Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI


APLIKASI TEKNOLOGI PABRIKASI RUMAH MODULAR PADA
KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL

Disusun oleh:

Nama : Retno Regita Pramesti


Kelas : 4TA01
Npm : 15315790

Dosen : Herman, ST.,MT.

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
2018
APLIKASI TEKNOLOGI PABRIKASI RUMAH MODULAR
PADA KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL

A. Latar Belakang
Pembangunan dalam bidang konstruksi bangunan atau properti dari tahun
ke tahun semakin berkembang baik dari segi desain maupun kualitas bangunan
tersebut. Kemajuan teknologi saat ini telah berdampak juga pada industri
konstruksi di dunia.Hal ini terjadi demi pencapaian optimalisasi kinerja, biaya,
waktu serta kualitas. Salah satu tantangan utama dalam perkembangan
infrastruktur adalah memberikan kualitas konstruksi yang tinggi, lebih cepat, dan
lebih murah. Teknologi di sektor industri sangat membantu terutama pada masa
konstruksi, agar mampu memberi dampak percepatan, ketepatan dan optimalisasi
kinerja yang signifikan, maka dengan demikian cost project dapat ditekan. Dalam
hal konstruksi pembangunan rumah tinggal pun saat ini sudah melibatkan
teknologi dengan harapan pencapaian kualitas yang lebih baik, serta pemangkasan
terhadap waktu dan biaya konstruksi, hal ini dilakukan untuk mengimbangi antara
semakin tingginya permintaan akan rumah tinggal dengan pertumbuhan penduduk
di Indonesia.
Proses pembangunan sebuah rumah tinggal menghabiskan waktu
konstruksi yang terhitung lama yakni sekitar ± 60 hari (2 bulan), hal ini tentunya
dibarengi dengan besarnya biaya konstruksi (cost project)yang dikeluarkan,
semua itu terjadi karena proses konstruksi pada umumnya masih menggunakan
cara konvensional atau proses konstruksi yang dilakukan secara on site. Oleh
karena itu dalam rangka menanggapi ketidakefisienan akan waktu dan biaya
konstruksi yang dikeluarkan untuk pembangunan rumah tinggal maka teknologi
pabrikasi rumah modular (PREFAB) coba diterapkan demi tercapainya efisiensi
waktu dan biaya tanpa mengurangi kualitas dari fungsi bangunan.

1
B. Jenis- Jenis Rumah PreFab
Rumah prefabrikasi (disingkat prefab) adalah rumah yang konstruksi
pembangunannya cepat karena menggunakan modul hasil fabrikasi industri
(pabrik). Secara garis besar , terdapat tiga jenis utama rumah PreFab, adalah
sebagai berikut:
1. Jenis Mobile Home
Jenis rumah prefab yang satu ini dibuat seutuhnya di lokasi pabrik,
pengiriman dalam bentuk jadi ke lokasi yang diinginkan untuk
pembangunan rumah PreFab.
2. Kit Home
Semua unsur komponen dibuat di pabrik, namun seluruhnya dari
unsur-unsur tersebu dirakit di lokasi proyek pembangunan rumah
PreFab.
3. Modular Home
Pada model rumah jenis ini, komponen hingga menjadi panel atau pun
modul diproduksi di pabrik, selanjutnya modul-modul tersebut
digabung menjadi rumah di tempat lokasi proyek bersangkutan.

C. Pengertian Teknologi Pabrikasi Rumah Modular


Bangunan modular dan rumah modular adalah potongan dari bangunan
prefabrikasi yang terdiri dari kumpulan potongan yang disebut modul. “Modular”
adalah metode konstruksi yang berbeda dibanding metode lain seperti
pembangunan ditempat dan metode lain seperti konstruksi diluar tapak. Modul-
modulnya terdiri dari 6 sisi membentuk prisma segiempat yang dikonstruksikan
pada fasilitas jarak jauh, kemudian dikirimkan ke lokasi pembangunan.
Menggunakan crane, modul-modul kemudian dibangun diatas fondasinya
kemudian digabungkan menjadi suatu bangunan. Modulnya dapat disusun sejajar
kesamping, vertikal atau depan belakang, memberikan variasi yang banyak pada
konfigurasi susunannya serta denah bangunan.
Prefabricated home atau sering juga disebut dengan modular home adalah
rumah yang bagian – bagiannya diproduksi di dalam sebuah ruangan (workshop),
modular diproduksi secara terpusat dan terintegerasi, menggunakan teknologi
pabrikasi canggih dan moderen agar kualitas tetap terjaga, kemudian bagian –
bagian rumah dimobilisasi dengan aman ke site proyek didampingi oleh para
pekerja professional yang bertugas merakit bagian – bagian rumah di lokasi site
proyek yang telah ditentukan namun ada juga yang langsung dirakit di workshop
kemudian diangkut ke lokasi menggunakan kendaraan khusus yang selanjutnya
dikoneksikan dengan pondasi on site. Prefabricated home bukanlah sebuah
‘mobile home’ karena bangunan tetap berdasar pada suatu pondasi tertentu.

