Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:

ART FURNITURE
Pengolahan Limbah Kayu

BIDANG KEGIATAN:
PKM-K

Disusun Oleh :
Firyal Rani Fauziah (201645500209)

PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2018
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : EXPOSY


Creative Furniture Glossy Furniture
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-T
(√ ) PKM-K ( ) PKM-M

3. Bidang Ilmu : Arsitektur

4. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Firyal Rani Fauziah
b. NPM : 201545500209
c. Jurusan : Arsitektur
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Indraprasta PGRI
e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Tanjung Barat – Jakarta selatan
f. Email : ngun.ramdan@gmail.com

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 orang


6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP :
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 10.000.000,00
b. Sumber lain : Rp -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Jakarta , 8 Mei 2018


Menyetujui
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan

( ) ( )
NIP. NIM.

Kepala Lembaga Kemahasiswaan Dosen Pendamping

DATAR ISI

( ) ( )
NIP. NIP.
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ....................................... 2
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................ 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 8

LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN
Kayu merupakan bahan yang sangat bermanfaat, Bahan ini kuat tetapi dapat
dengan mudah dipotong dan diukir dalam berbagai bentuk. Sebagian besar kayu
berasal dari batang pohon. Peranan industri hasil hutan utamannya kayu di indonesia
dewasa ini menghadapi tantangan yang cukup berat, berkaitan dengan adanya
ketimpangan antara kebutuhan bahan baku industri dengan kemampuan produksi kayu
secara lestari.
ART FURNITURE merupakan sebuah produk furniture yang dibuat agar lebih
menonjolkan sisi ergonomis dan estetik. Kebiasaan konsumen sekarang selain
menggunakan furniture sesuai fungsinya, para konsumen pun melihat dari nilai
estetikanya. ART FURNITURE di buat agar limbah kayu dapat di gunakan kembali
dan menghasilkan produk interior (furniture) yang memiliki nilai estetika yang tinggi.
Secara garis besar ART FURNITURE adalah sebuah furniture yang menonjolkan
sisi estetikanya. Produk ini mulai dari coffee table, meja makan, kursi, dan hiasan
rumah. Kelebihan dari produk furniture ART FURNITURE ialah menambah nilai
estetika dari furniture yang berbeda dari lainnya.
Target pasar produk furniture ART FURNITURE adalah konsumen dewasa
sampai orangtua. Sedangkan strategi pemasaran di lakukan sepenuhnya dengan
menggunakan internet dengan harapan dapan menjangkau target pasar di seluruh
Indonesia. dengan pemasangan website yang propesional yang sepenuhnya mewakili
kebutuhan semua customer. Promosi di social media memberikan efek yang sangat
besar dengan mengunakan social media Ads adalah strategi kami untuk menarik calon
pembeli.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 JUDUL PROGRAM
ART FURNITURE : Creative Art Furniture. Sebuah furniture yang di desain
untuk menonjolkan sisi ergonomis dan estetikanya.

1.2 LATAR BELAKANG


Pengertian limbah kayu adalah kayu sisa potongan dalam berbagai bentuk dan
ukuran yang terpaksa harus dikorbankan dalam proses produksinya karena tidak dapat
menghasilkan produk (output) yang bernilai tinggi dari segi ekonomi dengan tingkat
teknologi pengolahan tertentu yang digunakan (DEPTAN, 1970). Pemanfaatan Limbah
Kayu pun dapat dilakukan dalam berbagai cara, yaitu :
1. Reuse

Pemanfaatan limbah kayu dengan cara reuse adalah menggunakan limbah untuk
membuat produk yang serupa dengan asal limbah atau produk yang baru. Misalnya
limbah kayu bekas bongkaran bangunan yang digunakan kembali untuk membangun
struktur. Atau limbah kayu dari bangunan lama untuk membuat bangunan baru yang
bergaya rustic.

2. Produk Umum

Hampir semua jenis kayu yang dikatakan sebagai limbah dapat dipergunakan kembali
untuk memproduksi atau membuat produk dengan fungsi yang baru. Produk-produk
tersebut tidak terbatas pada ukuran yang lebih kecil dari produk yang dapat dihasilkan
material kayu awal, tetapi dapat digabungkan untuk menghasilkan produk-produk
kayu yang lebih besar.

3. Mix Material

Limbah kayu juga sering dimanfaatkan dengan menambahkan komponen material


lain untuk membuat produk baru. Sehingga volume kayu pada produk tersebut
bervariasi. Sebagaimana umumnya pembuatan produk, pembuatan produk limbah
dengan mencampurkan material lain dalam produk dapat memberikan aksen.
Sebaliknya jika komponen kayu yang ada pada produk yang dibuat dengan cara
mencampurkan material namun volumenya lebih sedikit dibandingkan dengan
material lain, komponen kayu tersebut dapat menjadi aksen.

