Anda di halaman 1dari 39

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRATEK

PERANCANGAN GEDUNG SEKOLAH MIM AKA MOJOGEDANG

GILANG AMINULLAH P.S

D300170026

Diperiksa dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing Direktur CV.PROSPEK INVESTA


MATRA

(Dyah Widi Astuti, ST., M.Sc.) (Ir. Indrawati, MT)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, MT.)


NIK. 386
`

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmannirrahim,

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, kasih
sayang, kesempatan dan karunia-Nya sehingga laporan kerja praktik ini dapat
penulis selesaikan dengan baik tanpa ada suatu hambatan yang berarti. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
Rasulullah SAW serta para sahabat Beliau dan semua umatnya.

Laporan ini merupakan hasil dari kerja praktik yang penulis tempuh
selama 2 bulan sebagai bentuk dari praktik langsung terhadap materi dan teori
yang telah penulis terima selama dibangku perkuliahan. Mata kuliah Kerja
Praktek merupakan mata kuliah wajib yang dilaksanakan setelah mahasiswa
memenuhi persyaratan akademis untuk melaksanakannya. Mata kuliah ini juga
menjadi salah satu persyaratan untuk menempuh mata kuliah wajib selanjutnya
yaitu Seminar Penelitian, SKPA, dan Tugas Akhir guna menyelesaikan
pendidikan kesarjanaan Strata (S1) Arsitektur.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada


pihak-pihak yang telah berperan penting dalam penyusunan laporan ini,
memberikan bantuan secara langsung dan tidak langsung, dan menyemangati
dengan tulus hati, yaitu:

1. Almamater Universitas Muhammadiyah Surakarta,


2. Ibu Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, MT. selaku Ketua Prodi Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan sebagai Pembimbing
Akademik yang membimbing kegiatan akademik penulis,
3. Ibu Ronim Azizah, ST., MT. selaku coordinator kerja praktik yang
telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengambil mata kuliah
kerja praktik,
4. Ibu Dyah Widi Astuti, S.T, M.Sc, selaku pembimbing pada
pelaksanaan dan pembuatan laporan kerja praktik,

2
`

5. Ibu Ir. Indrawati, MT selaku Direktur CV.PROSPEK INVESTA


MATRA Arsitek dan Insinyur.
6. Bapak Ir. Nurhasan, MT, dan seluruh staf CV.PROSPEK INVESTA
MATRA Arsitek dan Insinyur, yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam melaksanakan kerja praktik,
7. Terima kasih kepada Kedua Orang Tua saya yang selalu mendoakan
saya dan menyemangati saya dalam menyelesaikan laporan ini dengan
lancar.
8. Terima kasih kepada Sekar Rosviona Tyarta yang telah menyemangati
Saya sebagai penulis, sehingga dapat menyelesaikan laporan ini
dengan lancar.
9. Terima kasih kepada teman-teman, Anas, Yudha dan Teman
Angkringan Talok yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
laporan ini.
10. Dan segala pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuannya secara langsung maupun tidak langsung.

Saya dengan tulus sangat berterimakasih terhadap semua pihak yang telah
mendukung, menyemangati dan mendoakan saya. Menyadari bahwa saya tidak
mampu membalas satu persatu, saya selalu mendoakan agar semua pihak tersebut
selalu dapat menjalani hidup dengan baik tanpa putus asa, selalu diberi
kebahagiaan dan selalu dalam lingdungan Allah SWT.

Saya sangat menyadari adanya keterbatasan dan kekurangan pada


penyusunan laporan Kerja Praktik ini, sehingga wajar apabila laporan ini jauh dari
kesempurnaan. Saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga laporan ini dapat bermanfaat degan maksimal bagi saya
pribadi dan bagi pembaca.

Wassalamualikum Wr. Wb.

3
`

Surakarta, 2020
Penulis

Gilang Aminullah P.S


(D300170026)

4
`

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1


1.2 TUJUAN DAN SASARAN KERJA PRAKTIK......................................4
1.2.1 Tujuan.....................................................................................................4
1.2.2 Sasaran....................................................................................................5
1.3 PERMASALAHAN..................................................................................5
1.4 BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN......................................5
1.4.1 Batasan Pembahasan..........................................................................5
1.4.2 Lingkup Pembahasan.........................................................................6
1.5 METODE PEMBAHASAN......................................................................6
1.5.1 Metode Deskriptif..............................................................................6
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN.................................................................7

5
`

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Arsitektur diapresiasikan sebagai salah satu disiplin ilmu


pengetahuan terapan yang berkaitan dengan seluk beluk penciptaan serta
pengembangan dan pengolahan kualitas lingkungan binaan. Arsitektur
berada pada cabang ilmu keteknikan dan pengetahuan terapan,maka
arsitektur adalah suatu ilmu bangunan yang memperdalam kajian kepada
pengetahuan kerekayasaan tentang perencanaan, perancangan, dan
pelaksanaan pembangunan fisik bangunan maupun lingkungan binaan
bahkan perawatan.

