Anda di halaman 1dari 7

PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGUNG JAWAB

DALAM PROYEK

1.     Pengertian Pendelegasian Wewenang dan Tangung jawab


Seorang manajer atau seorang pimpinan perusahaan sebagai mansuia mempunyai waktu,
kemampuan dan perhatian yang sangat terbatas maka tidaklah mungkin seorang pimpinan itu dapat
melaskanakan tugasnya sendiri, sungguhpun pimpinan itu harus bertanggung jawab akan  pelaksanaan
tugasnya dengan sebaik mungkin. Dengan demikian, menurut (James, A.F.Stoner, 1996) jika seorang
manajer mendelegasikan tugasnya kepada bawahan maka ia harus mendelegasikan kekuasaannya
yang artinya jika  seorang diserahi tugas untuk melaskanakan suatu  tugas tertentu, ia
mbertanggungjawab dalam melaksanakan tugas tersebut. (Dariyadi, 2014)

2.     Uraian Tugas Seorang Pimpinan dalam Proyek :


v  Tentukan dulu sasaran
v  Tentukan tanggung jawab dan otoritas
v  Berikan motivasi pada bawahan
v  Haruskah  bawahan merampungkan pekerjaan.
v  Beritakan latihan
v  Lakukan pengedalian (Agus, 2015)

3.     Uraian tanggung jawab


v  Tugas, adalah suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi, untuk
melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam bidang masing-masing jabatan.
v  Kekuasan, adalah suatu pekerjaan yang telah diberikan wewenang (tugas), penyerahan dari tugas-tugas
yang dipecaya, seorang  memperoleh kekuasaan secara formal. Misalnya karena adanya surat
keputusan dari pimpinan perusahaan  yang berwenang.
v  Tanggung jawab adalah sutau pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu perusahan yang diperoleh dari
atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan ataupun kepercayaan yang diberikan. (Wikipedia, 2016)
4.     Definisi TANGGUNG JAWAB
v  Ialah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai
akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya.
v  Tanggung jawab tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Wewenang diterima maka tanggung jawab
harus juga diterima dengan sebaik-baiknya. Inilah sebabnya top manager yang menjadi penangung
jawab terakhir mengenai maju/mundurnya suatu perusahaan. (Staf, 2011)

5.     Arti Pentingnya Pendelegasian Wewenang


v  Pendelegasian wewenang merupakan dinamika organisasi, karena dengan pendelegasian wewenang ini
para bawahan mempunyai wewenang, sehingga mereka dapat mengerjakan sebagian pekerjaan
delegator (pimpinan).
v   Pendelegasian wewenang merupakan proses yang bertahap dan yang menciptakan pembagian kerja,
hubungan kerja, dan adanya kerja sama dalam suatu organisasi/perusahaan.
v  Pendelegasian wewenang dapat memperluas ruang gerak dan dan waktu seorang manajer.
v  Pendelegasian wewenang, manajer tetap bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan perusahaan.
v   Pendelegasian wewenang menjadi ikatan formal dalam suatu organisasi. (zonakoe, 2011)

ANALISIS TOPIK PROYEK

1. MENENTUKAN TOPIK 

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik (Rohman, 2011)

Dari manapun sumber topik diperoleh keputusan dan penentuan terakhir terletak pada Pemimpin
proyek itu sendiri. Oleh karena itu, sebelum topic ditentukan, dia harus terlebih dahulu menanyakan
beberapa hal kepada dirinya sendiri, sebagai berikut:
1. Apakah topic tersebut dapat dijangkau, dikuasi (manageable topic)?
2. Apakah bahasa-bahasa/data-data tersedia secukupnya (obtainable data)?
3. Apakah topic tersebut penting untuk diteliti (significance of topic)?
4. Apakah topic tersebut cukup menarik minat untuk diteliti dan dikajikan (interested topic)?
(Wirartha, 2013)
2. MACAM MACAM TOPIK DALAM PROYEK

A. Manageable of Topic (Topik dapat dikelola) (Nagawa, 2012)


      Topik tidak berada diluar jangkauan kemampuan peneliti. Paling tidak harus diperhatikan:

      -Kemampuan menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah


      -Kecukupan Biaya
      -Tersedianya Waktu
      -Kemungkinan adanya sponsor atau kerjasama dengan pihak lain

B. Obtainable Data (Data yang dibutuhkan dapat diperoleh) (PRODI, 2012)


      Tersedianya data/ data dapat diperoleh dengan mudah. Hal ini meliputi:

-Apakah sumber-sumber data (kepustakaan, dll) cukup tersedia


      -Apakah Teknik-teknik pengumpulan data cukup dikuasai
      -Apakah ada faktor-faktor pribadi dan luar yang akan merintangi pengumpulan data
      -Apakah data tersebut tergantung pada waktu tertentu (misal: data tentang proses pemilu 2004)

C. Significance of Topic (Topik yang sesuai)


      -Sesuai dengan bidang ilmu/ cakupan ilmu peneliti
      -Topik penting untuk diteliti (secara akademik)

D. Interested Topic (Menarik)
Reseacher (peneliti) haruslah pandai-pandai membangkitkan semangat minatnya sendiri terhadap
suatu topic yang akan diteliti dan dibahasnya. Tanpa adanya minat yang besar, maka semua usahanya
tak akan berhasil, bahkan sia-sia saja.

