Judul:
Pusat Co-Working Space dan Komersial Transit di Jurang Mangu
Topik:
Arsitektur Biofilik
Tema:
Pendekatan Arsitektur Biofilik Pada Bangunan Pusat Coworking Space dan
Komersial Transit di Jurang Mangu
Disusun Oleh:
Erinka Mutiara Andjani
1634190001
Pembimbing:
Dr. Ir. Ismet B Harun, MSc
Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu untuk mendapatkan gelar Strata
satu (S-1) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Persada
Indonesia UPI Y.A.I Jakarta.
Menyetujui,
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
DEKAN
ii
Program Studi Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Persada Indonesia Y.A.I
Semester Genap
Tahun Akademik 2019/2020
Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu untuk mendapatkan gelar Strata
satu (S-1) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Persada
Indonesia UPI Y.A.I Jakarta.
`
Jakarta, 24 Oktober 2020
Menyetujui,
(Dr. Ir. Siti Sujantini, MSi) (Dr. Ir. Ismet B Harun, MSc)
iii
Program Studi Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Persada Indonesia Y.A.I
Semester Genap
Tahun Akademik 2019/2020
TANDA
No. NAMA PENGUJI JABATAN
TANGAN
Dosen
1. Dr. Ir. Ismet B Harun, MSc Pembimbing/
Dosen Penguji
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Peserta Tugas Akhir Program Studi
Arsitektur:
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini, Universitas Persada Indonesia Y.A.I berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan pertolongan dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Perancangan Tugas Akhir ini dengan judul “Pusat Co-Working Space dan
Komersial Transit di Jurang Mangu” sesuai waktu yang telah di tentukan.
Laporan perancangan tugas akhir di susun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Persada Indonesia
Y.A.I
1. Allah SWT yang telah memberi petunjuk serta kekuatan sehat jasmani dan
rohani dalam penyelesaian tugas.
2. Yth. Ibu Dr. Ir. Siti Sujatini, M. Si selaku Ketua Program Studi Arsitektur
Universitas Persada Indonesia Y.A.I
3. Yth Dr. Ir. Ismet Belgawan Harun, M. Sc selaku dosen pembimbing serta
dosen penguji tugas akhir.
4. Yth. Bapak Ir. ST. Trikariastoto, MT dan Yth. Ibu Dr. Euis Puspita Dewi, ST,
Msi selaku dosen penguji tugas akhir.
5. Kedua orang tua atas do’a, semangat serta dorongan dan petunjuk sehingga
dapat menyelesaikan tugas.
vi
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................... i
TANDA PERSETUJUAN DOKUMEN TUGAS AKHIR ..................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Proyek ............................................................................... 1
1.2 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2
1.4 Lingkup Pembahasan ........................................................................ 3
1.5 Metodologi ........................................................................................ 3
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................... 3
vii
2.7 Analisis Kepemilikan ........................................................................ 30
2.8 Analisis Kebutuhan ........................................................................... 30
2.8.1 Analisis Kegiatan ................................................................ 30
2.8.2 Analisis Kebutuhan Ruang ................................................. 33
2.8.3 Analisis Kapasitas Pengguna .............................................. 37
2.8.4 Program Ruang ................................................................... 41
viii
5.4 Konsep Penerapan Arsitektur Biofilik Pada Bangunan .................... 67
5.5 Konsep Vegetasi ............................................................................... 69
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
4.7 Analisa Pengelompokan Fungsi ................................................. 64
5.1 Konsep Zoning ........................................................................... 66
5.2 Konsep Enterance ....................................................................... 67
5.3 Konsep Massa Bangunan ........................................................... 68
5.4 Konsep Gubahan Massa Bangunan ............................................ 68
5.5 Contoh Visual Connection With Nature..................................... 69
5.6 Contoh Pressence Of Water ........................................................ 70
5.7 Contoh Dynamic & Diffuse Lighting ......................................... 70
5.8 Penerapan Façade Sun Shading ................................................. 71
5.9 Vegetasi Pembatas ...................................................................... 71
5.10 Vegetasi Pendukung ................................................................... 72
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Saat ini sudah tidak asing lagi mendengar Coworking Space atau
Ruang Bersama, Coworking Space sendiri adalah suatu tempat dimana
individu yang memiliki latar belakang pekerjaan atau bisnis pekerjaan yang
berbeda. Selain itu coworking space dibangun dengan memadukan fungsi
perkantoran dan pusat komunitas di dalamnya. Dengan berkembangnya
zaman dan seiring bertumbuhnya startup (Perusahaan rintisan) dan freelancer
(Pekerja lepas) di Tangerang Selatan, coworking space atau ruang bersama
ini semakin banyak di cari oleh para pebisnis baru, freelancer bahkan
mahasiswa.
1
Tangerang Selatan, tepatnya di daerah Jurang Mangu, Kecamatan
Ciputat ini adalah salah satu daerah yang cukup strategis dan masih dalam
tahap berkembang, terlebih lagi pada daerah ini terdapat salah satu stasiun
KRL yaitu Stasiun Jurang Mangu yang sangat mudah diakses dari berbagai
daerah. Selain itu daerah Jurang Mangu sudah mulai berkembang saat ini,
akan tetapi tentu masih sedikit juga wadah yang ada untuk para masyarakat
kreatif yang ingin memulai bisnisnya. Dengan adanya hal tersebut, maka
dengan merencanakan dan merancang suatu bangunan Coworking Space
dengan menambahkan fungsi Komersial Transit sebagai fasilitas penunjang
di dalamnya yang dapat memudahkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat
untuk melakukan kegiatan dan pekerjaanya.
2
1.4 Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan dalam perencanaan dan perancangan pada
Coworking Space di Tangerang Selatan adalah Coworking Space sebagai
wadah kegiatan yang berupa edukasi, diskusi, dan pengembangan bisnis
startup. Dimana aktifitas dan kegiatan tersebut akan diwadahi dengan
menyediakan fasilitas utama berupa Working Space dan fasilitas penunjang
berupa perpustakaan, café, restaurant dan beberapa retail, dan juga fasilitas
outdoor seperti plaza.
1.5 Metodologi
3
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB II
1
Ipapa, 2017, Pengertian Coworking Space dan Keuntungannya
5
ingin bersantai seperti ruang istirahat, ruang untuk bermain game, bahkan
ruang gym.
Co-Working Space memiliki konsep santai dan fleksibel yang
artinya para penyewa bebas memilih tempat dimana mereka bekerja sesuai
keinginannya. Pada Co-Working Space juga banyak mengadakan kegiatan
– kegiatan yang ditujukan kepada para penyewa Co-Working untuk
meningkatkan kemapuan dan belajar hal baru.
6
rapat atau ruang pertemuannya sendiri. Selain itu terdapat lounge yang
dapat digunakan untuk rapat, makan siang, masak, mengadakan pameran,
diskusi bahkan perayaan. Coworking ini juga menyediakan teras yang
dapat digunakan untuk bersantai dan butuh udara segar. Di tempat ini juga
disediakan retail makanan seperti koperasi yang menyediakan beberapa
bahan makanan. Dan yang terakhir coworking ini memiliki bengkel yang
dapat membuat kerajinan, pencetakan letterpress, hot foil stamping,
contour punching hingga color cutting.
Pada 2006 lebih dari 40 Co-Working Spaces lainnya telah
berkembang oleh jejaring waralaba di lima benua, yang merupakan
jaringan Co-Working Spaces terbesar saat ini. Dan terus berkembang
hingga Oktober 2012, sudah lebih dari 2.000 Co-Working
Space ditemukan di seluruh dunia.
7
fasilitas area indoor work space sebagai ruang kerja bersama yang dapat
disewakan untuk individu maupun team/kelompok, area individual work
space yang terletak disebelah area indoor work space sebagai ruang kerja
untuk para coworkers yang bekerja sendiri, selain itu ada semi outdoor
work space sebagai ruang kerja bersama yang memiliki view langsung
menghadap sawah. Hubud juga menyediakan fasilitas seperti meeting
room yang dapat digunakan oleh para coworkers dan dapat disewakan
untuk rapat atau presentasi. Lalu ada café, printer, fotocopy, bookshare,
dapur, dan skype room. Rata-rata pengguna dari Hubud ini adalah WNA.