Pembelajaran calon arsitek dalam suatu proyek dapat terlibat


secaralangsung dalam suatu pekerjaan yang sedang berlangsung, dengan
mempelajari seluk beluk yang terjadi di dalam suatu proses pembangunan
dan langkah - langkah manajemen proyek ataupun dengan menerima
suatu pekerjaan perancangan pada instansi yang terkait didalamnya. Hal
ini merupakan suatu pengalaman sekaligus pembelajaran yang tidak
didapat pada bangku perkuliahan kampus, dan dapat dijadikan bekal
sebagai pijakan sebelum memasuki era duniakerja yang menuntut
kedisiplinan. Oleh karena itu pengenalan akan berbagai praktek kegiatan
pembangunan fisik di lapangan maupun nonfisik menjadi sangat perlu
dikaji oleh setiap mahasiswa di program studi teknik arsitektur, melalui
step by step dari beberapa kewajiban untuk mengikuti mata kuliah Kerja
Praktek dengan melaksanakan pemagangan pada sebuah instansi atau
perusahaan jasa konstruksi pembangunan,atau biro konsultan dan lain.

Kerja praktik merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil


oleh mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Selama melakukan kerja praktik, mahasiswa

6
`

diwajibkan untuk membuat laporan tentang proyek yang dikerjakan


mahasiswa selama masa dilakukannya kerja praktik. Mahasiswa juga harus
aktif dalam melakukan konsultasi laporan kepada dosen pembimbing agar
dosen pembimbing dapat mengetahui tahap-tahap apa saja yang telah
dilakukan mahasiwa dalam pelaksanaan kerja praktik, sehingga dosen
pembimbing dapat memberikan arahan dan masukan secara intensif.

Dilaksanakannya kegiatan kerja praktek ditujukan agar mahasiswa


dapat mengembangkan wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman di
luar bangku perkuliahan sehingga memperoleh keterampilan dalam bidang
pengolahan proyek.

1.2 TUJUAN DAN SASARAN KERJA PRAKTIK

1.2.1 Tujuan

a. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan perencanaan dan


perancangan suatu proyek.
b. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembangunan suatu
proyek sesuai dengan peraturan pemerintah.
c. Mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan secara teknis
maupun non-teknis dalam pembangunan sebuah proyek.
d. Mahasiswa dapat mengetahui masalah-masalah yang ada di
dalam suatu proyek dan cara penyelesaiannya.
e. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang peraturan-
peraturan yang harus digunakan dalam pembangunan suatu
proyek dan bagaimana cara untuk bersikap bijak terhadap
peraturan tersebut.

1.2.2 Sasaran

Mahasiswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan


tambahan dari luar bangku perkuliahan setelah memperoleh

7
`

bekal teori dan mampu menganalisa dengan baik kasus -kasus


yang terjadi di lapangan atau dunia kerja professional. Selain itu
mahasiswa memperoleh ilmu tahapan-tahapan apa saja yang
dibutuhkan dalam suatu proyek. Tentunya mahasiswa juga
mendapatkan pengalaman secara langsung di dunia kerja.

1.3 PERMASALAHAN

Rumusan permasalahan dalam kerja praktik ini antara lain :


a. Bagaimana proses perancangan Gedung Sekolah dan Masjid MIM
AKA Mojogedang ?
b. Apa saja yang harus dikaji dalam perancangan Gedung Sekolah
dan Masjid MIM AKA Mojogedang ?
c. Apa manfaat dari Gedung Sekolah dan Masjid MIM AKA
Mojogedang ?

1.4 BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN

1.4.1 Batasan Pembahasan


Pembahasan berkaitan dengan bidang perencanaan dan
perancangan selama masa kerja praktik, yaitu dimulai pada tanggal
18 Agustus-18 Oktober 2020. Kegiatan ini meliputi pengerjaan
perancangan Gedung Sekolah dan Masjid MIM AKA Mojogedang.
Produk yang dihasilkan berupa gambar 2 dimensi dan 3 dimensi.

1.4.2 Lingkup Pembahasan


Lingkup pembahasan laporan kerja praktik diutamakan
pada perancangan Gedung Sekolah dan Masjid MIM AKA
Mojogedang.

