Disusun Oleh
GEDUNG SATE
Pada zaman kolonial Belanda, bangunan ini disebut Gouvernements Bedrijven atau Pusat
Instansi Pemerintahan. Bangunan Gedung Sate dijadikan sebagai Kantor Gubernur Kepala
Daerah Provinsi Jawa Barat.
Elemen struktur Gedung Sate:
1. Ornamen berbentuk tiang seperti tusuk sate terdapat di puncak atap yang mana
melambangkan biaya dari bangunan Gedung Sate sebanyak 6.000.000 Gulden.
2. Struktur Atap
Atap Gedung Sate Bandung terdiri dari lima kubah besar dengan bentuk mirip dengan
tusuk sate. Konstruksi atap terbuat dari rangka baja berbentuk segitiga yang saling
terhubung dan dihubungkan oleh beton bertulang. Pada bagian atas atap terdapat
saluran air hujan yang mengalir melalui ornamen air mancur.
3. Struktur Dinding
Dinding Gedung Sate Bandung terdiri dari batu andesit dan dihiasi dengan
ornamen-ornamen art deco yang khas. Dinding ini memiliki ketebalan sekitar 60 cm
dan digunakan untuk menahan beban atap dan struktur bangunan lainnya.
4. Struktur Pondasi
Pondasi Gedung Sate Bandung terdiri dari beton bertulang dengan kedalaman sekitar
12 meter dan lebar 1,5 meter. Pondasi ini dibangun dengan teknik pancang untuk
menopang berat bangunan yang cukup besar.
5. Struktur Kolom
Kolom Gedung Sate Bandung terbuat dari beton bertulang dan dihubungkan dengan
balok-balok beton. Konstruksi kolom dan balok ini dirancang untuk menahan beban
atap dan struktur bangunan lainnya.
6. Fasad Gedung Sate berbentuk simetris dengan keseimbangan antara kiri dengan kanan
sebagai kesan bangunan formal untuk pemerintahan.
7. Elemen bangunan dalam Gedung ini meliputi pintu, solid-void, jendela, maupun atap.
4
1. Dinding: Dinding luar bangunan terbuat dari batu bata merah yang diperkuat dengan
beton untuk menambah kekuatan struktur.
2. Atap: Bagian atap bangunan dilapisi dengan bahan yang tahan air dan tahan cuaca
agar tidak mudah bocor dan rusak.
3. Sistem keamanan: Copley Square Hotel dilengkapi dengan sistem keamanan dan
kenyamanan yang modern, seperti sistem pencegah kebakaran, sistem pendingin
udara, dan sistem kelistrikan yang aman dan handal.
4. Kualitas: Semua elemen struktur dan fasilitas di Copley Square Hotel dirancang dan
dipasang dengan standar keselamatan dan kualitas yang tinggi untuk memastikan
kenyamanan dan keselamatan para tamu yang menginap.
6
a. Pondasi: Pada proyek Thamrin Nine Tower terdapat 3 metode pengerjaan untuk
membangun pondasi yaitu Bore Pile, Excavation, dan Diaphragm Wall. Kemudian
konstruksi Ground Anchor diterapkan sebagai struktur tambahan yang membantu
penguatan dinding penguatan tanah (Diaphragm Wall) untuk menahan tekanan tanah
pada saat pembangunan basement. Metode Ground Anchor sendiri meliputi kegiatan
persiapan lapangan, pengeboran lubang, fabrikasi tendon, pemasangan tendon,
grouting, dan stressing.
b. Struktur utama: Pada struktur utama bangunan ini menggunakan material beton
bertulang. Selain material beton bertulang bangunan ini juga banyak menggunakan
material baja, baik itu dari elemen struktur vertikal maupun lateral dan juga luas
lantai.
c. Struktur atas: Perancangan struktur atas pada bangunan ini meliputi penggunaan
balok, kolom, plat lantai, tangga dan dinding geser yang menggunakan struktur beton
bertulang.
d. Struktur ketahanan gempa: Pada bangunan Thamrin Nine Tower diterapkan sistem
core wall, rangka, outrigger, dan belt truss sebagai penahan keruntuhan bangunan
yang disebabkan oleh gempa.
e. Lift: Komponen lain yang terdapat pada bangunan ini adalah lift dengan kecepatan 9
detik per meter yang berasal dari Swiss.
8
Referensi
Sianturi, Febrina Sihol Marito. (2019), Perancangan Struktur Atas Town House Thamrin
Nine Phase II Jakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Haristianti dkk. (2022), Transformasi Spasial Fisik dan Teritorial Pada Bangunan Cagar
Budaya. Studi Kasus: Museum Gedung Sate, Bandung.
Andrić, D. D. (2019). International course of the Serbian architectural Art Nouveau: Belgrade and
central Serbia. Zbornik Matice srpske za likovne umetnosti, (47), 197-208.