Dengan perkembangan Co-Working Space seiring berjalannya waktu,
beberapa Co-Working Space lainnya mulai muncul dan berkembang di
berbagai daerah dan pada tahun 2009 sampai 2018 tercatat 200 Co-
Working Space di Indonesia.
2
Schuermann, 2014, hal 28-31
8
1. Ruang berkapasitas ±60 - 80 orang yang dapat digunakan untuk
peluncuran startup, workshop, networking, yearly planning
meeting
2. Ruangan berkapasitas ±50 orang digunakan untuk Creative &
Design Thinking workshops, Team building, Videos &
presentations
3. Ruang berkapasitas ±50 orang yang bisa digunakan untuk
conferences, production, dan workshop.
4. Ruang berkapasitas ±20 orang yang dapat digunakan untuk
weddings, parties, networking events dan film shoot.
b. Small Community Co-Working Space
Co-Working Space yang memberikan fasilitas ruang untuk 10
coworkers. Pada jenis Co-Working Space ini, pada umumnya
memiliki suasana yang sangat hangat dan tidak formal. Contoh Co-
Working Space pada jenis ini adalah Soleilles Cowork, Paris yang
memiliki fasilitas Private area sebagai ruang kerja bersama,
Conference room sebagai ruang pertemuan atau rapat, selain itu juga
disediakan fasilitas seperti kitchen dan Shared Printer untuk para
coworkers.
c. Corporate Powered Co-Working Space
Coworking Space yang dikembangkan oleh suatu perusahaan
untuk membangun ruang kerja tambahan untuk meningkatkan kinerja
para pekerjanya. Jenis Co-Working Space ini memiliki akses yang
terbatas dan hanya digunakan oleh pekerja yang bekerja untuk
perusahaan tersebut. Contoh coworking jenis ini adalah Network
Orange, Toronto yang disponsori oleh ING Direct Bank, yang
memiliki fasilitas Ruang kantor bersama pada lantai 2 untuk pebisnis
mandiri, 3 Ruang pertemuan yang disediakan untuk webinar, dan
Ruang pertemuan besar berkapasitas 40 orang untuk pertemuan
komunitas, organisasi, kelompok nirlaba, klub buku, dll.
9
d. University Related Co-Working Space
Jenis Co-Working Space ini adalah tempat untuk menerapkan
atau mencoba ilmu pengetahuan yang diperoleh. Co-Working
Space ini merupakan penghubung antara teori serta praktek yang bisa
membantu pelajar untuk memahami suatu proyek. Pada Co-Working
Space ini, universitas dapat bertindak sebagai operator dan juga mitra
perusahaan. Contoh coworking pada jenis ini adalah Startup Sauna di
Helsinki, yaitu sebuah proyek yang dimulai oleh mahasiswa dari
Aalto University yang memiliki fasilitas ruang kerja dengan luas
±1.500 m²
e. Popup Co-Working Space
Jenis Co-Working Space ini adalah ruang kerja yang di isi oleh
komunitas aktif dengan kegiatan yang sementara. Tempat ini biasanya
dibuat untuk uji coba untuk sebuah Co-Working Space permanen di
masa yang akan datang atau dibangun oleh sebuah perusahaan atau
industri tertentu untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu, seperti
sebuah proyek yang melibatkan banyak kelompok internal perusahaan
dan partner kerja sama dari luar perusahaan. Contoh dari coworking
jenis ini adalah Co-Working Space of the Swiss Federal Railways.
10
melakukan pekerjaannya dengan bebas memilih meja kerja yang
telah disediakan.
2. Private Work Space atau Ruang Kantor yang berisi dari satu team
/ kelompok. Biasanya di private work space ini digunakan para
team untuk bekerja, berkolaborasi atau menciptakan ide – ide
kreatif mereka.
3. Ruang Meeting yang biasanya para coworkers atau penyewa
melakukan pertemuan secara private atau presentasi di ruang
meeting ini.
4. Event Space atau Ruang Exhibition yang digunakan sebagai tempat
mengadakan acara – acara untuk kapasitas besar, seperti
melakukan pameran, launching acara, ataupun seminar.
B. Kegiatan Penunjang
1. Ruang Komunal atau ruang beristirahat yang disediakan khusus
bagi para coworkers yang telah menyewa Co-Working Space
tersebut, biasanya terdiri dari ruangan – ruangan yang diperuntukan
sebagai tempat istirahat para coworkers untuk menghilangkan rasa
bosan dan penat mereka.
2. Pantry yang disediakan untuk para coworkers yang menyewa
coworking untuk mengambil snack atau minuman secara gratis.
C. Kegiatan Pengelolaan
1. Ruang Administrasi yang berguna untuk mengurus segala kegiatan
administrasi para anggota atau member Co-Working Space yang
terdaftar
2. Ruang Staff bagian mengurus kegiatan yang berkaitan dengan
pemeliharaan bangunan
3. Ruang Staff yang mengurus kegiatan pemasaran
4. Ruang Staff yang mengurus dan melayani segala kegiatan penyewa
Co-Working Space.
11
2.2 Kajian Fungsi Fasilitas Komersial Transit
2.2.1 Perpustakaan
Menurut UU Perpustakaan Bab I Pasal 1 menyatakan bahwa
“Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak
dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan
intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi
pengetahuan.”
Perpustakaan bertujuan untuk membantu masyarakat dalam segala
umur, dengan adanya perpustakaan masyarakat yang datang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, menggunakan
kemampuannya supaya dapat menghargai seni dan budaya manusia. Selain
itu agar masyarakat dapat memanfaatkan waktu dengan baik yang
bermanfaat untuk kehidupan pribadi dan sosial.
2.2.2 Café
Café atau Kafe adalah sebuah tempat yang identik denga minuman
kopi yang juga menawarkan teh dan minuman panas lainnya serta beberapa
makanan ringan. Café pada umumnya biasa dijadikan sebagai tempat
berkumpul atau bersantai, seperti para anak muda, pekerja yang sedang
meeting atau bertemu dengan clientnya. Selain itu café terkesan lebih
nyaman dibandingkan tempat makan lainnya, karena suasana café biasanya
lebih hangat dan sunyi.
Café sendiri memiliki beberapa sistem penyajian makanan dan
minuman. Berikut ini adalah beberapa cara yang dilakukan café dalam
menyajikan pesanannya:
1. Self Service, dimana pengunjung melakukan pelayanan bagi dirinya
sendiri dengan cara memesan dikasir dan langsung membayar, dan
membawa pesanan ke meja yang sudah disediakan.
2. Waiter of Waitress Service to Table, dimana pengunjung yang datang
langsung duduk di kursi yang telah disediakan, setelah itu pelayan akan
datang untuk melayani dan setelah selesai makan pengunjung datang ke
kasir untuk membayar.
12
3. Counter Service, dimana terdapat area khusus yang terdapat display
makanan yang ada. Setelah memilih dan membayar pengunjung
biasanya langsung membawa makanan dan minuman ke tempat yang
sudah disediakan.
2.2.3 Foodcourt
Foodcourt adalah tempat dimana terdapat penjual makanan dan
berbagai pilihan makanan yang berbeda dalam satu tempat. Foodcourt
memiliki fungsi utama sebagai tempat makan. Tidak seperti café yang yang
fungsinya seperti tempat berkumpul dan santai. Selain itu makanan yang
disediakan di foodcourt ini lebih beragam dan makanan yang dijual biasanya
lebih tradisional.
2.2.4 Retail
Retail atau ritel adalah suatu tempat yang menjual barang atau jasa
secara langsung kepada konsumen akhir yang bertujuan untuk penggunaan
pribadi dan buka penggunaan bisnis. Retail juga memiliki beberapa fungsi,
diantaranya adalah membeli dan menyimpan barang, mempermudah
konsumen dalam memilih produk yang diinginkan dan memberikan layanan
purna jual suatu produk tertentu.
