PERANCANGAN ARSITEKTUR 5
KELOMPOK 26
YASINTA RACHMA MAULANI 212014120
ALDY PERDANA SATRIA 212014121
ABDUL MULKY ASYARIE 212014122
FAUZI RAMADHAN 212014123
MENTARI SEPTIANY HERMAWATI 212014124
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT
BAB I : PENDAHULUAN
B. PENGERTIAN
Gedung adalah bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat
kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukan, olahraga, dan
sebagainya. (Sumber: KBBI)
Olahraga adalah gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. (Sumber: KBBI)
Menurut SNI 03-3647-1994 Departemen Pekerjaan Umum dalam Tata Cara Perencanaan
Teknik Bangunan Gedung Olahraga, gedung olahraga adalah suatu bangunan gedung yang
digunakan berbagai kegiatan olahraga yang biasa dilakukan dalam ruangan tertutup Rencana Pola Ruang Kota Bandung 2011-2031 (RTRW) Rencana Pola Ruang SWK Karees (RTDR)
Tujuan
• Meningkatkan prestasi masyarakat dalam bidang olahraga
• Membudayakan gaya hidup sehat
• Memotivasi masyarakat untuk rajin berolahraga
• Meningkatkan indeks kebahagiaan kota Bandung
• Mengedukasi masyarakat dalam bidang olahraga
D. SASARAN
Pengguna gedung olahraga adalah masyarakat dengan jenjang usia 10-40 tahun, diantaranya
atlet, klub, komunitas, siswa sekolah dan penggemar olahraga.
E. PELAKU
Pengguna di antaranya:
• Staff Pengelola
• Atlet
• Cleaning Service
• Staff keamanan
• Pengunjung
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 1
BAB II : PEMBAHASAN
JAWA BARAT
INDONESIA BANDUNG
PULAU JAWA
BUAH BATU
SITE
SITE
2. DATA PROYEK
Nama Proyek : Gedung Olahraga
Jenis Bangunan : Bangunan Publik Komersil Bentang Lebar
Lokasi : Jl. Buah Batu No. 137, Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Bandung, Jawa Barat 40264
Luas Site : 8832 m²
KDB : maksimal 50%
KLB : maksimal 1.2
KDH : minimal 10%
GSB : 10 m (Jalan Buah Batu)
8 m (Jalan Pelajar Pejuang)
4 m (GSB Samping)
Batas Site : Jl. Raya Buah Batu dan area komersil di sebelah timur
Jl. Raya Pelajar Pejuang, area komersil dan sekolah di sebelah utara
Jl. Sekar Tongeret, pemukiman dan Hotel di sebelah timur
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 2
6. PENCAPAIAN SITE
AKSES DARI JL. PELAJAR PEJUANG AKSES DARI JL. BUAH BATU
AKSES DARI LINGKAR SELATAN / JL. BKR AKSES DARI JL. TERUSAN BUAH BATU
Kepadatan kendaraan tertinggi terjadi pada Jalan Pelajar Pejuang karena jalan tersebut tergolong
jalan arteri sekunder. Sedangkan Jalan Buah Batu memiliki kepadatan yang cukup tinggi karena
merupakan jalan kolektor primer. Jalan Sekar Tongeret memiliki kepadatan kendaraan yang rendah.
Sehingga prioritas akses adalah Jalan Pelajar Pejuang.
BAB II : PEMBAHASAN
4. BANGUNAN EKSISTING DI SEKITAR SITE
KETERANGAN : A. Pada bagian utara, lokasi site berbatasan langsung dengan Jalan
Pelajar Pejuang dan Sekolah Menengah Kejuruan
B. Pada bagian selatan, site berbatasan dengan Jalan Buah Batu dan
bangunan komersil atau perdagangan
C. Pada bagian barat ,site berbatasan dengan jalan BKR dan
bangunan perkantoran dan perdagangan
D . Pada bagian timur , lokasi site berbatasan dengan perumahan dan
Hotel
K3 Perdagangan dan Jasa Linier R2 Perumahan berkepadatan sedang
1000m
650m 1500m
D
A
C 650m
C SITE 1000m
1500m
B
Wilayah Pemukiman
C D
Gambar di atas menjelaskan bagaimana hubungan antara
site dengan bangunan lainnya, dimana pengguna bangunan
tersebut berpotensi menggunakan bangunan yang akan
dibangun pada site.