2
Lamanya proses konstruksi menggunakan teknologi pabrikasi rumah
modular bergantung kepada desain dan produsen, tetapi beberapa rumah modular
dapat dibangun di dalam pabrik (workshop) dalam waktu 1-2 minggu. Dan
dikarenakan bagian – bagian rumah (modular) dibangundi dalam sebuah ruangan,
maka tidak pernah ada keterlambatan akibat cuaca.

D. Perbedaan Konstruksi Pabrikasi Rumah Modular Dengan


Konstruksi Konvensional (On Site)

1. Konstruksi Pabrikasi Rumah Modular


a. Teknologi pabrikasi rumah modular proses konstruksinya
berlangsung di dalam suatu ruangan (workshop).
b. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah karena hanya
membutuhkan sedikit tenaga kerja ahli.
c. Waktu pengerjaannya dapat berlangsung hanya dalam beberapa
minggu saja (kurang dari sebulan) untuk pembangunan sebuah
rumah tinggal.
d. Tidak dipengaruhi oleh keadaan cuaca karena berlangsung didalam
ruangan.
e. memiliki suatu aturan pelaksanaan konstruksi dan perakitan yang
spesifik, pedoman dan kode – kode tertentu sehingga
mempermudah dalam pelaksanaan konstruksi.

2. Konstruksi Konvensional (On Site)


a. Konstruksinya dilaksanakan secara on site.
b. Waktu yang dibutuhkan yakni sekitar ± 120 hari (4 bulan).
c. Dipengaruhi oleh keadaan cuaca karena berlangsung di luar
ruangan.
d. pendistribusian alat dan bahan material ke site proyek yang cukup
memakan waktu, jika lokasi site yang sulit dijangkau maka
menjadi sangat wajar apabila cost project yang dibutuhkan
menjadi sangat besar.

E. Bahan Dasar Yang Digunakan Untuk Membuat Rumah


Modular
Ada beberapa bahan dasar pembuat rumah PreFab. Diantaranya adalah
sebagai berikut:

3
1. Bahan Kayu

2. Baja Ringan

3. Beton Pra Cetak (PreCast)

4. Kayu Lapis (Multipleks)

4
F. Metode Pelaksanaan Konstruksi Dalam Penerapan
Penerapan Teknologi Konstruksi Pabrikasi Rumah Modular
Pada Rumah Tinggal

1. Desain dan spesifikasi teknis berasal dari pihak owner.

( simulasi contoh desain rencana rumah modular)

2. Dokumen
desain dan
spesifikasi teknis diterima oleh workshop, lalu workshop akan mengkaji
terlebih dahulu. Kemudian jika memang desain dapat diterapkan, maka
selanjutnya modul – modul rumah segera diproduksi.
3. Di lokasi site, dilakukan konstruksi pondasi berdasarkan desain dan
spesifikasi teknis yang ada.

4. Pada hari yang sama, proses konstruksi modular rumah dilaksanakan sepenuhnya
di dalam ruangan (workshop) dari mulai dinding, atap, mekanikal elektrikal
(ME), interior hingga finishing.

5
5. Pada saat pondasi di site sudah selesai, kemudian bagian – bagian unit
rumah dikemas dan dimobilisasi secara aman ke lokasi proyek.

6. Setibanya di site proyek, modular rumah dirakit oleh para pekerja ahli dan
profesional dari mulai dinding sampai atap (perakitan di lokasi
sitebiasanya memakan waktu ± 5 jam tergantung pada kerumitan desain).

7. Selanjutnya bangunan diserah terimakan kepada pihak owner(user).

6
G. Keunggulan Teknologi Pabrikasi Rumah Modular
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperoleh beberapa keunggulan dari
penerapan konsep teknologi pabrikasi rumah modular jika dibandingkan dengan
konstruksi konvensional on site diantaranya sebagai berikut :
1) Waktu konstruksi pada pembangunan rumah tinggal dapat dipangkas.
2) Biaya konstruksi pembangunan rumah tinggal dapat ditekan.
3) Kualitas bangunan terjamin karena dalam proses konstruksinya
disesuaikan dengan aturan – aturan yang berlaku (sesuai prosedur).
4) Progress konstruksi dapat dikelola dengan baik karena dilakukan secara
terpusat dan pabrikasi, schedule pelaksanaan pekerjaan dapat ditetapkan
dengan mudah.
5) Desain dapat di custom sesuai kebutuhan dan keinginan serta spesifikasi
khusus permintaan pihak owner.
6) Tidak mengotori lingkungan lokasi site proyek karena proses konstruksi
dilakukan indoor workshop, sehingga dapat memiinimalisir buangan
proyek.
7) semua proses dapat dipantau langsung oleh pihak owner mulai dari proses
konstruksi, mobilisasi, proses perakitan di lokasi site hingga bangunan
diserah terimakan.
8) Banyak rumah modular yang sangat hemat energi, sehingga dapat
membantu mengurangi biaya untuk tambahan biaya pendinginan.
9) Terkadang biaya pembangunan rumah modular lebih rendah jika
dibandingkan dengan rumah dengan konstruksi konvensional (bergantung
kepada spesifikasi teknis dan desain).