Selain itu retail memiliki beberapa jenis. Berikut ini adalah beberapa
jenis – jenis bisnis retail3 yang sering kita jumpai:
1. Toko Barang Khusus (Specialty Store). Jenis bisnis retail ini memiliki
lini produk yang sempit dengan keragaman yang dalam. Misalnya
adalah Toko sepatu adalah toko lini tunggal;
2. Toko Serba Ada (Departement Store). Toko ini memiliki beberapa
produk dan umumnya ditempatkan dan dikelola pembeli khusus atau
pedagang khusus.
3. Pasar Swalayan (Supermarket). Jenis retail ini memiliki bisnis yang
cukup besar, berbiaya rendah, bermarjin rendah tapi bervolume tinggi.
3
B-Pikiran, Retail Atau Perusahaan Retail
13
Pasar swalayan dirancang untuk melayani segala kebutuhan untuk
makanan, sarana mencuci, serta produk-produk keluarga.
4. Toko Kenyamanan (Convenience Store). Toko dengan kapasitas kecil
dan terletak dekat daerah pemukiman yang menjual produk-produk
terbatas namun memiliki kenyamanan dan tingkat perputaran yang
tinggi dan dengan harga yang sedikit lebih tinggi.
14
menengah (UKM) karena Co-Working Space memiliki fungsi utama
sebagai wadah bagi para individu dan komunitas dalam mengembangkan
ide kreatif dan stratup. Selain itu perkembangan Co-Working Space sudah
semakin berkembang pesat disetiap kota-kota besar yang perkembangannya
sejalan dengan perusahaan rintisan dan teknologi. Karena hal tersebut, Co-
Working Space memiliki beberapa jenis menurut kapasitasnya. Berikut ini
adalah hasil kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa jenis - jenis Co-
Working Space mulai dari Midsize and Big Community Co-Working Space,
Small Community Co-Working Space, Corporate Powered Co-Working
Space, University Related Co-Working Space dan Popup Co-Working
Space. Dari kelima jenis Co-Working Space, aktifitas yang terdapat disetiap
Co-Working Space adalah berdiskusi, bekerja, mengadakan seminar,
talkshow, pertemuan antar komunitas, networking, peluncuran startup,
webinar, juga workshop.
15
2.4 Kajian Banding Proyek Sejenis
Kajian terhadap proyek sejenis dilakukan pada 3 proyek sejenis, yaitu Co-Working Space yang berada di luar negeri dan dalam
negeri. Berikut penjabaran hasil dari studi banding yang dilakukan:
Los Angeles, USA Jl. Kabupaten KM 1,2 no. 127, Jl. Cendrawasih no. 3b demangan,
1. Work Zone: 200 ruang kerja 1. Ruang kerja publik yang 1. Private work space: 7 Ruang
publik dengan luas 1.030 m² disediakan untuk semua kerja private yang
yang disediakan untuk pengguna Co-Working Space. berkapasitas 8 – 15 Orang
individu/ perorangan. Dengan kapasitas 32 Orang dengan luas 26 m² yang
Fasilitas
2. POD/Bungalow: 60 ruang dengan luas 200 m² disediakan bagi para anggota
kerja private dengan 4 luas 2. Ruang meeting yang kelompok / komunitas.
yang berbeda yaitu: berkapasitas 6 – 8 orang 2. Publik work space: ruang kerja
• 17 m²: 6 Orang dengan luas 16 m² publik yang disediakan untuk
16
• 30 m²: 10 Orang 3. Ruang multifungsi/Aula yang individu/perorangan dengan
• 46 m²: 14 Orang memiliki kapasitas 50-80 kapasitas 80 - 100 Orang
• 73 m²: 16 Orang orang untuk mengadakan dengan luas 200 m²
yang disediakan bagi workshop dengan luas 100 m² 3. Ruang meeting: ruang rapat
kelompok/komunitas yang 4. Pantry yang menyediakan yang disediakan dengan 2
memerlukan ruang kerja minuman secara gratis ukuran yaitu kecil dengan luas
private. 5. Balcony yang disediakan 26 m² dengan kapasitas 10
3. Meeting Rooms: 11 ruang untuk melihat pemandagan Orang dan besar 64 m² dengan
pertemuan/ruang rapat indah dari infini space dan juga kapasitas 30 orang
dengan luas 20 m² dan kegiatan yoga. 4. R. Multifungsi ini adalah
kapasitas 6 orang 6. Loker hampir dari setengah ruang
peruangannya yang dapat 7. Taman kerja publik yang dapat diubah
digunakan oleh para anggota 8. Toilet menjadi tempat mengadakan
coworking. event/seminar. Dengan
4. Multipurpose room: 2 ruang kapasitas 50 – 60 Orang
serbaguna/multifungsi 5. R. Bersantai: tempat bersantai
dengan luas 406 m² yang yang dikelilingi oleh kolam
disediakan untuk ikan.
mengadakan berbagai 6. Café yang terletak di indoor
Co-Working Space.
17
kegiatan yang membutuhkan 7. Loker
kapsitas 200-300 orang.
5. Courtyard: sebuah halaman
yang diperuntukan sebagai
ruang kerja para anggota
coworking yang ingin
bekerja diluar ruangan.
Dengan kapasitas 100-200
orang
6. Perpustakaan dengan luas ±
18 m²
7. Café dengan luas ± 250 m²
dengan kapasitas 46 orang
8. Roof Terace
9. Garden
10. Resepsionis
11. Toilet
1. Wellnes classes 1. Workshop 1. Seminar
Event Khusus 2. Parties 2. Seminar 2. Talkshow
3. Screening 3. Kelas Yoga
18
4. Diskusi panel
5. Acara launching
6. Talkshow
7. Workshop
Sumber: Archdaily Sumber: Dok. Pribadi, 2020 Sumber: Dok. Pribadi, 2020
19
Gambar 2. 1 POD / Bungalow Gambar 2.11 Ruang Kerja Publik
Gambar 2.6 Ruang Kerja Publik
Foto Interior /
Exterior
Gambar 2.12 Ruang Kerja Private
Gambar 2.2 Multipurpose Gambar 2.7 Ruang Meeting
20
Gambar 2.9 Pantry Gambar 2.14 Ruang Bersantai
Gambar 2.4 Bookstore
Sumber gambar: Archdaily Sumber gambar: Google & Sumber gambar: Google & sinergi
Infinispace.co Co-Working Space business site
21
2.4.1 Persamaan dan Perbedaan Studi Banding
1) Persamaan Studi Banding
Dari ketiga studi banding Co-Working Space ini, ketiganya memiliki persamaan, yaitu:
Kegiatan Kegiatan yang dilakukan di ketiga Co-Working Space ini memiliki beberapa persamaan yaitu bekerja, berdiskusi, mengadakan
meeting, mengadakan workshop, bersantai atau me-time.
Fungsi 1. Sebagai wadah untuk para individu dan komunitas dalam mengembangan bisnis stratup
2. Menyediakan tempat event bagi para komunitas
3. Sebagai tempat kerja dan berkumpulnya para komunitas
Susunan ruang pada ketiga Co-Working Space memiliki beberapa persamaan yaitu:
1. Pada perletakan ruang penerimaanya terletak setelah pintu masuk
Karakter 2. Pada ruang kerja yang bersifat publik diletakkan ditengah dan ruang kerja yang bersifat private diletakkan di sekitar ruang
Fasilitas kerja publik.
