Anda di halaman 1dari 30

[Type the company name]

PROPOSAL PENDIRIAN
PROGRAM PROFESI
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS PANCASILA

Tim Pengembangan Jurusan Arsitektur


Ke Arah Pendidikan Profesi

13
1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi menetapkan persyaratan
‘ahli profesional’ untuk perencana, pelaksana dan pengawas dalam bidang jasa
konstruksi. Keahlian perencana dan pengawasan konstruksi disyaratkan dengan pemilihan
sertifikat keahlian yang dalam bidang arsitektur diterbitkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia
(IAI) bersama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
Kesepakatan dunia internasional (UIA) dan konvensi Standar Kompetensi Arsitek
Profesional (Depnaker RI, 1998). IAI mensyaratkan perlunya sebuah Program Pendidikan
Profesi Arsitek (PPAr) selama 2 (dua) semester sebagai bagian proses seseorang
mendapatkan sertifikasi keahlian di bidang arsitektur.
Selain itu, akibat adanya globalisasi dan diberlakukannya AFTA-2000, APEC-2010 dan
WTO-2020 di Indonesia, peningkatan kompetensi tenaga kerja terdidik yang mampu
bersaing secara internasional merupakan kebutuhan dasar.
Saat ini di Indonesia baru ada sekitar 2400 arsitek bersertifikat IAI dan hanya 100 orang
saja yang memiliki sertifikat utama yang diakui secara internasional. Kongres Dunia XXII
UIA di Turki tahun 2005 menetapkan UIA Accord yang antara lain mensyaratkan
pendidikan arsitek minimal 5 (lima) tahun full-time dalam Program Arsitektur yang
terakreditasi pada Universitas yang terakreditasi. Pendidikan arsitektur S1 di Indonesia
hanya empat tahun sehingga diperlukan tambahan pendidikan 1 (satu) tahun lagi. Setelah
seorang calon arsitek menyelesaikan program pendidikan sarjana S1 selama 4 (empat)
tahun, harus mengikuti pendidikan profesi di tahun kelima dan 2 (dua) tahun magang
sebelum menempuh ujian profesi untuk mendapatkan sertifikasi keahlian. Sesuai dengan
keputusan Rakernas IAI, untuk lulusan tahun 2009 dan tahun berikutnya wajib mengikuti
program pendidikan ini.
PPAr adalah program pendidikan tinggi lanjutan dalam bidang arsitektur dalam rangka
menyiapkan peserta didik menjadi arsitek profesional. Peran arsitek profesional makin
menentukan dalam dunia konstruksi di Indonesia. Tanpa sertifikasi keahlian karya seorang
arsitek tidak bisa memperoleh izin dibangun.
Jurusan Arsitektur FTUP yang terakreditasi BAN dengan nilai B dan dalam lingkup institusi
Universitas Pancasila yang juga terakreditasi B, berupaya untuk melakukan pendirian
Pendidikan Profesi Arsitek pada tahun ajaran 2013-2014 yang akan datang.

1.2. ALASAN PEMBUKAAN PENDIDIKAN PROFESI ARSITEKTUR


a. Skripsi Arsitektur Pada Akhir Studi Sarjana Arsitektur
Skripsi pada hakekatnya berarti tulisan. Sarjana Arsitektur disamping disyaratkan
kreatif dan inovatif juga hendaklah kritis dan analitis dalam berpikir serta terampil
dalam menggambar dan menulis argumentasi pemikiran yang menjadi pendapatnya.
Keterampilan berpikir perlu banyak membaca dari kepustakaan dan langsung dari
kenyataan hidup. Keterampilan menulis mutlak perlu. Untuk menulis mengenai
pengalaman apa pun perlu diadakan penyelidikan atau investigasi. Kualifikasi
sarjana adalah dapat menerapkan penyelidikan berdasarkan ketrampilan berpikir

2
terhadap lingkungan binaan sebagai obyek material, dengan menerapkan teori-teori
dasar secara baik dan benar. Skripsi arsitektur bias berisi banyak gambar grafis.
Demikianlah tujuan dan makna skripsi sebagai ujian yang diadakan pada tahap akhir
studi untuk memperoleh gelar sarjana arsitektur.

b. Portofolio Untuk Proses Assesmen


 Silabus matakuliah/studio, prasyarat mata kuliah terkait, daftar buku rujukan, dan
sumber belajar lainnya
 Penyelenggaraan matakuliah/studio: jadwal kuliah mingguan, kuliah, latihan,
review, ekskursi, evaluasi, ujian
 Bahan-bahan kuliah dan bahan terkait lain : lembar tugas, hand-out, soalsoal
kuis/ujian, dan solusinya
 Contoh-contoh pekerjaan mahasiswa: kuis /ujian, tugas desain dan laporan
semesteran, dsb.
 Umpan balik dari mahasiswa peserta kuliah tentang isi dan pelaksanaan
kuliah/studio
 Refleksi dosen tentang isi matakuliah/studio, pelaksanaan matakuliah, gagasan
perbaikan yang direkomendasikan untuk semester/tahun berikutnya untuk
meningkatkan mutu, efisiensi, dan relevansi matakuliah dengan keprofesian
arsitek.

c. Apa Sarjana Arsitektur – Arsitek ?