4. Produk Komposit

Limbah kayu dapat pula dicampurkan dengan material perekat untuk membuat
produk komposit dari kayu. Sebagaimana yang diterapkan pada pembuatan kayu
komposit seperti MDF, HDF, Particle Board dan lainnya dapat pula diterapkan pada
limbah kayu berukuran tertentu.

5. Produk Organik

Limbah kayu tanpa bahan kimia dapat dimanfaatkankan sebagai media tanam.
Limbah kayu yang digunakan sebagai media tanam kebanyakan adalah serbuk gergaji
atau saw dust. Serbuk gergaji dapat dijadikan media tanam karna mengandung hara
dan dapat menyerap atau menyimpan air secara optimal. Selain itu sebuk kayu ukuran
tertentu dapat dijual untuk para pencinta hamster yang berfungsi sebagai alas kandang
dan lain sebagainya.

6. Briket

Limbah kayu berukuran flake, saw dust dan particle dapat pula dimanfaatkan sebagai
bahan baku pembuatan briket. Nilai kalori pada kayu yang biasanya dimanfaatkan
untuk kayu bakar dapat dioptimalkan dengan membuat briket dari limbah kayu
dengan ukuran konsisten.

7. Elemen bangunan

Kayu bekas kini banyak dijadikan sebagai material untuk walltreatment. Baik limbah
kayu dengan ukuran yang tertentu dan konsisten kini banyak dimanfaatkan sebagai
elemen yang dapat dibuat menjadi aksen pada bangunan. Bahkan limbah kayu ukuran
tertentu dapat kemudian dijadikan bahan bangunan yang dominan.
Secara umum, Epoxy merupakan jenis bahan kimia yang sekaligus bisa
dikatakan sebagai jenis resin dari proses polimerisasi serta epoksida yang biasa
digunakan sebagai bahan perekat, coating, ataupun cat untuk berbagai material.

Dalam penerapannya, Epoxy sendiri sering dicampurkan dengan bahan


hardener atau bahan pengeras, agar merubah sifat cair epoxy menjadi padat, dan
membuatnya menjadi semakin kuat, tahan terhadap suhu tinggi, serta memiliki tahanan
terhadap reaksi kimia yang cukup tinggi. Karena ketahanan Epoxy resin yang begitu
kuat, maka banyak bahan yang dilapisi oleh cairan ini. Diantaranya seperti logam,
kayu, baja, lantai beton, plastik, hingga kaca sekalipun yang mampu memberikan
ketahan lebih terhadap material tersebut. Tak hanya itu, Epoxy resin juga digunakan
dalam membuat sebuah cetakan model, melapisi hasil cor, dan kebutuhan lainnya.

Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang
seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa
bergerak. Furniture selain dilihat dari sisi fungsinya tapi juga harus mampu
menonjolkan sisi estetikanya.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang diambil permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah kayu untuk dijadikan furniture

2. Bagaimana memproduksi furniture yang memiliki nilai seni

1.4 TUJUAN PROGRAM


1. Mengurangi jumlah limbah kayu
2. Menciptakan perubahan desain furniture dari limbah yang memiliki nilai guna
dan seni yang tinggi.
1.5 LUARAN YANG DI HARAPKAN
1. Menjadi unit usaha yang memproduksi furniture yang memiliki nilai seni
2. Menjadi sebuah furniture yang eksklusif dengan proses pembuatan yang
custom di sesuaikan dengan desain yang di inginkan.
3. Menciptakan sebuah furniture yang ramah lingkungan karena bahan dasar yang
terbuat dari limbah kayu.

1.6 KEGUNAAN

1. Bagi Pemerintah
a. Mengurangi jumlah pengangguran yang sudah menjadi masalah nasional
b. Mengurangi jumlah limbah kayu yang di jadikan sebagai bahan dasar
pembuatan furniture.
2. Bagi Masyarakat
a. Membuka peluang usaha yang mempunyai prospek bagus di bidang
sarana edukasi anak.
b. Mengurangi angka pengangguran dengan menyerap SDM untuk
memproduksi, mendesain, dan kegiatan penjualan.
3. Bagi Mahasiswa
a. Menjadi sarana belajar mengembangkan jiwa kewirausahaan dan
pengalaman berbisnis.
b. Menciptakan kultur dari “ingin jadi pekerja” menjadi “membuka peluang
kerja (berwirasuasta).
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 PROSPEK USAHA


