Anda di halaman 1dari 23

SPORT CENTER PROJECT

PERANCANGAN ARSITEKTUR 5

KELOMPOK 26
YASINTA RACHMA MAULANI 212014120
ALDY PERDANA SATRIA 212014121
ABDUL MULKY ASYARIE 212014122
FAUZI RAMADHAN 212014123
MENTARI SEPTIANY HERMAWATI 212014124
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT
BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG F. REGULASI


Kini tujuan dari olahraga sudah mulai berubah, dari kesehatan menjadi gaya hidup. Hal ini Proyek ini menggunakan “Peraturan Daerah Kota Bandung No. 18 tahun 2011 tentang Rencana
dapat dilihat dengan adanya club atau komunitas-komunitas di berbagai bidang olahraga. Tata Ruang dan Wilayah” dan Rencana Detail Tata Ruang (RTDR) sebagai pedoman dalam
Hanya saja fenomena ini tidak didukung oleh ketersediaan sarana untuk berkumpul, berlatih mendesain.
serta kompetisi yang terpadu. Berikut adalah lampiran dari Peraturan Daerah Kota Bandung No. 18 tahun 2011 tentang
Menghadapi permasalahan tersebut, atlet, klub maupun penggemar olahraga memperlukan Rencana Tata Ruang dan Wilayah.
wadah yang representatif dimana mereka dapat melakukan aktifitas-aktifitasnya seperti
berlatih untuk meningkatkan prestasi, meningkatkan kebugaran fisiknya sekaligus berkreasi.

B. PENGERTIAN
Gedung adalah bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat
kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukan, olahraga, dan
sebagainya. (Sumber: KBBI)

Olahraga adalah gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. (Sumber: KBBI)

Menurut SNI 03-3647-1994 Departemen Pekerjaan Umum dalam Tata Cara Perencanaan
Teknik Bangunan Gedung Olahraga, gedung olahraga adalah suatu bangunan gedung yang
digunakan berbagai kegiatan olahraga yang biasa dilakukan dalam ruangan tertutup Rencana Pola Ruang Kota Bandung 2011-2031 (RTRW) Rencana Pola Ruang SWK Karees (RTDR)

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud
Menyediakan sarana untuk berkumpul, berlatih serta kompetisi yang terpadu.

Tujuan
• Meningkatkan prestasi masyarakat dalam bidang olahraga
• Membudayakan gaya hidup sehat
• Memotivasi masyarakat untuk rajin berolahraga
• Meningkatkan indeks kebahagiaan kota Bandung
• Mengedukasi masyarakat dalam bidang olahraga

D. SASARAN
Pengguna gedung olahraga adalah masyarakat dengan jenjang usia 10-40 tahun, diantaranya
atlet, klub, komunitas, siswa sekolah dan penggemar olahraga.

E. PELAKU
Pengguna di antaranya:
• Staff Pengelola
• Atlet
• Cleaning Service
• Staff keamanan
• Pengunjung

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 1
BAB II : PEMBAHASAN

A. MAKRO 3. PERHITUNGAN REGULASI


1. LOKASI KDB : 50%
Luas Site : 8832 m²
Luas yang Boleh Dibangun : 50% x 8832 = 4416 m²
KLB : 1.5
1.5 𝑥 8832
Jumlah lantai yang boleh dibangun : = 3 lantai
4416

JAWA BARAT
INDONESIA BANDUNG

PULAU JAWA

BUAH BATU

SITE

K3 Perdagangan dan Jasa Linier R2 Perumahan berkepadatan sedang

SITE

2. DATA PROYEK
Nama Proyek : Gedung Olahraga
Jenis Bangunan : Bangunan Publik Komersil Bentang Lebar
Lokasi : Jl. Buah Batu No. 137, Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Bandung, Jawa Barat 40264
Luas Site : 8832 m²
KDB : maksimal 50%
KLB : maksimal 1.2
KDH : minimal 10%
GSB : 10 m (Jalan Buah Batu)
8 m (Jalan Pelajar Pejuang)
4 m (GSB Samping)
Batas Site : Jl. Raya Buah Batu dan area komersil di sebelah timur
Jl. Raya Pelajar Pejuang, area komersil dan sekolah di sebelah utara
Jl. Sekar Tongeret, pemukiman dan Hotel di sebelah timur