 SARJANA ARSITEKTUR: Seorang yang berpendidikan (berilmu,mampu berpikir
dan bersikap mempertahankan kebenaran/ truth =kebaikan dan keindahan ) serta
trampil dalam merancang arsitektur.
 Sarjana bukan tukang yang bekerja mekanistik seperti robot dalam berteori dan
berpraktek, juga bukan tukang menulis seperti mengisi borang (formulir) atau amatir
yang menghasilkan jalinan kata-kata asal bunyi.
 Sarjana Arsitektur tidak dilatih menghasilkan sekedar gambar-gambar dan / atau
model-model yang indah, “trendy” atau “fashionable”.
 Insinyur/ engenieur, „gen‟, terkait urusan penciptaan. Sarjana hendaknya berpotensi
menciptakan dunia kerja jangan menjadi pencari kerja. Menurut SK Mendikbud No.
036/U/1993, Sarjana Arsitektur diwajibkan meneruskan studi dengan beban 20
SKS-40 SKS untuk mendapatkan sebutan profesi.
 ARSITEK: Sebutan profesional bagi seorang ahli / sarjana arsitektur yang
berpraktek dalam bidang merancang arsitektur. Sebutan Arsitek menurut ketentuan
IAI, diberikan setelah sarjana arsitektur (anggota IAI) menempuh Pendidikan Profesi
Arsitek (PPAr) selama 1 tahun dengan beban 20 SKS -24 SKS dan magang min 2
tahun.
 Dalam praktek: Terpercaya/Trust dan Berilmu/Knowledge
 Melaksanakan Etika Profesi ( sumpah,janji, pernyataan diri)
 Memiliki lisensi (sertifikat pengakuan dari asosiasi arsitek).

d. Kriteria Lulusan Pendidikan Arsitektur Tahun Ke-5


 Mampu menginterpretasikan dokumen penugasan perancangan secara kritis untuk
memastikan bahwa rancangan yang diminta oleh pemberi tugas sesuai dengan
kondisi lahan, konteks sosial dan budaya di lingkungan sekitarnya, dan akan
berkelanjutan dari segi sosial, ekonomi maupun lingkungan.
 Mampu menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi persyaratan teknis dan
peraturan bangunan, serta mempertimbangkan secara mendalam aspek-aspek
visual, termal, akustik, struktur dan konstruksi bangunan, utilitas, warisan budaya,

3
(perkembangan) kota, ekonomi, lingkungan sosial, budaya, politik, serta aspek
asesibilitas, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan.
 Memahami pola bekerja dalam tim perencanaan/perancangan yang melibatkan
arsitek dan/atau tenaga ahli profesional lainnya.
 Mampu melakukan komunikasi secara grafis (manual dan elektronik), maket, lisan,
tertulis, sepanjang proses perancangan arsitektur kepada para profesional
anggota tim perencanaan/perancangan, maupun kepada orang awam yang
merupakan pemangku kepentingan proyek perancangan arsitektur.
 Memahami adanya konsekuensi biaya pada perancangan, konstruksi dan operasi
bangunan, serta mekanisme pengendalian biaya
 Memahami prinsip-prinsip manajemen layanan jasa arsitek dan manajemen
proyek arsitektur.
 Memahami implikasi hukum dari profesi arsitek.
 Mengenal kode etik dan tata laku arsitek.