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 3
BAB II : PEMBAHASAN
4. BANGUNAN EKSISTING DI SEKITAR SITE 5. HUBUNGAN BANGUNAN LAIN DENGAN SITE
1000m
650m 1500m
C 650m
1000m
1500m
6. PENCAPAIAN SITE
C D
KETERANGAN : A. Pada bagian utara, lokasi site berbatasan langsung dengan Jalan
Pelajar Pejuang dan Sekolah Menengah Kejuruan
B. Pada bagian selatan, site berbatasan dengan Jalan Buah Batu dan
bangunan komersil atau perdagangan AKSES DARI JL. PELAJAR PEJUANG AKSES DARI JL. BUAH BATU
AKSES DARI LINGKAR SELATAN / JL. BKR AKSES DARI JL. TERUSAN BUAH BATU
C. Pada bagian barat ,site berbatasan dengan jalan BKR dan Kepadatan kendaraan tertinggi terjadi pada Jalan Pelajar Pejuang karena jalan tersebut tergolong
bangunan perkantoran dan perdagangan jalan arteri sekunder. Sedangkan Jalan Buah Batu memiliki kepadatan yang cukup tinggi karena
D . Pada bagian timur , lokasi site berbatasan dengan perumahan dan merupakan jalan kolektor primer. Jalan Sekar Tongeret memiliki kepadatan kendaraan yang rendah.
Hotel Sehingga prioritas akses adalah Jalan Pelajar Pejuang.
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 3
BAB II : PEMBAHASAN
SITE SITE
Car Free Day diadakan setiap hari Minggu di Jalan Buah Batu sehingga akses kendaraan
ditutup. Hal ini berdampak positif pada site karena kemungkinan besar akan dikunjungi
SIRKULASI KENDARAAN DI SIRKULASI KENDARAAN DI JALUR PEDESTRIAN BAGIAN oleh pengunjung Car Free Day sehingga diperlukan ruang luas yang dapat menampung
PEREMPATAN BUAH BATU JALAN PELAJAR PEJUANG BARAT SITE pengunjung tersebut.
AKSES DARI JL. PELAJAR PEJUANG AKSES DARI JL. BUAH BATU
AKSES DARI LINGKAR SELATAN / JL. BKR AKSES DARI JL. TERUSAN BUAH BATU
PENCAPAIAN
1. Dari Bandung Tengah
Dapat langsung diakses melalui jalan pelajar pejuang, karena lokasi site yang berada
disebelah kiri jalan. Dapat juga diakses dengan menggunakan kendaraan umum
seperti angkutan kota.
2. Dari Kabupaten Bandung
Dari kab Bandung dapat diakses melalui Tol Padaleunyi, keluar Gerbang Buah batu,
kemudian lurus melalui Jalan terusan buah batu, dan dapat langsung memasuki
lokasi .
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 4
BAB II : PEMBAHASAN
B. MIKRO
1. MATAHARI 2. KEBISINGAN
UTARA
+ POTENSI + POTENSI
Orientasi site menghadap ke arah utara dan timur, maka berpotensi untuk mendapatkan Karena terdapat banyak kegiatan di sekitar site maka akan berpotensi menambah
cahaya matahari pagi. user.
- KENDALA - KENDALA
Padatnya bangunan di sekitar site dan terdapat beberapa bangunan yang tinggi Kebisingan hanya bersumber dari jalan Pelajar pejuang dan jalan buah batu
-REKOMENDASI DESAIN -REKOMENDASI DESAIN
Bukaan di perbanyak di bagian timur dan pada bukaan di bagian barat menggunakan Untuk mengurangi kebisingan maka di butuhkan buffer tanaman berupa vegetasi di
buffer agar sinar matahari sore tidak terlalu banyak masuk kedalam bangunan bagian jalan yang terdapat kebisingan
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 5
BAB II : PEMBAHASAN
3. SIRKULASI KENDARAAN
+ POTENSI
Jalan utama di sekitar site cukup
besar sehingga dapat terhindar
dari kemacetan. Terdapat jalan
sekunder yang membantu
aksesibilitas.
- KENDALA
Pada waktu tertentu dapat terjadi
kepadatan kendaraan karena
hanya ada satu jalur dari jalan REKOMENDASI DESAIN
utama dan gerbang utama Memberikan ruang enterance dan keluarnya kendaraan
menuju site hanya satu. yang tidak berdekatan dengan perempatan Agar tidak
. menimbulkan kemacetan.
