PROPOSAL PENDIRIAN
PROGRAM PROFESI
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS PANCASILA
13
1. PENDAHULUAN
2
terhadap lingkungan binaan sebagai obyek material, dengan menerapkan teori-teori
dasar secara baik dan benar. Skripsi arsitektur bias berisi banyak gambar grafis.
Demikianlah tujuan dan makna skripsi sebagai ujian yang diadakan pada tahap akhir
studi untuk memperoleh gelar sarjana arsitektur.
3
(perkembangan) kota, ekonomi, lingkungan sosial, budaya, politik, serta aspek
asesibilitas, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan.
Memahami pola bekerja dalam tim perencanaan/perancangan yang melibatkan
arsitek dan/atau tenaga ahli profesional lainnya.
Mampu melakukan komunikasi secara grafis (manual dan elektronik), maket, lisan,
tertulis, sepanjang proses perancangan arsitektur kepada para profesional
anggota tim perencanaan/perancangan, maupun kepada orang awam yang
merupakan pemangku kepentingan proyek perancangan arsitektur.
Memahami adanya konsekuensi biaya pada perancangan, konstruksi dan operasi
bangunan, serta mekanisme pengendalian biaya
Memahami prinsip-prinsip manajemen layanan jasa arsitek dan manajemen
proyek arsitektur.
Memahami implikasi hukum dari profesi arsitek.
Mengenal kode etik dan tata laku arsitek.
Alur Kualifikasi Pendidikan Tinggi Arsitektur dan Hubungannya dengan Dunia Profesi
Tabel 1. Alur Kualifikasi Pendidikan Tinggi Arsitektur dan hubungannya dengan Dunia Profesi. i
Sumber: Aptari, 2012
4
Tabel 2. Pembagian Peran antara Perguruan Tinggi dan Organisasi Profesi Arsitek dalam hal Pendidikan Arsitek
Sumber: Aptari, 2012
Tabel 3. Equivalensi terhadap lulusan Perguruan Tinggi Arsitektur sesudah dan sebelum tahun 2009
dengan Program Pendidikan Arsitek (PPAr) dan Sertifikasi Arsitek
Sumber: Aptari, 2012
5
Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Arsitektur ini berlandaskan pada:
a. Undang-Undang RI No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
b. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c. Peraturan Pemerintah RI No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
d. Peraturan Pemerintah RI No. 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi.
e. Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
f. PP no: 66 tahun 2010 tentang Pendidikan.
g. Kepmen No.232/U/2000 dan Kepmen No.45/U/2002 tentang Penyusunan
Kurikulum Perguruan Tinggi.
h. SK DirJen Dikti No.43/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
2. Rujukan
a. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi
2008
b. Unesco - Union Internationale de Architecte (UIA) Charter (2005): Design,
Knowledge, Skills ii
c. 13 Butir Kompetensi IAI
d. ASEAN MRA for Architectural Services
e. Piagam Deklarasi Pendidikan Arsitektur Indonesia 2010
1.4. TUJUAN
Tujuan Program Pendidikan Profesi Arsitek adalah menghasilkan arsitek yang:
1. Menguasai kode etik dan perilaku seorang arsitek
2. Menguasai layanan konsultasi seperti pembuatan pra rancangan, proses perijinan,
pengembangan rancangan dan penyelesaian dokumen tender lengkap
3. Menguasai kode kesesuaian (code of compliances) baik itu menyangkut pelayanan
terhadap klien, kesesuaian terhadap peraturan bangunan setempat dan masalah
keteknikan dalam konstruksi bangunan, mekanikal dan elektrikal.
PPArs di Jurusan Arsitektur FTUP juga bertujuan mengembangkan program pendidikan
yang responsif terhadap persoalan aktual dan krusial di dalam masyarakat,
mengembangkan pendekatan multi disiplin dalam pendidikan, riset secara nasional dan
internasional serta mengembangkan jejaring kerja dan pendidikan dengan badan-badan
dan institusi terkait.
1.5. SASARAN
Sasaran dari pembukaan Program Pendidikan Profesi Arsitek adalah untuk merealisasikan
kebutuhan akan lulusan dengan sebutan arsitek sebagaimana disyaratkan oleh Ikatan
Arsitek Indonesia (IAI) dan Union Internationale des Architectes (UIA).
6
1.6. KEBERLANJUTAN PROGRAM
Secara institusional keberlanjutan program ditempuh dengan pembinaan dan
pengembangan program, baik dalam kelembagaan maupun dalam sumber daya dan
juga keluaran. Keberlanjutan Program PPArs secara kelembagaan merupakan bagian
yang terintegrasi dengan sistem kelembagaan pada FTUP. Dengan demikian, memiliki
peluang yang baik dalam pengembangan program baik dalam bidang pendidikan dan
teknologi di bidang Arsitektur. Secara kelembagaan Program Studi Arsitektur FTUP akan
menjadi asset penting dalam sistem kelembagaan yang pada akhirnya dapat menjamin
keberlanjutan program studi itu sendiri. Pada aspek keluaran, program dirancang
memenuhi kebutuhan pasar, serta dipersiapkan mampu untuk melanjutkan pada program
sertifikasi profesi Arsitektur yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi di bidang
arsitektur dan atau untuk melanjutkan pada jenjang lebih tinggi yaitu pendidikan strata
dua (S2) arsitektur atau sejenis.
2.1. KURIKULUM
a. KUALIFIKASI KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Kurikulum Program Pendidikan Profesi Arsitek menekankan aspek kompetensi yang
berkaitan dengan jasa layanan profesi arsitek, yang meliputi 13 (tigabelas) butir
kompetensi yang mengacu pada ketentuan UIA, sebagai berikut:
Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni,
teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan manusia.
