SEBAGAI BAHAN
BANGUNAN
5/8/2012
AR-2221
STRUKTUR,
KONSTRUKSI,
DAN BAHAN
KOMPONEN BETON
Beton adalah material buatan atau artifisial (berbeda dengan
kayu, dan baja), yang terdiri dari beberapa campuran:
1. Semen
2. Air
3. Agregat (kerikil) kasar dan halus.
4. zat aditif jika diperlukan
5/8/2012
KOMPONEN BETON
Material-material ini dicampur dan diaduk dengan jumlah dan
rasio tertentu sehingga mudah dipindahkan, ditempatkan
(dituang), dipadatkan (compact), dan dibentuk (finish), dan
campuran material tersebut akan mengeras dan
menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama.
Jumlah dari masing-masing bahan yang dicampurkan (semen,
air, agregat, dll) akan mempengaruhi properti dari beton yang
dihasilkan
5/8/2012
KELEBIHAN BETON
Kekuatanya tinggi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktur
seper ti beton mutu K -225,K -250,K -350 dan seterusnya.
Mudah dibentuk menggunakan bekisting sesuai dengan kebutuhan
struktur bangunan.
Tahan terhadap temperatur tinggi jadi aman jika terjadi kebakaran
gedung, atau setidaknya masih memberikan kesempatan kepada
penghuni pada saat bencana terjadi.
Biaya pemeliharaan rendah karena setelah mengeras menjadi batu,
asalkan besi tulangan berada pada posisi yang baik didalam beton
maka kemungkinan terjadinya karat dapat dikurangi.
Lebih murah jika dibandingkan dengan baja
Mempunyai kuat tekan yang tinggi.
Mudah didapat bahan bakunya, karena Indonesia merupakan negara
yang kaya akan sumber daya alam misalnya pasir beton dapat
ditemukan di pegunungan maupun didasar lautan
Mempunyai tekstur yang terlihat alami sebagai batuan sehingga dapat
difungsikan sebagai bagian dari seni ar sitektur
Umurnya tahan lama
5/8/2012
KEKURANGAN BETON
Beton termasuk material yang mempunyai Berat jenis 2400
kh/cm2.
Kuat tarik kecil (9%-15%) dari kuat tekan
Menuntut ketelitian yang tinggi dalam pelaksanaanya
Agar struktur beton bertulang dapat berfungsi dengan baik maka
perlu dilakukan perhitungan struktur dengan benar sehingga
tercipta bangunan yang kuat dan ekonomis, secara garis besar
perhitungan struktur beton dapat dibedakan menjadi:
1 . Perhitungan pondasi
2. Perhitungan kolom beton
3. Perhitungan balok beton
4. Perhitungan plat lantai beton
5. Dan bagian struktur lainya menyesuaikan kebutuhan struktur
5/8/2012
5/8/2012
5/8/2012
11%
41%
26%
16%
Semen Portland
Agregat kasar
Agregat halus
Air
5/8/2012
5/8/2012
10
5/8/2012
11
MUTU BETON
Tabel mutu beton per 1m 3 beton
5/8/2012
12
5/8/2012
13
5/8/2012
14
15
BETON SEGAR
Hal-hal penting yang berkaitan dengan sifat-sifat beton segar,
yaitu:
1. Kemudahan pengerjaan (workability) Sifat ini merupakan ukuran dari
tingkat kemudahan adukan untuk diaduk , diangkut, dituang
dan dipadatkan.
Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat kemudahan pengerjaan beton
segar:
a. Jumlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton. Makin
banyak air yang dipakai makin mudah beton segar dikerjakan.
b. Penambahan semen kedalam campuran karena pasti diikuti dengan
ber tambahnya air campuran untuk memperoleh nilai fas tetap.
c. Gradasi campuran pasir dan kerikil.
d. Pemakaian butir maksimum kerikil yang dipakai.
e. Pemakaian butir-butir batuan yang bulat
f. Cara pemadatan adukan beton menentukan sifat pengerjaan yang
berbeda.
5/8/2012
16
BETON SEGAR
2. Pemisahan kerikil. Kecenderungan butir-butir kerikil untuk
memisahkan diri dari campuran adukanbeton disebut
segregation. Kecenderungan pemisahan kerikil
ini diperbesar dengan:
a. Campuran yang kurus (kurang semen).
b. terlalu banyak air.
c. Semakin besar butir kerikil.
d. Semakin kasar permukaan kerikil.