- KENDALA
Pada pedestrian terdapat
pedagang kaki lima. Ciptakan pedestrian
yang tidak monoton
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 6
BAB II : PEMBAHASAN
5. VEGETASI
REKOMENDASI DESAIN
A. Peneduh B. Penangkal bising
+ POTENSI
Sudah terdapat
beberapa pohon di
sekitar site yang
berpotensi menjadi
buffer.
- KENDALA
C. Orientasi Ruang
Pohon masih
berukuran kecil dan
hanya ada sedikit.
UTARA
6. ARAH ANGIN
+ POTENSI
Bangunan di sekitar
site tidak banyak yang
tinggi sehingga
pergantian udara baik
dan site akan sejuk.
- KENDALA
Dapat terjadi
masuknya angin yang REKOMENDASI DESAIN
berlebih.
Memberikan bukaan untuk penghawaan alami masuk kedalam
bangunan. Namun jika fungsi bangunan untuk arena bulu tangkis maka
tidak bisa konsep penghawaan alami yang dapat menggangu permainan
bulu tangkis
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 7
BAB II : PEMBAHASAN
7. DRAINASE
+ POTENSI
Pada site terdapat saluran
Drainase
- KENDALA
Saluran drainase tidak
berfungsi dengan baik
REKOMENDASI DESAIN
Memperbesar saluran drainase
agar agar aliran air mengalir
dengan lancar
8. JARINGAN LISTRIK
+ POTENSI
Pada site terdapat Jaringan
listrik
- KENDALA
Banyak tihang listrik yang
terdapat di atas pedestrian
REKOMENDASI DESAIN
Karena terdapat tiang listrik di
atas pedestrian makan
pedestrian di perbesar agar
pejalan kaki tidak terganggu
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 8
BAB II : PEMBAHASAN
9. PEMANDANGAN KE TAPAK
POTENSI
Secara keseluruhan view adalah
baik. View paling baik adalah dari
arah barat jalan raya Buah Batu &
dari arah utara jl. Pelajar pejuang
KENDALA
Karena di pedestrian banyak
pedagang kaki lima, pemandangan
dapat terhalangi
REKOMENDASI
Menyediakan tempat untuk
berjualan bagi pedagang kaki lima
Membuat desain fasade yang
menarik
POTENSI
Berada di persimpangan
sehingga jangkauan visual
lebih luas
KENDALA
Pemandangan terhalangi
oleh vegetasi
REKOMENDASI
Membuat banyak bukaan
untuk view
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 9
BAB II : PEMBAHASAN
Komersil KENDALA
Variatifnya tata guna lahan di sekitar tapak membuat
RTH zoning-zoning fungsi tersendiri yang di alami oleh tapak
sebagai perkuatan ruang daerah tersebut
Site terbangun
REKOMENDASI DESAIN
Keterkaitan dengan lingkungan sekitar baik secara fungsi
maupun kualitas Arsitektur seperti pola lingkungan,tata
massa tapak patut di perhatikan sebagai potensi bagi
tapak
KENDALA
kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)\
REKOMENDASI DESAIN
Memperbanyak daerah publik pada fungsi yang akan di
bangun pada tapak
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 10
BAB III : STUDI LITERATUR
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 11
BAB III : STUDI LITERATUR
B. FLOW ACTIVITY
1. ALUR AKTIVITAS PENGELOLA
PENGELOLA
DIREKTUR , GENERAL , MANAGER, OPERATIONAL MANAGER
MASUK
DATANG PARKIR KERJA PULANG
GEDUNG
TERIMA
DROP OFF RAPAT ISTIRAHAT IBADAH SANITASI
TAMU
MASUK
DATANG PARKIR SIMPAN BARANG PULANG
GEDUNG
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 12
BAB III : STUDI LITERATUR
MASUK
DATANG PARKIR MASUK SIMPAN BARANG PULANG
GEDUNG
ARENA
MASUK
DATANG PARKIR MASUK TRIBUN PULANG
GEDUNG
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 13
BAB IV : STUDI BANDING DAN STUDI KASUS
1. Aksesibilitas
GOR Pajajaran terletak di Jalan Pajajaran, sirkulasi kendaraan pada jalan tersebut
adalah satu arah.
GOR Pajajaran dapat diakses melalui 3 cara :
1. Melalui Jalan Pajajaran dengang menggunakan kendaraan pribadi atau
kendaraan umum
2. Melalui Jalan Hos Tjokroaminoto kemudian belok kanan ke Jalan Pajajaran,
dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi
3. Melalui Jalan Pasir Kaliki kemudian belok kiri di persimpangan menuju
Jalan Pajajaran, dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi atau
kendaraan umum
Kasus : Seringkali terjadi kemacetan ketika diadakan pertandingan di GOR
Pajajaran karena kapasitas tribun dan kapasitas parkir tidak seimbang.