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 2
6. PENCAPAIAN SITE

AKSES DARI JL. PELAJAR PEJUANG AKSES DARI JL. BUAH BATU
AKSES DARI LINGKAR SELATAN / JL. BKR AKSES DARI JL. TERUSAN BUAH BATU
Kepadatan kendaraan tertinggi terjadi pada Jalan Pelajar Pejuang karena jalan tersebut tergolong
jalan arteri sekunder. Sedangkan Jalan Buah Batu memiliki kepadatan yang cukup tinggi karena
merupakan jalan kolektor primer. Jalan Sekar Tongeret memiliki kepadatan kendaraan yang rendah.
Sehingga prioritas akses adalah Jalan Pelajar Pejuang.
BAB II : PEMBAHASAN
4. BANGUNAN EKSISTING DI SEKITAR SITE
KETERANGAN : A. Pada bagian utara, lokasi site berbatasan langsung dengan Jalan
Pelajar Pejuang dan Sekolah Menengah Kejuruan
B. Pada bagian selatan, site berbatasan dengan Jalan Buah Batu dan
bangunan komersil atau perdagangan
C. Pada bagian barat ,site berbatasan dengan jalan BKR dan
bangunan perkantoran dan perdagangan
D . Pada bagian timur , lokasi site berbatasan dengan perumahan dan
Hotel
K3 Perdagangan dan Jasa Linier R2 Perumahan berkepadatan sedang

SPU 1 Pendidikan RTH 1 RTH Publik

5. HUBUNGAN BANGUNAN LAIN DENGAN SITE

1000m
650m 1500m

D
A
C 650m

C SITE 1000m

1500m
B

A B SITE KETERANGAN : Bangunan Pendidikan


(9 bangunan)
Bangunan Hotel (2 bangunan)

Wilayah Pemukiman

C D
Gambar di atas menjelaskan bagaimana hubungan antara
site dengan bangunan lainnya, dimana pengguna bangunan
tersebut berpotensi menggunakan bangunan yang akan
dibangun pada site.
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 3
BAB II : PEMBAHASAN
4. BANGUNAN EKSISTING DI SEKITAR SITE 5. HUBUNGAN BANGUNAN LAIN DENGAN SITE

1000m
650m 1500m

C 650m

1000m

1500m

Gambar di atas menjelaskan bagaimana hubungan antara KETERANGAN : Bangunan Pendidikan


(9 bangunan)
site dengan bangunan lainnya, dimana pengguna bangunan
A B SITE tersebut berpotensi menggunakan bangunan yang akan Bangunan Hotel (2 bangunan)
dibangun pada site. Wilayah Pemukiman

6. PENCAPAIAN SITE

C D

KETERANGAN : A. Pada bagian utara, lokasi site berbatasan langsung dengan Jalan
Pelajar Pejuang dan Sekolah Menengah Kejuruan
B. Pada bagian selatan, site berbatasan dengan Jalan Buah Batu dan
bangunan komersil atau perdagangan AKSES DARI JL. PELAJAR PEJUANG AKSES DARI JL. BUAH BATU
AKSES DARI LINGKAR SELATAN / JL. BKR AKSES DARI JL. TERUSAN BUAH BATU
C. Pada bagian barat ,site berbatasan dengan jalan BKR dan Kepadatan kendaraan tertinggi terjadi pada Jalan Pelajar Pejuang karena jalan tersebut tergolong
bangunan perkantoran dan perdagangan jalan arteri sekunder. Sedangkan Jalan Buah Batu memiliki kepadatan yang cukup tinggi karena
D . Pada bagian timur , lokasi site berbatasan dengan perumahan dan merupakan jalan kolektor primer. Jalan Sekar Tongeret memiliki kepadatan kendaraan yang rendah.
Hotel Sehingga prioritas akses adalah Jalan Pelajar Pejuang.
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 3
BAB II : PEMBAHASAN