Pemisahan kerikil dari adukan beton berakibat kurang baik
terhadap betonnya setelah mengeras.
Untuk mengurangi kecenderungan pemisahan kerikil tersebut
maka diusahakan hal-hal sebagai berikut:
5/8/2012
17
BETON SEGAR
Lanjutan:
1. Air yang diberikan sesedikit mungkin
2. Adukan beton jangan dijatuhkan dengan ketinggian terlalu
besar.
3. Cara pengangkutan, penuangan maupun pemadatan harus
mengikuti cara- cara yang betuL.
5/8/2012
18
BETON SEGAR
3. Pemisahan air. Kecenderungan air campuran untuk naik ke
atas (memisahkan diri) pada beton segar yang baru
saja dipadatkan disebut bleeding.
Pemisahan air dapat dikurangi dengan cara-cara berikut:
a. Memberi lebih banyak semen.
b. Menggunakan air sesedikit mungkin.
c. Menggunakan pasir lebih banyak
5/8/2012
19
BETON SEGAR
5/8/2012
20
BETON KERAS
1. Sifat mekanis beton keras diklasifikasikan:
Sifat jangka pendek atau sesaat, yang terdiri dari:
Kekuatan tekan
Kuat tekan beton dipengaruhi oleh:
1. Perbandingan airsemen dan tingkat pemadatannya.
2. Jenis semen dan kualitasnya (mempengaruhi kekuatan ratarata dan kuat batas beton).
3. Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat.
4. Umur (pada keadaan normal kekuatan bertambah sesuai
dengan umurnya)
5. Suhu (kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertam
bahnyasuhu).
6. Efisiensi dan perawatan
5/8/2012
21
BETON KERAS
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik beton berkisar 1/18 kuat tekan beton pada
waktu umurnya masih muda dan berkisar 1/20 sesudahnya.
Biasanya tidak diperhitungkan di dalam perencanaan bangunan
beton.
Kuat tarik merupakan bagian penting di dalam menahan retakretak akibat perubahan kadar air dan suhu.
Kekuatan geser
Di dalam praktek, geser dalam beton selalu diikuti oleh tekan
dan tarik oleh lenturan dan bahkan di dalam pengujian tidak
mungkin menghilangkan elemen lentur.
5/8/2012
22
BETON KERAS
Sifat Jangka Panjang:
Sifat jangka panjang, yang terdiri dari:
a. Rangkak
Rangkak adalah penambahan volume terhadap waktu akibat beton
yang bekerja.
Faktor faktor yang mempengaruhi rangkak adalah:
- kekuatan (rangkak berkurang bila kenaikan kekuatan
semakin besar),
- perbandingan campuran (bila fas dan volume pasta semen
berkurang maka rangkak berkurang),
- semen,
- agregat (rangkak bertambah bila agregat makin halus),
perawatan,
- umur(kecepatan rangkak berkurang sejalan dengan umur beton).
5/8/2012
23
BETON KERAS
b. Susut
Susut adalah berkurangnya volume elemen beton jika terjadi
kehilangan uap air karena penguapan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya susut adalah:
- agregat (sebagai penahan susut pasta semen),
- faktor air semen (semakin besar fas semakinbesar pula efek
susut),
- ukuran elemen beton (kelajuan dan besarnya susut
akan berkurang bila volume elemen betonnya semakin besar)
- kondisi lingkungan,
- banyaknya penulangan,
- bahan tambahan
5/8/2012
24
KLASIFIKASI BETON
Klasifikasi beton menurut volumenya:
1. Beton biasa (Ordinary concrete) : 1,80 g/cm3.
2. Beton ringan (Light weight concrete) : 0,6 - 1,8 g/cm3.
3. Beton penyekat panas (Heat insulation concrete) :
0,6 g/cm3
Berdasarkan pemakaian dibedakan atas:
1. Beton biasa = Beton bertulang (Reiforced concrete) untuk
konstruksi-konstruksi yang memikul beban
2. Beton bangunan air : Dalam pembuatan pintu air, terusan
dsb
3. Beton khusus : Beton asam, tahan panas dsb
5/8/2012
25
5/8/2012
26
5/8/2012
27
5/8/2012
28
Beton Mortar
adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, dan air.
Mortar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : mortar
lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.