8
`

1.5 METODE PEMBAHASAN

Metode yang digunakan dalam kerja paktik ini diantaranya :

1.5.1 Metode Deskriptif


Metode deskriptif merupakan metode pemecahan masalah
yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan suatu objek atau
subjek tersebut berdasarkan fakta-fakta yang ada. Adapun jenis-
jenis metode deskriptif yaitu :

1.4.1.1 Studi Kasus


Yaitu suatu metode penyelidikan yang lebih intensif
terhadap suatu objek yang sedang diteliti, dengan cara
mempelajari beberapa kasus yang serupa. Dalam
penelitian dengan studi kasus biasanya akan ditemukan
hal-hal atau masalah-masalah yang tak terduga yang
berkaitan dengan objek yang sedang diteliti dan kemudian
dapat digunakan untuk menarik hipotesis.

1.4.1.2 Studi Literatur


Yaitu suatu metode yang dilakukan untuk
menyimpulkan data-data sekunder melalui berbagai
catatan, buku dokumen, website, jurnal-jurnal yang
berkaitan dengan objek penelitian agar dapat menjadi
suatu acuan dalam penyusunan laporan.

1.4.1.3 Metode Sintesa


Metode sintesa merupakan hasil dari analisa
pemecahan atau penyelesaian dari suatu masalah yang
diklarifikasi dan selanjutnya dapat diambil kesimpulan
sebagai hasil dari penelitian, terutama pada bagian –
bagian yang berkaitan dengan bidang konsultan perencana
dan perancangan. Sehingga hal tersebut dapat menjadi

9
`

pertimbangan dan rekomendasi pada proyek yang akan


datang.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Untuk memberikan gambaran sistematika yang jelas dalam
pembuatan laporan kerja praktik, maka dibuat sistem penulisan laporan
dengan pembagian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi tentang latar belakang, permasalahan,


tujuan dan sasaran, permasalahan, batas dan lingkup
pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika
pembahasan.

BAB II : TINJAUAN UMUM PROYEK

Tinjauan umum proyek merupakan uraian tentang


pelaksanaan kerja praktik yang meliputi gambaran proyek
secara umum dan identifikasi lokasi proyek, data fisik
proyek, fungsi bangunan, luasan proyek, hingga profil
studio arsitektur yang menjalankan proses perencanaan
dan perancangan proyek tersebut.

BAB III : TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka membahas tentang landasan teori yang


digunakan untuk mendesain proyek perancangan, standar
ruang yang digunakan untuk bangunan, fungsi-fungsi
ruang yang diperlukan pada lokasi perencanaan dan
perancangan, utilitas yang digunakan pada bangunan dan
dasar perencanaan lanskap.

10
`

BAB IV : TINJAUAN PERANCANGAN PROYEK

Tinjauan Perancangan Proyek berisi pembahasan tentang d


asar perencanaan proyek, proses pencarian konsep,
gambar kerja, dan permasalahan yang ada.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang analisa hasil perancangan yang sedang


dikerjakan dengan melihat permasalahan – permasalahan
yang ada dalam proyek tersebut, serta melihat tinjauan
pustaka, identifikasi standar ruang pada teori dan gambar
kerja di lapangan dan membahas perbedaan antara teori
dengan hasil perancangan sesuai dengan kehendak client.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari semua


pembahasan yang terkait dengan proyek yang
dilaksanakan, serta saran yang membangun agar proyek
dapat berjalan lebih baik lagi kedepannya

11
BAB II

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1.1 Latar Belakang Proyek


Bangunan/gedung sekolah dan ruang kelas merupakan
bagian penting dalam sarana dan prasarana pendidikan.
Ketersediaan gedung sekolah dan ruang kelas yang nyaman sangat
berpengaruh terhadap kelancaran jalannya proses pendidikan itu
sendiri. Pengertian bangunan gedung sekolah Indonesia,
berlandaskan pada pengertian bangunan gedung menurut
KepmenKimpraswil nomor 332/KPTS/M2002 tentang pedoman
teknis Pembangunan Gedung Negara, adalah bangunan yang
berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan proses belajar
mengajar.
Kabupaten Karanganyar sebagai daerah yang memiliki
penduduk yang tinggi di provinsi Jawa tengah dan memiliki
penduduk kelar umur 5 – 19 tahun dengan jumlah 253.000 orang
dimana membutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang
memumpuni apa lagi didaerah yang dimana belom merata
pembangunan sarana pendidikannya seperti didaerah mojogedang.
Karanganyar memiliki berbagai organisasi pendidikan
saling bersinergi demi mamajukan pendidikan karanganyar, salah
satunya Muhammadiyah, Untuk meningkatkan mutu pendidikan
Islam yang berbasis pada kearifan budaya lokal, akan berdiri
Madrasah Ibtidaiah Muhammadiyah (MIM) Akhlakul Karimah
(AKA) di Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
MIM AKA ini diinisiasi untuk menjadi salah satu MIM
yang benar-banar untuk menyiapkan lulusan sebagai insan
berakhlakul karimah, berkepribadian Islami, berkarakter kuat, dan
berilmu pengetahuan unggul. Oleh sebab itulah, MIM AKA ini
dalam pengembangannya menggandeng mitra kerja sama
internasional dari Brunei Darusaalam (Prof. Gamal Abd Nasir),
Malaysia (Prof. Hairy), Al Azhar Mesir (Prof. Dasuki), Amerika
(Prof. Poppy), dan dari Prancis (Prof. Warsito).
`

2.1.2 Maksud dan Tujuan


A. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah :
Membuat perencanaan teknis pembangunan gedung sekolah
MIM AKA yang memenuhi standar fungsional, aman, nyaman,
dan menarik.
B. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah :
Tersedianya dokumen pelaksanan kegiatan berupa laporan
gambar 3D dan video animasi konseptual.

