saji namun tetap sehat.
Djoeragan agar calon konsumen lebih mengerti tentang - Benefit
produk baru yang akan dipasarkan. Keuntungan yang pertama ketika konsumen membeli
Raja Maritim mengujikan produk baru Djoeragan kepada produk frozen food siap saji adalah produk yang dibeli bisa
pengunjung pasar atum mall, dengan cara membagi-bagikan disimpan ke dalam lemari pendingin, dalam jangka waktu
tester bagi pengunjung pasar atum mall. Raja Maritim juga kurang lebih 1-2 bulan. Keuntungan lain yang bisa diterima
memberikan promo kepada konsumen, dengan memberikan oleh konsumen adalah, dalam menghemat waktu masak
voucher pembelian yang dapat ditukarkan di outlet Djoeragan, seseorang, tanpa perlu dimasak, produk Djoeragan baik untuk
selain itu Raja Maritim juga melakukan penyampaian dikonsumsi dengan hanya dipanaskan saja. Dari sisi
informasi yang tepat tentang produk kepada konsumen tes keuntungan, produk ini memiliki keuntungan dalam proses
pasar. penyimpanan dan proses pengolahan yang untuk konsumen.
Cara yang digunakan adalah mengumpulkan feedback dari - Feature
pasar, dan mencari tahu respon dari mereka. Menurut manajer Disini hal yang ditawarkan berupa tema dan ciri khas
pemasaran Raja Maritim, respon yang diterima adalah, masakan Indonesia. Owner menyadari masih sedikitnya
kesesuaian ukuran produk untuk keluarga, dan harga juga makanan untuk masakan jenis Indonesia yang dikemas dalam
sesuai dengan rasa dan porsi yang diterima konsumen. Untuk suatu produk, biasanya masakan Indoensia sering hanya
perbaikan promosi pemasaran, Owner mencari cara lain untuk dijumpai di depot-depot masakan Indonesia. Feature yang
memasarkan produk ini, dengan memanfaatkan event yang ada ditawarkan adalah membangkitkan kembali jenis-jenis
saat itu untuk menambah promosi dan mengenalkan produk masakan Indonesia yang semakin lama terlupakan di mata
mereka, karena promosi yang sama akan membuat jenuh dari masyarakat, seperti bandeng pepes ini sendiri.
konsumen tersebut. B. Keunikan Produk
Feedback berupa paparan konsumen secara langsung dan - Produk sejenis di pasar
upaya konsumen yang tertarik mencoba setelah mendapatkan Produk sejenis Djoeragan seperti bandeng pepes ini (frozen
tester. Perbaikan promosi dalam pemasaran juga dilakukan food siap saji), Sebelumnya sudah pernah dipasarkan oleh
dengan menambahkan promo saat event/kejadian yang ada restoran Primarasa, produk yang diproduksi oleh Primarasa
saat itu. juga merupakan frozen food siap saji berupa bandeng, tapi
7. Launching untuk masakannya berbeda dengan pepes bandeng yang
Saat memperkenalkan produk baru Raja Maritim, dikembangkan oleh Raja Maritim. Keberadaan produk frozen
perusahaan hanya memasarkan melalui outlet Djoeragan yang food siap saji sendiri masih belum terlalu dikenal oleh
ada di Pasar Atum Mall, dan menggunakan jasa reseller. Salah masyarakat, Raja Maritim pun masih perlu untuk melakukan
satu cara mengenalkan produk baru mereka, adalah edukasi terhadap pasar untuk makanan frozen food siap saji
memberikan voucher pembelian, dan melakukan promo event. ini, jika dilihat dari pasar, produk frozen food siap saji sendiri
Raja Maritim mendistribusikan produk baru mereka melalui 1 juga masih belum dikenal masyarakat secara luas.