      -Apakah topik tersebut secara pribadi menarik minat dan semangat peneliti
      -Apakah topik tersebut dapat menimbulkan rasa ingin tahu (curiousity) secara ilmiah
      -Apakah menarik untuk dapat mengarahkan pada kebenaran ilmiah

Penelitian diawali dengan langkah pemilihan topik penelitian, yang kemudian didukung dengan
pengumpulan data awal. Topik penelitian diartikan sebagai kejadian atau peristiwa (fenomena) yang
akan dijadikan sebagai lapangan penelitian. Bagian ini khusus untuk anda yang belum memiliki ide
untuk penelitian anda. (hendryadi, 2012)
ANALISIS RANCANGAN KERJA PROYEK

Pengertian Analisis dan Perencanaan

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus
lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan). Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan
untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis. Dalam manajemen, perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.

Analisis adalah penguraian pokok atau berbagai bagian dan penelaahan bagian itu sendiri
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan. Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi
dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Proyek
adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan unik (Schwalbe
K, 2002).

Pengertian Proyek.
Proyek merupakan pekerjaan yang tidak sederhana dan memiliki tujuan spesifik dan bersifat
sementara. Proyek harus didefinisikan kapan dimulai dan kapan selesainya. Proyek bukanlah sebuah
proses yang berkelanjutan. Proyek memerlukan alat bantu kontrol. Alat bantu seperti “gantt charts”
atau “PERT charts” diperlukan dalam sebuah proyek untuk mengukur dan pengendalian. Proyek
memiliki sponsor utama.
Adapun ciri-ciri pokok sebuah proyek adalah:
1.  Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.
2.   Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas
telah ditentukan.
3.   Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan
akhir ditentukan dengan jelas.
4.   Nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek
berlangsung.
Tahapan Analisis Proyek
Suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan sejumlah sumber daya untuk memperoleh suau
manfaat (benefit).Kegiatan ini tentunya memerlukan biaya (cost), yang diharapkan dapat memberikan
suatu hasil (return) dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian diperlukan suatu perencanaan dan
pelaksanaan, yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

1.Hal-hal yang perlu diketahui dalam proyek


   Sebelum dilakukan suatu analisis proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
 Ruang lingkup kegiatan proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja proyek akan beroperasi   (mission
statement of business).
 Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri, atau ditangani juga oleh
(beberapa) pihak lain?
 Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek, yakni mengidentifikasi
faktor-faktor kunci keberhasilan proyek.
 Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti material, tenaga
kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya, transportasi, dan
sebagainya.
 Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil
tersebut.
 Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
 Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-masing kegiatan tersebut.

2.Tahapan Melakukan Analisis Proyek


Adapun tahapan dalam menganalisis kelayakan proyek yaitu :
-     Identifikasi, sponsor proyek melihat adanya kesempatan investasi yang menguntungkan. Pengamatan
terhadap lingkungan untuk memperkirakan kesempatan dan ancaman usaha
-     Perumusan, tahap menerjemahkan kesempatan investasi kedalam suatu rencana proyek yang konkret,
dengan faktor-faktor yang penting dijelaskan secara garis besar
-    Penilaian, melakukan analisa dan menilai aspek pasar, teknik, keuangan, dan perekonomian
Pemilihan, melakukan pemilihan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang akan Dicapai

3. Jenis Evaluasi Kelayakan Proyek


Untuk meminimalkan biaya dan efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan proyek dilakukan dalam dua
tahap :

a.  Evaluasi Pendahuluan (Preliminary study atau Pre-evaluation study).


 Tujuan Evaluasi Pendahuluan adalah untuk mengetahui faktor-faktor pengambat kritis (critical
factors) yang dapat menghambat jalannya operasi bisnis proyek yang akan dibangun. Kemungkinan
keputusan dari tahap ini adalah pembatalan rencana investasi, revisi rencana investasi, atau
meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ke tahap berikutnya, yakni studi kelayakan proyek.
b.  Evaluasi Kelayakan Proyek (Project Feasibility Study).
Fokus utama studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat pada empat aspek (1) aspek pasar dan
pemasaran terhadap barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek; (2) aspek produksi, teknis dan
teknologis; (3) aspek manajemen dan sumberdaya manusia; dan (4) aspek keuangan dan ekonomi.