2.2 DATA FISIK

2.2.1 Lokasi Proyek


Proyek Gedung MIM AKA Mojogedang berada di Jl.
Dersono, Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
tepatnya di Dusun Pendek RT 04 RW 04 Desa Mojogedang.

Sumber : Google Earth

Gambar 1 : Lokasi Site MIM AKA Mojogedang

10
`

2.1.3 Batasan – batasan Site

 Utara : Pemukiman
 Barat : Pemukiman
 Selatan : Persawahan
 Timur : Pemukiman

2.3 DATA NON-FISIK

2.3.1 Data Umum Proyek Kolam Renang Pendidikan IPB


 Kepemilikan : Yayasan Muhammadiyah
 Lokasi Proyek : Jl. Dersono, Mojogedang,
Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah, Dusun Pendek RT 04
RW 04 Desa Mojogedang.
 Fungsi Bangunan : Sebagai sarana pendidikan, dan
pembinaan prestasi Nasional dan
Internasional.
 Jenis Bangunan : Gedung Sekolah
 Luas Lantai : 3000 m2

2.4 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.4.1 Identitas Perusahaan


a. Nama Badan : CV. PROSPEK INVESTA MATRA
Usaha
b. Direktur Utama : Ir. Indrawati, MT
c. Alamat : Perum. Menjangan Indah Blok B1 No.
3 Sambon, Banyudono, Boyolali.
d. Telepon / fax : 0271 – 786767

2.4.2 Latar Belakang Perusahaan


CV. PROSPEK INVESTA MATRA adalah Perusahaan
konsultan swasta yang berkedudukan di Boyolali dan
mempunyai studio di Singopuran Kartasura, didukung sepenuhnya

11
`

oleh Tenaga Ahli Indonesia, saat ini CV. PROSPEK INVESTA


MATRA telah memiliki tenaga ahli yang kompeten dan
berpengalaman dalam bidang keahliannya masing-masing.
CV. PROSPEK INVESTA MATRA telah berhasil dengan baik
dalam menyelesaikan bermacam–macam proyek yang ditugaskan
mulai dari survei dan penyelidikan lapangan, studi-studi
kelayakan, perencanaan teknis, supervise konstruksi.

2.4.3 Struktur Organisasi Perusahaan


 Direktur : Ir. Indrawati, MT
 General Manager : Zaini Musthofa, ST

 Staff : - Fitria Nur Diatna, ST


- Zaini Musthofa, ST
- Syamsuddin B, ST
- Komet Wahyu I, S. Ars
- Pariyanto
- Romdhoni
- Natik Maisiyah, ST

2.4.4 Fasilitas Perusahaan


Kantor CV. PROSPEK INVESTA MATRA terletak di Jl.
Perum. Menjangan Indah Blok B1 No. 3 Sambon, Banyudono,
Boyolali. Fasilitas yang berada didalam kantor antara lain ruang

12
`

resepsionis, ruang kerja karyawan, ruang meeting, ruang sekertaris,


ruang arsip, dan dapur.

Sumber : dokumen penulis

Ruang kerja saya berada diantara ruang kerja karyawan dan


terkadang pindah diruang meeting bilamana ruang karyawan full .
Terdapat beberapa computer yang dapat digunakan untuk kebutuhan
render maupun melakukan kegiatan lainnya serta printer dan
scanner. Namun, disini saya menggunakan laptop pribadi selama
menjalani kerja praktik di kantor.

