PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masih banyaknya back log perumahan serta harga rumah yang terus meningkat
dari tahun ke tahun yang menjadi ancaman serius bagi anak muda Indonesia. Sebab,
rata-rata peningkatan pengasilan setiap tahun justru tidak sebanding dengan
lonjakan harga rumah membuat pemerintah mengusahakan teknologi penyediaan
perumahan yang efektif dan efisien dari segi mutu, biaya, dan waktu. Maka dari itu
dikembangkanlah teknologi RISHA yang memiliki kepanjangan Rumah Instan
Sederhana Sehat.
RISHA merupakan bentuk rekayasa teknologi knock down yang digunakan
pada bangunan rumah tinggal sederhana sehat. Teknologi ini menggunakan bahan
beton bertulang dan ramah lingkungan karena sedikit menggunakan material alam.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan teknologi RISHA?
b. Apa komponen yang digunakan dalam teknologi RISHA?
c. Bagaimana mekanisme perakitan RISHA?
d. Bagaimana realisasi pengadaan RISHA?
C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui tentang teknologi RISHA
b. Mengetahui komponen yang digunakan dalam teknologi RISHA
c. Mengetahui mekanisme perakitan RISHA
d. Mengetahui realisasi pengadaan RISHA
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian RISHA
RISHA merupakan singkatan dari Rumah Instan Sederhana Sehat. Jadi
sebenarnya RISHA adalah tempat tempat tumbuh dan berkembangnya suatu
keluarga langsung jadi (melalui perakitan komponen di lapangan tanpa perlu
melakukan proses pengerjaan cor, pengelasan atau penyambungan) dimana
komponen-komponennya dibuat secara sederhana dan seringan mungkin, sehingga
tidak rumit dan cepat dikerjakan dilapangan serta memiliki kualitas yang baik
karena dibuat di pabrik dengan standar sesuai ketentuan serta berjalan normal dan
sesuai dengan fungsinya.
B. Keunggulan RISHA
a. Sederhana
Prototipe RISHA merupakan wujud teknologi tepat guna yang memiliki
kesederhanaan bentuk, ukuran dan bahan bangunan. Komponen utama
RISHA terdiri dari tiga jenis, yaitu: komponen struktural, komponen non
struktural/pengisi, dan komponen utilitas.
b. Cepat
Waktu yang dibutuhkan dalam pemasangan komponenkomponen RISHA tipe
Rumah Inti Tumbuh (RIT) sekitar 9 jam untuk satu model dengan jumlah
tenaga kerja 3 orang pada kondisi tanah ideal atau keras. Pembangunan di atas
tanah lunak akan membutuhkan proses tambahan untuk penstabilan lahan
yang berdampak kepada penambahan waktu.
c. Fleksibel
Teknologi RISHA tidak hanya untuk rumah sederhana tetapi dapat
dikembangkan untuk rumah mewah, baik satu lantai maupun dua lantai
(dengan memperkuat bagian lantai bawah).
d. Ramah Lingkungan
Penggunaan material alam dalam teknologi RISHA sangat hemat karena pada
dasarnya hanya digunakan pada kudakuda, panel jendela, dan panel pintu.
2
e. Kuat dan durable
Berdasarkan hasil pengujian (uji tekan, uji geser, uji lentur,dan uji bangunan
penuh pada bangunan RISHA dua lantai) yang telah dilakukan di
laboratorium dan lapangan, menunjukkan bahwa bangunan RISHA memiliki
keandalan terhadap beban gempa sampai dengan daerah zonasi 6 (yaitu
daerah berisiko gempa paling tinggi di Indonesia).
f. Berkualitas
Teknologi RISHA menggunakan sistem cetak sehingga menghasilkan produk
dengan ukuran dan spesifikasi yang sama. Kualitas produk teknologi RISHA
terjamin karena mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Standar
Nasional Indonesia (SNI).
C. Komponen RISHA
3
Komponen dari RISHA terdiri atas :
Komponen Pondasi
Sistem RISHA juga diperlukan pondasi untuk menjaga agar panel
sruktural RISHA dapat berdiri tegak dan menapak tanah dengan baik atau
tidak mudah bergeser.
Komponen Struktural
Komponen struktural adalah komponen yang mendukung berdirinya
bangunan (rumah tinggal). Jika komponen struktural dihilangkan, maka
bangunan akan terjadi kerusakan dan tidak dapat berfungsi sebagai mana
mestinya. Komponen struktural dibagi menjadi tiga sistem, yaitu: sistem
pondasi, sistem rangka, dan sistem atap. Pada teknologi RISHA, komponen
struktural utama ,yaitu:
- Panel Struktural
Panel Struktural (P1 Dan P2) Berfungsi Sebagai Pemikul Beban Yang
Bekerja, Baik Beban Mati Maupun Beban Hidup, Dimana Permukaannya
Tertutup Dan Tidak Tembus Pandang.Panel Struktural Tersebut Dapat
Digunakan Sebagai Kolom Maupun Balok, Dan Sloof.