Alur Kualifikasi Pendidikan Tinggi Arsitektur dan Hubungannya dengan Dunia Profesi

Tabel 1. Alur Kualifikasi Pendidikan Tinggi Arsitektur dan hubungannya dengan Dunia Profesi. i
Sumber: Aptari, 2012

4
Tabel 2. Pembagian Peran antara Perguruan Tinggi dan Organisasi Profesi Arsitek dalam hal Pendidikan Arsitek
Sumber: Aptari, 2012

Tabel 3. Equivalensi terhadap lulusan Perguruan Tinggi Arsitektur sesudah dan sebelum tahun 2009
dengan Program Pendidikan Arsitek (PPAr) dan Sertifikasi Arsitek
Sumber: Aptari, 2012

1.3. LANDASAN HUKUM DAN RUJUKAN


1. Landasan Hukum

5
Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Arsitektur ini berlandaskan pada:
a. Undang-Undang RI No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
b. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c. Peraturan Pemerintah RI No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
d. Peraturan Pemerintah RI No. 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi.
e. Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
f. PP no: 66 tahun 2010 tentang Pendidikan.
g. Kepmen No.232/U/2000 dan Kepmen No.45/U/2002 tentang Penyusunan
Kurikulum Perguruan Tinggi.
h. SK DirJen Dikti No.43/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

2. Rujukan
a. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi
2008
b. Unesco - Union Internationale de Architecte (UIA) Charter (2005): Design,
Knowledge, Skills ii
c. 13 Butir Kompetensi IAI
d. ASEAN MRA for Architectural Services
e. Piagam Deklarasi Pendidikan Arsitektur Indonesia 2010

1.4. TUJUAN
Tujuan Program Pendidikan Profesi Arsitek adalah menghasilkan arsitek yang:
1. Menguasai kode etik dan perilaku seorang arsitek
2. Menguasai layanan konsultasi seperti pembuatan pra rancangan, proses perijinan,
pengembangan rancangan dan penyelesaian dokumen tender lengkap
3. Menguasai kode kesesuaian (code of compliances) baik itu menyangkut pelayanan
terhadap klien, kesesuaian terhadap peraturan bangunan setempat dan masalah
keteknikan dalam konstruksi bangunan, mekanikal dan elektrikal.
PPArs di Jurusan Arsitektur FTUP juga bertujuan mengembangkan program pendidikan
yang responsif terhadap persoalan aktual dan krusial di dalam masyarakat,
mengembangkan pendekatan multi disiplin dalam pendidikan, riset secara nasional dan
internasional serta mengembangkan jejaring kerja dan pendidikan dengan badan-badan
dan institusi terkait.

1.5. SASARAN
Sasaran dari pembukaan Program Pendidikan Profesi Arsitek adalah untuk merealisasikan
kebutuhan akan lulusan dengan sebutan arsitek sebagaimana disyaratkan oleh Ikatan
Arsitek Indonesia (IAI) dan Union Internationale des Architectes (UIA).

6
1.6. KEBERLANJUTAN PROGRAM
Secara institusional keberlanjutan program ditempuh dengan pembinaan dan
pengembangan program, baik dalam kelembagaan maupun dalam sumber daya dan
juga keluaran. Keberlanjutan Program PPArs secara kelembagaan merupakan bagian
yang terintegrasi dengan sistem kelembagaan pada FTUP. Dengan demikian, memiliki
peluang yang baik dalam pengembangan program baik dalam bidang pendidikan dan
teknologi di bidang Arsitektur. Secara kelembagaan Program Studi Arsitektur FTUP akan
menjadi asset penting dalam sistem kelembagaan yang pada akhirnya dapat menjamin
keberlanjutan program studi itu sendiri. Pada aspek keluaran, program dirancang
memenuhi kebutuhan pasar, serta dipersiapkan mampu untuk melanjutkan pada program
sertifikasi profesi Arsitektur yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi di bidang
arsitektur dan atau untuk melanjutkan pada jenjang lebih tinggi yaitu pendidikan strata
dua (S2) arsitektur atau sejenis.

2. PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI ARSITEKTUR

2.1. KURIKULUM
a. KUALIFIKASI KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Kurikulum Program Pendidikan Profesi Arsitek menekankan aspek kompetensi yang
berkaitan dengan jasa layanan profesi arsitek, yang meliputi 13 (tigabelas) butir
kompetensi yang mengacu pada ketentuan UIA, sebagai berikut:

 Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika


dan persyaratan teknis dan yang bertujuan melestarikan lingkungan.

 Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni,
teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan manusia.

 Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap ranangan arsitektur.

 Pengetahuan yang memadai tentang perencanaan dan perancangan kota serta


ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perencanaan itu.

 Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara


bangunan gedung dan lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan
ruang-ruang yang terbentuk di antara manusia, bangunan gedung dan
lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala manusia.

 Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan


yang sesuai dengan daya dukung lingkungan.

 Memahami aspek keprofesian dalam bidang arsitektur dan menyadari peran


arsitek di masyarakat, khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang
memperhitungkan faktor-faktor sosial.

 Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah


proyek perancangan.

7
 Memahami masalah struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan
perancangan bangunan gedung.

 Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika,


teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan
kondisi internal yang memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim
setempat.