distributor yang fokus kepada 1 wilayah, contohnya di Jakarta, - Perbedaan produk di pasar
dan Bali mereka memiliki masing-masing distributor yang Perbedaan produk frozen food ini yang pertama adalah siap
fokus pada wilayah tersebut (Distribusi selektif). saji, jika dibandingkan dengan produk frozen food yang sudah
B. Hasil Evaluasi Atas NPD Berdasarkan Stage Gate berada di pasar selama ini, seperti sosis beku dan nugget-
1. Idea Screening nugget beku. Penggunaan bahan pengawet juga dihilangkan
Idea deliverables yang akan dimasukkan dalam tahap dalam produk Djoeragan, yang biasanya produk-produk frozen
evaluasi berdasarkan ketiga kriteria evaluasi yang digunakan food menggunakan MSG, pengawet makanan agar bisa tahan
yaitu ide frozen food siap saji. Hasil yang diperoleh seperti lama. Untuk perbedaan produk dengan produk yang sejenis
berikut : seperti produk frozen food siap saji yang dikembangkan oleh
A. Potensi Pasar Primarasa, adalah produk Djoeragan ini memiliki tema khusus
- Personal needs yaitu masakan tema Indonesia. Perbedaan-perbedaan dari
Dalam pengembangan produk ini yang menjadi alat untuk produk sebelumnya, mulai dari frozen food cepat saji, tanpa
memenui kebutuhan seseorang adalah makanan. Melihat dari bahan pengawet dan juga bertema khas masakan Indonesia
sisi kebutuhan personal manusia, berarti produk ini dapat yang masih jarang diangkat oleh produk-produk sejenis yang
memenuhi personal needs seseorang. ada di pasar saat ini.
- Buying needs C. Kelayakan secara teknis
Adanya kebutuhan seseorang untuk membeli produk ini bisa Informasi yang diperlukan perusahaan dalam mengolah ide
dilihat dari pilihan-pilihan makanan yang ada saat ini. frozen food siap saji ke dalam suatu produk.
Menurut owner produk ini memiliki perbedaan dari makanan - Alternatif
lainnya, frozen food yang dikenal masyarakat adalah frozen Pada awalnya perusahaan memiliki 2 ide yang ingin
food yang masih perlu diolah lagi, seperti nugget dan sosis dikembangkan, yaitu yang pertama adalah frozen seafood,
beku, sedangkan ini praktis dan tidak mengandung bahan seperti bahan baku, bahan baku yang dibekukan kemudian
pengawet. Produk ini untuk memenuhi keinginan seseorang dijual ke pasar. Yang kedua ini adalah frozen food, yaitu
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 290

produk yang sudah siap untuk dikonsumsi. Untuk menyeleksi diaplikasikan ke makanan frozen. Alasan kedua adalah,
dari 2 ide tersebut perusahaan perlu untuk mengumpulkan ketersediaan bahan baku yang mudah ditemukan di pasar.
informasi-informasi tentang kedua ide produk untuk diolah. - Masakan
.Pelanggan Pemilihan masakan dan bumbu-bumbu yang digunakan benar-
Cara Raja Maritim untuk mendapatkan respon pelanggan benar disesuaikan dengan ke identikan masakan Indonesia,
adalah menanyakan langsung kepada beberapa penjual-penjual salah satu yang digunakan contoh adalah pepes dan lodho,
dan orang yang belanja di Pasrmo (Pasar Modern Puncak menurut owner masakan tersebut sangat tradisional sekali,
Permai), hasulnya konsumen lebih menginginkan produk sehingga Raja Maritim mengangkat dan memilih masakan
bahan baku yang langsung dari tambak. Dibandingkan dengan tersebut sebagai salah satu masakan dalam produk frozen food
frozen seafood yang harus melalui proses pengemasan dan mereka.
dibekukan terlebih dahulu. Menurut owner Raja Maritim, 3. Bussiness analysis gate
frozen seafood masih perlu dimasak dahulu oleh pembeli, jadi Pada tahap ini perusahaan Raja Maritim hanya melakukan
membuat produk tidak sepraktis frozen food untuk dikonsumsi analisa pasar dan diferensiasi produk. Perusahaan Raja
bagi pelanggan. Maritim tidak melakukan analisa bisnis seperti, merencanakan
Pesaing tujuan laba, maupun perencanaan tujuan penjualan.