5/8/2012
29
30
31
5/8/2012
32
5/8/2012
33
SEMEN (CEMENT)
5/8/2012
34
SEMEN (CEMENT)
Adalah zat berbentuk bubuk, dan jika dicampur dengan air,
akan membentuk pasta. Pasta semen ini berfungsi untuk
melekatkan dan mengikat antar agregat satu sama lain
Jenis-jenis semen yang ada di
Indonesia antara lain:
- Semen por tland
- Semen por tland
Pozzolan Cement
- Semen por tland
Cement (OPC)
- Semen por tland
- Semen masonr y
- Semen por tland
5/8/2012
putih
pozolan / Portland
(PPC)
/ Ordinar y Portland
campur
komposit
35
SEMEN
Tiap jenis semen akan memberikan properti yang berbeda
pada beton yang dihasilkannya.
Semen portland adalah tipe semen yang paling umum
digunakan untuk membuat campuran beton.
5/8/2012
36
SEMEN
Penyimpanan Semen
Semen jika tidak digunakan, harus disimpan dengan baik.
Semen tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan
tanah atau lantai karena dapat menyebabkan kelembaban.
Jika lembab, ada uap air, semen bereaksi dengan air sehingga
mengeras. Oleh karena itu, dudukan semen harus kering,
bersih, dan mempunyai sirkulasi udara yang baik.
Tumpukan semen juga boleh ditutup dengan plastik terpal
atau sejenisnya untuk memberikan perlindungan ekstra.
Jangan lupa, sirkulasi udara tetap harus diperhatikan.
Tumpukan semen yang sangat banyak biasanya diletakkan di
dalam gudang khusus.
5/8/2012
37
SEMEN
5/8/2012
38
5/8/2012
39
SEMEN
KLASIFIKASI SEMEN:
SEMEN NON- HIDROLIK : tidak mengikat dan mengeras jika
terkena air namun dapat mengeras jika bersentuhan dengan
udara. Contohnya adalah kapur.
SEMEN HIDROLIK: mengeras jika terkena air. Macammacamnya:
1. Kapur hidrolik: 65%- 75% bahannya berasal dari batu
gamping (kalsium karbonat) beserta bahan pengikutnya
yakni silika, alumina, magnesia dan oksida besi
2. Semen Pozollan: bahannya mengandung silisium atau
alumunium. Dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida pada
suhu ruang serta membentu senyawa dengan sifat- sifat
semen
5/8/2012
40
SEMEN
3. Semen Portland: yang paling banyak digunakan. Dihasilkan
dengan menggiling bahan semen yakni klinker yang terdiri
dari kalsium silikat hidrolik dan bahan- bahan lain.
4. Semen Portland Pozollan: dihasilkan dari campuran semen
Portland dengan kapur dan bahan residu lainnya.
5. Semen Putih: semen Portland dengan kadar oksida besinya
rendah (< 0.5%)
6. Semen Alumnia: dihasilkan melalui pembakaran batu kapur
dan bauksit yang telah digiling halus pada temperatur 1600
derajat Celsius. Berwarna abu- abu.
5/8/2012
41
SEMEN
Proses Pembuatan Semen
5/8/2012
42
5/8/2012
43
5/8/2012
44
5/8/2012
45
5/8/2012
46
5/8/2012
47
5/8/2012
48
5/8/2012
49
5/8/2012
50
5/8/2012
51
AGREGATE
5/8/2012
52
AGREGAT
Disebut juga kerikil, atau istilah tukang biasanya batu split.
Agregat ada dua jenis: agregat kasar dan agregat halus.
Aggregat kasar berupa kerikil-kerikil atau jenis crushed rock.
Sementara aggregat halus biasanya terdiri dari pasir dan
kerikil halus.
5/8/2012
53
SYARAT AGREGAT
Kuat dan keras. Aggregat yang rapuh dan keropos bisa
menurunkan kualitas beton.
Tahan terhadap waktu dan cuaca seekstrim apapun. Ada jenis
batu-batuan yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca
sehingga mudah pecah. Jenis ini tidak cocok untuk dijadikan
aggregat beton.
Tidak reaktif (secara kimia). Aggregat tidak boleh bereaksi
terhadap kandungan kimia dari semen, sebab dapat
menurunkan kualitas beton.
Bersih. Jika permukaan aggregat terdapat lapisan lempur
atau tanah, maka lekatan antara aggregat dengan semen
tidak akan maksimal.