a) SENIN - SABTU b) MINGGU

SITE SITE

AKSES DARI JL. PELAJAR PEJUANG CAR FREE DAY


AKSES DARI LINGKAR SELATAN / JL. BKR AKSES DARI JL. TERUSAN BUAH BATU

Car Free Day diadakan setiap hari Minggu di Jalan Buah Batu sehingga akses kendaraan
ditutup. Hal ini berdampak positif pada site karena kemungkinan besar akan dikunjungi
SIRKULASI KENDARAAN DI SIRKULASI KENDARAAN DI JALUR PEDESTRIAN BAGIAN oleh pengunjung Car Free Day sehingga diperlukan ruang luas yang dapat menampung
PEREMPATAN BUAH BATU JALAN PELAJAR PEJUANG BARAT SITE pengunjung tersebut.
AKSES DARI JL. PELAJAR PEJUANG AKSES DARI JL. BUAH BATU
AKSES DARI LINGKAR SELATAN / JL. BKR AKSES DARI JL. TERUSAN BUAH BATU

PENCAPAIAN
1. Dari Bandung Tengah
Dapat langsung diakses melalui jalan pelajar pejuang, karena lokasi site yang berada
disebelah kiri jalan. Dapat juga diakses dengan menggunakan kendaraan umum
seperti angkutan kota.
2. Dari Kabupaten Bandung
Dari kab Bandung dapat diakses melalui Tol Padaleunyi, keluar Gerbang Buah batu,
kemudian lurus melalui Jalan terusan buah batu, dan dapat langsung memasuki
lokasi .

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 4
BAB II : PEMBAHASAN

B. MIKRO
1. MATAHARI 2. KEBISINGAN

UTARA
+ POTENSI + POTENSI
Orientasi site menghadap ke arah utara dan timur, maka berpotensi untuk mendapatkan Karena terdapat banyak kegiatan di sekitar site maka akan berpotensi menambah
cahaya matahari pagi. user.
- KENDALA - KENDALA
Padatnya bangunan di sekitar site dan terdapat beberapa bangunan yang tinggi Kebisingan hanya bersumber dari jalan Pelajar pejuang dan jalan buah batu
-REKOMENDASI DESAIN -REKOMENDASI DESAIN
Bukaan di perbanyak di bagian timur dan pada bukaan di bagian barat menggunakan Untuk mengurangi kebisingan maka di butuhkan buffer tanaman berupa vegetasi di
buffer agar sinar matahari sore tidak terlalu banyak masuk kedalam bangunan bagian jalan yang terdapat kebisingan

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 5
BAB II : PEMBAHASAN
3. SIRKULASI KENDARAAN

+ POTENSI
Jalan utama di sekitar site cukup
besar sehingga dapat terhindar
dari kemacetan. Terdapat jalan
sekunder yang membantu
aksesibilitas.

- KENDALA
Pada waktu tertentu dapat terjadi
kepadatan kendaraan karena
hanya ada satu jalur dari jalan REKOMENDASI DESAIN
utama dan gerbang utama Memberikan ruang enterance dan keluarnya kendaraan
menuju site hanya satu. yang tidak berdekatan dengan perempatan Agar tidak
. menimbulkan kemacetan.

4. SIRKULASI PEJALAN KAKI


REKOMENDASI DESAIN

Sirkulasi pejalan kaki pada


tepi tapak dapat merupakan
sarana penarik secara visual
+ POTENSI bagi para pengunjung.
Terdapat pedestrian yang
nyaman di sekitar site.

- KENDALA
Pada pedestrian terdapat
pedagang kaki lima. Ciptakan pedestrian
yang tidak monoton

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 6
BAB II : PEMBAHASAN

5. VEGETASI
REKOMENDASI DESAIN
A. Peneduh B. Penangkal bising
+ POTENSI
Sudah terdapat
beberapa pohon di
sekitar site yang
berpotensi menjadi
buffer.

- KENDALA
C. Orientasi Ruang
Pohon masih
berukuran kecil dan
hanya ada sedikit.

UTARA

6. ARAH ANGIN

+ POTENSI
Bangunan di sekitar
site tidak banyak yang
tinggi sehingga
pergantian udara baik
dan site akan sejuk.