Melihat dari pesaing yang ada, untuk ide pertama frozen 4. Product testing gate
seafood saat ini, sudah terlalu banyak yang menjual produk Kriteria yang digunakan dalam evaluasi terhadap
serupa seperti Giant, Hypermart yang juga memproduksi deliverables standarisasi prototipe produk pepes bandeng
bahan baku mentah yang dibekukan. Jika dibandingkan adalah :
dengan ide frozen food siap saji, produk masih jarang A. Performa produk
ditemukan di pasar, pesaing sejenis menurut Raja Maritim Performa produk yang baik adalah produk yang mampu
juga hanya Primarasa. mengimplementasikan fungsi produk dalam bentuk, harga,
Produk dan daya tahan produk baru itu sendiri.
Untuk produk sendiri owner hanya mencari informasi dari - Bentuk
internet dengan melakukan browsing-browsing tentang Penentuan ukuran produk berdasarkan dengan penyesuaian
informasi produk frozen food dan frozen seafood. Selebihnya dengan konsumen yang dituju, konsumen yang dituju adalah
owner mengerti produk dengan sendirinya (otodidak) dan konsumen seperti rumah tangga dan orang-orang yang tinggal
pengalaman saat mendistribusikan ikan laut. sendiri. Produk bandeng pepes dapat cocok dikonsumsi
2. Concept Testing bersama-sama keluarga, dan juga bisa disimpan kembali ke
Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi deliverables dalam lemari pendingin jika porsi 450 gram ini dikonsumsi
konsep frozen food siap saji dengan tema khas masakan oleh orang-orang yang tinggal sendiri. Dari informasi tersebut
Indonesia ini adalah dengan menggunakan kriteria : dapat dilihat penentuan ukuran produk, disesuaikan dengan
A. Penerimaan oleh pelanggan keinginan target kosumen yang diinginkan perusahaan.
Kriteria ini adalah tentang bagaimana pengetahuan Dari sisi kemasan, owner menilai bahwa kemasan yang
konsumen tentang konsep produk yang dikembangkan oleh dibentuk oleh Raja Maritim, disesuaikan dengan target pasar.
Raja Maritim. Karena target pasar mereka menengah ke atas, Raja Maritim
- Pengetahuan konsumen memberikan desain yang elegan dan menarik. Contohnya
Konsep produk Djoeragan yang dikonsep masakan khas memberi kesan warna coklat emas yang identik dengan warna
Indonesia ini sebenarnya masih sangat asing bagi konsumen, seperti batik (khas Indonesia) dan background. Secara garis
menurut manajer pemasaran Raja Maritim hal itu dikarenakan besar, kemasan produk disesuaikan dengan konsep yaitu
kebanyakan konsumen pasti berpikir frozen food adalah masakan Indonesia, mulai dari gambar yang ada pada kemasan
makanan seperti nugget-nugget dan sosis beku yang dijual di yang menunjukkan masakan khas Indonesia.
supermareket. Salah satu cara yang digunakan Raja Maritim - Harga
untuk mengenalkan konsep frozen food untuk masakan Penentuan harga pada produk dilakukan dengan perhitungan
Indonesia adalah dengan mengedukasi pasar. HPP dari biaya produksi dan melihat harga produk yang ada di
B. Kelayakan konsep secara teknis pasar. Harga dari 1 produk bandeng pepes adalah 48.000
Informasi-informasi yang mendukung konsep yang akan rupiah. Harga itu disesuaikan dengan target pasar mereka
dikembangkan oleh Raja Maritim. Alternatif-alternatif yang menengah atas. Namun dengan menambahkan kesan yang
digunakan Raja Maritim dalam memenuhi konsep frozen food mewah, harga tersebut masih layak untuk diterima konsumen.
siap saji khas Indonesia adalah seperti : Biaya produksi juga tidak menjadi masalah karena harga
- Bahan baku material dan teknologi sudah dipertimbangkan.