Gambar 2 : Kantor CV. PROSPEK INVESTA


MATRA

13
`

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI

3.1. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

3.1.1. Pengertian Perencanaan dan Perancangan

Pengertian perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu


kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu
tertentu. Dengan begitu, di dalam perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian
beberapa arah pencapaian, mengkaji ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan
arah pencapaian, serta menentukan langkah untuk mencapainya.
Perencanaan adalah salah satu fungsi dari manajemen yang paling penting
dimana di dalamnya terdapat aktivitas mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi, serta mengembangkan rencana kerja organisasi. Perencanaan adalah tahap
awal dalam kegiatan suatu organisasi terkait dengan pencapaian tujuan organisasi
tersebut.
Menurut para ahli, pengertian perencanaan adalah sebagai berikut :
1. William A. Shrode, 1974
Perencanaan sebagai padanan kata asing “planning”, dapat diartikan sebagai suatu
sarana untuk mentransformasikan persepsi-persepsi mengenai kondisi-kondisi
lingkungan ke dalam rencana yang berarti dan dapat dilaksanakan dengan teratur
2. Paul Davidov, 1982
Perencanaan adalah sebuah proses untuk menetapkan tindakan yang tepat di masa
depan melalui pilihan-pilihan yang sistematik
3. Wade
Perencanaan adalah upaya menyatakan masalah umum pemberi tugas (klien)
menjadi sejumlah masalah standar yang lebih kecil yang telah diketahui
pemecahannya atau yang mudah dipecahkan .
4. Soewondo B. Soetedjo
Merencana dalam dalam arsitktur berkaitan dengan penggunaan diagram untuk
mengembangkan hubungan antara kebutuhan- kebutuhan.
5. William L. Lassey, 1977

14
`

Perencanaan merupakan suatu proses menyusun konsepsi dasar suatu rencana yang
meliputi kegiatan-kegiatan:

1. Mengidentifikasi. Menentukan komponen-komponen yang menunjang


terhadap objek, yang merupakan kompleksitas fakta-fakta yang memiliki
kontribusi terhadap kesatuan pembangunan.
2. Mengadakan studi. Mencari hubungan-hubungan dari factor faktor terkait,
yang memiliki pengaruh spesifik.
3. Mendeterminasi. Menentukan setepat mungkin faktor-faktor yang dominan
dengan memperhatikan kekhususan dari unit perubahan yang spesifik yang
memberikan perubahan terhadap faktor lain.
4. Memprediksi. Mengadakan ramalan bagaimana suatu factor akan berubah
sehingga mencapai keadaan lebih baik di masa depan.

5. Melakukan Tindakan. Berdasarkan prediksi di atas, melakukan tindakan


terstruktur untuk mencapai tujuan pembangunan.

Adapun klasifikasi perencanaan

 Theories in Planning. Mencakup perencanaan berkaitan dengan


substansi (objek).
 Theories of Planning. Berkaitan dengan prosedur perencanaan
(metode).
 Theories for Planning. Mencakup teori-teori sosial yang
menjelaskanbagaimana seharusnya masyarakat dan perencanaan di
masa depan (tujuan). Shean Mc. Connell (1991).

Sedangkan pengertian Perancangan adalah sebagai berikut :

1. Perancangan merupakan upaya untuk menemukan komponen fisik yang tepat


dari sebuah struktur fisik (Christopher Alexander, 1983).

15
`

2. Perancangan merupakan sasaran yang dikendalikan dari aktivitas pemecahan


masalah (L. Bruce Archer, 1985).
3. Perancangan merupakan proses penarikan keputusan dari ketidakpastian yang
tampak, dengan tindakan-tindakan yang tegas bagi kekeliruan yang terjadi
(M.Asimow, 1982).
4. Perancangan merupakan proses simulasi dari apa yang ingin dibuat sebelum
kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita merasa puas
dengan hasil akhirnya (P.J. Booker, 1984).
5. Perancangan merupakan kesimpulan yang optimal dari sejumlah kebutuhan
dari seperangkat keadaan tertentu (E. Marchet, 1987).
6. Perancangan merupakan lompatan kreatif dari fakta-fakta masa kini menuju
kemunghkinan di masa datang (JK. Page, 1986).
7. Perancangan merupakan aktivitas kreatif, melibatkan proses untuk membawa
kepada sesuatu yang baru dan bermanfaat yang sebelumnya tidak ada (JB.
Reswick, 1985).
8. Perancangan mempunyai makna memulai perubahan dalam benda-benda
buatan manusia (J.C. Jones, 1990).
9. Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada
menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi
masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan
pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata lain adalah pemograman,
penyusunan rancangan, dan pelaksanaan rancangan (John Wade, 1997).

Pada era orde baru, tidak jarang rencana Tatat Ruang Kota digunakan sebagai
“kambing hitam” untuk mengamnkan Pemerintah. Sebagian akibatnya, maka tidak
mengherankan apabika pada suatu saat yang bersamaan mencul spekulan-splekulan yang
memanfaatkan perubahan fungsional tersebut menjadi obyek keinginan komersil. Disamping
itu para pelaku pembangunan cenderung bertindak mengoptimalkan kepuasan individu
dengan sikap mementingkan diri sendiri atau golongan.