- KENDALA
Dapat terjadi
masuknya angin yang REKOMENDASI DESAIN
berlebih.
Memberikan bukaan untuk penghawaan alami masuk kedalam
bangunan. Namun jika fungsi bangunan untuk arena bulu tangkis maka
tidak bisa konsep penghawaan alami yang dapat menggangu permainan
bulu tangkis

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 7
BAB II : PEMBAHASAN

7. DRAINASE

+ POTENSI
Pada site terdapat saluran
Drainase

- KENDALA
Saluran drainase tidak
berfungsi dengan baik

REKOMENDASI DESAIN
Memperbesar saluran drainase
agar agar aliran air mengalir
dengan lancar

8. JARINGAN LISTRIK

+ POTENSI
Pada site terdapat Jaringan
listrik

- KENDALA
Banyak tihang listrik yang
terdapat di atas pedestrian

REKOMENDASI DESAIN
Karena terdapat tiang listrik di
atas pedestrian makan
pedestrian di perbesar agar
pejalan kaki tidak terganggu

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 8
BAB II : PEMBAHASAN

9. PEMANDANGAN KE TAPAK

POTENSI
Secara keseluruhan view adalah
baik. View paling baik adalah dari
arah barat jalan raya Buah Batu &
dari arah utara jl. Pelajar pejuang

KENDALA
Karena di pedestrian banyak
pedagang kaki lima, pemandangan
dapat terhalangi

REKOMENDASI
Menyediakan tempat untuk
berjualan bagi pedagang kaki lima
Membuat desain fasade yang
menarik

10. PEMANDANGAN DARI TAPAK

POTENSI
Berada di persimpangan
sehingga jangkauan visual
lebih luas

KENDALA
Pemandangan terhalangi
oleh vegetasi

REKOMENDASI
Membuat banyak bukaan
untuk view

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 9
BAB II : PEMBAHASAN

11. TATA GUNA DI SEKITAR TAPAK


POTENSI
Pemukiman Site merupakan kawasan padat penduduk dan
pemukiman, terletak di jalan buah batu. Di sekitar site
SMK bina warga
terdapat fungsi jasa komersil dan pemukiman sehingga
sangat berpotensi terhadap site yang akan di bangun

Komersil KENDALA
Variatifnya tata guna lahan di sekitar tapak membuat
RTH zoning-zoning fungsi tersendiri yang di alami oleh tapak
sebagai perkuatan ruang daerah tersebut
Site terbangun
REKOMENDASI DESAIN
Keterkaitan dengan lingkungan sekitar baik secara fungsi
maupun kualitas Arsitektur seperti pola lingkungan,tata
massa tapak patut di perhatikan sebagai potensi bagi
tapak

12. KUALITAS ARSITEKTURAL DI SEKITAR TAPAK


JASA KOMERSIL
POTENSI
PEMUKIMAN Disekitar tapak merupakan deretan bangunan Hunian,
RTH jasa, komersil, pendidikan

KENDALA
kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)\

REKOMENDASI DESAIN
Memperbanyak daerah publik pada fungsi yang akan di
bangun pada tapak

Bangunan memperkuat ruang-ruang terbuka yang ada di


sekitar tapak untuk di jadikan Ruang Terbuka Hijau

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 10
BAB III : STUDI LITERATUR

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 11
BAB III : STUDI LITERATUR
B. FLOW ACTIVITY
1. ALUR AKTIVITAS PENGELOLA

PENGELOLA
DIREKTUR , GENERAL , MANAGER, OPERATIONAL MANAGER

MASUK
DATANG PARKIR KERJA PULANG
GEDUNG

TERIMA
DROP OFF RAPAT ISTIRAHAT IBADAH SANITASI
TAMU

2. ALUR AKTIVITAS STAFF LAPANGAN


STAFF LAPANGAN

MASUK
DATANG PARKIR SIMPAN BARANG PULANG
GEDUNG

DROP OFF KERJA ISTIRAHAT IBADAH SANITASI

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 12
BAB III : STUDI LITERATUR

3. ALUR AKTIVITAS PEMAIN


PEMAIN

MASUK
DATANG PARKIR MASUK SIMPAN BARANG PULANG
GEDUNG
ARENA

DROP OFF GANTI BAJU LATIHAN ISTIRAHAT SANITASI

4. ALUR AKTIVITAS PENONTON REGULER & VIP


PENGUNJUNG REGULER & VIP

BELI TIKET MENONTON

MASUK
DATANG PARKIR MASUK TRIBUN PULANG
GEDUNG

DROP OFF IBADAH MAKAN HIBURAN BELANJA AMBIL UANG SANITASI


/MINUM

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 13
BAB IV : STUDI BANDING DAN STUDI KASUS