Rencan penjualan produk ART FURNITURE akan di laksanakan secara
online dengan memanfaatkan teknologi, kami berharap produk ini bisa terjual di
seluruh Indonesia bahkan manca negara. Adapun strategi yang kami bangun ialah
membentuk sebuah website yang professional dengan basic e-commerce pengunjung
website dapat dengan mudah memesan produk yang kami jual selain pada pihak
pengunjung kami sebagai pengelola usaha juga mendapatkan kemudahan mengatur
system keuangan pada usaha kami karena semua record penjualan secara otomatis
terbaca oleh system website.
ART FURNITURE di rancang agar dapat memenuhi kebutuhan furniture yang
dapat menonjolkan nilai guna serta nilai estetis. Dengan bahan yang ramamah
lingkungan (pengolahan limbah kayu) kami optimis dapat produk ini sangat layak
untuk di pasarkan dan tentunya memiliki prospek usaha yang sangat baik.

2.2 KELEBIHAN USAHA


1. Bahan dasar yang dipakai adalah limbah kayu sehingga produk kami
sangat ramah lingkungan, menjaga ekosistem pepohonan di dalam hutan
dan mengurangi penebangan pohon liar.
2. Penggunaan sistem bongkar pasang (knockdown) yang memungkinkan
produk kami dapat di bawa ke mana saja.
3. Produksi yang di lakukan di sesuaikan dengn keinginan klien (Custom)
yang menjadikan produk kami menjadi lebih eksklusif.

2.3 PELUANG PASAR


Produk ART FURNITURE merupakan produk furniture inovatif untuk
membuat furniture lebih memiliki nilai estetika. Mengingat banyaknya jumlah
penduduk anak muda di Indonesia ART FURNITURE sangat optimis dengan angka
peluang pasar yang tinggi.

2.4 STRATEGI PEMASARAN


Setrategi pemasaran yang di rencanakan untuk penjualan produk kami dilakukan
dengn cara online di karenakan biaya yang perlu di keluarkan tidak mahal dan respon
dari pengunjung sangat cepat. dengan dasar website e-commerce berikut adalah
strategi yang di rencanakan untuk memasarkan produk kami :
1. Pembuatan toko online yang propesional
2. Pembuatan halaman social media (facebook & Instagram)
3. Pembuatan iklan di social media (Facebook Ads & Instagram Ads)
4. Pembuatan promosi dan diskon di social media pada hari tertentu seperti hadi
raya atau hari kemerdekaan.

2.5 LABEL / MERK USAHA

Label atau merk usaha yang kami buat pada setiap produk ARTFURNITURE
di buat di ukir pada salah satu kayu yang terletak di sudut kanan bawah produk agar
terkesan minimalis dan eksklusif.

2.6 PRODUK JADI

Analisa Produk / Operasi bahan baku, bahan penolong dan peralatan yang di gunakan
adalah :
1. Bahan baku yang di gunakan untuk membuat produk ART FURNITURE ini
adalah bahan baku dari limbah kayu dan resin epoxy.
2. Perlengkapan yang di gunakan untuk membuat produk ini adalah alat
pemotong kayu, lem kayu, gergaji, amplas, kuas, alat pengering dan palu.
BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Tahapan pelaksanaan bisnis terdiri dari tiga tahap, yaitu :


a. Pra Kegiatan
1. Perencanaan Produksi
Proses perencanaan di lakukan mulai dari sketching dan di lanjutkan
dengan pembuatan gambar 2d dengan menggunakan software computer
hingga menghasilkan gambar kerja siap produksi dan gambar ilustrasi
produk jadi.
2. Persiapan Produksi
Persiapan produksi di lakukan dengan mempersiapkan bahan bahan yang
sudah di tentukan sebelumnya.
b. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahap Produksi
Langkah 1 : Sediakan bahan yang di perlukan dan pilih kayu yang akan di
jadikan produk ART FURNITURE.
Langkah 2 : Haluskan kayu menggunakan mesin amplas.
Langkah 3 : Pilih limbah kayu yang akan disatukan.
Langkah 4 : Susun limbah kayu.
Langkah 5 : Tuang cairan resin exposy pada bagian yang diinginkan
Langkah 6 : Tunggu hingga kering, lalu amplas dan beri pernish.
2. Pemasaran
Pemasaran di lakukan dengan system online dengan memberikan ongkos
kirim geratis di wilayah jago detabek, serta promosi dan diskon di hari hari
sepesial seperti hari raya, hari ulang tahun ataupun hari kemerdekaan.
Agar produk bias di kenal lebih cepat, penggunaan Iklan pada social
medea di lakukan secara berkala yaitu dengan penggunaan Facebook Ads
dan Instagram Ads.
c. Pasca Kegiatan
1. Penyusunan Laporan
Proses terakhir adalah menyusun laporan yang berisi analisis dari usaha.
Analisis ini berupa analisis pasar, untung dan rugi dari usaha ini. Yang
diharapkan dari laporan ini dapat dijadikan bahan evaluasi dalam keberlanjutan
usaha ini.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 ANGGARAN BIYAYA


