Anda di halaman 1dari 18

Laporan Seminar

AR 413- SEMINAR ARSITEKTUR


Semester Ganjil Tahun Akademik 2017/2018

Penyusun :
Arif Abdur Rahman (21.2014.040)
Gildan Kantona Hamdani (21.2014.042)
Gieztha Saniy Faisal (21.2014.048)
Arie Ilham Agustian (21.2014.049)

Pembimbing:
Agung Prabowo, ST.,MT.

Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Tema:
Perancangan Arsitektur

Judul:
PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE TERHADAP
KENYAMANAN TERMAL PADA KAF KUPU-KUPU

Studi Kasus:
BANGUNAN KAF KUPU-KUPU, CIMAHI
Lokasi:
JL. KOLONEL MASTURI ATAS KM 11
BAB I | PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang AR 413 SEMINAR ARSITEKTUR Semester Ganjil 2017/2018 INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Menurut World Health Organisation (WHO), 30% bangunan gedung di dunia mengalami
masalah kualitas udara dalam ruangan. Untuk itu muncul konsep green architecture. Konsep ini
memiliki beberapa manfaat diantaranya bangunan lebih tahan lama, hemat energi, perawatan
bangunan lebih minimal, lebih nyaman ditinggali, serta lebih sehat bagi penghuni.

Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika


Beberapa sudut pandang dapat dipertimbangkan dikaitkan dengan praktek arsitektur antara lain:
dalam perencanaan tersebut diantaranya adalah penggunaan renewable resources (sumber-
aspek : sumber yang dapat diperbaharui)
a. Passive Design, passive-active solar photovoltaic (sel surya
b. Active Design, pembangkit listrik),
c. Kondisi Udara Ruangan, teknik menggunakan tanaman untuk atap
d. Management, taman tadah hujan
e. Service & Maintenance. menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk
area perkerasan, dan sebagainya.

Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada:


pengurangan penggunaan energi (misalnya energi listrik),
low energy house
zero energy building dengan memaksimalkan penutup bangunan (building envelope).
KAJIAN PENGGUNAAN BAMBU PADA ELEMEN STRUKTUR, FASAD, DAN ESTEKTIK BANGUNAN MASJID PESANTREN FITYATUL
Penggunaan energi terbarukan
ISLAM seperti matahari, air, biomass, angina, dan pengolahan limbah
Kenyamanan thermal adalah salah satu hal sangat dibutuhkan tubuh agar manusia dapat beraktifitas
dengan baik. Menurut Szokolay dalam Manual of Tropical Housing and Building menyebutkan
kenyamanan tergantung pada variabel iklim (matahari/radiasinya, suhu udara, kelembaban udara,
dan kecepatan angin) dan beberapa faktor individual/subyektif seperti pakaian, aklimatisasi, usia,
jenis kelamin, dan lain sebagainya

Kaf Kupu-Kupu yang berlokasi di Jalan Kolonel Masturi Atas KM 11 adalah salah satu bangunan
yang menerapkan konsep green architecture. Pada bangunan ini diwujudkan pada 3 konsep green
yaitu:
1. Green Design yang terlihat pada pengolahan fasade, bukaan, dan elemen lainnya pada
bangunan.
2. Green Material yang terlihat pada penggunaan material-material daur ulang(sustainable) pada
beberapa bagian bangunan
3. Green Technology yang terlihat pada tidak adanya AC(Air Conditioner) yang digunakan pada
bangunan.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dari penelitian ini yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan konsep Green Architecture?
b. Standar atau prinsip apa saja yang dimiliki oleh sebuah bangunan yang berkonsep Green
Architecture?
c. Bagaimana standar kenyamanan termal pada sebuah bangunan publik?
d. Bagaimana pengaruh dari penerapan konsep Green Architecture terhadap kenyamanan termal
sebuah bangunan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan umum
Untuk mengetahui dan memahami konsep Green Architecture serta penerapannya pada sebuah
bangunan.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui standar atau prinsip konsep green architecture pada bangunan.
b. Untuk memahami standar kenyamanan termal pada bangunan publik.
c. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh penerapan konsep Green Architecture terhadap
kenyamanan termal pada sebuah bangunan.
1.4 Lingkup Studi
Pembahasan studi kasus seminar kali ini dibatasi oleh lingkup pembahasan mengenai
perancangan arsitektur dalam bidang penerapan 3 konsep green architecture yaitu
1. Green Design (Pada pengolahan fasade, bukaan, dll)
2. Green Material (Pada penggunaan material sustainable), dan
3. Green Technology (Pengurangan penggunaan energy) yang berpengaruh kenyamanan termal
pada bangunan publik.
Aspek tersebut adalah batasan pembahasan yang kemudian akan dianalisa dan dikaji
menjadi kesimpulan dalam desain bangunan Kaf Kupu-Kupu. Lingkup penelitian kaf ini
mencakup hubungan antara konsep green architecture dengan kenyamanan termal pada bangunan.