Untuk membuat konsep itu Raja Maritim melakukan - Daya tahan
pemilihan bahan baku yang sesuai, mulai dari bahan baku Masa tahan produk untuk tetap baik dikonsumsi adalah 2
yang cocok untuk masakan Indonesia, maupun bahan baku bulan. Yang mendasari penentuan tersebut adalah, kebiasaan
yang bisa diaplikasikan ke dalam bentuk makanan frozen food. orang-orang yang menyimpan makanannya di dalam lemari
Menurut Owner, mengapa perusahaan memilih bandeng pendingin, dan menurut owner penyimpanan paling lama yang
sebagai bahan baku adalah karena tekstur bandeng itu sendiri dilakukan konsumen biasanya sekitar 2 bulan, untuk
yang bagus, menurut pengalaman dari owner, beberapa ikan mengkonsumsi makanan. Selain itu daya tahan produk ini,
lain yang pernah dicoba tidak sebagus tekstur bandeng ketika juga digunakan untuk konsumen yang ingin menyimpan
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 291

kembali makanan tersebut ke dalam lemari pendingin. Produk Evaluasi dalam tahapan ini juga tidak berbeda jauh dengan
dapat bertahan 1x24 jam, untuk tetap menjaga kualitas produk evaluasi sebelumnya, karena produk yang dihasilkan dapat
mulai dari rasa dan bentuk makanan. Daya tahan produk ini disesuaikan dengan target awal perusahaan. Yang
menyesuaikan dengan perilaku konsumen dalam menyimpan membedakan dalam tahapan ini adalah perubahan plastik
makanan, serta fungsi produk frozen food, yang dapat kemasan yang digunakan untuk pengemasan produk dalam
disimpan di dalam lemari pendingin sesuai dengan ketentuan. perusahaan Raja Maritim. Biaya plastik yang awalnya
B. Kualitas produk menggunakan, plastik 350 gr, diturunkan menjadi 310 gr, hal
Kualitas dinilai berdasarkan kesesuaian dengan spesifikasi ini untuk memotong biaya pengemasan yang besar, mulai dari
produk, kemungkinan barang rusak dan kemudahan dalam biaya plastik, dan biaya listrik. Konsumen cukup menerima
penggunaan produk. dengan fungsi produk saat pengembangan produk.
- Kesesuaian dengan spesifikasi 6. Post launching evaluation gate
Perusahaan Raja Maritim menggunakan SOP untuk Evaluasi yang dilakukan dibagi menjadi 2 tahap, yang
melakukan standarisasi untuk setiap produk mereka. Produk pertama evaluasi jangka pendek, dalam jangka waktu 1-6
bandeng pepes memiliki SOP sendiri dalam produksi, mulai bulan setelah diluncurkan ke pasar, dan yang kedua evaluasi
dari pemilihan bahan baku, dari tekstur bandeng yang jangka panjang, untuk menilai produk baru setelah 6 bulan
digunakan, dan bumbu-bumbu masakan yang pas dan tidak produk berada di pasar.
menggunakan pengawet dan MSG dalam produksi. A. Short term
Standarisasi yang dilakukan digunakan untuk memastikan - Penerimaan oleh pelanggan
setiap produksi memenuhi ketentuan perusahaan. Penerimaan produk yang dilakukan oleh pelanggan dilihat
- Kemungkinan barang rusak berdasarkan pembelian ulang serta upaya konsumen.
Awalnya produk Djoeragan ini memiliki tingkat kegagalan Pembelian ulang
yang tinggi, kegagalan dari prototype ini sebesar 30%. Namun Produk bandeng pepes Djoeragan, telah memiliki beberapa
sejak ada SOP, tingkat kegagalan produk berkurang, mencapai pelanggan yang melakukan pembelian ulang terhadap produk
1-5 produk gagal dalam proses produksi 80-100 produk. bandeng pepes Djoeragan. Kebanyakan pelanggan mereka
Menurut owner, tingkat keberhasilan juga mencapai 90% adalah orang-orang yang memiliki toko di Pasar Atum Mall,
untuk sekali produksi. dan beberapa pengunjung Pasar Atum Mall yang datang,
- Kemudahan dalam penggunaan seperti ibu-ibu rumah tangga.