Tabel 1. Analisis Keuangan Investasi yang diperlukan untuk Investasi awal

Jenis Kebutuhan Jumlah yang dibutuhkan Harga Satuan Total


Sewa tempat usaha 5 bulan Rp 2.500.000,- Rp 2.500.000,-
Limbah kayu 3 Pack Rp 500.000,- Rp 1.500.000,-
Resin Exposy 10 kaleng Rp 50.000,- Rp 500.000,-
Cat kayu 10 kaleng Rp 50.000,- Rp 500.000,-
Alat Pengering 50 meter Rp 20.000,- Rp 1.000.000,-
Amplas 2 meter Rp 25.000,- Rp 50.000,-
Palu 3 buah Rp 9.000,- Rp 27.000,-
Gergaji 3 buah Rp 100.000,- Rp 300.000,-
Kuas 5 buah Rp 5.000,- Rp 25.000,-
Mesin potong kayu 1 unit Rp 3.000.000,- Rp 3.000.000,-
Total Rp 9.802.000,-

Tabel 3. Analisis Biaya Operasional Perbulan


Jenis Biaya Jumlah
Listrik & Internet Rp 300.000,-
Promosi Rp 100.000,-
Biaya karyawan / tukang (2 orang) Rp 6.000.000,-
Biaya maintenance website Rp 200.000,-
Total Rp 6.600.000,-
Rencana harga penjualan produk KIDSHOME
Rencana harga per produk Rp 1.000.000 dengan jumlah produksi 3 produk
per hari atau 90 produk per bulan ( 30 hari ).

1. Jumlah penjualan : 1.000.000 x 90 = Rp 90.000.000,-


2. Bahan habis pakai : 494.000 (table.1) x 90
=Rp 44.460.000,-
3. Laba kotor : 90.000.000 – 44.460.000
= Rp 90.540.000,-
4. Harga pokok produksi : Rp 44.460.000,- : 90 = Rp 494.000,-
5. Harga jual yang diinginkan : Rp 1.500.000,-

Perkiraan laba : rugi ( per 90 produk )


1. Penjualan : Rp 90.000.000,-
2. Harga pokok penjualan : Rp 44.460.000,-
3. Laba kotor : Rp 90.540.000,-
4. Beban operasional : Rp 6.600.000,- (dari table.2)
5. Laba bersih : Rp 83.940.000,-
Biaya tetap : Rp 6.600.000,- (dari table.2)
Biaya variabel : 135.000.000 – 83.940.000 = Rp 51.060.000,-
Bahan habis pakai : 135.000.000 – 90.540.000 = Rp 44.460.000,-
Peralatan penunjang : Rp 3.500.000,- (dari table 1)

Total biaya produksi 1 bulan


Biaya variable / bln + Biaya tetap / bln =
Rp 51.060.000,- + Rp 6.600.000,- = Rp 57.660.000,-
Biaya produksi per unit
Total biaya 1 bln : jumlah produk yang diproduksi/bln =
Rp 57.660.000,- : 90 buah = Rp 640.666,- /bulan
Dibulatkan = Rp 640.700,- /bulan

Harga per unit yang diterapkan untuk setiap ART FURNITURE adalah Rp
1.500.000,-. Dengan menjual produk seharga Rp 1.500.000,- , maka keuntungan per
produk, yakni sebesar:
Harga per produk – biaya produksi per Unit = Rp 1.500.000,- – Rp 640.700,-
= Rp 859.300,-

4.2 JADWAL KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan selama lima bulan, adapun rincian jadwal kegiatan
adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Pra Kegiatan asdasd
a. Perencanaan
b. Persiapan produksi
2 Pelaksanaan Kegiatan
a. Tahap Produksi
b. Pemasaran
3 Pasca Kegiatan
a. Penyusunan Laporan
GAMBAR PRODUK
kunjungi www.coba.sembilanplus.com
Untuk melihat progress pembuatan website kami
Domain website akan di rubah menjadi kidshome.com,
setelah pembuatan website selesai 100%

Anda mungkin juga menyukai