 Menguasai keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak


pengguna bangunan gedung dalam rentang kendala biaya pembangunan dan
peraturan bangunan.

 Menguasai pengetahuan yang memadai tentang indusrti, organisasi, peraturan


dan tata cara yang berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan
menjadi bangunan gedung serta proses memadukan penataan denah-denahnya
menjadi sebuah perencanaan yang menyeluruh.

 Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek,


manajemen proyek dan pengendalian biaya bangunan.
b. STRUKTUR KURIKULUM
Program Pendidikan Profesi Arsitek merupakan program pendidikan untuk
menghasilkan para pelaku bidang keprofesian arsitektur. Ciri khas dari program ini
adalah pembelajaran yang dilakukan melalui praktek perancangan yang merupakan
simulasi kondisi nyata di dalam praktek profesi arsitektur. Dengan demikian, muatan
pembelajarannya juga ditekankan pada penguasaan kompetensi untuk berpraktek
sebagai arsitek.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan hasil lokakarya antara APTARI dengan IAI


pada tahun 2011. Pada dasarnya, pelaksanaan PPArs adalah selama 2 (dua)
semester dengan matakuliah yang terdiri dari 24 SKS dengan matakuliah sebagai
berikut:

Tabel 1. Struktur Kurikulum Program Pendidikan Arsitektur di FTUP

Semester Mata Kuliah Beban SKS


Studio Perancangan Arsitektur I 6
I Rencana Anggaran dan Biaya 3
Pilihan 3
Studio Perancangan Arsitektur II 6
II Keahlian Komputer CAD/ArchiCAD 3
Pilihan 3

Matakuliah pilihan yang akan diberikan selama 2 (dua) semester tersebut dapat
ditentukan berdasarkan kekuatan yang dimiliki oleh Jurusan Arsitektur FTUP yaitu
sebagai berikut:
 Psikologi Arsitektur
 Arsitektur Etnik
 Administrasi Proyek
 Ekologi Kota

8
 Perencanaan dan Perancangan Kota
 Manajemen dan Pemeliharaan Bangunan
 Arsitektur Tropis
 Material dan Konstruksi

Mahasiswa yang telah menyelesaikan semester I dan II dengan total SKS = 24, akan
mendapatkan sertifikat kelulusan sebagai kandidat arsitek (Ars) dan berhak
melanjutkan le program S2 Arsitektur FTUP dengan kredit matakuliah pilihan dapat
diakui di program S2 tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.2. SUMBER DAYA


a. STAF PENGAJAR
Tenaga pengajar adalah terdiri dari staff pengajar dari Jurusan Arsitektur FTUP dan
dari IAI.
b. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana yang digunakan adalah seluruh sarana dan prasarana yang
tersedia di Fakultas Teknik Universitas Pancasila. Untuk sarana dan prasarana terdiri
dari:

 Ruang kelas dan studio dengan menggunakan AC


 LCD dan Proyektor pada setiap kelas
 Laboratorium Komputer Digital
 Laboratorium Teknologi Bangunan
c. TENAGA ADMINISTRASI DAN PENUNJANG
Pada dua tahun pertama, pelaksanaan PPArs di Jurusan Arsitektur FTUP, kebutuhan
tenaga administrasi untuk perkuliahan serta pendukung lainnya akan dicukupi oleh
tenaga yang sudah ada. Selanjutnya mulai tahun ketiga, akan disediakan dua orang
tenaga administrasi dan keuangan khusus, yang melayani kegiatan untuk PPArs.

2.3. KEMAHASISWAAN
a. PERSYARATAN PENERIMAAN
Calon peserta PPArs adalah lulusan Jurusan Arsitektur dari PTN dan PTS yang
terakreditasi BAN dengan peringkat minimal B yang telah lolos seleksi dan membayar
biaya pendaftaran.
Untuk seleksi masuk PPArs adalah menyerahkan dan presentasi Portfolio Tugas Akhir
atau Portfolio Tugas Perancangan Arsitektur semester 7 (tujuh) bagi yang Tugas
Akhirnya skripsi.
b. SISTEM SELEKSI
Seleksi penerimaan calon mahasiswa PPArs dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu
sekali sebelum awal semester gasal dan sebelum awal semester genap. Calon