16
`

3.2. PENDIDIKAN SECARA UMUM


Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan bertujuan mengembangkan peserta didik agar mampu


menolong dirinya sendiri. Untuk itu peserta didik perlu mendapatkan pengalaman
dalam mengembangkan konsep-konsep, prinsip, intelektual, inisiatif, kreatifitas,
emosi, dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan pendidikan, dilakukan melalui suatu
proses belajar,dimana dalam melalui fase-fase proses belajar tersebut diperlukan
usaha-usaha menciptakan kondisi-kondisi ekstrem yang dapat menggugah
motivasi belajar peserta didik.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga
sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan
adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. 6

17
3.2.1. PENDIDIKAN DI INDONESIA
3.2.1.1. Lembaga Pendidikan di Indonesia
a. Definisi Lembaga Pendidikan Nasional
Di Indonesia jenjang sekolah terdiri dari :
Pendidikan pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum dan
Perguruan Tinggi. Klasifikasi sistem pendidikan di
Indonesia berdasarkan tingkat perkembangan kepribadian
yang bersangkutan dan tingkat kerumitan bahan
pengajaran. Berdasarkan pengelolaan sekolah di
Indonesia dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

 Sekolah Negeri
Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah baik
tingkat pusat maupun daerah.

 Sekolah Swasta
Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat
melalui suatu badan/ yayasan tertentu tanpa mendapat
bantuan dari pemerintah kecuali pengawasan dalam
penyelenggaraan.

 Sekolah Subsidi
Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat
melalui suatu badan / yayasan tertentu yang mendapat
bantuan dari pemerintah berupa tenaga guru atau
pembiayaan dalam penyelenggaraan.

Sekolah yang diselenggarakan dan dikelola oleh tiap


tiap pengelola biasanya memiliki suatu ciri khas
tertentu, baik pada materi pengajarannya, metode
belajar mengajar yang diterapkan sesuai dengan
keinginan pihak pengelolanya.7
`

b. Syarat Pendirian Sekolah Swasta


Untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan
dalam hal ini yang berupa sekolah harus memenuhi
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi :

 Diselenggarakan oleh suatu penyelenggara sekolah/


yayasan yang bersifat amal dan tidak mengarah kepada
sifat mencari keuntungan.
 Penyelenggaraan sekolah harus mempunyai program yang
jelas baik jangka panjang maupun jangka pendek.

 Melaksanakan kurikulum yang ditetapkan dan atau disahkan oleh


pemerintah.
 Pada saat pembukaan, sekolah swasta harus memiliki
Kepala Sekolah dan paling sedikit seorang tenaga
pengajar tetap yang berwenang mengajar pada jenis/
tingkat sekolah yang bersangkutan.
 Tersedia calon murid yang memenuhi syarat sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) orang.
 Tidak menempati dan menggunakan fasilitas sekolah milik pemerintah.
 Menempati serta menggunakan fasilitas sekolah yang memenuhi
persyaratan.

62
`

BAB IV
TINJAUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

4.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan menyesuaikan dengan kesepakatan antara pihak
CV.PROSPEK INVESTA MATRA dengan pihak kepanitiaan
pembangunan MIM dalam pembangunan MIM AKA Mojogedang. Hal
yang pertama dilakukan adalah permintaan bagaimana rancangan desain
yang diharapkan dari hasil rapat kepanitiaan pembangunan MIM,
pembuatan ide atau konsep yang sesuai dengan usulan yang diajukan oleh
dan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Pembuatan gambar 2 dimensi yang berisikan denah, tampak,


potongan, rencana pondasi dan detailnya disajikan dalam gambar 2
dimensi yang sudah DED. Dan dalam pengerjaannya selalu diawasi
dengan anggota kepanitiaan dan pihak perencana supaya saat proses
pembangunan sesuai dengan gambar yang direncanakan.

Untuk menghasilkan dan memenuhi permintaan dari kesepakatan


panitia tersebut perlu diadakan pelaksanaan pekerjaan. Kerjasama tim,
kekompakan tim, dan penyatuan pikiran sangat diperlukan untuk
mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.

4.2. Gambaran Proyek


Pelaksanaan perencanaan proyek Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.Muh Rabbain Muara Enim berfungsi sebagai penyedia jasa pelayanan
kesehatan yang berada di daerah sekitar Muara Enim Sumatera Selatan.
Maka dari itu diperlukan suatu perancanaan yang inovatif dan fungsional
sesuai standarisasi rumah sakit yang telah ditentukan, proses perencanaan
dan perancangan, maupun pengawasan perlu dilakukan dengan baik
sehingga tujuan dari proyek ini dapat mencapai target sesuai apa yang
diharapkan dari beberapa pihak. Dengan adanya proyek rumah sakit ini

63
`

diharapkan masyarakat disekitar Muara Enim Sumatera Selatan mutu


pelayanan kesehatannya semakin baik.