3. Ruang kerja private yang terdiri dari beberapa ukuran ruangan dan kapasitas
4. Pada ruang multifungsi ruangan bersifat publik tapi ruangan tertutup.
Sumber: Analisa Penulis
22
2) Perbedaan Studi Banding
Selain terdapat persamaan, ketiga studi banding ini juga memiliki perbedaan, yaitu:
Kegiatan yang dapat dilakukan di Kegiatan yang terdapat di Infini Space Kegiatan yang terdapat di Sinergi
Second Home Hollywood ini lebih memiliki beberapa kesamaan dalam Workspace ini lebih sedikit
banyak dibandingkan Infini Space dan hal workspace, tetapi di Infini Space dibandingkan Second Home dan Infini
Sinergi Workspace karena fasilitas pengguna dapat melakukan kegiatan Space. Karena pada Sinergi, kegiatan
yang disediakan di Second Home berikut ini selain bekerja dan yang di lakukan pengguna lebih untuk
lebih lengkap. Seperti kegiatan: berdiskusi: berdiskusi dan bersantai. Berikut ini
1. Seminar 1. Workshop adalah kegiatan di Sinergi Co-Working
Kegiatan 2. Screening 2. Seminar Space selain bekerja:
3. Panels 3. Olahraga yoga 1. Seminar
4. Dinners 4. Bersantai 2. Talkshow
5. Wellness Classes 3. Bersantai
6. Drink Receptions
7. Launching
8. Talkshow
9. Pesta
Dari ketiga studi banding yang ada, fungsi pada Co-Working Space ini hampir sama dari fungsi utamanya. Kecuali pada fungsi penunjang
23
nya.
Fungsi penunjang pada Second Home Pada Infini Space fungsi penunjangnya Fungsi penunjang pada Sinergi
Fungsi
memiliki fungsi sebagai wellness class adalah sebagai pusat perkumpulan Workspace adalah sebagai tempat
dan juga sebagai tempat acara pribadi komunitas yang melakukan kelas yoga berkumpul anak muda-mudi dan juga
yang di sewa oleh pengguna. dan workshop. mengadakan event.
Susunan Ruang:
Susunan Ruang: Susunan Ruang:
Karakter
Fasilitas
Sifat Sifat Sifat Sifat
Ruangan Sifat Ruang Ruangan Ruangan Sifat Ruang Kegiatan
Kegiatan Ruang Kegiatan
Publik
Resepsionis Publik Publik Resepsionis Terbuka Publik Resepsionis Terbuka
24
R. Kerja Terbuka, Terbuka, R. Kerja Tertutup, Private
Publik R. Kerja Publik
Publik casual casual Private formal
Tertutup, Tertutup, R. Kerja Terbuka, Publik
R. Meeting Private R. Meeting Private
formal formal Publik casual
Tertutup, Private
R. Multifungsi Tertutup Publik R. Multifungsi Publik R. Meeting Tertutup
publik
Terbuka, Terbuka, Publik
R. Baca Publik Pantry Terbuka Publik R. Multifungsi
publik casual
Terbuka, Terbuka, Publik
Courtyard Publik Balcony Publik R. Bersantai nonformal
nonformal nonfromal
Terbuka, Tertutup, Publik
Roof Terace Publik Toilet Service Service Café
nonformal nonformal
Service
Café nonformal Publik Taman Terbuka Publik Toilet Service
25
3) Kesimpulan Studi Banding
Berdasarkan hasil studi banding yang sudah dijabarkan, maka bisa ditarik
kesimpulan mengenai studi banding tentang Co-Working Space adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.4 Kesimpulan Studi Banding
Aspek Kesimpulan
1. Kegiatan Kantor
a. Kegiatan bekerja
b. Kegiatan meeting
c. Kegiatan berdiskusi
2. Kegiatan Event
Kegiatan
a. Kegiatan Seminar
b. Kegiatan Talkshow
c. Kegiatan Workshop
d. Mengadakan Pesta
3. Kegiatan Bersantai
a. Membaca buku
b. Kegiatan Olahraga
c. Coffee time / me-time
Dari ketiga studi banding tersebut terdapat beberapa ruangan yang sama
yaitu:
26
5. Ruang Multifungsi
6. Ruang Loker
7. Café
8. Toilet
Susunan ruang pada ketiga Co-Working Space memiliki beberapa
persamaan yaitu:
1. Pada perletakan ruang penerimaanya terletak setelah pintu
masuk
Karakter
2. Pada ruang kerja yang bersifat publik diletakkan ditengah dan
Fasilitas
ruang kerja yang bersifat private diletakkan di sekitar ruang
kerja publik.
3. Ruang kerja private yang terdiri dari beberapa ukuran ruangan
dan kapasitas
4. Pada ruang multifungsi bersifat publik tapi ruangan tertutup.
Sumber: Analisa Penulis
27
Berdasarkan dari kesimpulan Co-Working Space dan studi banding maka
pada Co-Working Space memiliki fungsi dan kegiatan sebagai berikut:
2. Aspek Aktifitas
Berdasarkan pada kesimpulan Co-Working Space dan studi banding,
pada Pusat Co-Working Space dan Komersial Transit memiliki beberapa
28
aktivitas, diantaranya adalah Bekerja, Berdiskusi, Belajar, Meeting,
Seminar, Workshop, Talkshow, Screening, Peluncuran Startup
(Launching), Pesta (Party), Membaca Buku, Olahraga / Wellness
Classes, Bermain Game, Makan dan Minum, Berbelanja, Menarik Uang
Tunai, membeli/menservice barang elektronik, membeli obat, membeli
buah, mencetak foto, ngeprint / fotocopy dan yang terakhir Bersantai
seperti me-time/Coffee Time, dan memanjakan/merawat diri seperti
creambath, memotong rambut, dll. Semua aspek aktivitas yang telah
disimpulkan dari studi banding dan studi literatur akan menjadi
pertimbangan penting dalam mendesain Pusat Co-Working Space dan
Komersial Transit.
3. Aspek Fasilitas
Berdasarkan dari kesimpulan studi banding dan fungsi Komersial Transit
maka fasilitas yang terdapat pada Pusat Co-Working Space dan Komersial
Transit adalah:
a) Fasilitas Utama yaitu berupa Ruang Kerja Publik, Ruang Kerja
Private, Ruang Meeting, Ruang Multifungsi, Ruang Workshop,
Ruang Bersantai
b) Fasilitas Penunjang Co-Working Space berupa Café, Perpustakaan,
Pusat Printing, Toko Buku, Toko Alat Tulis dan Studi Foto
c) Fasilitas Penunjang Stasiun dan Lingkungan Sekitar berupa Toko
Elektronik, Toko Komputer, Toko Buah, Toko Obat, Toko Kue dan
Roti, Salon.
d) Fasilitas Penunjang Co-Working Space, Stasiun dan lingkungan
sekitar berupa Minimarket, ATM Center dan FoodCourt.
e) Fasilitas Pengelola berupa Kantor Pengelola
f) Fasilitas servis berupa Musholla, Toilet, dan Maintanance Gedung
29
mahasiswa untuk berkolaborasi menciptakan ide kreatif dan inovatif startup
dari mulai bertukar pikiran, berdiskusi, hingga mengadakan seminar dan
workshop dan menjadi sarana prasarana bagi pengguna KRL. Pusat Co-
Working Space ini ditujukan kepada masyarakat yang ingin memulai bisnis
stratupnya terutama masyarakat yang berada di daerah Tangerang Selatan
selain itu Fasilitas Komersial Transit ditujukan kepada para pengguna KRL.