9
mahasiswa PPArs harus memiliki gelar kesarjanaan (S1) dalam disiplin ilmu arsitektur
dengan IPK minimum = 2,75. Selain itu calon mahasiswa juga akan melalui tahap
seleksi untuk menilai portofolio desain yang dimiliki.
c. SISTEM PEMBAYARAN
Semua pembayaran harus didasarkan kepada peraturan yang berlaku yaitu
peraturan Universitas Pancasila sebagai perguruan tinggi swasta. Pada dasarnya
sistim pembayaran dilakukan di Fakultas Teknik.
d. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Semua kegiatan pembelajaran dilakukan pada hari kerja resmi yang ditetapkan oleh
universitas yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat. Kegiatan pembelajaran ini
dilakukan dari pagi hingga sore, sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh fakultas.
Semua kegiatan pembelajaran dipusatkan di fakultas teknik sesuai dengan
pengaturan jadwal pembelajaran yang ada. Penetapan waktu dan ruang belajar
ditetapkan oleh bidang pendidikan fakultas.
e. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN STUDI
Beban studi PPArs sebanyak 24 (dua puluh empat) SKS dan dijadwalkan untuk
ditempuh dalam waktu 2 (dua) semester.

2.4. UNIT PENGEMBANGAN ILMU TERKAIT


a. PENELITIAN
Kegiatan penelitian pada PPArs terutama merupakan ‘design research’ berupa
kegiatan penelitian yang mengarah kepada pengungkapan fakta yang berkaitan
dengan masalah perancangan. Kegiatan penelitian dilakukan oleh staf pengajar
dengan membuka peluang keterlibatan mahasiswa dalam melakukan kajian-kajian
yang terkait dengan masalah perancangan, yang dapat diintegrasikan dengan
proyek perancangan di studio.

Karakteristik PPArs yang merupakan pendidikan berbasis proyek dalam lingkup jasa
pelayanan arsitektur juga membuka peluang untuk berbagai kegiatan penelitian yang
terkait dengan proses disain, konstruksi dan manajemen yang dilakukan melalui
kerjasama penelitian dengan industri dan asosiasi profesi.

b. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


Universitas Pancasila membuka peluang pengembangan kegiatan pengabdian pada
masyarakat yang ditujukan bagi masyarakat di lingkungan Jabodetabek (Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Kegiatan pengabdian dan pelayanan
masyarakat ini dapat berwujud penyuluhan, pelatihan dan konsultasi baik yang
ditujukan langsung kepada masyarakat umum maupun bagi instansi pemerintah dan
lembaga terkait lainnya.

10
c. PENYULUHAN, PELATIHAN DAN KONSULTASI
PPArs mengembangkan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan konsultansi yang terkait
dalam berbagai aspek perancangan arsitektur. Kegiatan penyuluhan, pelatihan dan
konsultansi ini dapat ditujukan baik untuk kelompok masyarakat umum yang
membutuhkan bantuan layanan informasi yang terkait dengan arsitektur, maupun untuk
berbagai instansi pemerintah, lembaga swasta dan lembaga lain.

2.5. KERJASAMA
PPArs ini bekerjasama dengan organisasi profesi arsitek IAI yang diakui berdasarkan
Undang-Undang No. 18 tahun 2000 dan Undang-Undang No. 28 tahun 2000. Kerjasama
ini dilakukan melalui Kesepakatan Kerjasama antara FTUP dengan IAI dengan Pada
Tanggal 1 Mei 2011.

3. PENUTUP
Demikianlah proposal pembukaan PPArs ini diajukan kepada Ikatan Arsitek Indonesia. Meskipun
dirasakan masih banyak kekurangan dan masih banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan proposal ini, namun kami mencoba menerima tanggapan dan apresiasi yang
konstruktif demi sempurnanya pekerjaan ini.

Semoga proposal ini, diharapkan dapat memberi gambaran bagi semua pihak khususnya jajaran
dekanat FTUP dan diharapkan juga untuk dapat melakukan penilaian terhadap proposal ini.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih karena telah diberi kepercayaan untuk
menyusun penyelenggaraan PPArs. Selanjutnya kami juga berharap dapat diberikan
kepercayaan untuk menangani kegiatan penyusunan rancangan pembukaan PPArs di Jurusan
Arsitektur FTUP ini.

i
Lulusan D3/S1 Terapan (S1 Trp) yang akan melanjutkan ke Program Profesi Arsitek atau S2 Arsitektur harus melalui matrikulasi
atau transfer kredit ke S1.

ii Standar kompetensi UIA juga dijabarkan dalam standar kompetensi lainnya, seperti National Architecture Accreditation Board
(NAAB) 2009 - Conditions for Substantial Equivalency for Professional Degree Programs in Architecture, Korean Architecture
Accreditation Board (KAAB) 2010 - Conditions & Procedures for Professional Degree Programs in Architecture dan sebagainya.

11

Anda mungkin juga menyukai