4.3. Pelaksanaan Pekerjaan

4.3.1 Diskusi Proyek


Sebelum melakukan tahap yang lebih dalam, perlu adanya
pengenalan proyek. Pengenalan proyek dilakukan secara berdiskusi
dengan semua anggota studio, dengan cara mengkaji proyek sejenis
yang pernah dikerjakan dan bagaimana cara menangani masalah
sekiranya akan ditemui di proyek saat ini. Dengan adanya tahap ini,
semua anggota yang terlibat didalam perencanaan dan perancangan
dapat mengenal suasana lokasi proyek hingga mendapatkan
wawasan yang lebih jauh terhadap lokasi proyek.

4.3.2 Konsep Perencanaan dan Perancangan


Pada tahap ini, penulis diberikan kesempatan untuk
merancang dan mengusulkan ide desain yang dapat membantu
pencarian konsep. Ide rancangan yang diharapkan mampu
menyempurnakan desain yang telah ada sebelumnya.

Setelah ide desain 3D selesai maka tampilkan kedalam


bentuk gambar 2D, selanjutnya dipresentasikan kepada semua
anggota panitia yang dimana akan diadakan diskusi bagaiamana
mengimplementasi gambar ke bangunan yang akan dikerjakan.
Masukan, kritik, dan saran diterima penulis dengan senang hati
karena dari situlah pengetahuan yang tidak didapat saat
perkuliahan.

64
`

4.3.3 Perancangan Gambar Denah

Sumber : dokumen penulis

Gambar 3 : Denah Lantai 1

Sumber : dokumen penulis

Gambar 4 : Denah Lantai 2

65
`

Sumber : dokumen penulis

Gambar 5 : Denah Lantai 3

Sumber : dokumen penulis

Gambar 6 : Denah Lantai 4

66
`

4.3.4 Perancangan Gambar Tampak

Gambar tampak bertujuan menenkankan pada permukaan


luar yang dilihat dari luar bangunan, serta bertujuan
memperlihatkan dimensi bangunan dan proporsi bangunan.
Sumber : dokumen penulis

Gambar 7 : Tampak Depan

Sumber : dokumen penulis

Gambar 8 : Tampak Samping Kanan

67
`

4.3.5 Potongan
Gambar potongan merupakan gambar yang menunjukkan
bagian-bagian dari benda yang tersembunyi dari suatu bagian pada
bangunan atau membuang bagian yang menutupi. Gambar
potongan berfungsi untuk memperlihatkan bagian yang berongga
atau bagian yang terlihat dengan lebih jelas.
Sumber : dokumen penulis

Gambar 9 : Potongan A-A

Sumber : dokumen penulis

Gambar 10 : Potongan B-B

68
`

4.3.6 Perancangan Gambar 3D


Dalam proses perancangan diperlukan permodelan agar dapat
melihat segala sudut atau arah bangunan. Gambar 3D berguna untuk
memberikan gambaran wujud bangunan yang akan dibangun sehingga
dapat diperhitungkan untuk memperkecil resiko kesalahan pada desain.

Sumber : dokumen penulis

Gambar 9 : Potongan A-A

69
`

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Site Plan

Gambar 27 : Siteplan

Sumber : Dokumen Penulis

Berdasarkan gambar siteplan Rumah Sakit Muara Enim terdiri dari


satu massa bangunan yang dikerjakan yang merupakan bangunan baru
diantara bangunan rumah sakit yang telah ada sebelumnya. Utara
bangunan tersebut merupakan gedung Paviliun RSUD Muara Enim dan
disebelah selatan merupakan bangunan eksisting / bangunan utama RSUD
Muara Enim. Bangunan baru ini juga sebagai penghubung antara
bangunan utara dan selatan dengan jembatan penghubung yang berada di

70
`

lantai 2 yang sebelumnya telah ada. Untuk proyek ini penulis diberi
kesempatan melanjutan gambar desain yang telah di tentukan sebelumnya.

5.2 Denah

5.2.1 Denah Basement

Gambar 28 : Denah Basement

Sumber : Dokumen Penulis

Pada desain layout denah basement terdiri dari Gudang


Farmasi, Ruang Rekam Medis, Depo Obat, Gudang, Logistik,
Ruang Genset, Selasar / Lobby, Janitor, Lift dan Lobby Lift, dan
Toilet. Layout basement sendiri di prioritaskan sebagai area servis
rumah sakit.

71
`

5.2.2 Denah Lantai 1

Gambar 29 : Denah Lantai 1

Sumber : Dokumen Penulis

Pada desain layout denah lantai 1 terdiri dari Ruang


Administrasi, Registrasi, Ruang Tunggu, Depo Obat, Poli Umum,
Poli KIA, Poli Anak, Poli Syaraf, Poli Paru, Poli Jantung, Poli KB,
Ruang Laktasi, Ruang Bermain Anak Sakit, Selasar / Lobby,
Janitor, Lift dan Lobby Lift, dan Toilet.