A. Kegiatan Utama
Pelaku startup,
freelancer,
1 Bekerja, Aktif, publik R. Kerja Publik
komunitas,
berkolaborasi
mahasiswa, dan
anggota/member
Mahasiswa, R. Kerja Private
2 Belajar penngunjung, Aktif dan rutin
anggota/member
30
Pelaku startup,
komunitas,
3 Berdiskusi,
freelancer, Aktif dan rutin
bertukar pikiran
mahasiswa,
anggota/member
Meeting, Pelaku startup,
mengadakan komunitas, R. Meeting
4 Aktif dan rutin
pertemuan, freelancer,
berkumpul anggota/member
Pelaku startup,
Seminar, komunitas,
talkshow, event, freelancer, R. Multifungsi
5 Aktif dan rutin
menambah mahasiswa,
wawasan. pengunjung,
anggota/member
Pelaku startup,
Workshop /
komunitas,
Membuat produk,
freelancer, R. Workshop
6 mengembangkan Aktif dan rutin
mahasiswa,
kemampuan dan
pengunjung,
kreativitas
anggota/member
B. Kegiatan Penunjang Co-Working Space
Menyimpan R. Loker
1 Anggota/member Aktif dan rutin
Barang
Pengunjung,
Bersantai, Café
5 anggota/member, Aktif dan rutin
berkumpul
pengelola
Pengunjung,
Berbelanja Alat Toko Alat Tulis
6 anggota/member, Aktif dan rutin
tulis
pengelola
Pengunjung,
7 Berbelanja Buku anggota/member, Aktif dan rutin Toko Buku
pengelola
31
Pengunjung,
Pusat Printing
8 Print dan fotocopy anggota/member, Aktif dan rutin
pengelola
Pengunjung,
Mencetak Foto Studio Foto
9 anggota/member, Aktif dan rutin
dan Foto studio
pengelola
C. Kegiatan Penunjang Stasium dan Lingkungan Sekitar
Pengguna KRL,
Membeli part
Pengunjung, Toko Elektronik
1 elektronik atau Aktif dan rutin
anggota/member,
service elektronik
pengelola
Membeli part, Pengguna KRL,
komputer, dan Pengunjung, Toko Komputer
2 Aktif dan rutin
laptop atau service anggota/member,
komputer pengelola
Pengguna KRL,
Berbelanja buah – Pengunjung, Toko Buah
3 Aktif dan rutin
buahan anggota/member,
pengelola
Pengguna KRL,
Berbelanja obat
Pengunjung, Toko Obat
4 atau menebus Aktif dan rutin
anggota/member,
resep
pengelola
Pengguna KRL,
Berbelanja snack Toko Kue dan
Pengunjung,
5 atau makanan Aktif dan rutin Roti
anggota/member,
ringan
pengelola
Pengguna KRL,
Merawat diri,
Pengunjung, Salon
6 creambath, potong Aktif dan rutin
anggota/member,
rambut, dll
pengelola
D. Kegiatan Penunjang Co-Working Space, Stasiun dan Lingkungan Sekitar
Berbelanja Pengunjung,
Mini Market
1 kebutuhan sehari - anggota/member, Aktif dan rutin
hari pengelola
Menarik / Pengunjung,
2 mentransfer uang pengelola Aktif dan rutin ATM Center
tunai anggota/member
32
Pengunjung,
Foodcourt
3 Makan dan minum anggota/member, Aktif dan rutin
pengelola
E. Kegiatan Pengelolaan
Mendaftar
keanggotaan / Pengunjung, R. Administrasi
1 Aktif dan rutin
kegiatan anggota/member
administrasi
Memberikan R. Informasi
2 Pengelola Aktif dan rutin
informasi
Kantor Pengelola
3 Bekerja dan rapat Pengelola Aktif dan rutin
33
Tabel 2.6 Analisis Kebutuhan Ruang
No. Jenis Kegiatan Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat Ruang
A. Kegiatan Utama
Pelaku startup,
freelancer,
1 Bekerja, komunitas, R. Kerja Private Publik, casual
berkolaborasi mahasiswa,
anggota/member
Publik,
Bermain Game,
3 Anggota/member R. Bersantai nonformal
beristirahat
Publik, formal
4 Membaca Buku Anggota/member Perpustakaan
34
Pengunjung, Publik,
Bersantai,
5 anggota/member, Café informal
berkumpul
pengelola
Pengunjung, Publik,
Berbelanja Alat
6 anggota/member, Toko Alat Tulis tertutup
tulis
pengelola
Pengunjung, Publik,
7 Berbelanja Buku anggota/member, Toko Buku tertutup
pengelola
Pengunjung, Publik,
8 Print dan fotocopy anggota/member, Pusat Printing tertutup
pengelola
Pengunjung, Publik,
Mencetak Foto
9 anggota/member, Studio Foto tertutup
dan Foto studio
pengelola
C. Kegiatan Penunjang Stasium dan Lingkungan Sekitar
Pengguna KRL,
Membeli part Publik,
Pengunjung,
1 elektronik atau Toko Elektronik tertutup
anggota/member,
service elektronik
pengelola
Membeli part, Pengguna KRL,
Publik,
komputer, dan Pengunjung,
2 Toko Komputer tertutup
laptop atau service anggota/member,
komputer pengelola
Pengguna KRL,
Publik,
Berbelanja buah – Pengunjung,
3 Toko Buah tertutup
buahan anggota/member,
pengelola
Pengguna KRL,
Berbelanja obat Publik,
Pengunjung,
4 atau menebus Toko Obat tertutup
anggota/member,
resep
pengelola
Pengguna KRL,
Berbelanja snack Publik,
Pengunjung, Toko Kue dan
5 atau makanan tertutup
anggota/member, Roti
ringan
pengelola
35
Pengguna KRL,
Merawat diri, Publik,
Pengunjung,
6 creambath, potong Salon tertutup
anggota/member,
rambut, dll
pengelola
D. Kegiatan Penunjang Co-Working Space, Stasiun dan Lingkungan Sekitar
Berbelanja Pengunjung,
Publik,
1 kebutuhan sehari - anggota/member, Mini Market
tertutup
hari pengelola
Menarik / Pengunjung,
2 mentransfer uang pengelola ATM Center
Publik
tunai anggota/member
Pengunjung,
Publik,
3 Makan dan minum anggota/member, Foodcourt
terbuka
pengelola
E. Kegiatan Pengelolaan
Pengunjung,
Memberikan Publik, formal
1 Pengelola R. Informasi
informasi
anggota/member
Pengunjung,
Menerima tamu, Publik
2 pengelola, Lobby
Duduk
anggota/member
Mendaftar
Pengunjung,
keanggotaan / Publik
3 pengelola, R. Administrasi
kegiatan
anggota/member
administrasi
Pengunjung,
R. Penerima Private
4 Menerima tamu pengelola,
Tamu
anggota/member
Private,
5 Bekerja Pengelola R. Staff formal
36
Pengunjung, Servis
2 Sholat dan berdoa Musholla
anggota/member
Pengunjung, Servis
3 Berwudhu R. Wudhu
anggota/member
Menyimpan Servis
4 Pengelola Gudang
peralatan
Kegiatan yang Servis
5 Pengelola R. ME
berhunungan
dengan mekanial
Servis
6 elektrikal Pengelola R. Panel
bangunan
Menjaga Servis
7 Pengelola R. CCTV
keamanan
Pengunjung,
Parkir mobil dan Servis
8 pengelola, Tempat Parkir
motor
anggota/member
Sumber: Analisa Penulis
37
_________ +
Total Jumlah Pengelola : 25 Orang
38
Jumlah pengunjung perpustakaan pada Co-Working Space
mampu menampung 70 - 100 orang