Waktu tempuh menuju GOR Pajajaran lebih lama ketika akhir minggu
karena kemacetan.
Sulit memutar balik kendaraan apabila GOR Pajajaran terlewat.
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 14
BAB IV : STUDI LITERATUR
2. BANGUNAN
a) SITE c) STRUKTUR
Kasus : Lahan parkir belum mencukupi Atap menggunakan tipe vector dengan jenis truss berbahan baja. Atap tersebut
Parkir motor tidak teratur menumpu pada sebuah kolom beton.
Banyaknya pedagang kaki lima di dalam site dan sangat tidak teratur Kasus : Bagian struktur menebal pada bagian tumpuan kolom, hal tersebut
Site menjadi becek setiap kali hujan karena tidak ada resapan air dan menyebabkan ruang pada puncak tribun menjadi tidak efektif selain itu
drainase tidak berfungsi. pengunjung tidak leluasa ketika melewati bagian tersebut.
Banyaknya sisa – sisa material pembangunan yang dibiarkan di site
b) FASAD
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 15
BAB IV : STUDI LITERATUR
Kasus : Akses pengunjung menuju tribun harus melalui arena dulu sehingga area
arena bisa saja terganggu saat pertandingan berlangsung.
Tribun tidak memiliki kursi/nomor kursi
Lebar tribun tidak mencukupi untuk sirkulasi orang
Kasus : Reservoir atas diletakan di atas dak beton kanopi pintu masuk utama, dapat
terlihat terutama dari bagian samping.
Talang terlalu banyak tekukan dan pemasangannya kurang kuat sehingga
ada bagian yang terlepas.
Kabel listrik yang dibiarkan turun sehingga sangat membahayakan.
Pompa listrik yang disimpan tanpa penutup membuat ruangan bising
Sumber pencahayaan dan penghawaan alami ada pada sebuah jendela yang terletak pada
sebelah utara dan selatan 3. REKOMENDASI
Kasus : Bukaan cahaya kurang besar sehingga masih membutuhkan pencahayaan • Membuat zoning pada site agar lebih rapi
buatan untuk menerangi GOR. • Lahan parkir sebaiknya menggunakan paving block/grass block agar dapat
menyerap air hujan
Penghawaan alami pada GOR ini kurang berhasil, jendela yang seharusnya
• Membuat celah udara pada bagian atap agar udara panas dapat keluar
jadi inlet angin malah dipasangi trallis sehingga daun jendela tidak dapat
terbuka. Akibatnya GOR terasa panas dan harus menggunakan bantuan kipas • Bukaan cahaya sebaiknya ditambahkan di celah – celah atap
angin agar lebih sejuk. • Tribun menggunakan nomor kursi agar lebih teratur
• Membuat akses khusus ke tribun untuk pengunjung
• Menerapkan standar pada pembuatan tribun
• Penertiban pedagang kaki lima atau dibuatkan tempat khusus untuk mereka
berdagang agar lebih teratur
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16
AKTIVITAS
RUANG DALAM GOR
1. Lapangan olahraga / Arena
lapangan/la·pang·an/ n 1 tempat atau tanah yang luas (biasanya rata); alun-alun; medan: ~ bola; ~ hijau; ~ perang; ~ terbang; 2 tempat (gelanggang) pertandingan (bulutangkis, bola voli,
bola basket): beberapa kali pukulannya salah dan bola keluar ~; (menurut KBBI)
arena/are·na/ /aréna/ n 1 gelanggang: -- tinju itu penuh sesak oleh penonton; 2 ki bidang (yang menjadi tempat bersaing, berjuang, dan sebagainya): terjun di – politik (menurut KBBI)
Lapangan olahraga merupakan suatu bentuk ruang terbuka non hijau sebagai suatu pelataran dengan fungsi utama tempat dilangsungkannya aktivitas olahraga. Setiap jenis olahraga
diperlukan sarana lapangan untuk tempat berlangsungnya aktivitas. Secara garis besar beberapa jenis olah raga yang membutuhkan saranan lapangan adalah Tenis, Futsal, Basket, dan
Badminton. Untuk setiap jenis lapangan memiliki ukuran atau dimensi yang berbeda-beda.