A. STUDI BANDING DAN STUDI KASUS


Nama Bangunan : GOR Padjajaran
Lokasi : Jalan Pajajaran No. 37, Pasir Kaliki, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40171
Fungsi Bangunan : Gedung Olahraga Basket
Jenis Bangunan : Bentang Lebar
Daya Tampung : 2500 penonton
Tahun dibangun : 1974
Tahun direnovasi : 2015
Batas Site : Pabrik Kina Kimia Farma di sebelah timur
Pemukiman di sebelah barat
KONI Kolam Prestasi dan Pemukiman di sebelah selatan
Jl. Pajajaran dan Politeknik Kesehatan Bandung di sebelah utara

1. Aksesibilitas

GOR Pajajaran terletak di Jalan Pajajaran, sirkulasi kendaraan pada jalan tersebut
adalah satu arah.
GOR Pajajaran dapat diakses melalui 3 cara :
1. Melalui Jalan Pajajaran dengang menggunakan kendaraan pribadi atau
kendaraan umum
2. Melalui Jalan Hos Tjokroaminoto kemudian belok kanan ke Jalan Pajajaran,
dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi
3. Melalui Jalan Pasir Kaliki kemudian belok kiri di persimpangan menuju
Jalan Pajajaran, dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi atau
kendaraan umum
Kasus : Seringkali terjadi kemacetan ketika diadakan pertandingan di GOR
Pajajaran karena kapasitas tribun dan kapasitas parkir tidak seimbang.
Waktu tempuh menuju GOR Pajajaran lebih lama ketika akhir minggu
karena kemacetan.
Sulit memutar balik kendaraan apabila GOR Pajajaran terlewat.

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 14
BAB IV : STUDI LITERATUR

2. BANGUNAN
a) SITE c) STRUKTUR

Kasus : Lahan parkir belum mencukupi Atap menggunakan tipe vector dengan jenis truss berbahan baja. Atap tersebut
Parkir motor tidak teratur menumpu pada sebuah kolom beton.
Banyaknya pedagang kaki lima di dalam site dan sangat tidak teratur Kasus : Bagian struktur menebal pada bagian tumpuan kolom, hal tersebut
Site menjadi becek setiap kali hujan karena tidak ada resapan air dan menyebabkan ruang pada puncak tribun menjadi tidak efektif selain itu
drainase tidak berfungsi. pengunjung tidak leluasa ketika melewati bagian tersebut.
Banyaknya sisa – sisa material pembangunan yang dibiarkan di site

b) FASAD

Bagian tribun ditopang oleh kolom


berbahan beton. Kolom tersebut dibuat
Fasad menggunakan finishing Aluminum Composite Panel berwarna biru dan cat tembok berbetuk segitiga dan menyambung
berwarna biru muda. Terdapat kusen yang terbuat dari aluminum berwarna abu. Entrance sampai keluar bangunan. Selain
terlihat sangat jelas. menopang tribun, kolom tersebut
Kasus : Untuk sebuah gor yang dapat memuat 2500 penonton, pintu masuk utama kurang menopang tenant di luar GOR.
banyak. Ruang di bawah tribun digunakan sebagai
Tidak terawat dengan baik, jendela pada lantai 2 dibiarkan rusak. ruang penyimpanan.
Tidak adanya tritisan air hujan meninggalkan noda kecokelatan pada fasade.
Banyaknya pedagang kaki lima dan rimbunnya pepohonan menghalangi fasade.
Signage tidak proporsional.

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 15
BAB IV : STUDI LITERATUR

d) ARENA DAN TRIBUN f) UTILITAS

Kasus : Akses pengunjung menuju tribun harus melalui arena dulu sehingga area
arena bisa saja terganggu saat pertandingan berlangsung.
Tribun tidak memiliki kursi/nomor kursi
Lebar tribun tidak mencukupi untuk sirkulasi orang

e) PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN ALAMI

Kasus : Reservoir atas diletakan di atas dak beton kanopi pintu masuk utama, dapat
terlihat terutama dari bagian samping.
Talang terlalu banyak tekukan dan pemasangannya kurang kuat sehingga
ada bagian yang terlepas.
Kabel listrik yang dibiarkan turun sehingga sangat membahayakan.
Pompa listrik yang disimpan tanpa penutup membuat ruangan bising
Sumber pencahayaan dan penghawaan alami ada pada sebuah jendela yang terletak pada
sebelah utara dan selatan 3. REKOMENDASI
Kasus : Bukaan cahaya kurang besar sehingga masih membutuhkan pencahayaan • Membuat zoning pada site agar lebih rapi
buatan untuk menerangi GOR. • Lahan parkir sebaiknya menggunakan paving block/grass block agar dapat
menyerap air hujan
Penghawaan alami pada GOR ini kurang berhasil, jendela yang seharusnya
• Membuat celah udara pada bagian atap agar udara panas dapat keluar
jadi inlet angin malah dipasangi trallis sehingga daun jendela tidak dapat
terbuka. Akibatnya GOR terasa panas dan harus menggunakan bantuan kipas • Bukaan cahaya sebaiknya ditambahkan di celah – celah atap
angin agar lebih sejuk. • Tribun menggunakan nomor kursi agar lebih teratur
• Membuat akses khusus ke tribun untuk pengunjung
• Menerapkan standar pada pembuatan tribun
• Penertiban pedagang kaki lima atau dibuatkan tempat khusus untuk mereka
berdagang agar lebih teratur

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16
AKTIVITAS
RUANG DALAM GOR
1. Lapangan olahraga / Arena

lapangan/la·pang·an/ n 1 tempat atau tanah yang luas (biasanya rata); alun-alun; medan: ~ bola; ~ hijau; ~ perang; ~ terbang; 2 tempat (gelanggang) pertandingan (bulutangkis, bola voli,
bola basket): beberapa kali pukulannya salah dan bola keluar ~; (menurut KBBI)

arena/are·na/ /aréna/ n 1 gelanggang: -- tinju itu penuh sesak oleh penonton; 2 ki bidang (yang menjadi tempat bersaing, berjuang, dan sebagainya): terjun di – politik (menurut KBBI)

Lapangan olahraga merupakan suatu bentuk ruang terbuka non hijau sebagai suatu pelataran dengan fungsi utama tempat dilangsungkannya aktivitas olahraga. Setiap jenis olahraga
diperlukan sarana lapangan untuk tempat berlangsungnya aktivitas. Secara garis besar beberapa jenis olah raga yang membutuhkan saranan lapangan adalah Tenis, Futsal, Basket, dan
Badminton. Untuk setiap jenis lapangan memiliki ukuran atau dimensi yang berbeda-beda.

Lapangan basket Lapangan voli Lapangan tenis

2. Tribun
Tribune/tri·bu·ne/ n 1 panggung untuk tempat
berbicara; 2 tempat yang agak tinggi untuk duduk para
penonton (di stadion, gedung parlemen, dan
sebagainya): -- barat Stadion Utama Senayan penuh
dengan penonton (menurut KBBI)

Tempat duduk penonton yang memiliki bentuk


berundak ke atas dengan posisi memanjang di pinggiran
sirkuit.

Standar pembuatan tribun Standar pembuatan tribun


( sumber : SNI) ( sumber : SNI)

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16
AKTIVITAS
Jenis olahraga

1. Lapangan Sepak Bola 3. Lapangan Badminton

5. Lapangan Bola Voli

2. Lapangan Bola Basket 4. Lapangan Futsal

YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16
AKTIVITAS
RUANG DALAM GOR
3. Loket
Loket biasa terdapat pada gedung olahraga yang menyediakan
penjualan tiket untuk pertandingan seperti sepakbola, basket,
badminton, dll. Gedung olahraga yang biasa memiliki loket
penjualan tiket yang berskala cukup besar dan dapat digunakan
untuk pertandingan-pertandingan nasional.