6. Pengunjung Café
Pada café dapat menampung hingga 100 orang dalam sekali
datang
7. Pengunjung Foodcourt
Foodcourt dapat menampung kapasitas hingga 150 Orang
8. Pengunjung Digital Printing
Pada pusat printing terdapat 3 Toko yang dalam satu ruangan
dapat menampung 5 orang
9. Pengunjung Studio Foto
Pada Studio Foto dalam satu ruangan dapat menampung 5 orang
10. Pengunjung Toko Buku
Pada Toko Buku dalam satu ruangan dapat menampung 5 orang
11. Pengunjung Toko Alat Tulis
Pada Toko Alat Tulis dalam satu ruangan dapat menampung 5
orang
12. Pengunjung Toko Elektronik
Pada Toko Elektronik terdapat 2 Toko yang dalam satu ruangan
dapat menampung 5 orang
13. Pengunjung Toko Komputer
Pada Toko Komputer dalam satu ruangan dapat menampung 5
orang
14. Pengunjung Toko Buah
Pada Toko Buah dalam satu ruangan dapat menampung 5 orang
15. Pengunjung Toko Obat
Pada Toko Obat dalam satu ruangan dapat menampung 5 orang
16. Pengunjung Salon
Pada Salon dalam satu ruangan dapat menampung 5 orang
17. Pengunjung Toko Kue dan Roti
Pada Toko Kue dan Roti terdapat 2 Toko yang dalam satu
ruangan dapat menampung 5 - 6 orang
39
18. Pengunjung Mini Market
Pada Mini Market terdapat 2 Mini Market yang dalam satu
ruangan dapat menampung 5 - 6 orang
19. Pengunjung ATM Center
Pada ATM Center terdapat 16 mesin ATM dalam satu ruangan
dapat menampung 16 orang
A. Pengelola
1 Orang
1 Kepala Pengelola
2 Orang
2 Staff Administrasi
2 Orang
5 Engineer
2 Orang
6 Maintanance
B. Pengunjung (Tetap)
C. Pengunjung (Temporary)
120 Orang
2 Pengunjung R. Meeting
400 Orang
3 Pengunjung Seminar / Talkshow
40
100 Orang
6 Pengunjung Café
150 Orang
7 Pengunjung Foodcourt
15 Orang
8 Pengunjung Pusat Printing
5 Orang
10 Pengunjung Toko Buku
5 Orang
11 Pengunjung Toko Alat Tulis
10 Orang
12 Pengunjung Toko Elektronik
5 Orang
15 Pengunjung Toko Obat
12 Orang
16 Pengunjung Toko Kue dan Roti
16 Orang
19 Pengjung ATM Center
41
AP : Asumsi Pribadi
SB : Studi Banding
SR : Studi Referensi
A : Artikel
5 – 10 % Standar minimum
1
Sumber: Time Saver Standart of Building Type, 2 nd Edition dalam Endi Burhan,
LP3A, 2012
42
Ukuran Kecil 26 m² 10 orang 3 SB
Ukuran Besar 64 m² 30 orang 3 SB
4 Ruang Multifungsi 406 m² 200 – 300 1 SB
orang
5 Ruang Workshop 163 m² 50 Orang 2 SR
B. Ruang penunjang di Co-Working Space:
1 Ruang Baca 18 m² 5 Orang 1 SB
2 Ruang bersantai 50 m² 30 Orang 2 SB
Co-Working Space
1. Fungsi Pengelola
Jumlah
Ruang Standard Kapasitas Luas Luas Total Sumber
Ruang
0,6 x 1,2 m²
Lobby - 50 m² 1 50 m² NDA
/Orang
R. Informasi - - 4 m² 1 4 m² NDA
R. Pendaftaran - - 4 m² 2 8 m² AP
R. Tunggu/Lounge - 10 Orang 12 m² 1 12 m² AP
R. Penitipan - 100 Orang 22 m² 1 22 m² NDA
R. Pendukung
Toilet - 2 Orang 4,5 m² 2 9 m² NDA
Luas Bangunan 105 m²
Sirkulasi 20 % x 105 m² = 21 m²
Total Luas Bangunan 126 m²
2. Fungsi Penerimaan
Jumlah
Ruang Standard Kapasitas Luas Luas Total Sumber
Ruang
R. Kepala
- 2 Orang 25 m² 1 25 m² NDA
Pengelola
R. Penerima Tamu - 4 Orang 9 m² 1 9 m² AP
R. Staff - 1 Orang 5 m² 5 25 m² NDA
Pantry - 3 Orang 5,76 m² 1 5,76 m² NDA
R. Pendukung
Toilet - 2 Orang 4,5 m² 2 9 m² NDA
Luas Bangunan 73,76 m²
Sirkulasi 20% x 73,76 m² = 14,752 m²
Total Luas Bangunan 88,512 m²
43
3. Fungsi Kerja
Jumlah
Ruang Standard Kapasitas Luas Luas Total Sumber
Ruang
R. Meeting
• Ukuran Kecil - 10 Orang 26 m² 3 78 m² SB
• Ukuran Sedang 14 Orang 46 m² 3 138 m² SB
Luas Bangunan 216 m²
Sirkulasi 20% x 408 m² = 43,2 m²
Total Luas Bangunan 259,2 m²
4. Fungsi Pertemuan
Jumlah
Ruang Standard Kapasitas Luas Luas Total Sumber
Ruang
R. Multifungsi
• Ukuran Sedang 100 Orang 200 m² 1 200 m² SB
200 - 300
• Ukuran Besar - 406 m² 1 406 m² SB
Orang
R. Workshop - 50 Orang 163 m² 1 163 m² SR
R. Pendukung
Toilet - 4 Orang 9 m² 2 18 m² NDA
Gudang Peralatan - 2 Orang 50 m² 1 50 m² AP
Luas Bangunan 837 m²
Sirkulasi 20% x 837 m² = 167,4 m²
Total Luas Bangunan 1.004,4 m²
5. Fungsi Serbaguna
Jumlah
Ruang Standard Kapasitas Luas Luas Total Sumber
Ruang
R. Kerja Publik - 100 Orang 1.030 m² 1 1.030 m² SB
R. Kerja Private
• Ukuran Kecil 1–2
- 4,8 m² 20 96 m² AP
(kubikel) Orang
• Ukuran Sedang - 6 Orang 17 m² 5 85 m² SB
• Ukuran Besar - 10 Orang 30 m² 5 150 m² SB
R. Pendukung
Toilet - 4 Orang 9 m² 2 18 m² NDA
1,2 x 1,8 m²
Musholla 20 Orang 50 m² 1 50 m² A
/ Orang
Luas Bangunan 1.429 m²
Sirkulasi 20 % x 1.429 m² = 285 m²
Total Luas Bangunan 1.714,8 m²
44
6. Fungsi Bersantai
Jumlah
Ruang Standard Kapasitas Luas Luas Total Sumber
Ruang
Perpustakaan - - 150 m² 1 150 m² NDA
R. Istirahat - 50 Orang 100 m² 2 200 m² AP
5 – 10
R. Gaming - 100 m² 1 100 m² AP
Orang
R. Gym - 10 Orang 60 m² 1 60 m² NDA √
2,40 x 2,05 m²
Café 100 Orang 30 m² 3 90 m² NDA √
/meja
2,40 x 2,05 m²
Restaurant 100 Orang 100 m² 1 100 m² NDA √
/meja
R. Pendukung
Toilet - 4 Orang 9 m² 2 18 m² NDA
Luas Bangunan 618 m²
Sirkulasi 20% x 618 m² = 123,6 m²
Total Luas Bangunan 741,6 m²
Jumlah
Ruang Standard Kapasitas Luas Luas Total Sumber
Ruang
Gudang - - 150 m² 1 150 m² AP
R. OB - 4 Orang 16 m² 2 32 m² AP
R. AHU - 2 Orang 40 m² 1 40 m² A
R. ME - 2 Orang 50 m² 1 50 m² A
R. Panel 12 x 6 m² 2 Orang 72 m² 1 72 m² A
R. Pompa - 2 Orang 32 m² 1 32 m² A
R. CCTV - 2 Orang 9 m² 1 9 m² AP
Luas Bangunan 385 m²
Sirkulasi 20% x 385 m² = 77 m²
Total Luas Bangunan 462 m²
45
Komersial Transit
Jumlah
Ruang Standard Kapasitas Luas Luas Total Sumber
Ruang
Toko Buah - - 20 m² 1 20 m² NDA
Toko Roti/Kue - - 28 m² 2 56 m² NDA
Toko Buku - - 20 m² 1 20 m² NDA
Toko Obat - - 20 m² 1 20 m² NDA
Minimarket - - 28 m² 1 28 m² NDA
Supermarket > 400 m² - 1.000 m² 1 1.000 m² A
Studio Foto - - 56 m² 1 56 m² AP
ATM Center - - 60 m² 1 56 m² AP
Foodcourt/Kantin - 150 Orang 548 m² 1 548 m² NDA
R. Pendukung
-
Toilet 4 Orang 9 m² 2 18 m² NDA
2. Lahan Parkir
46
pengambilan presensentase kehadiran diasumsikan 25% total
pengunjung ruang tersebut.