1.5 Studi Kepustakaan


1.5.1 Kaitan dengan hasil-hasil seminar arsitektur terdahulu yang terdapat
diperpustakaan diantaranya adalah:
i. Virdianti, Eka, dkk. 2014. Kajian Penggunaan Material Terhadap Kenyamanan Termal pada
Rumah Tinggal. Bandung. ITENAS.
ii. Sudarwani, M Maria.2012. Penerapan Green Architecture dan Green Building Sebagai
Upaya Sustainable Architecture. Semarang. UNPAND
iii. Talarosha, Basaria. 2005. Menciptakan Kenyamanan Thermal Dalam Bangunan. Medan.
USU
1.5.2 Daftar Pustaka menurut abjad:

i. Surasetja, Irawan. 2007. Fungsi, Ruang, Bentuk dan Ekspresi Dalam Arsitektur.
ii. Badan Standar Nasional Indonesia. 1993. Tata Cara Perencanaan Teknis Konservasi Energi Pada
Bangunan Gedung. Jakarta: BSNI
iii. Badan standar Nasional Indonesia. 1996. Petunjuk Pelaksanaan Konservasi Energi untuk Sistem
Pencahayaan Pada Bangunan Gedung. Jakarta: BSNI
iv. Latifah, Nur Laela. 2013. Arsitektur dan Energi. Bandung: Arsitektur Itenas
v. Latifah, Nur Laela. 2015. Fisika Bangunan 1. Bandung: Griya Kreasi
vi. Satwiko, Prasasto. 2004. Fisika Bangunan 1. Yogyakarta: CV Andi Offset
vii.Gideon S. Golony. 1995. Ethics dan Urban Design, Culture, From dan Environment, John Wiley
dan Sons.Inc., New York.
1.6 Metodologi Studi
1.6.1 Pendekatan Studi
Pendekatan studi yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.

1.6.2 Metoda Penelitian


Pendekatan studi yang digunakan dalam kajian ini adalah metode mix method. Mix method
adalah gabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Adapun beberapa tahap penelitian
diantaranya, pertama, metode pemilihan objek studi. Kedua, metode pengambilan data berupa
observasi, diskusi, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga, analisis data berupa metode
penelitian kualitatif dan metode kuantitatif (menggunakan perhitungan statistik sederhana, alat
humidity/ temperature meter, dan anemometer).
1.6.3 Penetapan Studi Kasus
Studi kasus yang ditetapkan pada seminar ini adalah Kafe Kupu-Kupu yang berlokasi di Jalan
AR 413 SEMINAR ARSITEKTUR Semester Ganjil 2017/2018 INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

Kolonel Masturi Atas KM. 11 Cimahi. Kafe ini dipilih karena bangunan ini menerapkan elemen-
elemen green architecture.
Bangungan Kafe Kupu-Kupu ini menggunakan secondary skin sebagai kulit bangunan lalu
menggunakan material daur ulang pada beberapa bagian bangunan. Kafe ini juga mengaplikasikan
konsep pengurangan penggunaan energi yaitu energi listrik karena tidak menggunakan AC (Air
Conditioner).
1.6.4 Penetapan Unit Variabel
1.6.5 Prosedur Penelitian

a. Tahap Persiapan
Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah penting yang sedang
dihadapi. Setelah mengidentifikasi masalah, tahap selanjutnya yaitu merumuskan dan membatasi
masalah. Perumusan masalah merupakan pemetaan faktor atau variable-variabel yang terkait
dengan fokus masalah.