Raja Maritim mendesain frozen food siap saji agar Upaya konsumen
memudahkan cara mengkonsumsi makanan, yang sebelumnya Upaya konsumen terhadap produk bandeng pepes Djoeragan
frozen food kebanyakan masih perlu proses masak, produk ini, dapat dilihat dari upaya konsumen yang menggunakan
Djoeragan ini memudahkan karena konsumen hanya perlu voucher pembelian maupun upaya untuk mencoba produk
memanaskan produk sebelum dikonsumsi. Selain itu di dalam baru yang sedang dipasarkan oleh Raja Maritim. Owner dan
kemasan produk diberikan informasi-informasi yang dapat manajer pemasaran Raja Maritim sepakat bahwa selama ini
memudahkan konsumen untuk mengolah produk tersebut, upaya konsumen digambarkan dengan keinginan mencoba
seperti cara penyajian, cara memanasakan produk. produk baru yang dikembangkan oleh Raja Maritim. Selain itu
C. Kelayakan secara teknis. adanya voucher-voucher pembelian dapat mempengaruhi
Dalam proses produksi prototype ini segala informasi upaya konsumen dalam pembelian produk.
tentang produksi hanya didapatkan dengan uji coba yang - Kepuasan pelanggan
dilakukan internal perusahaan, Seperti pengalaman owner dan Pada saat dipasarkan, Raja Maritim kembali mengumpulkan
berdasarkan panduan internet. Cara produksi yang efisien dan feedback dari pelanggan outlet maupun online, hasilnya lebih
efektif juga ditentukan berdasarkan uji coba berkali-kali yang dari setengah respon pelanggan mengatakan produk pepes
dilakukan oleh perusahaan Raja Maritim. Seharusnya dalam bandeng terlalu manis. Untuk memenuhi keinginan pelanggan,
kriteria ini produksi yang baik harus memiliki berbagai Raja Maritim menurunkan gula yang awalnya menggunakan
rangkaian informasi yang bisa digunakan sebagai alternatif 1kg menjadi 800 gram. Setelah itu tidak ada perbaikan pada
lain dalam menemukan proses yang lebih efisien dan efektif. rasa produk pepes bandeng. Raja Maritim memperbaiki rasa
5. Analysis market result gate produk untuk memenuhi keinginan konsumen yang akan
Evaluasi terhadap deliverables analisa pasar, adalah produk menggambarkan kepuasan bagi pelanggan sendiri.
prototype diuji kepada konsumen dan dinilai berdasarkan 2. Long term
reaksi konsumen, yang bisa menjadi keuntungan bagi Kepuasan pelanggan juga dapat dilihat dari cara perusahaan
perusahaan untuk mengetahui kekurangan produk baru. menghadapi keinginan konsumen yang berbeda-beda.
A. Kepuasan pelanggan A. Kepuasan pelanggan.
Yang dilakukan perusahaan Raja Maritim adalah Raja Maritim juga terus melakukan inovasi produk. Yang
memastikan setiap produk yang rusak untuk tidak dilanjutkan awalnya bandeng pepes, Raja Maritim mulai mengembangkan
pada proses selanjutnya, seperti proses pengemasan tanpa produk jenis lain, berdasarkan keinginan konsumen saat ini.
udara. Menurut manajer pemasaran Raja Maritim, saat diuji Manajer pemasaran dan owner Raja Maritim mengatakan
cobakan ke konsumen di Pasar Atum Mall, tidak ada produk keinginan konsumen yang paling sering diterima adalah
yang rusak satu pun. Produk yang benar-benar baik akan masakan lain untuk produk frozen food, selain bandeng pepes.
mempengaruhi kepuasan dari pelanggan Raja Maritim. Saat ini perusahaan sedang mengembangkan masakan bebek,
B. Performa produk untuk dijadikan produk frozen food. Sampai saat ini Raja
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 292

Maritim telah memiliki 7 jenis masakan berbeda untuk produk Crawford, J. 2000. Ed. 2. Evaluation of libraries and
frozen food mereka sendiri. Owner mengatakan, berdasarkan information services. London : Aslib, the association
feedback yang diterima selama ini, masyarakat cukup puas for information management and information
dari rasa dan ukuran produk pepes bandeng Djoeragan. management international.