2. Mempertimbangkan transportasi umum yang dapat digunakan
pengunjung menuju bangunan.
47
BAB III
4
William Browning, Hon. AIA, Terrapin Bright Green, 2014, 14 Patterns of Biophilic Design
48
dirancang oleh William McDonough + Partners pada 1990-an,
adalah salah satu yang pertama yang secara khusus membingkai
mekanisme untuk mendapatkan produktivitas dalam
menghubungkan penghuni bangunan dengan alam - filogenetik atau,
yang lebih dikenal, desain biofilik.
49
masyarakat berusaha dengan ketergantungan masyarakat modern
pada teknologi dan terputusnya hubungan alam. Dan pada saat ini
desain biofilik sedang diperjuangkan sebagai strategi untuk
mengatasi stress di tempat kerja, kinerja mahasiswa, pemulihan
pasien, keterpaduan komunitas untuk kesehatan dan kesejahteraan
secara keseluruhan. Dengan begitu arsitektur biofilik lebih berfokus
kepada kenyamana dan Kesehatan para pengguna bangunannya.
5
Clarissa Stefanni, Ellysa Novia, 2018, Desain Biofilik Dapat Minimkan Stres
50
berbunga yang menghasilkan harum juga bisa menambah
kesegaran ruang kantor.
3. Non-Rhytmic Sensory Stimuli (Stimulus Sensor Tidak
Berirama)
Suasana yang segar, menarik, dan semangat berkaitan
dengan alam bisa diciptakan dengan penggunaan warna hijau
daun dan bentuk-bentuk organik dalam desain elemen ruang
kantor.
4. Thermal and Airflow Variability (Variasi Perubahan Panas
dan Udara)
Ruang kantor dapat didesain menyerupai kondisi asli di alam
seperti pergerakan udara, suhu, dan kelembapan.
5. Presence of Water (Kehadiran Air)
Peletakkan unsur air seperti waterwall dan dekorasi air
mancur dapat menghasilkan suara gemercik air yang
memberikan suasana nyaman dan menenangkan bagi pengguna
dalam ruang kantor.
6. Dynamic and Diffuse Lighting (Cahaya Dinamis dan
Menyebar)
Pencahayaan di alam bisa dihadirkan dalam ruang kantor
dengan skylight dan jendela sebagai akses cahaya matahari yang
membuat ruang kantor terkesan dinamis.
7. Connection with Natural System (Hubungan Dengan Sistem
Alami)
Sistem alam yang selalu berubah dapat dimasukkan kedalam
interior seperti hadirnya mini garden dan penggunaan material
kayu yang dapat lapuk seiring digunakan sehingga pengguna
merasa terhubung dengan alam walaupun berada didalam ruang
kantor.
8. Biomorphic Forms & Patterns (Bentuk Dan Pola
Biomorfik)
51
Apabila kondisi ruang kantor tidak memungkinkan untuk
menghadirkan unsur alam yang alami, pola ini dapat diterapkan
pada kantor sebagai usaha untuk menghadirkan unsur alam
melalui gambaran tidak langsung dengan menekankan pada
peniruan bentuk alam atau stilasi dalam pengulangan bentuk dan
motif untuk elemen pembentuk dan pengisi ruang.
9. Material Connection with Nature (Hubungan Bahan
Dengan Alam)
Menggambarkan lingkungan alam dalam ruang kantor juga
dapat diterapkan dengan menekankan pada penggunaan
material alami sehingga dapat melakukan eksplorasi
karakteristik material alam yang akan mengalami perubahan
seiring dengan berjalannya waktu. Material yang dapat
diterapkan pada pola ini misalnya kayu, bambu, rotan, daun
kering dan rotan alami.
10. Complexity & Order (Kompleksitas Dan Keteraturan)
Selain stilasi bentuk alam, desain biofilik juga menerapkan
bentuk simetri dan geometri yang berulang dengan skala yang
sama atau berbeda sehingga individu dapat lebih memahami
ruang. Pola ini dapat diterapkan pada semua elemen interior di
semua ruang kantor asalkan ada bentuk dan motif yang berulang
dan berurutan memunculkan bentuk geometris fractal.
Penerapan skala dan bentuk dari pola ini harus diperhatikan agar
tidak menjadi bentuk abstrak yang dapat memperburuk kondisi
stress karyawan akibat lelah bekerja.
11. Prospect (Prospek)
Penerapan pola ini dalam ruang kantor yang menunjukkan
pandangan yang luas dan terbuka ke arah alam maupun
bangunan luar kantor dapat memberi efek yang baik untuk
mengurangi rasa stress karyawan. View langsung ke alam
melalui jendela yang luas memiliki keuntungan lebih jika
dibandingkan dengan hadirnya alam melalui gambar atau video.
52
12. Refuge (Tempat Perlindungan)
Pola ini membuat area tertutup atau membatasi pandangan
dari luar area agar pengguna dapat merasa aman dan terlindungi.
Bentuk penerapan pola ini antara lain plafon yang rendah,
pandangan terbatas, area privat untuk membaca, serta meja
bersekat.
6
Zenita Nur Safitri, 2017, Tugas Akhir Perancanfan Pusat Kesehatan Kulit di Kota Malang
(Pendekatan: Arsitektur Biofilik)
53
5. Mutual / Integrated (Saling menguntungkan)
Arsitektur Biofilik lebih alami mendorong untuk saling
memperkuat, saling berhubungan, dan terintegrasi arsitektur.
7
Wahyu Ardiyanto, 2017, Yuk Mengenal Desain Biophilic Yang Ramah Lingkungan
54
Hubud adalah coworking space pertama di daerah Ubud dan
didirikan oleh 3 WNA yaitu Peter Wall, John Alderson, dan Steve
Munroe. Hubud memiliki 2 lantai bangunan dengan luas ±400 m².
Konsep desain Hubud, berasal dari alam dengan konsep ruang kerja yang
terbuka yang di kelilingi oleh taman-taman yang indah. Bangunan ini di
desain dengan teknologi yang memanfaatkan sebagian besar
lingkungannya yang hijau. Hal ini termasuk dalam arsitektur biofilik
yang menciptakan ruang kantor yang berhubungan dengan alam secara
langsung.
55
3.2.2 ZIN @ WORK
Lokasi : Jl. Nelayan No.78F, Canggu, Kec. Kuta
Utara, Kab. Badung, Bali
Fungsi : Coworking Space dan Restaurant
Zin @ Work adalah sebuah restaurant dan ruang kerja dan ruang
pertemuan terbuka yang berada di daerah Canggu, Bali. Zin @
Work terdiri dari 2 lantai yaitu restaurant pada lantai bawah dan
Coworking pada lantai 2. ZIN @ Work di desain oleh master
arsitek dari Bali dengan konsep struktur bambu yang memadukan
alam dengan keberlanjutan dan kreatifitas. Selain itu pencahayaan
pada bangunan dirancang secara maksimal agar cahaya matahari
membuat coworking space ini terlihat dinamis.
56
Material yang digunakan pada ZIN @ Work ini kebanyakan
menggunakan bambu dan kayu. Pada Paviliun Bambu di desain untuk
Coworking Space yang di rancang seperti rumah pohon yang strukturnya
terbuat dari bambu yang memberikan estetika Bali. Selain itu material
yang digunakan pada plafond adalah kayu pada, kayu ini memberikan
kesan yang alami dan natural pada ruangan ini. Pada setiap ruangan di
ZIN @ Work ini tidak memiliki AC sehingga setiap ruangan didesai
menyerupai kondisi asli di alam.