b. Tahap Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan, penelitian dilakukan dengan melakukan studi kepustakaan.
Studi kepustakaan merupakan kegiatan untuk mengkaji teoriteori yang mendasari penelitian, baik
teori yang berkenaan dengan bidang ilmu yang di teliti maupun metodologi. Dalam studi
kepustakaan juga dikaji hal-hal yang bersifat empiris bersumber dari penelitian-penelitian
terdahulu. Tahap selanjutnya yaitu menentukan desain dan metode penelitian. Desain atau metode
penelitian ini berisi rumusan tentang langkah-langkah penelitian, dengan menggunakan
pendekatan, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan sumber data tertentu serta alasan
mengapa menggunakan metode tersebut.
c. Tahap Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data didahului oleh penentuan teknik, penyusunan dan pengujian
instrument pengumpulan data yang akan digunakan untuk penelitian. Pada penelitian ini, metode
pengumpulan data yang akan dilakukan yaitu metode:
1. Pengamatan/ observasi
2. Wawancara
3. Focus Group Discussion
4. Dokumentasi

d. Tahap Pengolahan Data


Dalam tahap pengolahan data dilakukan pengumpulan dan penyusunan data hasil pengamatan
yang sudah didapat. Dalam tahap ini selain objektivitas dan keakuratan data yang akan diperoleh,
segi-segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya perlu diperhatikan. Hal ini memudahkan
peneliti untuk tahap penelitian selanjutnya.
e. Tahap Analisis
Analisis data menjelaskan teknik dan langkah yang ditempuh dalam mengolah dan
menganalisis data. Data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif
naratif-logis. Dalam tahap ini, peneliti akan menganalisis data hasil pengamatan dengan
landasan teori dari studi kepustakaan untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai dengan
tujuannya.

f. Tahap Kesimpulan
Tahap kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil temuan penelitian. Meskipun
penelitian kualitatif tidak bersifat generalisasi, tetapi unsur generalisasi ini tetap ada, yaitu
menemukan hal-hal yang esensial atau prinsipil dari suatu deskripsi. Dari kesimpulan yang
telah dirumuskan, disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran yang sebaiknya
dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam memanfaatkan hasil-hasil penelitian.
1.7 Skema Pemikiran
1.8. Sistematika Pembahasan
Permasalahan yang berkaitan dengan penelitian dibagi ke dalam lima bab yang sistematika
penulisannya yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mendasar pentingnya penelitian ini, yaitu mengenai latar belakang,
permasalahan, tujuan penulisan, lingkup studi, studi kepustakaan, metodologi studi, skema
pemikiran, dan sistematika pembahasan.

BAB II : TINJAUAN UMUM


Penulisan dalam bab ini berisi temuan penelitian dan diskusi. Berisikan analisis data dan analisis
data hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data
BAB III : TINJAUAN KHUSUS
Bab ini berisi pembahasan mengenai pokok bahasan secara rinci mengenai penerapan
green architecture terhadap kenyamanan termal pada kaf kupu-kupu.

BAB IV : ANALISIS
Bab ini berisi pembahasan tentang ulasan dan analisis mengenai penerapan green
architecture terhadap kenyamanan termal pada kaf kupu-kupu. Selain itu
pembahasan teori yang mendukung dengan kenyataan di lapangan

BAB V : KESIMPULAN
Bab ini berisikan simpulan dari penelitian, serta saran-saran yang dapat diberikan
sehubungan dengan penelitian yang telah dilaksanakan.
LAMPIRAN
SUMBER:
https://www.instag
ram.com/iniyusing/
SUMBER:
http://www.bandungdiary.id/

Anda mungkin juga menyukai