72
`

5.2.3 Denah Lantai 2

Gambar 30 : Denah Lantai 2

Sumber : Dokumen Penulis

Pada desain layout denah lantai 2 terdiri dari Poli Mata,


Poli K3, Poli Orthopedi, Poli Bedah, Poli Kulit, Poli Gizi, Poli
PDL, Ruang Bermain Anak Sakit, Laktasi, Selasar / Lobby, Janitor,
Lift dan Lobby Lift, dan Toilet.

5.2.4 Denah Lantai 3

Gambar 31 : Denah Lantai 3

73
`

Sumber : Dokumen Penulis

Pada desain layout denah lantai 3 terdiri dari Lab Klinis,


Depo Obat, Lab Patologi Anatomi, Poli Gigi, Poli THT, Poli
Psikologi, Ruang Bermain Anak Sakit, Laktasi Selasar / Lobby,
Janitor, Lift dan Lobby Lift, dan Toilet.

5.2.5 Denah Lantai 4

Gambar 32 : Denah Lantai 4

Sumber : Dokumen Penulis

Pada desain layout denah lantai 4 terdiri dari 6 ruangan


Rawat Inap Kelas 3, Depo Obat, Ruang Bermain Anak Sakit,
Laktasi, Selasar / Lobby, Janitor, Lift dan Lobby Lift, dan Toilet.
Layout lantai 4 sendiri di prioritaskan sebagai area rawat inap kelas
3.

74
`

5.2.6 Denah Lantai 5

Gambar 33 : Denah Lantai 5

Sumber : Dokumen Penulis

Pada desain layout denah lantai 5 terdiri dari Ruang


Server, 8 ruangan Rawat Inap Kelas 2, Depo Obat, Ruang Bermain
Anak Sakit, Laktasi, Selasar / Lobby, Janitor, Lift dan Lobby Lift,
dan Toilet. Layout lantai 5 sendiri di prioritaskan sebagai area
rawat inap kelas 2.

75
`

5.2.7 Denah Lantai 6

Gambar 34 : Denah Lantai 6

Sumber : Dokumen Penulis

Pada desain layout denah lantai 6 terdiri dari 14 ruangan


Rawat Inap Kelas 1, Depo Obat, Ruang Bermain Anak Sakit,
Laktasi, Selasar / Lobby, Janitor, Lift dan Lobby Lift, dan Toilet.
Layout lantai 6 sendiri di prioritaskan sebagai area rawat inap kelas
1.

5.2.8 Denah Lantai 7

76
`

Gambar 35 : Denah Lantai 7

Sumber : Dokumen Penulis

Pada desain layout denah lantai 7 terdiri dari Ruang Rawat


Kerja 1, Ruang Rawat Kerja 2, Ruang Rawat Kerja 3, Ruang Rawat
Kerja 4, Ruang Meeting 1, Ruang Meeting 2, Ruang Laktasi,
Ruang Loker, Ruang Pantry, Gudang, Selasar / Lobby, Janitor, Lift
dan Lobby Lift, dan Toilet.

77
`

5.2.9 Denah Lantai 8

Gambar 36 : Denah Lantai 8

Sumber : Dokumen Penulis

BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan
Penulis menyadari banyak hal yang bisa dipelajari selama dua
bulan melakukan Kerja Praktik di CV.PROSPEK INVESTA MATRA
untuk proyek Perencanaan Gedung MIM AKA Mojogedang. Berbagai
ilmu di perkuliahan dapat di praktikan secara langsung, namun terlepas
dari itu ada juga beberapa ilmu teknis maupun non-teknis yang didapat di
dalam Kerja Praktik. Penulis berharap agar hal ini dapat bermanfaat untuk
kebaikan di masa mendatang.

Penulis juga menyimpulkan beberapa hal berikut :

1. Sebelum memasuki perencanaan dan perancangan perlu adanya


diskusi dengan anggota yang terlibat dalam suatu proyek yang

78
`

dikerjakan guna untuk meminimalisir miss communication saat


pengerjaan teknis maupun non-teknis.
2. Dalam pengerjaan suatu proyek hendaknmya sebagai arsitek bisa
mengartikan apa yang diinginkan client dan terkadang harus
mengorbankan idealis sebagai arsitek demi kelancaran dan efisiensi
waktu pengerjaan.
3. Seorang Arsitek dalam merancang tidak hanya berfikir soal estetika
sebuah bangunan akan tetapi banyak faktor yang perlu diperhatikan
demi keselarasan sebuah desain dengan pengguna maupun
masyarakat sekitar yaitu faktor kontekstual,faktor sosial budaya
dan faktor biaya.
4. Perancangan sebuah bangunan baru di dalam sebuah kawasan harus
didahului dengan melihat konteks lingkungan kawasan dan meng-
integrasikannya secara baik dan benar.

79

Anda mungkin juga menyukai