4. Aspek-aspek Evaluasi Kelayakan Proyek (Studi Kelayakan)


Analisas terhadap suatu proyek menyertai sejumlah tahapan kegiatan. Dalam hal ini, berbagai
unsur dipersiapkan dan diuji untuk mencapai suatu keputusan. Oleh karena itu persiapan suatu proyek
(project preparation) dapat dilihat sebagai suatu rangkaian yang akhirnya harus ditunjang dengan
sejumlah penelaahan (studi) dan dokumen-dokumen untuk memungkinkan pengambilan keputusan
(decision). Demikian pula ruang lingkup serta ketepatan dari informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan dalam berbagai tahap proyek, tergantung dari sifat-sifat inheren(inheren
caracteritic) seperti tujuan yang akan dicapai (the object of project), besarnya project (size of project),
tingkat kompleksitas dan resiko.
Maksud serta tujuan analisis/evaluasi project adalah untuk melakukan perhitungan perhitungan
(forecasting) agar pilihan kita tepat dalam rangka usaha kita untuk melakukan suatu investasi modal,
sebab apabila perhitungan kita salah, berarti akan gagal usaha kita untuk memperbaiki tingkat hidup,
ini berati pula pengorbanan/penghamburan terhadap sumber/faktor produksi yang memang sudah
terbatas ketersediaannya (langka). Oleh karena itulah, sebelum kita mengambil keputusan (decision)
untuk melakukan investasi terhadap suatu proyek, perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang,
perlu dilakukan perhitungan-perhitungan percobaan, kemudian mengevaluasinya untuk menentikan
hasil dari berbagai alternative, dengan cara membandingkan aliran biaya (cost) dengan  kemanfaatan
(benefits) yang diharapkan dari masing-masing alternative untuk sekarang (atpresent)dan kemudian
hari (in the future).

Adapun beberapa aspek-aspek evaluasi kelayakan proyek (studi kelayakan) yaitu :


a.        Aspek pasar kelayakan proyek
Umumnya penelitian dilakukan terhadap aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, dan ekonomi negara,
serta terkadang dampak sosial (jika dana yang ditanamkan cukup besar). Aspek pasar dan pemasaran
mempelajari tentang:
1. Permintaan, secara total atau terinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai,
proyeksi permintaan
2.      Penawaran, dalam negeri dan impor, perkembangan di masa lalu dan perkiraan di masa datang,
faktor yang mempengaruhi penawaran
3.      Harga, perbandingan dengan barang impor, produksi dalam negeri lain, kecenderungan
perubahan harga dan polanya
4.      Program pemasaran, strategi pemasaran (marketing mix), siklus kehidupan produk
5.      Perkiraan penjualan dan market share yang bisa dikuasai.
·           Alat dan kerangka analisa

Analisa aspek pasar dan pemasaran:


1. metode ekstrapolasi mekanis (noncausal method),
2. metode ekonometri (tentang hubungan antar-variabel),
3. metode-metode lain (metode judgement, metode koefisien teknis).
Analisa pasar penting untuk memperkirakan berapa penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan.

b.      Aspek teknis kelayakan proyek


Analisis dalam aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usaha
dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiapan mesin yang akan digunakan.
Dua kriteria prinsip yang termasuk dalam katagori teknis adalah efektivitas dan ketercukupan
(adequacy). Efektif berarti proyek dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tapi, seringkali
ketercapaian tujuan tidak selalu dapat dilacak hanya karena keberadaan proyek tersebut, sering
banyak faktor yang lain ikut mempengaruhi. Dalam hal ketercukupan: proyek mungkin tidak dapat
mencukupi hal-hal yangmenjadi tujuan atau tidak cukup mengatasi permasalahan. Misal, proyek tidak
dapat membiayai secara penuh semua kegiatan yang diperlukan, jadi harus dipilih kegiatan-kegiatan
utamanya saja (yang taktis).

ANALISIS ORJINALITAS PROYEK


1.    Gagasan orisinil dan terintegrasi
Gagasan atau ide adalah istilah yang dipakai baik secara populer maupun dalam
bidang filsafat dengan pengertian umum "citra mental" atau "pengertian". Terutama Plato
adalah eksponen pemikiran seperti ini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan adalah rancangan yang
tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita. Gagasan dalam kajian Filsafat Yunani
maupun Filsafat Islam menyangkut suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat.
Misalnya: gagasan tentang sendok, muncul dalam bentuk sendok yang utuh di pikiran.
Selama gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar
yang nyata, maka gagasan masih berada di dalam pikiran.
Gagasan menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi segala macam
pengetahuan, baik sains maupun filsafat. (Wikipedia, 2013).

2.  Otonomi Tim Kerja


Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja
lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy2008:406). Hal ini
memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja
per individu disuatu organsasi. (HABIBAHSMART, 2013).

3.      Investigasi Kelompok Secara Kolaboratif


Investigasi kelompok secara filosofis beranjak dari paradigma konstruktivis, yakni
terdapat suatu situasi yang di dalamnya para siswa berinteraksi dan berkomunikasi satu sama
lain dengan berbagai informasi dan melakukan pekerjaan secara kolaboratif untuk
menginvestigasi suatu masalah, merencanakan, mempresentasikan serta mengevaluasi
kegiatan mereka. (Hermawan, 2012).

Tugas !!!

Buat lah Blog dan Berikan Laporan mengenai

 Latar Belakang Pembuatan Blog


 Tujuan Pembuatan Blog
 Landasan teori Yang di Gunakan Dalam Pembuatan Blog
 Sketsa / Gambaran Blog
 Bahan Dan Alat yang di gunakan dalam membuat Blog
 Proses Pembuatan Blog
 Kesimpulan Dan Saran

Anda mungkin juga menyukai