3.3 Kesimpulan
57
BAB IV
Lokasi Tapak berada di Jl. Stasiun Jurang Mangu, Sawah Lama, Ciputat,
Tangerang Selatan, Banten. Dengan luas lahan 5.888 m². Lokasi ini tepat di sebrang
Stasiun KRL Jurang Mangu pintu masuk selatan. Karena lokasi tapak berdekatan
dengan Stasiun KRL Jurang Mangu, lokasi ini menjadi sangat strategis karena
58
memudahkan masyarakat yang ingin datang ke lokasi ini, sehingga lokasi ini sangat
cocok untuk dibangun proyek Coworking Space dengan fasilitas pendukung
lainnya.
Deskripsi Tapak:
Lokasi : Jl. Stasiun Jurang Mangu, Sawah Lama,
Ciputat, Tangerang Selatan, Banten
Luas Lahan : 5.888 m²
KDB : 50 %
Luas dapat dibangun : 5.888 m² x 0,5
: 2.944 m²
KLB : 5,4
Total luas bangunan : 5,4 x 5.888 m2
: 31.795,2 m2
31.795,2 m²
Maks. Lantai bangunan :
2.944 m²
: 10,8 ~ 11 lt
KDH : 30%
Sub Zona : Zona Perkantoran, Perdagangan, dan Jasa
Kontur : Relatif Datar
Fungsi Eksisting : Lahan Kosong
Pencapaian : Mudah, dapat diakses dengan angkutan
umum, motor, dan mobil
Kelebihan Tapak:
1. Mudah diakses dari wilayah manapun, karena tapak bersebrangan
dengan stasiun KRL Jurang Mangu
2. Tapak dekat dengan sekolah, kampus dan permukiman.
3. Lingkungan sekitar tapak masih asri karena banyak lahan kosong.
59
4.2 Analisis Tapak
4.2.1 Analisa Pencapaian
Analisa :
60
4.2.2 Analisa Kebisingan
Kebisingan
Sedang,
digunakan untuk
area publik.
Kebisingan Tinggi,
digunakan untuk
area outdoor.
Kebisingan Rendah
digunakan untuk
area private dan
Analisa:
1. Meletakan vegetasi pada bagian yang memiliki tingkat kebisingan
tinggi dapat mengurangi kebisingan dan membuat tapak menjadi
lebih sejuk.
B T
61
Analisa:
Masalah yang berhubungan dengan iklim mempunyai beberapa
altenatif pemecahan masalah dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Bukaan
Biasanya berhubungan dengan meletakkan bukaan untuk
menangkap sinar matahari kedalam bangunan ataupun bukaan
bagi angin sebagai penghawaan alami.
2. Vegetasi
Vegetasi sebagai penghalang sinar matahari ataupun angin yang
merugikan bangunan dan kegiatan di dalamnya.
Analisa :
62
4.2.5 Analisa Perzoningan
Area Outdoor
Area Coworking
Area Publik
Area
Pengelola
Area Parkir
Pertimbangan :
Hal – hal yang menjadi dasar pertimbangan analisis zoning di dalam
tapak adalah sebagai berikut:
1. Tingkat kebisingan untuk zona di tetapkan sebagai zona merah yang
merupakan zona dengan tingkat kebisingan yang tinggi.
2. Zona Bangunan Utama berada di tenggara site karena pertimbangan
alur sirkulasi entrance pejalan kaki dan kendaraan. Serta untuk
menghindari kebisingan dari area luar site.
3. Area selatan site adalah zona privat yang digunakan sebagai area
Parkir Motor.
4. Area barat site adalah zona publik yang digunakan sebagai area
outdoor dan fasilitas pendukung dari coworking space.
5. Area utara site adalah zona semi publik yang digunakan sebagai area
coworking space.
63
Berikut ini adalah konsep pengelompokan fungsi dan kegiatan yang ada
di dalam Bangunan Utama Coworking Space:
64
4.2.6 Analisa Pengelompokan Fungsi
65
BAB V
Bangunan
Coworking dan
Komersial
Plaza
Penghijauan
Jalur Kendaraan
66
Konsep tapak terlihat seperti gambar diatas dimana bagian utara
merupakan Area Plaza yang dapat diakses oleh semua pengguna terutama
pejalan kaki agar menarik perhatian masyarakat. Pada area timur laut hingga
barat daya terdapat pintu masuk dan keluar kendaraan, juga digunakan
sebagai jalur kendaraan dan area parkir. Sedangkan sisi lainya terdapat area
penghijauan.
2. Konsep Entrance
Bangunan Coworking
Area masuk dan Komersial Transit
Penghijauan
Jalur Kendaraan
Main entrance untuk kendaraan dan pengunjung berada di sisi Jl. Stasiun
Jurang Mangu. Pada Jl. Stasiun Jurang Mangu sebelah barat terdapat pintu
masuk dan keluar kendaraan yang ditujukan untuk umum. Dan Jl. Stasiun
Jurang Mangu sebelah timur laut terdapat hanya pintu masuk kendaraan
yang dikhususkan untuk Coworking Space. Jalur kendaraan berada di area
belakang agar tidak mengganggu aktivitas pada area bangunan utama. Dan
untuk sirkulasi pejalan kaki berada di sebelah barat daya site dan langsung
terhubung dengan plaza.
67
5.3 Konsep Bangunan
1. Konsep Massa Bangunan
Konsep massa bangunan di buat berdasarkan beberapa faktor, yaitu :
a) Menyesuaikan bentuk Tapak
b) Keterbatasan luasan lahan
c) Berada di tengah tapak, karena di sesuaikan dengan analisis sirkulasi,
baik sirkulasi kendaraan maupun pejalan kaki serta untuk menghindari
kebisingan dari area luar site.
d) Masa bangunan terdapat innercourt yang bertujuan sebagai ruang
terbuka
Area
Coworking
Area Penghubung
Area
Komersial
Gambar: 5.4 Konsep Gubahan Masa Bangunan
Sumber: Analisa Pribadi
68
Bagunan Utama memiliki 5 lantai, dengan pembagian lantai 1
merupakan area komersial, fungsi penerimaan dan fungsi pengelolaan. Pada
lantai 2 hingga lantai 5 merupakan area Coworking Space dengan Fungsi
Kerja, Fungsi Pertemuan, Fungsi Bersantai, Fungsi Pendukung Kerja dan
Fungsi Service. Pada bangunan depan, lantai 1 dan 2 merupakan area
komersial seperti retail, foodcourt, hingga supermarket.
69
Gambar: 5.6 Contoh Presence of Water
Sumber: Google
2. Façade
Façade bangunan menggunakan tipe secondary skin, yaitu dengan façade
kaca transparan dengan menggunakan sun shading untuk mengurangi panas
dari sinar matahari dan menambah estetika pada bangunan. Selain itu
70
secondary skin ini dapat membawa angin masuk kedalam ruangan – ruangan
yang tersedia jendela yang dapat dibuka.
71
2. Tanaman peneduh, percabangan mendatar, daun lebat, tidak mudah
rontok. Vegetasi ini diletakkan pada setiap sisi parkir publik sebagai
peneduh kendaraan meskipun tanpa adanya penutup atap buatan.
72
DAFTAR PUSTAKA
Archdaily.com
Analisa Penulis
B-Pikiran, Retail Atau Perusahaan Retail
Clarissa Stefanni, Ellysa Novia, 2018, Desain Biofilik Dapat Minimkan Stres
Dokumen Pribadi
Google.com
Ipapa, 2017, Pengertian Coworking Space dan Keuntungannya
Infinispace.co
Neufert Data Arsitek
Propertiterkini.com, 2018, Muasal Coworking Space dari Tahun ke Tahun
Schuermann, 2014, hal 28-31
Secondhome.io
Sinergi-Coworkingspace.business.site
Time Saver Standart of Building Type, 2nd Edition dalam Endi Burhan, LP3A, 2012
William Browning, Hon. AIA, Terrapin Bright Green, 2014, 14 Patterns of
Biophilic Design
Wahyu Ardiyanto, 2017, Yuk Mengenal Desain Biophilic Yang Ramah Lingkungan
Zenita Nur Safitri, 2017, Tugas Akhir Perancanfan Pusat Kesehatan Kulit di Kota
Malang (Pendekatan: Arsitektur Biofilik)
73