Cooper, R. G. (2014) The dimensions of industrial new
product success and failure
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Amue, G.J. ., Adiele,K.C (2012) New product development
Berdasarkan hasil penelitian tentang tahapan dan evaluasi and consumer innovative behaviour: an empirical
pengembangan produk baru yang dilakukan oleh perusahaan validation study. European journal of business and
Raja Maritim maka dapat disimpulkan sebagai berikut : social sciences. Vol. 1, No. 6, pp 97-109.
1. Tahapan pertama yaitu pencarian ide, Raja Maritim Cooper, R. G (2008) Perspective:The stage-gate idea-to-
memperoleh sumber ide dari internal perusahaan yaitu owner launch process update, whats new and nexgen
perusahaan, dan tahap penyeleksian ide menggunakan faktor systems. Stage gate International. Volume 25,
eksternal yaitu pelanggan. Tahap kedua adalah menentukan Number 3, pp 213-232
konsep dan menambahkan nilai pada ide produk, melalui Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.
deskripsi material dan teknologi yang digunakan. Tahap ketiga Jakarta: Erlangga.
adalah penentuan target pasar dan diferensiasi pada produk Ozer,M (1999) A survey of new product evaluation models.
baru berdasarkan faktor-faktor eksternal perusahaan. Tahap Journal product innovation management.
keempat merupakan pengembangan produk contoh produk Robert G. Cooper, Stage-gate systems: A new tool for
berdasarkan SOP yang ditentukan perusahaan. Selanjutnya managing new products.
tahap kelima contoh produk diujikan kepada pasar secara Sugiyono. (2012).Metode penelitian bisnis (pendekatan
langsung, yaitu di Pasar Atum Mall melalui salah satu cara kualitatif, kuantitatif, dan R&D). Bandung:
pemasaran berupa voucher pembelian. Tahap terakhir produk CV.Alfabeta
diluncurkan atau dikomersialisasikan ke pasar, melalui outlet Tzokas, N., Hultkinkb, E. J., Hartc, S. (2003). Navigating the
Djoeragan, online, dan mendistribusikan produk secara new product development Process. North Holand:
selekftif. Science Direct. Indstrial manager marketing 33 (619
2. Evaluasi atas pengembangan produk baru dilakukan 626)
berdasarkan tahapan pengembangan produk baru yang
dilakukan perusahaan Raja Maritim terdiri dari 6 tahapan :
A. Tahap I, evaluasi pada tahap idea screening. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa kriteria potensi pasar,
keunikan produk dan kelayakan ide secara teknis baik
B. Tahap II, evaluasi pada tahap concept testing. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa kriteria penerimaan oleh
pelanggan masih kurang baik sedangkan kriteria kelayakan
konsep secara teknis mendapat nilai yang baik.
C. Tahap III, evaluasi pada tahap analysis business tidak
dilakukan karena tahapan analisa bisnis tidak dilakukan
oleh perusahaan Raja Maritim.
D. Tahap IV, evaluasi pada tahap product development. Hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa kriteria performa
produk dan kualitas produk mendapat nilai yang baik,
sedangkan kriteria kelayakan secara teknis mendapat nilai
yang kurang baik.
E. Tahap V, evaluasi pada tahap market test. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa kedua kriteria yang
digunakan memperoleh nilai yang baik.
F. Tahap VI, evaluasi pada tahap launching dibagi menjadi 2
evaluasi. Evaluasi jangka pendek dilihat dari kriteria
penerimaan oleh pelanggan dan kepuasan pelanggan dinilai
baik. Evaluasi jangka panjang dilihat setelah 6 bulan
produk dipasarkan berdasarkan kriteria kepuasan
pelanggan yang juga mendapat nilai baik.

DAFTAR PUSTAKA
Bhuiyan, N. (2011). A framework for successful new product
development.
Bungin, B. (2003). Analisis data penelitian kualitatif. Jakarta:
PT Rajagrafindo. Persada.

Anda mungkin juga menyukai