2. Tribun
Tribune/tri·bu·ne/ n 1 panggung untuk tempat
berbicara; 2 tempat yang agak tinggi untuk duduk para
penonton (di stadion, gedung parlemen, dan
sebagainya): -- barat Stadion Utama Senayan penuh
dengan penonton (menurut KBBI)
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16
AKTIVITAS
Jenis olahraga
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16
AKTIVITAS
RUANG DALAM GOR
3. Loket
Loket biasa terdapat pada gedung olahraga yang menyediakan
penjualan tiket untuk pertandingan seperti sepakbola, basket,
badminton, dll. Gedung olahraga yang biasa memiliki loket
penjualan tiket yang berskala cukup besar dan dapat digunakan
untuk pertandingan-pertandingan nasional.
4. Ruang Pengelola
Dalam perencanaan sebuah sport center pasti terdapat ruang-
ruang bagi pengelola bangunan. Hal ini di berikan agar
memberikan ruang untuk istirahat, makan atau bekerja bagi para
pengelola yang bertugas untuk menjaga perawatan dan
pemeliharaan bangunan baik dari sisi dalam maupun luar
bangunan.
5. Ruang Pemain
Dalam ruang pemain masih terdapat beberapa ruangan lagi, antara
lain adalah ruang ganti pemain, ruang teknis, dan toilet. Ruangan-
ruangan tersebut harus ada dalam ruang pemain. Berikut ini
adalah gambar dan ukuran ruang pemain:
a. Ruang Ganti Pemain
b. Toilet Pemain
c. Ruang Teknis
6. Toilet Umum
Toilet merupakan sarana yang harus ada pada setiap bangunan,
termasuk bangunan olahraga. Toilet bagi penonton direncanakan
untuk tipe A, B, C dengan perbandingan penonton wanita dan pria
adalah 1:4.
7. Ruang Wasit
Ruang ini digunakan wasit untuk persiapan wasit-wasit sebelum
pertandingan dimulai. Ruang wasit biasanya hanya disediakan di
sport center yang berskala Tipe A yang biasanya digunakan untuk
pertandingan seperti sepakbola, basket, baseball, dll.
8. Ruang Medis
Ruang Medis merupakan ruang yang penting untuk disediakan pada suatu gedung olahraga berskala
apapun. Keberadaan ruang medis sangat vital saat terjadi cedera atau sesuatu yang darurat terhadap
pemain dan pengguna sport center. Ruang ini biasanya menyediakan obat-obat dengan standar P3K yang
dibutuhkan saat darurat dan ruang perawatan sederhana yang bersifat sementara.
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16
AKTIVITAS
RUANG DALAM GOR
9. Ruang rapat / pertemuan
Ruang rapat atau pertemuan disediakan minimal satu ruang pada sebuah
gedung olahraga untuk digunakan pihak pengelola maupun pihak luar untuk
mendiskusikan suatu kerjasama atau merencanakan suatu event-event atau
pertandingan tertentu.
10. Ruang Mesin /Panel
Ruang mesin direncanakan untuk tipe A,B, dan C dengan luasan sesuai
dengan kapasitas mesin yang dipakai. Letak ruang mesin disusahakan tidak
terlalu dekat dengan area lapangan dan pengunjung karena suara bising
yang ditimbulkan. Ruang panel diletakkan dekat dengan ruang staff teknik
agar dapat mudah dalam pengawasan dan pengoperasian.
12. Gudang
Gudang adalah ruang yang biasanya terdapat di setiap bangunan-bangunan
umum. Gudang berfungsi untuk menyimpan peralatan-peralatan atau
perlengkapan gedung. Pada gedung olahraga biasanya gudang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan peralatan atau perlengkapan pertandingan.
Gudang terdapat pada satu bangunan dengan massa bangunan olahraga atau
juga dapat terpisah dari massa bangunan utama.
7. Ruang Ibadah
Seperti halnya fasilitas atau bangunan public yang ada, penambahan sarana
ibadah merupakan suatu hal yang tidak lepas dari pemikiran dalam
perancangan. Biasanya sarana ibadah yang disediakan ialah mushola. Hal ini
dapat memudahkan pengunjung untuk melakukan ibadah tepat waktu, tanpa
harus mencari tempat ibadah di luar lingkungan sport center.
8. Mini Market
Mini Market Penyediaan mini market sebagai fasilitas penunjang sport center dapat memudahkan
pengunjung untuk membeli minuman atau makanan ringan yang dapat dikonsumsi saat istirahat
berlangsung atau saat menonton suatu pertandingan. Selain minuman dan makanan ringan, mini market
juga menyediakan barang-barang lainnya yang mungkin dibutuhkan oleh pengunjung.
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16