7
Memahami masalah struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan
perancangan bangunan gedung.
Matakuliah pilihan yang akan diberikan selama 2 (dua) semester tersebut dapat
ditentukan berdasarkan kekuatan yang dimiliki oleh Jurusan Arsitektur FTUP yaitu
sebagai berikut:
Psikologi Arsitektur
Arsitektur Etnik
Administrasi Proyek
Ekologi Kota
8
Perencanaan dan Perancangan Kota
Manajemen dan Pemeliharaan Bangunan
Arsitektur Tropis
Material dan Konstruksi
Mahasiswa yang telah menyelesaikan semester I dan II dengan total SKS = 24, akan
mendapatkan sertifikat kelulusan sebagai kandidat arsitek (Ars) dan berhak
melanjutkan le program S2 Arsitektur FTUP dengan kredit matakuliah pilihan dapat
diakui di program S2 tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.3. KEMAHASISWAAN
a. PERSYARATAN PENERIMAAN
Calon peserta PPArs adalah lulusan Jurusan Arsitektur dari PTN dan PTS yang
terakreditasi BAN dengan peringkat minimal B yang telah lolos seleksi dan membayar
biaya pendaftaran.
Untuk seleksi masuk PPArs adalah menyerahkan dan presentasi Portfolio Tugas Akhir
atau Portfolio Tugas Perancangan Arsitektur semester 7 (tujuh) bagi yang Tugas
Akhirnya skripsi.
b. SISTEM SELEKSI
Seleksi penerimaan calon mahasiswa PPArs dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu
sekali sebelum awal semester gasal dan sebelum awal semester genap. Calon
9
mahasiswa PPArs harus memiliki gelar kesarjanaan (S1) dalam disiplin ilmu arsitektur
dengan IPK minimum = 2,75. Selain itu calon mahasiswa juga akan melalui tahap
seleksi untuk menilai portofolio desain yang dimiliki.
c. SISTEM PEMBAYARAN
Semua pembayaran harus didasarkan kepada peraturan yang berlaku yaitu
peraturan Universitas Pancasila sebagai perguruan tinggi swasta. Pada dasarnya
sistim pembayaran dilakukan di Fakultas Teknik.
d. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Semua kegiatan pembelajaran dilakukan pada hari kerja resmi yang ditetapkan oleh
universitas yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat. Kegiatan pembelajaran ini
dilakukan dari pagi hingga sore, sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh fakultas.
Semua kegiatan pembelajaran dipusatkan di fakultas teknik sesuai dengan
pengaturan jadwal pembelajaran yang ada. Penetapan waktu dan ruang belajar
ditetapkan oleh bidang pendidikan fakultas.
e. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN STUDI
Beban studi PPArs sebanyak 24 (dua puluh empat) SKS dan dijadwalkan untuk
ditempuh dalam waktu 2 (dua) semester.
Karakteristik PPArs yang merupakan pendidikan berbasis proyek dalam lingkup jasa
pelayanan arsitektur juga membuka peluang untuk berbagai kegiatan penelitian yang
terkait dengan proses disain, konstruksi dan manajemen yang dilakukan melalui
kerjasama penelitian dengan industri dan asosiasi profesi.
10
c. PENYULUHAN, PELATIHAN DAN KONSULTASI
PPArs mengembangkan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan konsultansi yang terkait
dalam berbagai aspek perancangan arsitektur. Kegiatan penyuluhan, pelatihan dan
konsultansi ini dapat ditujukan baik untuk kelompok masyarakat umum yang
membutuhkan bantuan layanan informasi yang terkait dengan arsitektur, maupun untuk
berbagai instansi pemerintah, lembaga swasta dan lembaga lain.
2.5. KERJASAMA
PPArs ini bekerjasama dengan organisasi profesi arsitek IAI yang diakui berdasarkan
Undang-Undang No. 18 tahun 2000 dan Undang-Undang No. 28 tahun 2000. Kerjasama
ini dilakukan melalui Kesepakatan Kerjasama antara FTUP dengan IAI dengan Pada
Tanggal 1 Mei 2011.
3. PENUTUP
Demikianlah proposal pembukaan PPArs ini diajukan kepada Ikatan Arsitek Indonesia. Meskipun
dirasakan masih banyak kekurangan dan masih banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan proposal ini, namun kami mencoba menerima tanggapan dan apresiasi yang
konstruktif demi sempurnanya pekerjaan ini.
Semoga proposal ini, diharapkan dapat memberi gambaran bagi semua pihak khususnya jajaran
dekanat FTUP dan diharapkan juga untuk dapat melakukan penilaian terhadap proposal ini.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih karena telah diberi kepercayaan untuk
menyusun penyelenggaraan PPArs. Selanjutnya kami juga berharap dapat diberikan
kepercayaan untuk menangani kegiatan penyusunan rancangan pembukaan PPArs di Jurusan
Arsitektur FTUP ini.
i
Lulusan D3/S1 Terapan (S1 Trp) yang akan melanjutkan ke Program Profesi Arsitek atau S2 Arsitektur harus melalui matrikulasi
atau transfer kredit ke S1.
ii Standar kompetensi UIA juga dijabarkan dalam standar kompetensi lainnya, seperti National Architecture Accreditation Board
(NAAB) 2009 - Conditions for Substantial Equivalency for Professional Degree Programs in Architecture, Korean Architecture
Accreditation Board (KAAB) 2010 - Conditions & Procedures for Professional Degree Programs in Architecture dan sebagainya.
11