4. Ruang Pengelola
Dalam perencanaan sebuah sport center pasti terdapat ruang-
ruang bagi pengelola bangunan. Hal ini di berikan agar
memberikan ruang untuk istirahat, makan atau bekerja bagi para
pengelola yang bertugas untuk menjaga perawatan dan
pemeliharaan bangunan baik dari sisi dalam maupun luar
bangunan.
5. Ruang Pemain
Dalam ruang pemain masih terdapat beberapa ruangan lagi, antara
lain adalah ruang ganti pemain, ruang teknis, dan toilet. Ruangan-
ruangan tersebut harus ada dalam ruang pemain. Berikut ini
adalah gambar dan ukuran ruang pemain:
a. Ruang Ganti Pemain
b. Toilet Pemain
c. Ruang Teknis

6. Toilet Umum
Toilet merupakan sarana yang harus ada pada setiap bangunan,
termasuk bangunan olahraga. Toilet bagi penonton direncanakan
untuk tipe A, B, C dengan perbandingan penonton wanita dan pria
adalah 1:4.

7. Ruang Wasit
Ruang ini digunakan wasit untuk persiapan wasit-wasit sebelum
pertandingan dimulai. Ruang wasit biasanya hanya disediakan di
sport center yang berskala Tipe A yang biasanya digunakan untuk
pertandingan seperti sepakbola, basket, baseball, dll.

8. Ruang Medis
Ruang Medis merupakan ruang yang penting untuk disediakan pada suatu gedung olahraga berskala
apapun. Keberadaan ruang medis sangat vital saat terjadi cedera atau sesuatu yang darurat terhadap
pemain dan pengguna sport center. Ruang ini biasanya menyediakan obat-obat dengan standar P3K yang
dibutuhkan saat darurat dan ruang perawatan sederhana yang bersifat sementara.
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16
AKTIVITAS
RUANG DALAM GOR
9. Ruang rapat / pertemuan
Ruang rapat atau pertemuan disediakan minimal satu ruang pada sebuah
gedung olahraga untuk digunakan pihak pengelola maupun pihak luar untuk
mendiskusikan suatu kerjasama atau merencanakan suatu event-event atau
pertandingan tertentu.
10. Ruang Mesin /Panel
Ruang mesin direncanakan untuk tipe A,B, dan C dengan luasan sesuai
dengan kapasitas mesin yang dipakai. Letak ruang mesin disusahakan tidak
terlalu dekat dengan area lapangan dan pengunjung karena suara bising
yang ditimbulkan. Ruang panel diletakkan dekat dengan ruang staff teknik
agar dapat mudah dalam pengawasan dan pengoperasian.

11. Ruang Penyiar /control


Ruang Penyiar merupakan ruang yang digunakan untuk mengontrol
jalannya pertandingan di suatu stadion atau gedung olahraga yang berskala
besar, seperti stadion sepakbola. Ruang ini juga menghubungkan langsung
tampilan gambar yang ditangkap kamera ke satelit-satelit stasiun televise
yang menayangkan pertandingan di stadion atau gedung olahraga tersebut,
untuk gedung olahraga yang berskala kecil atau khusus untuk rekreasi dan
pertandingan-pertandingan kecil biasanya tidak terdapat ruang penyiar.

12. Gudang
Gudang adalah ruang yang biasanya terdapat di setiap bangunan-bangunan
umum. Gudang berfungsi untuk menyimpan peralatan-peralatan atau
perlengkapan gedung. Pada gedung olahraga biasanya gudang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan peralatan atau perlengkapan pertandingan.
Gudang terdapat pada satu bangunan dengan massa bangunan olahraga atau
juga dapat terpisah dari massa bangunan utama.

7. Ruang Ibadah
Seperti halnya fasilitas atau bangunan public yang ada, penambahan sarana
ibadah merupakan suatu hal yang tidak lepas dari pemikiran dalam
perancangan. Biasanya sarana ibadah yang disediakan ialah mushola. Hal ini
dapat memudahkan pengunjung untuk melakukan ibadah tepat waktu, tanpa
harus mencari tempat ibadah di luar lingkungan sport center.
8. Mini Market
Mini Market Penyediaan mini market sebagai fasilitas penunjang sport center dapat memudahkan
pengunjung untuk membeli minuman atau makanan ringan yang dapat dikonsumsi saat istirahat
berlangsung atau saat menonton suatu pertandingan. Selain minuman dan makanan ringan, mini market
juga menyediakan barang-barang lainnya yang mungkin dibutuhkan oleh pengunjung.
YASINTA (212014120), ALDY (212014121), ABDUL MULKY (212014123), FAUZI R (212014123), MENTARI S (212014124)
PEMBIMBING : Ir. RACHY R SUKARDI, MT 16

Anda mungkin juga menyukai