4
- Panel Simpul Atau Penyambung
Panel penyambung berfungsi sebagai simpul atau penyambung pemikul
beban yang bekerja, baik beban mati maupun beban hidup, dimana
permukaannya tertutup dan tidak tembus pandang.Simpul merupakan titik
pertemuan konstruksi antara kolom dan balok serta sloof, kaki kuda-kuda
untuk atap.
5
- Kamar Mandi
Jenis kamar mandi untuk sistem RISHA adalah kamar mandi kapsul,
yaitu model kamar mandi yang dapat dibongkar pasang. Bahan dasar
pembuatan kamar mandi kapsul adalah bahan fiber, yang terdiri dari: unsur-
unsur, resin, katalis dan mats/ serat fiber.
- Sistem Jaringan Air Bersih
Sistem jaringan air bersih dalam teknologi RISHA, pada dasarnya
menghubungkan antara sumber air bersih dengan unit rumah tinggal
(RISHA). Sistem jaringan air bersih dalam teknologi RISHA dapat
menggunakan tangki air atau tanpa tangki air.
- Sistem Pengelolaan Air Limbah.
Pengolahan air limbah dilakukan untuk melindungi lingkungan hidup dari
pencemaran. Pengolahan air limbah untuk sistem RISHA dapat
menggunakan dua metode, yaitu: pengolahan air buangan kakus dan
pengolahan air buangan non kakus.
Komponen Atap
Komponen struktur atap berupa kuda-kuda, yaitu rangka yang
menopang atap. Kuda-kuda yang digunakan dalam teknologi RISHA dibuat
dari bahan kayu. Dengan memperhatikan:
- Kondisi Kayu
Kayu harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, mempunyai
kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan dalam PKKI
1971-NI-5
- Jenis Kayu
Jenis kayu yang digunakan adalah jenis kayu kelas II atau kayu kamper,
borneo super terpilih
- Ukuran kayu.
Ukuran kayu yang digunakan untuk membuat kuda-kuda adalah balok kayu
ukuran 5/10 degan panjang 4,00 m
6
D. Mekanisme Perakitan RISHA
Untuk mewujudkan RISHA idaman, harus dilakukan beberapa tahapan, yaitu :
1. Menghitung Kebutuhan Panel RISHA
2. Persiapan Perakitan RISHA
3. Pemeriksaan Pra Perakitan RISHA
4. Perakitan RISHA
5. Pemeriksaan Paska Perakitan RISHA
6. Pemeliharaan Bangunan RISHA
7
BAB III
TINJAUAN DATA (LOKASI PENGAMATAN)
Penggunaan teknologi RISHA lebih ditujukan untuk pembangunan rumah
sederhana sehat bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), penanganan
perumahan pengungsi atau rumah darurat, dan dapat digunakan untuk
pembangunan bangunan tidak permanen.
Penerapan teknologi RISHA ini salah satunya dilakukan di Lombok, Nusa
Tenggara Barat dalam rangka pemulihan pasca gempa. Biaya yang dikeluarkan
untuk satu unit RISHA adalah sekitar 1,5 juta/m2 jadi untuk rumah tipe 36 kira-kira
membutuhkan dana sekitar 50 juta rupiah saja. Pengerjaannya dapat dilakukan
sendiri secara gotong-royong oleh masyarakat dan diperkirakan akan selesai dalam
waktu 6 bulan. Oleh karena itu RISHA dipilih karena proses pembangunannya
lebih murah, cepat, dan mudah untuk dijalankan oleh siapa saja serta teruji tahan
gempa karena Lombok merupakan daerah rawan gempa.
8
Gambar Contoh Penerapan RISHA di Lombok, Nusa Tenggara Barat
Sumber : Rumah Tahan Gempa (RISHA) Untuk Lombok, Kementrian PUPR
9
BAB IV
ANALISA PEMBAHASAN
Dari kajian teori dan studi kasus, dapat dianalisis bahwa RISHA memiliki
kekurangan dan kelebihan, yaitu :
- Teknologi RSH sistem RISHA dapat dibuat rumah semipermanen. Bila lokasi
telah dapat ditentukan, rumah tersebut dapat dibongkar dan dipindahkan ke
lokasi yang lebih sesuai menjadi rumah permanen.
- Pembangunan dapat bertahap karena menggunakan sistem bongkar pasang
(knockdown) serta komponennya ringan (maksimum 50 kg). Bila sudah bosan
dengan desain bangunannya, kelak dapat diubah tanpa harus mengganti
komponen-komponennya.
- Pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dapat dilakukan dalam
waktu singkat. Untuk tipe 36m2 hanya perlu 2 hari untuk
10
mendirikannya, bahkan bisa hanya 1 hari (bilamana kondisi SDM dan lapangan
memenuhi syarat)
- RISHA menggunakan pondasi setempat yang hanya pada titik-titik tumpuan,
sehingga menghemat biaya bahan & konstruksi.
- RISHA dapat dibangun di berbagai jenis lahan menyesuaikan dengan kondisi
lahan yang ada.
- Usia bangunan dapat mencapai 50 tahun seperti dipersyaratkan dalam UUBG.
- Sistem struktur dan konstruksinya memungkinkan RISHA dibangun menjadi
rumah panggung atau rumah setengah panggung. Kreatifitas desain dari sifat
modularnya sangat fleksibel.
- Teknologi RSH Sistem RISHA dapat dimanfaatkan untuk bangunan rumah,
sarana ibadah, sarana kesehatan serta sarana pemerintahan dalam skala kecil.
- Sistem struktur dan konstruksi beton bertulang, sehingga mengatasi kelangkaan
bahan kayu.
- Struktur RISHA telah di uji ketahanan terhadap resiko gempa sampai dengan
zona 6 di Laboratorium Struktur dan Konstruksi Puslitbangkim.
11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
RISHA adalah teknologi yang muncul sebagai upaya untuk memenuhi backlog
perumahan. RISHA merupakan singkatan dari Rumah Instan Sederhana Sehat. Jadi
sebenarnya RISHA adalah rumah yang dibangun melalui perakitan komponen di
lapangan tanpa perlu melakukan proses pengerjaan cor, pengelasan atau
penyambungan namun tetap memenuhi standar ketentuan serta berjalan normal dan
sesuai dengan fungsinya. Teknologi ini menggunakan bahan baku beton bertulang.
Terdapat lima komponen utama pada teknologi RISHA yaitu komponen
pondasi, komponen struktural, komponen non-struktural, komponen utilitas dan
komponen atap. Untuk komponen struktural terdiri atas panel struktural dan panel
simpul atau penyambung. Komponen utilitas terdiri atas kamar mandi, sistem
jaringan air bersih, dan sistem pengelolaan air limbah. Sedangkan komponen atap
merupakan komponen struktur atap yang berupa kuda-kuda.
Mekanisme pengadaan RISHA terbagi menjadi 6 tahap, yaitu :
1. Menghitung Kebutuhan Panel RISHA
2. Persiapan Perakitan RISHA
3. Pemeriksaan Pra Perakitan RISHA
4. Perakitan RISHA
5. Pemeriksaan Paska Perakitan RISHA
6. Pemeliharaan Bangunan RISHA
Saat ini penggunaan teknologi RISHA lebih ditujukan untuk pembangunan rumah
sederhana sehat bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), penanganan
perumahan pengungsi atau rumah darurat, dan dapat digunakan untuk
pembangunan bangunan tidak permanen.
12
B. Saran
Kedepannya sosialisasi dan pemasaran RISHA dapat diperluas, sehingga semakin
banyak mayarakat yang menggunakan teknologi ini agar backlog akan perumahan
semakin berkurang. Mungkin kedepannya dapat dikembangkan untuk pengadaan
rumah vertical mengingat keterbatasan lahan yang tersedia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2016. Arsitektur Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Lentera Rumah.
https://lenterarumah.com/rumah-instan-sederhana-sehat
Admin. 2018. Rumah Tahan Gempa Rp 1,5 Juta/M Dibangun di Lombok. CNBC
Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20180820135027-4-
29366/rumah-tahan-gempa-rp-15-juta-m-dibangun-di-lombok
Kencana, Maulandy Rizky Bayu. 2018. 3 Jenis Rumah Instan Besutan Kementerian
PUPR Buat Warga Lombok. Liputan 6.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3634372/3-jenis-rumah-instan-besutan-
kementerian-pupr-buat-warga-lombok
Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman. 2018. Buku Modul RISHA. Kementrian
PUPR
Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman. 2014. RISHA Rumah Instan Sederhana
dan Sehat . Kementrian PUPR. http://puskim.pu.go.id/RISHA-rumah-instan-
sederhana-sehat/
Yasmin, Puti Aini. 2018. Biaya Rp 50 Juta/Unit, Rumah Tahan Gempa di Lombok
Kelar 6 Bulan. Detikfinance. https://finance.detik.com/properti/d-
4179693/biaya-rp-50-jutaunit-rumah-tahan-gempa-di-lombok-kelar-6-bulan
14
15