H. Kelemahan Teknologi Pabrikasi Rumah Modular


Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperoleh beberapa kelemahan dari
penerapan konsep teknologi pabrikasi rumah modular, adalah sebagai berikut:

1) Karena komponennya mengacu pada ukuran modular, maka ukuran denah


sangat kaku, dimana ukuran tersebut menngacu pada ukuran kelipatan 3.00
meter dan 1,5 meter, sehingga bila memiliki lahan dengan ukuran diluar
modul tersebut agak repot.
2) Bila dibangun dalam jumlah satuan mahal harganya karena harus
berinvestasi pada cetakan, sehingga disarankan pembangunan sekitar 500
unit untuk tipe 21. Angka tersebut telah mencapai BEP-nya.

7
I. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi
teknologi pabrikasi rumah modular dapat menjadi suatu solusi untuk mengatasi
berbagai kendala dan kelemahan yang terjadi pada konstruksi konvensional yang
pada umumnya masih digunakan hingga saat ini pada pembangunan rumah
tinggal di Indonesia. Rumah modular adalah dimana segala material dan bahan
dirakit disuatu lokasi di dalam ruangan. Kelebihan dari rumah modular adalah
lebih hemat waktu, dan memiliki efisiensi yang tinggi dan menjadi alternatif yang
sangat baik untuk zaman sekarang ini karena hanya membutuhkan pekerja dalam
jumlah sedikit dan waktu yang dibutuhkan jauh lebih singkat dari pelaksanaan
konvensional. Namun memang dalam hal pelaksanaannya teknologi pabrikasi
rumah modular yang hendak diterapkan ini memerlukan berbagai unsur penting
pendukung diantaranya saja :

a) Teknologi konstruksi yang moderen dan mumpuni


b) Keandalan designer/ engineer / tenaga ahli yang terlibat di dalamnya
c) Ketersediaan mobilisasi yang cukup memadai
d) Tingkat produktivitas yang konsisten
e) Tingkat profesionalisme yang baik
f) Kinerja yang efektif
g) Kecakapan para personil lapangan
h) Kontribusi semua pihak yang terkait
i) Komitmen yang terjaga

J. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1) Pihak perencana proyek harus mempertimbangkan dan


memperhitungkan Segala kemungkinan dan resiko yang bisa terjadi,
sehingga tidak mengakibatkan kerugian dan kegagalan dalam
pelaksanaan.
2) Pengawas lapangan hendaknya selalu berada di lokasi proyek untuk
mengontrol semua hasil pekerjaan sesuai dengan syarat – syarat yang
telah ditentukan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Rudi Ismiwanto, 2013. Rumah PreFab. http://www.rumah-


prefab.com/2013/02/rumah-prefab.html (diakses 7 November 2018).
Image Bali, 2014. Rumah PreFab dan Knock Down. http://imagebali.net/detail-
artikel/71-rumah-prefab-dan-knock-down.php (diakses 7 November
2018).
Isu Teknologi STT Mandala, 2014. Aplikasi Teknologi Pabrikasi Rumah Modular
Pada Konstruksi Rumah Tinggal.
https://www.ejournal.sttmandalabdg.ac.id/index.php/JIT/.../3/3/ (diakses
7 November 2018).
Boy Indarto, 2017. 8 Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Rumah Modular.
https://www.homify.co.id/ideabooks/4136117/8-hal-yang-perlu-anda-
ketahui-mengenai-rumah-modular (diakses 7 November 2018).
Fely Tan, 2017. Rumah Ini Dibangun Dalam Enam Jam Saja.
https://www.rukamen.com/blog/rumah-ini-dibangun-dalam-enam-jam-
saja/ (diakses 7 November 2018).
Universitas Andalas, 2015. Penggunaan Struktur Bentuk Rangka.
http://scholar.unand.ac.id/5189/2/09.%20BAB%201.pdf (diakses 7
November 2018).
Abad Rekan, 2017. Kelebihan Dan Kekurangan RISHA.
https://yukbisnisproperti.org/2017/12/kelebihan-dan-kekurangan-risha/
(diakses 7 November 2018).

Anda mungkin juga menyukai