5/8/2012
54
SYARAT AGREGAT
Gradasi ukuran. Ukuran aggregat harus bermacam-macam. Tidak
boleh didominasi oleh satu ukuran tertentu. Gradasi ukuran ini
akan membuat beton manjadi padat dan lebih kuat.
Aggregat bulat lebih mudah dicampur, sementara aggregat
bersudut sedikit lebih susah tapi bisa membuat beton lebih
kuat.
Penyimpanan Aggregat
Aggregat harus diletakkan di tempat yang bersih dari kotoran
seperti dedaunan, ranting pohon, lumpur, dan sampah-sampah
kecil lainnya. Jika aggregat terlalu basah (misalnya kena hujan),
maka takaran air sewaktu mencampur beton boleh dikurangi.
5/8/2012
55
5/8/2012
56
KLASIFIKASI AGREGAT
Berdasarkan proses pengolahannya agregat digolongkan menjadi
2 (dua) macam, yaitu agregat alam dan agregat buatan .
1. Agregat alam merupakan agregat yang bentuknya alami,
terbentuk berdasarkan aliran air sungai dan degradasi.
Agregat yang terbentuk dari aliran air sungai berbentuk bulat
dan licin, sedangkan agregat yang terbentuk dari proses
degradasi berbentuk kubus ( bersudut) dan permukaannya
kasar.
Contoh agregat alam yang sering dipergunakan adalah kerikil dan
pasir. Kerikil adalah agregat yang mempunyai diameter lebih dari
inchi (6,35 mm), sedangkan pasir berukuran kurang dari
inchi, tetapi lolos saring No. 200 atau lebih besar dari 0,075 mm.
5/8/2012
57
KLASIFIKASI AGREGAT
Permintaan akan agregat alam yang berbentu kubus atau
bersudut, mempunyai permukaan kasar, dan bergradasi baik
yang semakin banya tidak mungkin seluruhnya dapat dipenuhi
oleh degradasi alami.
Oleh karena itu, agregat alam juga dapat dibentuk dengan
cara pengolahan. Penggunaan alat pemecah batu (crusher
stone) yang terkontrol dapat membentuk agregat sesuai
bentuk yang dibutuhkan. Terutama untuk pembangunan jalan.
Agregat alam yang berasal dari tempat terbuka disebut
pitrun, sedangkan yang berasal dari tempat tertutup disebut
bankrun
5/8/2012
58
KLASIFIKASI AGREGAT
2. Agregat buatan merupakan agregat yang berasal dari hasil
sambingan pabrik-pabrik semen dan mesin pemecah batu.
Agregat buatan sering disebut filler (material yang
berukuran lebih kecil dari 0,075 mm).
Berdasarkan besar partikel-partikelnya agregat dapat
dibedakan atas agregat kasar, agregat halus dan abu/filler.
Menurut AST M agregat kasar berukuran > 4,75 mm, dan
agregat halus berukuran < 4,75mm.
Sedangkan menurut AASHTO agregat kasar berukuran > 2 mm
dan agregat halus berukuran antara 0,075 mm hingga < 2
mm.
5/8/2012
59
AIR
5/8/2012
60
61
5/8/2012
62
Mineral Admixture :
Bahan-bahan admixture yang tidak dapat larut dalam air
digolongkan sebagai mineral admixture.
5/8/2012
63
ADDITIVES
Ada 4 jenis bahan additive, yaitu:
1. Air-Entraining (AEA)
Penerapan:
Untuk meningkatkan ketahanan
beku/cair
Untuk meningkatkan workabilitas
Pengaruh:
Menghasilkan butiran-butiran udara
kecil yang banyak dalam beton
Keterangan:
Efisiensi semakin berkurang seiring
dengan meningkatnya suhu, kadar
semen tinggi dan kehadiran fly ash
5/8/2012
64
ADDITIVES
2. Water-Reducing
Penerapan:
Untuk meningkatkan workabilitas
Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat
workabilitas yang sama
Untuk memperbaiki sifat beton yang
menggunakan agregat bergradasi jelek
Pengaruh:
Memisahkan par tikel-par tikel semen dan
meningkatkan fluiditas beton
Mengurangi kebutuhan air pencampur
Dapat mempengaruhi waktu setting beton
Keterangan:
dapat menyebabkan penundaan pengerasan
yang berlarut-larut. Selanjutnya hal ini dapat
mempengaruhi kekuatan dan porositas beton
5/8/2012
65